Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (Dikwar) pada dasarnya
belajar tentang keindonesiaan, belajar menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, membangun rasa kebangsaan dan mencintai tanah air Indonesia. Sehingga akan terwujud warga negara yang baik dan terdidik (smart and good citizen) Refleksi
Sebagai mahasiswa dan kelak akan menyelesaikan pendidikan dan
menjadi Sarjana. Kompetensi apa yang Anda harapkan PROFESIONAL :
Dalam UU RI Nomer 14 tahun 2005 tentang guru dan Dosen
dikemukakakn bahwa professional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dapat menjadi sumber penghasilan, perlu keahlian, kemahiran, atau kecakapan, memiliki standar mutu ada norma dan diperoleh melalui pendidikan profesi. Siapa Warga Negara (WN)
Menurut UU yang berlaku. WN adalah warga suatu negara yang
ditetapkan berdasakan peraturan perundang undangan. Mereka meliputi TNI, Polri, petani, pedagang,profesi serta kelompok masyarakat lainnya. Dikwar Secara Etimologis
1) Secara etimologis, pendidikan kewarganegaraan (Dikwar)
berasal dari kata “pendidikan” dan “kewarganegaraan”.Pendidikan dalam UU nomer 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, sedangkan kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara 2. Secara terminologis Dikwar adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi politik, diperluas dengan sumber sumber pengetahuan lainnya agar para mahasiswa berpikir kritis. 3. Secara yuridis Dikwar dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air (UU RI N0 20 tahun 2003 pasal 37) Tujuan Dikwar
1. Membentuk warga negara yang baik (good citizen)
2. Membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki rasa BANGGA dan cinta tanah air 3. Memiliki kepedulian terhadap berbagai fenomena yang terjadi 4. Menghargai Perbedaan sebagai kekayaan budaya bangsa Cakupan Dikwar
Secara garis besar cakupan Dikwar adalah :
1. Pancasila 2. UUD RI 1945 3. Negara Kesatuan RI 4. Bhineka Tunggal Ika 5. Seluruh aturan dan ketentuan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 Dikwar Secara Historis
1.Dikwar dalam arti substansial telah dimulai sejak berdirinya
organisasi Boedi Oetomo tahun 1908 dan disepakati sebagai hari Kebangkitan Nasional 2. Berikutnya : Syarikat Islam, Muhammadiyah, Indische Party, NU dan organisasi lainnya 3. Secara umum organisasi organisasi tersebut bergerak dan bertujuan membangun rasa kebangsaan dan mewujudakan Kemerdekaan Indonesia Dikwar dalam dimensi sosial kultural merupakan sumber dari aspek sosiologis (mengikuti perubahan yang terjadi di masyarakat). Dalam upaya menjaga, memelihara dan mempertahankan eksistensi negara-bangsa Secara politis Dikwar akan mengalami perubahan sejalan dengan perubahan sistim ketatanegaraan dan pemerintahan terutama perubahan konstitusi dan tuntutan zaman dan masa depan (isu HAM, pelaksanaan demokrasi, lingkungan hidup, dll) Perubahan Materi Dikwar
perubahan terjadi pada perubahan tujuan, orientasi, substansi materi,
metode pembelajaran dan bahkan system evaluasi (disesuaikan juga dengan perkembangan IPTEK) Ontologi Dikwar adalah sikap dan perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Aristoteles (1995) mengemukakan secara konstitusional “… different constitutions reguire different types of good citizen… because there are different sorts of civic function. Artinya setiap konstitusi mensyaratkan kriteria warga negara yang baik karena setiap konstitusi memiliki ketentuan tentang warga negara (konstitusi yang berbeda akan menentukan profil warga negara yang berbeda) Urgensi Dikwar Untuk Masa Depan
Pada tahun 2045 Indonesia akan memperingati 100 tahun Indonesia merdeka.
Pada saat itu Indonesia akan mendapat bonus demografi/ mempunyai usia produktif yang berlimbah (15-64)
perlu dipersiapkan SDM melalui pendidikan termasuk Pendidikan Kewaraganegaraan