NIM : 20052060
MATA KULIAH : Konsep Dasar PKn
PERTEMUAN KE : 2
HARI/TANGGAL : Rabu, 25 Agustus 2021.
REFERENSI :
1. Dianti, P. (2014). Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran PEndidikan
Kewarganegaraan untuk Mengembangkan Karakter Siswa. Jurnal Pendidikan Ilmu
Sosial, 58-68.
2. Erna Octavia, M. A. (2017). PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS
PANCASILA UNTUK MEMBENTUK MAHASISWA PRODI PPKN MENJADI
WARGA NEGARA YANG BAIK DAN CERDAS. Jurnal Pendidikan Sosial, 111-124.
3. Izma, T., & Kesuma, V. Y. (2019). Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam
Membangun Karakter Bangsa. Wahana Didaktika, 84-92.
4. Muchtarom, M. (2017). Pendidikan Karakter Bagi Warga Negara Sebagai Upaya
Mengembangkan Good Citizen. PKn Progresif, 543-552.
5. Mulyono, B. (2017). Reorientasi Civic Disposition dalam Kurikulum Pendidikan
Kewarganegaraan Sebagai Upaya Membentuk Warga Negara yang Ideal. Jurnal Civics,
218-225.
HASIL :
a. Me-review Dua Artikel
1. Melalui Pendidikan Karakter
Artikel pertama yang saya baca, berkenaan dengan upaya pembentukan warga
negara yang baik melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter merupakan salah
satu upaya yang dapat dilakukan untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara
yang baik. Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai usaha yang direncanakan
dengan sadar untuk melakukan edukasi kepada peserta didik berdasarkan nilai-nilai di
sekolah mengenai nilai-nilai jati dirinya sebagai manusia dan menjadi kepribadian yang
melekat sehingga dapat memberikan manfaat bagi lingkungannya. Sebenarnya ada
beberapa penamaan yang merujuk kepada kajian pembentukan karakter peserta didik
tergantung aspek penekanannya. Seperti pendidikan moral, pendidikan nilai,
pendidikan budi pekerti, pendidikan religius dan pendidikan karakter.
Pendidikan pada hakekatnya telah mencakup tentang karakter atau budi pekerti.
Jadi penggunaan istilah pendidikan karakter itu tujuannya untuk menguatkan
penanaman karakter melalui proses pendidikan. Yang tujuan utamanya ialah untuk
membentuk peserta didik menjadi warga negara yang baik. Untuk membentuk karakter
warga negara yang baik, maka pihak sekolah harus memperhatikan prinsip-prinsip
pendidikan karakter yang efektif. Momen-momen khusus yang bisa menjadi tempat
praktis pendidikan karakter di Sekolah antara lain seperti gagasan tentang sekolah
sebagai wahana aktualisasi nilai, wawasan Wiyata Mandala saat masa orientasi sekolah,
manajemen kelas, penegakan disiplin di sekolah, pendidikan agama, pengembangan
kurikulum secara integratif.
Selain itu, upaya yang dapat dilakukan untuk membentuk warga negara yang
baik adalah dengan mencontohkan karakter yang baik. Seperti keteladanan dari
pendidik dan tenaga kependidikan maupun intervensi sekolah dalam bentuk aktivitas
pembelajaran yang sistematis. Ada tiga komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam
pembentukan karakter peserta didik yaitu moral knowing, moral feeling dan moral
action.
2. Reorientasi Civics Disposition
Artikel kedua yakni upaya membentuk warga negara yang ideal dengan cara
reorientasi civics disposition dalam kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan. Civic
disposition merupakan salah satu kompetensi kewarganegaraan Pendidikan
Kewarganegaraan yang mencakup pengetahuan kewarganegaraan, keterampilan
kewarganegaraan dan watak kewarganegaraan yang nantinya dapat menumbuhkan
karakter warga negara yang baik. Civic knowledge atau pengetahuan kewarganegaraan
berkaitan dengan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Civic skills atau
keterampilan kewarganegaraan adalah kecakapan yang yang berkembang dari
pengetahuan karena negaraan. Dimaksudkan agar pengetahuan yang didapat menjadi
suatu hal yang bermakna karena bisa dimanfaatkan untuk menghadapi berbagai
masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Civic disposition atau karakter kewarganegaraan, merupakan kompetensi yang
paling esensial. Karena dipandang sebagai muara dari pengembangan kedua
kompetensi yang sebelumnya. Civic disposition menunjukkan pada karakter publik dan
karakter sifat yang penting bagi pengembangan demokrasi konstitusional. Karakter
privat itu seperti tanggung jawab, moral, disiplin diri dan penghormatan terhadap harkat
martabat manusia. Karakter publik seperti kepedulian, kesopanan, taat aturan, berpikir
kritis, serta kemauan untuk mendengar, bernegosiasi dan berkompromi. Beberapa hal
yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk membentuk warga negara yang baik seperti :
1) Menjadi anggota masyarakat yang independen
2) Memenuhi segala tanggung
3) Saling menghormati harkat dan martabat manusia
4) Ikut berpartisipasi aktif dalam urusan kewarganegaraan secara efektif dan bijaksana.
5) Mengembangkan berfungsinya demokrasi konstitusional
b. Analisis tentang Kedudukan PKn
Dalam konteks nations and character building atau pembangunan bangsa dan karakter,
Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai kedudukan fungsi dan peran yang amat penting.
PKn tidak dapat dipisahkan dari kerangka kebijakan pembangunan nasional, bangsa dan
karakter. Pendidikan Kewarganegaraan memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam
national character building. Pernyataan ini didukung oleh tiga domain dalam proses
pembentukan karakter. Bahwa (1) secara konseptual PKN berperan dalam
mengembangkan konsep dan teori, (2) secara kurikuler, PKN mengembangkan sejumlah
program pendidikan dan model implementasinya untuk menyiapkan peserta didik menjadi
manusia yang berkarakter, (3) secara Sosiokultural PKN melaksanakan proses
pembelajaran untuk membentuk masyarakat menjadi warga negara yang baik.
Pendidikan Kewarganegaraan juga menempati kedudukan yang strategis dalam
mencapai tujuan pendidikan nasional di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan adanya UU
Sisdiknas yang menyatakan bahwa PKN sebagai mata pelajaran wajib di jenjang
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan
Kewarganegaraan memiliki kedudukan yang dapat berpengaruh terhadap sikap dan mental
bangsa Indonesia. Karena dalam PKN diajarkan tentang nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia dan pengembangannya di dalam kehidupan bermasyarakat.