Anda di halaman 1dari 6

Fakultas

Ilmu Kesehatan

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
TAHUN AKADEMIK 2020-2021

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan


Semester : II
Dosen : Efi Miftah Faridli
Hari/tanggal : Senin, 12 April 2021
Waktu : Pukul 09.45 s.d. 11.45 WIB.
Sifat : Open Book

Petunjuk :

a. Berdoa sebelum dan setelah mengerjakan soal


b. Baca soal dengan cermat
c. Jawablah soal pada kertas jawaban yang telah disediakan dengan tepat dan jelas

Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran penting dalam mewujudkan pemerintah yang


bersih, berkeadilan dan berintegritas, prasyarat untuk dapat memiliki pemerintahan yang
bersih : Diperlukan kontrol internal penyelenggara negara berupa perbaikan moral individu
penyelenggara negara; Masyarakat harus peduli terhadap tindak pidana korupsi yang
dilakukan oleh anggota masyarakat maupun penyelenggara negara;Kemauan untuk
memperbaiki kebiasaan yang sudah rusak, termasuk mentalitas paternalistik, ABS ( asal
bapak senang ); Keinginan (Political will) memperbaiki sistem politik yang ada sehingga
dapat menciptakan pemerintahan yang bersih dan terbuka sekaligus melibatkan kontrol
masyarakat dalam penyelenggaraan negara.

Soal :

1. Uraikan menurut anda betapa pentingnya pendidikan kewarganegaraan bagi suatu


negara, dan berikan salah satu contohnya! (skor 20)

2. Terdapat 3 kompetensi Kewarganegaraan yang hendak diterapkan untuk semua warga


negara, termasuk mahasiswa. Uraikan 3 kompetensi kewarganegaraan tersebut dan
berikan contoh dalam kehidupan kampus! (skor 20)
Fakultas
Ilmu Kesehatan

3. Sebagai insan akademis, peran PKn begitu nyata dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, tuliskan nilai-nilai Konstitusi Negara yang terdapat dalam muatan PKn
dalam kehidupan sehari-hari ! (skor 20)

4. Sebagai mahasiswa yang merupakan bagian dari masyarakat, apa yang bisa anda
lakukan untuk mewujudkan Identitas Nasional sebagai sebuah kekayaan negara
Indonesia ! (skor 20)

5. Di dalam sebuah masyarakat yang banyak menganut fanatisme terhadap suatu


golongan, apa yang akan anda lakukan untuk mentransformasikan nilai-nilai
Integrasi Nasional di Masyarakat tersebut, uraikan ! (skor 20)

Nama : Eka Anjeli Oktafia


NIM : 2011100005
Kelas/Prodi : A/ Keperawatan Anestesiologi
Ulangan Tengah Semester
Pendidikan kewarganegaraan

1. Secara filosofik diknas bertolak dari dan bermuara pada Pancasila dan UUD NRI
Tahun 1945
Secara substantif-edukatif diknas diselenggarakan untuk mencapai tujuan diknas
sesuai UU 20/2003
Secara sosio-politik diknas harus mampu menghasilkan anggota masyarakat,
komponen bangsa, dan warga negara yang cerdas dan baik sesuai Pancasila dan UUD
NRI Tahun 1945
Secara praxis-pedagogis dan andragogis nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun
1945 diwujudkan dalam proses belajar dan pembelajaran
Salah satu muatan wajib diknas adalah pendidikan kewarganegaaraan
Contohnya Pendidikan kewarganegaraan merupakan bagian integral dari ide,
instrumentasi, dan praksis, kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Indonesia. Pkn sebagai system pengetahuan terpadu (Kehidupan ini sungguh
merupakan kesatuan yang utuh terpadu. Hanya apabila kita menyiapkan kurikulum
juga demikian rupa, kita menempatkan generasi muda dalam risiko)

2. 1) Civic knowledge (pengetahuan kewarganegaraan), berkaitan dengan kandungan


atau apa yang seharusnya diketahui oleh warga negara; 2) Civic skill (kecakapan
kewarganegaraan), adalah kecakapan intelektual dan partisipatoris warga negara yang
relevan; dan 3) Civic disposition (watak kewarganegaraan) yang mengisyaratkan pada
karakter publik maupun privat yang penting bagi pemeliharaan dan pengembangan
demokrasi konstitusional Branson (1998:16).
a) Pengetahuan Kewarganegaraan (Civic knowledge) berkaitan dengan materi
substansi yang seharusnya diketahui oleh warga negara berkaitan dengan hak
dan kewajibannya sebagai warga negara. Pengetahuan ini bersifat mendasar
tentang struktur dan sistem politik, pemerintah dan sistem sosial yang ideal
sebagaimana terdokumentasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta
Fakultas
Ilmu Kesehatan
nilai-nilai universal dalam masyarakat demokratis serta cara-cara kerjasama
untuk mewujudkan kemajuan bersama dan hidup berdampingan secara damai
dalam masyarakat global.
Contoh : keecakapan intelektual lain yang dipupuk oleh Civic Education yang
bermutu adalah kemampuan mendeskripsikan. Kemampuan untuk
mendeskripsikan fungsi-fungsi dan proses-proses seperti sistem checks and
balances atau judicial review menunjukan adanya pemahaman. Melihat
dengan jelas dan mendeskripsikan kecenderungan-kecenderungan seperti
berpartisipasi dalam kehidupan kewarganegaraan, imigrasi, atau pekerjaan,
membantu warga negara untuk selalu menyesuaikan diri dengan peristiwa-
peristiwa yang sedang aktual dalam pola jangka waktu yang lama.
b) Kecakapan Kewarganegaraan (Civic skill) merupakan kecakapan yang
dikembangkan dari pengetahuan kewarganegaraan, yang dimaksudkan agar
pengetahuan yang diperoleh menjadi sesuatu yang bermakna, karena dapat
dimanfaatkan dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan berbangsa dan
bernegara. Kecakapan kewarganegaraan meliputi kecakapan-kecakapan
intelektual (intellectual skills) dan kecakapan partisipasi (participation skills).
Contoh : Yang dimaksud adalah pengetahuan tentang konsep fundamental,
sejarah, isu dan peristiwa aktual, dan fakta yang berkaitan dengan substansi
dan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan itu secara kontekstual, dan
kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan watak dari warga negara.
c) Watak Kewarganegaraan (civic disposition) dimaksud oleh Quigley, dkk
(1991:11) adalah “…those attitudes and habit of mind of the citizen that are
conducive to the healthy functioning and common good of the democratic
system” atau sikap dan kebiasaan berpikir warga negara yang menopang
berkembangnya fungsi sosial yang sehat dan jaminan kepentingan umum dari
sistem demokrasi. Secara konseptual, civic dipsosition mencakup sejumlah
karakteristik kepribadian, yakni “civility (respect and civil discourse),
individual responsibility, self-discipline, civic-mindedness, open-mindedness
(openness, skepticism, recognition of ambigity), compromise (conflict of
principles, compassion, generosity, and loyalty to the nation and its
principles” (Quigley, dkk, 1991:13-14). Maksud semua itu adalah kesopanan
yang mencakup penghormatan dan interaksi manusiawi, tanggung jawab
Fakultas
Ilmu Kesehatan
individual, disiplin diri, kepeduliant terhadap masyarakat, keterbukaan pikiran
yang mencakup keterbukaan, skeptisisme, pengenalan terhadap kemenduaan,
sikap kompromi yang mencakup prinsip-prinsip konflik dan batas-batas
kompromi, toleransi pada keragaman, kesabaran dan keajekan, keharuan,
kemurahan hati, dan kesetiaan terhadap bangsa dan segala prinsipnya.
Contoh: kebebasan terletak pada hati manusia, baik pria maupun wanita. Bila
ia sirna maka tak ada konstitusi, hukum, dan pengadilan yang dapat
menyelamatkan. Bahkan konstitusi, hukum, dan pengadilan tak dapat berbuat
apa-apa. Namun bila ia masih di sana, maka tak diperlukan lagi konstitusi,
hukum, dan pengadilan untuk menjaganya.

3. Konstitusi di Indonesia dijadikan sebagai alat untuk melaksanakan nilai-nilai yang


terkandung dalam Pancasila. Dilihat dari sejauh mana tanggapan masyarakat terhadap
konstitusi yang dibuat oleh Negara maka ada tiga nilai yang dapat dikemukakan
disini, yaitu:

a) Nilai Normatif

Suatu konstitusi yang telah resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi mereka
konstitusi tersebut bukan hanya berlaku dalam arti hukum, akan tetapi juga
merupakan suatu kenyataan yang hidup dalam arti sepenuhnya diperlukan dan
efektif. Dengan kata lain, konstitusi itu dilaksanakn secara murni dan
konsekuen.

b) Nilai Nominal

Konstitusi yang mempunyai nilai nominal berarti secara hukum konstitusi itu
berlaku, tetapi kenyataannya kurang sempurna, sebab pasal-pasal tertentu dari
konstitusi tersebut dalam kenyataannya tidak berlaku.

c) Nilai Semantik

Suatu konstitusi mempunyai nilai semantik jika konstitusi tersebut secara


hukum tetap berlaku, namun dalam kenyataannya adalah sekedar untuk
memberikan bentuk dari temapat yang telah ada, dan dipergunakan untuk
melaksanakan kekuasaan politik. Jadi, konstitusi hanyalah sekedar istilah saja
sedangkan pelaksanaannya hanya dimaksudkan untuk kepentingan pihak
penguasa. 

Menurut Karl Lowenstein setiap konstitusi selalu terdapat dua aspek penting, yaitu
sifat idealnya sebagai teori (das sollen)dan sifat nyatanya sebagai praktik (das sein).
Suatu konstitusi yang mengikat itu bila dipahami, diakui, diterima, dan dipatuhi oleh
masyarakat bukan hanya berlaku dalam arti hukum, akan tetapi juga merupakan suatu
kenyataan yang hidup dalam arti sepenuhnya diperlukan dan efektif, maka konstitusi
Fakultas
Ilmu Kesehatan
tersebut dinamakan konstitusi yang mempunyai nilai normatif. Namun bila suatu
konstitusi sebagian atau seluruh materi muatannya, dalam kenyataannya tidak dipakai
atau pemakaiannya kurang sempurna dalam kenyataan. Dan tidak dipergunakan
sebagai rujukan atau pedoman dalam pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan
kegiatan bernegara,  maka dapat dikatakan konstitusi tersebut bernilai nominal.

4. Identitas nasional itu terbentuk karena kita merasa bahwa kita sebagai bangsa
Indonesia mempunyai :pengalaman bersama,sejarah yang sama, penderitaan yang
sama. Pada masa sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia mempunyai pengalaman
yang sama dan juga mempunyai sejarah yang sama dalam mengusir penjajah dari
Indonesia. adapun Faktor obyektif, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan
geografis, ekologis, dan demografis , faktor subyektif yaitu faktor-faktor
historis,politik, sosial dan kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa itu.
Mahasiswa sebagai iron stock dimana dituntut memiliki kepribadian yang baik,
akhlak yang terpuji sebagai generasi muda bangsa yang akan melanjutkan
kepemimpinan Indonesia di tahun-tahun mendatang. Mahasiswa sebagai agent of
change Mahasiswa adalah agen pengubah yang harus berdiri di barisan paling depan
menyuarakan aspirasi rakyat. Mahasiswa sebagai guardian of value yaitu bagaimana
mahasiswa bisa menjaga nilai-nilai kebaikan yang ada di masyarakat. Mahasiswa
sebagai moral force Mahasiswa sebagai kalangan intelektual harus mencerminkan
nilai karakter terbaik sesuai dengan tingkatan intelektualnya. Pendidikan sebagai
upaya pembentukan karakter idealnya muncul dengan perilaku moral terbaik yang
ditunjukkan oleh seorang mahasiswa.

5. Yang akan saya lakukan untuk mentransformasikan nilai-nilai Integrasi Nasional di


Masyarakat adalah Integrasi menunjuk pada:
a) proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam satu
wilayah dan proses pembentukan identitas nasional, membangun rasa
kebangsaan dengan cara menghapus kesetiaan pada ikatan-ikatan yang lebih
sempit.
b) masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit
sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok sosial budaya
masyarakat tertentu.
Fakultas
Ilmu Kesehatan
c) Integrasi menunjuk pada masalah menghubungkan antara
pemerintah dengan yang diperintah. Mendekatkan perbedaan- perbedaan
mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa.
d) Integrasi menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum
yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial.
e) Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yang
diterima demi mencapai tujuan bersama.

Selamat Bekerja
Fight Corruption Again
Keep On United

Anda mungkin juga menyukai