Anda di halaman 1dari 14

BATROTUL LAYLI 858721117

TUGAS TUTORIAL 2

Nama Mata Kuliah : Pembelajaran PKn di SD


Sumber Materi : BMP PDGK4201 Modul 4 , 5 & 6
Masa Tutorial : 2020
Jumlah Soal : 5 (Lima)
Jenis Tugas : PENGUASAAN KONSEP
Waktu : 60 menit

Pokok Bahasan :

A. Mahasiswa dapat memahami dan menganalisis konsep dan prinsip kepribadian nasional,
prinsip semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela Negara.
B. Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep HAM dalam UUD 1945.

Kompetensi Khusus:

a) Mahasiswa dapat menjelaskan pendekatan PKn sebagai pendidikan nilai dan moral,
menjelaskan pendidikan nilai dan moral dalam standar isi PKn SD, menjelaskan hubungan
interaktif nilai moral dalam PKn SD
b) Mahasiswa dapat menjelaskan makna keterkaitan dalam pengejaran PKn dengan IPS serta
dengan mata pelajaran lain, menunjukkan contoh keterkaitan PKn dengan IPS serta dengan
mata pelajaran lainnya.

Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar !

1. Sebutkan dan jelaskan kedudukan pembelajaran PKn dan IPS dalam era globalisasi dan
keragaman budaya !
2. Jelaskan hubungan konsep hukum, ketertiban dan kesadaran hukum pada pembelajaran
Pkn di SD !
3. Jelaskan masing-masing karakteristik dari 5 pendekatan dalam pengajaran PKn di SD !
4. Di antara 4 model pembelajaran nilai dan sikap, model mana yang lebih mudah digunakan
dalam pembelajaran PKn di SD ? berikan alasannya !
5. Bagaimana merancang dan menerapkan metode pembelajaran PKn di SD dengan
menggunakan pendekatan :
a. Kognitif
b. Personal
c. Sosial
d. Modifikasi perilaku
e. Ekspositori

Selamat Bekerja
BATROTUL LAYLI 858721117

JAWABAN 1

1. Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan sesuai dengan hakikat dan karakteristiknya


memiliki keterkaitan dengan Bidang Studi lainnya khususnya dengan IPS. Awalnya
Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan adalah bagian dari Bidang Studi IPS. Bidang
studi IPS mencakup aspek Geografi, Ekonomi, Sejarah, Pancasila serta UUD 1945 yang
menyangkut warga negara serta pemerintahan. Kemudian terjadi pemisahan menjadi
bidang studi IPS yang mencakup aspek Geografi, Ekonomi, dan Sejarah. dan PKn
mencakup Nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 serta sejarah perjuangan kemerdekaan
Republik Indonesia.
Globalisasi artinya suatu keadaan atau kondisi di mana isu dan masalah masalah yang ada
menyangkut berbagai bangsa dan negara atau balikan. seluruh dunia (Nursid Sumaatmadja,
2008). Anderson dalam Kuswaya Wihardit (1999: 122) mengatakan bahwa tidak ada satu
pun negara di dunia yang mampu menolak bahkan menghindari globalisasi, tidak ada
pilihan lain, kecuali menyesuaikan diri dengan langkah melakukan perubahan. Perubahan
yang penting, antara lain menyesuaikan sistem pendidikan, dalam arti penyesuaian
seperlunya agar dapat mengantisipasi realita yang ada. Seyogianya pendidikan nasional
mampu mengantisipasi satu langkah lebih maju dibanding segi kehidupan yang lainnya.
Pendidikan tidak hanya memberikan pengertian dan keterampilan untuk hidup secara
efektif dalam masyarakat global dewasa ini, tetapi juga harus memberikan kemampuan
untuk memanfaatkan dengan sebaik-baiknya peluang-peluang dimasa dating dan mampu
menghargai masa lampau.
Keanekaragaman budaya adalah ketidaksamaan budaya yang di anut masyarakat sperti
gagasan, tindakan dan hasil karya yang berbeda. Masalah kenekaragaman budaya yang
sering terjadi adalah asimilasi. Kuncinya adalah harus mempunyai sikap tolerasi ,
menghargai dan menghormati serta pduli terhadap kelompok yang berbeda.
Kedudukan pembelajaran PKN dan IPS dalam era globalisasi dan kenekaragaman budaya
adalah proses pembelajarannya harus mampu mengembangka sikap hormat dan
menghargai akan tanggung jawab sebagai warga negara sekaligus menerima segala
perubahan era global dan menerima keanekaragaman budaya di dlamnya.
Pembelajaran PKN dan IPS haruslah mengandung tujuan
a. Mampu mentransformasikan bahwa "sekolah" akan memberikan pengalaman dan
kesempatan yang sama kepada semua peserta didik bak putra maupun putri sekalipun
mereka memiliki perbedaan budaya, sosial, ras, dan kelompok etnik
b. Membimbing peserta didik untuk mengembangkan sikap-sikap positif dalam
mendekati masalah perbedaan budaya, ras, etnik, dan kelompok agama.
c. Mendorong peserta didik untuk tidak jadi kelompok yang dirugikan, dengan cara
memberikan keterampilan dalam mengambil keputusan dan mengembangkan sikap-
sikap sosial.
d. Membimbing peserta didik mengembangkan kemampuan memaham saling
keterhubungan dan ketergantungan budaya dan mampu melihatnya dari pandangan
yang berbeda-beda.
BATROTUL LAYLI 858721117

Sementara pembelajaran globalisasi mengandung tujuan sebagai seperti berikut


a. Mampu menanamkan pengertian bahwa sekalipun mereka berbeda, tetapi sebagai
manusia memiliki kesamaan-kesamaan.
b. Membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuas pemahaman bahwa bumi
dihuni oleh manusia yang memiliki saling ketergantungan dan lebih banyak memiliki
kesamaan budaya daripada perbedaannya.
c. Membantu peserta didik memahami kenyataan bahwa ada masalah-masalah yang
dihadapi bersama, yaitu masalah kepadatan penduduk, pencemaran air dan udara,
kelaparan dan masalah-masalah global lainnya
d. Membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap
masalah-masalah dunia dan keterampilan menganalisis informasi yang diterimanya.

Dari tujuan-tujuan yang terumuskan di atas, jelas bahwa melalui pembelajran IPS dan PKN
diharapkan akan lahir generasi muda yang penuh pogenian akan keragaman budaya dan
ikut bertanggung jawab dan peduli terhadap oalah dan isu global sesuai dengan tingkat
pendidikan dan kermatangan jiwa.
BATROTUL LAYLI 858721117

JAWABAN 2

2. Pengertian konsep hukum, ketertiban dan kesadaran hukum


a. Hukum
Hukum merupakan sesuatu sistem yang di dalamnya ada norma- norma serta aturan-
aturan yang mengendalikan tingkah laku manusia. Terdapat pula yang mengatakan
hukum ialah ketentuan yang tertulis ataupun tidak tertulis yang bisa mengendalikan
warga serta dikenai sanksi bila melanggarnya. Dengan terdapatnya hukum, tingkatan
kejahatan akan menurun. Pemegang kekuasaan tidak bisa berlaku sewenang- wenang
sebab sudah dibatasi oleh hukum. Tidak hanya itu hukum digunakan untuk melindungi
hak serta kewajiban tiap masyarakat, sehingga sebuah negara wajib mempunyai sistem
hukum yang tepat.

b. Ketertiban berasal dari kata dasar “tertib” yang berarti teratur; menurut aturan; rapi.
Sedangkan ketertiban yaitu peraturan (di masyarakat dsb); atau keadaan serba teratur
baik. Kebutuhan terhadap ketertiban ini merupakan syarat pokok fundamental bagi
adanya suatu masyarakat manusia yang teratur. Ketertiban sebagai tujuan hukum
merupakan fakta objektif yang berlaku bagi segala masyarakat manusia dalam segala
bentuknya. Untuk mencapai ketertiban ini diperlukan adanya kepastian dalam
pergaulan antar manusia dalam masyarakat.Kegiatan penertiban dapat dilakukan
dalam bentuk penertiban langsung dan penertiban tidak langsung. Penertiban
dilakukan melalui mekanisme penegakkan hukum yang diselenggarakan sesuai
dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.Sedangkan penertiban tidak
langsung dilakukan dalam bentuk sanksi disinsentif, antara lain melalui pengenaan
retribusi secara progresif atau membatasi penyediaan sarana dan prasarana
lingkungannya. Berdasarkan beberapa definisi di atas ketertiban umum adalah suatu
keadaan yang aman, tenang dan bebas dari gangguan atau kekacauan yang
menimbulkan kesibukan dalam bekerja untuk mencapai kesejahteraan masyarakat
seluruhnya yang berjalan secara teratur sesuai hukum dan normanorma yang ada.
c. Kesadaran hukum. Menurut Krabbe yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, kesadaran
hukum adalah kesadaran atau nilai-nilai yang terdapat dalam diri manusia, tentang
hukum yang ada atau tentang hukum yang diharapkan ada. Dengan perkataan lain
kesadaran hukum merupakan konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia tentang
keserasian antara ketertiban dengan ketentraman yang dikehendaki atau yang
sepantasnya. Kesadaran hukum menekankan pada nilai-nilai masyarakat tentang
fungsi apa yang hendaknya dijalankan oleh hukum dalam masyarakat.
jadi, Kesadaran hukum dapat diartikan sebagai kesadaran seseorang atau suatu
kelompok masyarakat kepada aturan-aturan atau hukum yang berlaku.Kesadaran
hukum sangat diperlukan oleh suatu masyarakat. Hal ini bertujuan agar ketertiban,
kedamaian, ketenteraman, dan keadilan dapat diwujudkan dalam pergaulan antar
sesama.
BATROTUL LAYLI 858721117

Dari konsep-konsep di atas kita dapat menarik benang merah dari ketiganya. Hukum yang
merupakan aturan-aturan yang ada dalam masyarakat yang diatur oleh negara harus benar-
benar di patuhi atau di laksanakan. Jika orang-orang atau kelompok masyarakat mematuhi
dan melaksanakan hukum yang ada, maka mereka disebut sebagai orang-orang yang sadar
hukum. Orang yang memiliki kesdaran hukum akan mematuhi hukum tanpa paksaan dan
sudah terekam di otaknya secara otomatis. Keadaan seperti ini akan menghasilkan
ketertiban. Ketertiban adalah tujuan dari hukum itu sendiri. Hidup tertib akan
menghasilkan suatu negara yang adil dan makmur karena masyarakatnya sdah memiliki
kesadaran hukum yang baik.
BATROTUL LAYLI 858721117

JAWABAN 3

3. Pendekatan dalam pembelajaran PKn bisa menggunakan pendekatan kognitif, social,


personal, modifikasi perilaku dan ekspositori.
a. Pendekatan kognitif dalam pembelajaran PKn adalah pendekatan yang memfokuskan
untuk mengembangkan daya nalar anak didik dalam kemampuan berargumentasi dan
berpikir logis serta membangun karakter kebangsaan.
Teori Kognitif menekankan pada proses perkembangan siswa. Meskipun
proses perkembangan siswa mengikuti urutan yang sama, namun kecepatan dan
pertumbuhan dalam proses perkembangan itu berbeda. Dalam proses pembelajaran,
perbedaan kecepatan perkembangan mempengaruhi kecepatan belajar siswa, oleh
sebab itu interaksi dalam bentuk diskusi tidak dapat dihindarkan. Pertukaan
gagasan menjadi tanda bagi perkembangan penalaran siswa. Perlu disadari bahwa
penalaran bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan secara langsung, namun
perkembangannya dapat disimulasikan.
b. Pendekatan social atau pendekatan lingkungan adalah suatu pendekatan dalam
pengajaran dengan memanfaatkan atau menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar. Menggunakan pendekatan lingkungan dalam pengajaran esensinya adalah
memanfaatkan atau menggunakan lingkungan siswa sebagai sumber belajar untuk
keperluan pengajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pelaksana
annya dapat membawa kelas ke lingkungan untuk keperluan pengajaran dan dapat juga
lingkungan dibawa ke sekolah untuk keperluan pengajaran. Dalam hal ini tujuan
pembelajarannya adalah untuk menjadikan peserta didik yang berwawasan dan
berkarakter kebangsaan sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
c. Pendekatan personal ini lebih menekankan pada proses yang membantu individu
dalam membentuk dan mengorganisasikan kenyataan-kenyataan yang kompleks.
Pendekatan personal ini memusatkan perhatian pada pandangan individu dan berusaha
menggalakkan kemmapuan yang produktif sehingga sisswa semakin sadar diri dan
bertanggung jawab sebagai warga negara yang baik. Dimana diharapkan siswa
menjadi warga negara yang berkarakter Pancasila dan UUD 1945
d. Ciri pendekatan modifikasi perilaku ini adalah adanya kecenderungan memecah tugas
belajar menjadi sejumlah perilaku yang kecil (langkah-langkah kecil) dan
berurutan.Begitu banyak perilaku yang tidak menyenangkan atau dianggap tidak
sesuai terjadi di masyarakat sehingga dalam psikologi dibutuhkan pendekatan dalam
modifikasi perilaku. Modifikasi perilaku itu sendiri adalah segala usaha yang
dilakukan untuk mengubah perilaku individu tertentu. menurut Bootzin (1975),
modifikasi berilaku adalah usaha untuk menerapkan proses belajar maupun prinsip-
prinsip psikologis hasil eksperimen lain pada perilaku manusia.
e. Pendekatan Ekspositori menekankan pada penyampaian informasi yang disampaikan
sumber belajar kepada peserta pembelajaran. Dalam pendekatan ekspositori sumber
belajar dapat menyampaikan materi sampai tuntas, artinya pembelajaran dilaksanakan
secara holistik dan tidak khusus.
BATROTUL LAYLI 858721117

Pendekatan Ekspositori lebih cocok untuk jenis bahan belajar yang bersifat informatif
dan umum. Misalnya prinsip-prinsip dasar yang perlu dipahami untuk menunjang
tahap pembelajaran lebih lanjut. Pendekatan ini juga hanya cocok apabila jumlah
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran relatif lebih banyak.
Pendekatan ini cenderung berpusat pada sumber belajar, dan memiliki ciri atau
karakteristik sebagai berikut:
 Adanya dominasi sumber belajar dalam pembelajaran.
 Bahan belajar terdiri dari konsep-konsep dasar atau materi yang baru bagi warga
belajar
 Materi lebih cenderung bersifat informasi,
 Terbatasnya sarana pembelajaran
BATROTUL LAYLI 858721117

JAWABAN 4

Model-model pembelajaran dalam pembelajaran IPS (PKn) yang di jelaskan dalam modul ada 5.
1. Model pembelajaran menggunakan pendekatan beroientasi pemecahan masalah
2. Model pembelajaran menggunakan pendekatan humanistic
3. Model pembelajaran menggunakan pendekatan wilayah
4. Model pembelajaran menggunakan pendekatan proyek
5. Model pembelajaran menggunakan pendekatan kurun waktu
Dari model-model di atas yang sesuai deangan pembelajaran PKn adalah model yang pertama (1)
dan kedua (2)

Model pembelajaran menggunakan pendekatan wilayah cocok dengan pelajaran geografi


yang mempelajari tentang wilayah-wilayah. Sehingga bisa di bagi-bagi antara wilayah tertentu
dengan wilayah lainnya. Model pembelajaran pendekatan proyek cocok dipraktekkan dengan mata
pelajaran ips. Krena model ini menggunakan media-media nyata. Seperti peta, maket, model
diorama dll. Sedangkan model pembelajaran menggunakan pendekatan kurun waktu cocok
dipraktekkan pada pelajaran ips (sejarah). Karena di dalamnya ada peristiwa-peristiwa yang
berbeda-beda sehingga bisa di klarifikasikan berdasarkan waktu terjadinya peristiwa
Sedangkan model pembelajaran menggunakan pendekatan problem solving cocok dengan
pembelajaran PKn. Ciri-ciri pendekatan ini adalah
1. Memaparkan masalah yang kemudian di bahas peserta didik dan guru
2. Menganalisis masalah-masalah yang ada
3. Menemukan hipotesis
4. Kemudian melakukan generalisasi dengan masalah-masalah itu yang kemudian di
kembangkan dalam khidupan sehari-hari
Model kedua yang cocok dalam pembelajaran PKn adalah model pembelajaran menggunakan
pendekatan humanistic. Adapun ciri-ciri model pembelajaran ini aalah:
1. Setelah memaparkan indictor pembelajaran, guru dan peserta didik melihatnya dri
berbagai sudut bidang keilmuan
2. Membahas satu persatu indicator yang akan di capai dengan meyoroti dari berbagai sudut
keilmuan yang bersifat terpadu atau minimal ada korelasinya
BATROTUL LAYLI 858721117

JAWABAN 5

Pendekatan kognitif
Tahap-tahapan merancang metode latihan inkuiri adalah berikut ini.
1. Menyajikan Masalah. Guru mengajukan situasi yang mengandung masalah dan
menentukan prosedur inkuiri yang akan ditempuh oleh siswa.
2. Mengumpulkan Data dan Verifikasi Data
Siswa mengumpulkan informasi tentang masalah yang diajukan. Tahap in dimaksudkan
untuk membuktikan hakikat objek dan kondisi serta menyelidiki peristiwa situasi masalah.
3. Mengumpulkan Unsur Baru
Siswa bersama guru mengadakan eksperimen dan pengumpulan data unsur baru). Maksud
kegiatan eksperimen ini adalah memisahkan variabel yang mendukung, mengajukan
hipotesis dan mengetes sebab akibat.
4. Merumuskan Penjelasan
Siswa bersama guru merumuskan penjelasan atau uraian secara mendetail, rapi, dan
sistematis.
5. Menganalisis Terhadap Proses Inkuiri
Siswa menganalisis pola-pola penemuan. Tahapan ini sangat penting untuk mengetahui
sejauh mana proses inkuiri telah dilaksanakan dan apabila menemui beberapa kekurangan
dicoba untuk diperbaiki secara sistematis

Penerapan metode pembelajaran sd yang berlandaskan pendekatan kognitif

Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar Kelas 5 sebagai berikut.

1. Kompetensi Dasar
Medeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Materi Pokok
Pengertian NKRI Dasar hukum
3. Hasil Belajar
menguraikan pengertian NKRI. Bertanya
mengetahui bentuk Indonesia sebagai negara kesatuan
4. Indicator
 Menjelaskan pengertian NKRI
 Menyebutkan dasar hukum NKRI.

Langkah selanjutnya adalah


1. Menyajikan masalah
Guru menyajikan masalah dengan memberi pertanyaan “ apakah kalian tahu apa itu
NKRI? Apa dasar hukum NKRI?

2. Mengumpulkan data dan verifikasi data


BATROTUL LAYLI 858721117

Siswa mengumpulkan data tentang pengertian-pengertian NKRI dan dasar-dasar NKRI.


Bisa membaca d perpustakaan atau meencarinya di internet
3. Mengumpulkan unsur baru
Guru dan siswa mencocokkan secara langsung antara informasi dengan rumusan
masalayang dirumuskan dan menemukan unsur-unsur baru yang ditemukan untuk
menjawab masalah
4. Merumuskan penjelasan
Guru membantu siswa dalam merumuskan penjelasan untuk menjawab atas masalah
secara mendetail, rapid an sistematis
5. Menganalisis proses inkuiri
Siswa menganalisis pola-pola penemuannya dan siswa menilai efektivitas proses inkuiri
yang dilakukan. Kemudian memperbaiki kekurangan yang ada.

Pendekatan sosial
Merancang metode pembelajaran sd yang berlandaskan pendekatan social

1. Tahapan orientasi: peserta didik bersama gru menentukan pokok social yan menjadi pokok
bahasa
2. Tahapan hipotesis: guru dan peserta didik menyusun hipotesis
3. Tahap definisi: peserta didik membahs mengenai pengertian istilah yang terdapat dalam
hipotesis
4. Tahap eksplorasi : peserta didik menguji hipotesis dengan logika deduksi dan
mengembangkannya berdasarkan asumsi-asumsinya
5. Tahap pembuktian hipotesis: peserta didik melakukan pembuktian hipotesis dengan
mengumpulkan data yang sesuai dengan pembahasan
6. Tahap generalisasi: peserta didik dengan bimbingan guru menyusun pernyataan yang benar

Penerapan metode pembelajaran sd yang berlandaskan pendekatan social

1. Kompetensi dasar
Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak,
antikorupsi, lalu lintas, dan larangan merokok.
2. Pokok bahasan
Tata urutan peraturan perundangundangan di Indonesia.
3. Hasil belajar
 tata urutan perundangundangan di Indonesia.
 Kandungan dan fungsi peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia berdasarkan hierarkinya

4. Indiator
 Mengetahui tata urutan perundangundangan di Indonesia.
BATROTUL LAYLI 858721117

 Memahami kandungan dan fungsi peraturan-peraturan perundang-undangan yang


berlaku di Indonesia berdasarkan hierarkinya

Langkah-langkah selanjutnya adalah:


1. Tahap orientasi
Peserta didik dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah yang berkaitan
dengan pelanggaran-pelanggaran seperti pelanggaran pajak, antikorupsi. Larangan
merokok dll. Bisa juga akibat yang terjadi dari pelanggaran- pelanggaran itu
2. Tahap hipotesis
Guru dan peserta didik memnyusun hipotesis
a. Pelangaran-pelanggaran yang terjadi merupakan pelanggran yang tertiis dalam
undang-undang pemerintah dan dareah
b. Pelanggaran-pelanggran itu banyak berdampak negative kepada orang lain lain
3. Tahap definisi
Peserta didik membahas pppengertian dari istilah-istilah
Pelanggaran, korupsi, antikorupsi, undang-undang tigkat daarah, undang-undang tingkat
pusat
4. Tahap eksplorasi
Peserta didik mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan
mengembangkan hipotesis dengan asumsi-asumsi
5. Tahap pembuktian
peserta didik melakukan pembuktian hipotesis dengan mengumpulkan data yang sesuai
dengan pembahasan
6. Tahap generalisasi
Peserta didik dengan bimbingan guru menyusun pernyataan yang benar

Pendekatan personal
Merancang dan menerapkan metode pembelajaran sd yang berlandaskan pendekatan
personal
Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar Kelas 5 sebagai berikut.

1. Kompettensi dasar
Mendekripsikan pengertian organisasi
2. Pokok bahasan (materi)
Organisasi
3. Hasil belajar
Siswa mengetahui pengertian, ciri-ciri, tujuan dan anggota dari organisasi

4. Indicator
Mendeskripsikan pengertian organisasi.
BATROTUL LAYLI 858721117

Menyebutkan contoh-contoh tujuan organisasi.


Menyebutkan contoh-contoh anggota organisasi.

Langkah-langkah selanjutnya
1. Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan
Guru mengajak peserta didik membicarakan tentang organisasi-organisasi yang mereka
ketahui dan bisa juga di berikan contoh-cootoh. Peserta didik diberikan keebasan
mengemukakan pendapat
2. Menyajikan masalah untuk didiskusikan
Masalah dapat bersumber dari guru atau peserta didik. Bisa menyebutkan susunan –susnan
organisasi di sekitar. Bisa dengan menyebutkan unsur-unsur organisasi
3. Mengembangkan pertinmbangan nilai pribadi
Peserta didik harus mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam masng-masing
organisasi
a. Nilai kebersamaan yang terkadung dalam organisasi
b. Nilai persatuan dan kesatuan
c. Nilai menghargai endapat
4. Mengidentifikasi alternative tindakan
Peserta didik menunjukkan nilai-nilai dari pembentukan organisasi. Kemudian peserta
didik menyelesi alternative-alternatif tindakan yang dapat menyelesaikan masalah-
masalah social sehari-hari
5. Merumuskan kesepakatan
Peserta didik merumuskan dan menyepakati sikap dan perilaku serta menaatinya
6. Perilaku tindak lanjut
Peserta didik menilai efektivitas perilaku baru yang di peroleh dan memperkuatnya untuk
tindakan-tindakan mendatang

Pendekatan modifikasi perilaku


Merancang dan menerapkan metode pembelajaran sd yang berlandaskan pendekatan
modifikasi perilaku

1. Kompetensi dasar
Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak,
antikorupsi, lalu lintas, dan larangan merokok.
2. Pokok bahasan
Tata urutan peraturan perundangundangan di Indonesia.
3. Hasil belajar
 tata urutan perundangundangan di Indonesia.
 Kandungan dan fungsi peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia berdasarkan hierarkinya
BATROTUL LAYLI 858721117

4. Indiator
 Mengetahui tata urutan perundangundangan di Indonesia.
 Memahami kandungan dan fungsi peraturan-peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia berdasarkan hierarkinya
5. Pelaksanaan pembelajaran
Setelah mempelajari kompetensi dasar, materi, hasil belajar dan indicator. Guru
menjelaskan materi tersebut dengan cara yang mudah diterima. Saat mejelaskan guru juga
mnyelipkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Tentang pelanggran-pelanggran yang
terjadi di sekitar kita dan dampak-dampak yang akan mereka alami jika melanggar
perundang-uandangan. Baik dampak seara hukum atau dampak secara social

Pendekatan ekspositori
Merancang dan menerapkan metode pembelajaran sd yang berlandaskan pendekatan
ekspositori

Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar Kelas 5 sebagai berikut.

1. Kompettensi dasar
Mendekripsikan pengertian organisasi
2. Pokok bahasan (materi)
Organisasi
3. Hasil belajar
Siswa mengetahui pengertian, ciri-ciri, tujuan dan anggota dari organisasi
4. Indicator
Mendeskripsikan pengertian organisasi.
Menyebutkan contoh-contoh tujuan organisasi.
Menyebutkan contoh-contoh anggota organisasi.

Setelah melihat materi dan indicator, guru dapat memilih materi apa yang akan dijelaskan dan
materi apa yang diberikan sebagai tugas. Guru harus memperhatikan fasilitas dan sumber yang
ada. Langkah-langkahnya sbb
1. Melakukan kegiatan pendahuuan
Menjelaskan tujuan-tujuan pembelajaran dam materi-materi yang akan disapaikan.
Setelah itu gru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan
2. Menyajikan bahan pelajaran
Memberikan atau menyajikan materi dengan memberikan conoth-conoth organissasi, baik
organisasi kepemerintahan ataupun swasta. Kemudian membahas unsur-unsur organisasi
3. Menutup penjelasan dengan kegiatan
Ditutup dengan kesimpulan, atau bisa juga dengan memberikan kesempatan bertanya dan
menanggapi. Kemudian melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut
BATROTUL LAYLI 858721117

Anda mungkin juga menyukai