TUGAS TUTORIAL 2
Pokok Bahasan :
A. Mahasiswa dapat memahami dan menganalisis konsep dan prinsip kepribadian nasional,
prinsip semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela Negara.
B. Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep HAM dalam UUD 1945.
Kompetensi Khusus:
a) Mahasiswa dapat menjelaskan pendekatan PKn sebagai pendidikan nilai dan moral,
menjelaskan pendidikan nilai dan moral dalam standar isi PKn SD, menjelaskan hubungan
interaktif nilai moral dalam PKn SD
b) Mahasiswa dapat menjelaskan makna keterkaitan dalam pengejaran PKn dengan IPS serta
dengan mata pelajaran lain, menunjukkan contoh keterkaitan PKn dengan IPS serta dengan
mata pelajaran lainnya.
1. Sebutkan dan jelaskan kedudukan pembelajaran PKn dan IPS dalam era globalisasi dan
keragaman budaya !
2. Jelaskan hubungan konsep hukum, ketertiban dan kesadaran hukum pada pembelajaran
Pkn di SD !
3. Jelaskan masing-masing karakteristik dari 5 pendekatan dalam pengajaran PKn di SD !
4. Di antara 4 model pembelajaran nilai dan sikap, model mana yang lebih mudah digunakan
dalam pembelajaran PKn di SD ? berikan alasannya !
5. Bagaimana merancang dan menerapkan metode pembelajaran PKn di SD dengan
menggunakan pendekatan :
a. Kognitif
b. Personal
c. Sosial
d. Modifikasi perilaku
e. Ekspositori
Selamat Bekerja
BATROTUL LAYLI 858721117
JAWABAN 1
Dari tujuan-tujuan yang terumuskan di atas, jelas bahwa melalui pembelajran IPS dan PKN
diharapkan akan lahir generasi muda yang penuh pogenian akan keragaman budaya dan
ikut bertanggung jawab dan peduli terhadap oalah dan isu global sesuai dengan tingkat
pendidikan dan kermatangan jiwa.
BATROTUL LAYLI 858721117
JAWABAN 2
b. Ketertiban berasal dari kata dasar “tertib” yang berarti teratur; menurut aturan; rapi.
Sedangkan ketertiban yaitu peraturan (di masyarakat dsb); atau keadaan serba teratur
baik. Kebutuhan terhadap ketertiban ini merupakan syarat pokok fundamental bagi
adanya suatu masyarakat manusia yang teratur. Ketertiban sebagai tujuan hukum
merupakan fakta objektif yang berlaku bagi segala masyarakat manusia dalam segala
bentuknya. Untuk mencapai ketertiban ini diperlukan adanya kepastian dalam
pergaulan antar manusia dalam masyarakat.Kegiatan penertiban dapat dilakukan
dalam bentuk penertiban langsung dan penertiban tidak langsung. Penertiban
dilakukan melalui mekanisme penegakkan hukum yang diselenggarakan sesuai
dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.Sedangkan penertiban tidak
langsung dilakukan dalam bentuk sanksi disinsentif, antara lain melalui pengenaan
retribusi secara progresif atau membatasi penyediaan sarana dan prasarana
lingkungannya. Berdasarkan beberapa definisi di atas ketertiban umum adalah suatu
keadaan yang aman, tenang dan bebas dari gangguan atau kekacauan yang
menimbulkan kesibukan dalam bekerja untuk mencapai kesejahteraan masyarakat
seluruhnya yang berjalan secara teratur sesuai hukum dan normanorma yang ada.
c. Kesadaran hukum. Menurut Krabbe yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, kesadaran
hukum adalah kesadaran atau nilai-nilai yang terdapat dalam diri manusia, tentang
hukum yang ada atau tentang hukum yang diharapkan ada. Dengan perkataan lain
kesadaran hukum merupakan konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia tentang
keserasian antara ketertiban dengan ketentraman yang dikehendaki atau yang
sepantasnya. Kesadaran hukum menekankan pada nilai-nilai masyarakat tentang
fungsi apa yang hendaknya dijalankan oleh hukum dalam masyarakat.
jadi, Kesadaran hukum dapat diartikan sebagai kesadaran seseorang atau suatu
kelompok masyarakat kepada aturan-aturan atau hukum yang berlaku.Kesadaran
hukum sangat diperlukan oleh suatu masyarakat. Hal ini bertujuan agar ketertiban,
kedamaian, ketenteraman, dan keadilan dapat diwujudkan dalam pergaulan antar
sesama.
BATROTUL LAYLI 858721117
Dari konsep-konsep di atas kita dapat menarik benang merah dari ketiganya. Hukum yang
merupakan aturan-aturan yang ada dalam masyarakat yang diatur oleh negara harus benar-
benar di patuhi atau di laksanakan. Jika orang-orang atau kelompok masyarakat mematuhi
dan melaksanakan hukum yang ada, maka mereka disebut sebagai orang-orang yang sadar
hukum. Orang yang memiliki kesdaran hukum akan mematuhi hukum tanpa paksaan dan
sudah terekam di otaknya secara otomatis. Keadaan seperti ini akan menghasilkan
ketertiban. Ketertiban adalah tujuan dari hukum itu sendiri. Hidup tertib akan
menghasilkan suatu negara yang adil dan makmur karena masyarakatnya sdah memiliki
kesadaran hukum yang baik.
BATROTUL LAYLI 858721117
JAWABAN 3
Pendekatan Ekspositori lebih cocok untuk jenis bahan belajar yang bersifat informatif
dan umum. Misalnya prinsip-prinsip dasar yang perlu dipahami untuk menunjang
tahap pembelajaran lebih lanjut. Pendekatan ini juga hanya cocok apabila jumlah
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran relatif lebih banyak.
Pendekatan ini cenderung berpusat pada sumber belajar, dan memiliki ciri atau
karakteristik sebagai berikut:
Adanya dominasi sumber belajar dalam pembelajaran.
Bahan belajar terdiri dari konsep-konsep dasar atau materi yang baru bagi warga
belajar
Materi lebih cenderung bersifat informasi,
Terbatasnya sarana pembelajaran
BATROTUL LAYLI 858721117
JAWABAN 4
Model-model pembelajaran dalam pembelajaran IPS (PKn) yang di jelaskan dalam modul ada 5.
1. Model pembelajaran menggunakan pendekatan beroientasi pemecahan masalah
2. Model pembelajaran menggunakan pendekatan humanistic
3. Model pembelajaran menggunakan pendekatan wilayah
4. Model pembelajaran menggunakan pendekatan proyek
5. Model pembelajaran menggunakan pendekatan kurun waktu
Dari model-model di atas yang sesuai deangan pembelajaran PKn adalah model yang pertama (1)
dan kedua (2)
JAWABAN 5
Pendekatan kognitif
Tahap-tahapan merancang metode latihan inkuiri adalah berikut ini.
1. Menyajikan Masalah. Guru mengajukan situasi yang mengandung masalah dan
menentukan prosedur inkuiri yang akan ditempuh oleh siswa.
2. Mengumpulkan Data dan Verifikasi Data
Siswa mengumpulkan informasi tentang masalah yang diajukan. Tahap in dimaksudkan
untuk membuktikan hakikat objek dan kondisi serta menyelidiki peristiwa situasi masalah.
3. Mengumpulkan Unsur Baru
Siswa bersama guru mengadakan eksperimen dan pengumpulan data unsur baru). Maksud
kegiatan eksperimen ini adalah memisahkan variabel yang mendukung, mengajukan
hipotesis dan mengetes sebab akibat.
4. Merumuskan Penjelasan
Siswa bersama guru merumuskan penjelasan atau uraian secara mendetail, rapi, dan
sistematis.
5. Menganalisis Terhadap Proses Inkuiri
Siswa menganalisis pola-pola penemuan. Tahapan ini sangat penting untuk mengetahui
sejauh mana proses inkuiri telah dilaksanakan dan apabila menemui beberapa kekurangan
dicoba untuk diperbaiki secara sistematis
Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar Kelas 5 sebagai berikut.
1. Kompetensi Dasar
Medeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Materi Pokok
Pengertian NKRI Dasar hukum
3. Hasil Belajar
menguraikan pengertian NKRI. Bertanya
mengetahui bentuk Indonesia sebagai negara kesatuan
4. Indicator
Menjelaskan pengertian NKRI
Menyebutkan dasar hukum NKRI.
Pendekatan sosial
Merancang metode pembelajaran sd yang berlandaskan pendekatan social
1. Tahapan orientasi: peserta didik bersama gru menentukan pokok social yan menjadi pokok
bahasa
2. Tahapan hipotesis: guru dan peserta didik menyusun hipotesis
3. Tahap definisi: peserta didik membahs mengenai pengertian istilah yang terdapat dalam
hipotesis
4. Tahap eksplorasi : peserta didik menguji hipotesis dengan logika deduksi dan
mengembangkannya berdasarkan asumsi-asumsinya
5. Tahap pembuktian hipotesis: peserta didik melakukan pembuktian hipotesis dengan
mengumpulkan data yang sesuai dengan pembahasan
6. Tahap generalisasi: peserta didik dengan bimbingan guru menyusun pernyataan yang benar
1. Kompetensi dasar
Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak,
antikorupsi, lalu lintas, dan larangan merokok.
2. Pokok bahasan
Tata urutan peraturan perundangundangan di Indonesia.
3. Hasil belajar
tata urutan perundangundangan di Indonesia.
Kandungan dan fungsi peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia berdasarkan hierarkinya
4. Indiator
Mengetahui tata urutan perundangundangan di Indonesia.
BATROTUL LAYLI 858721117
Pendekatan personal
Merancang dan menerapkan metode pembelajaran sd yang berlandaskan pendekatan
personal
Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar Kelas 5 sebagai berikut.
1. Kompettensi dasar
Mendekripsikan pengertian organisasi
2. Pokok bahasan (materi)
Organisasi
3. Hasil belajar
Siswa mengetahui pengertian, ciri-ciri, tujuan dan anggota dari organisasi
4. Indicator
Mendeskripsikan pengertian organisasi.
BATROTUL LAYLI 858721117
Langkah-langkah selanjutnya
1. Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan
Guru mengajak peserta didik membicarakan tentang organisasi-organisasi yang mereka
ketahui dan bisa juga di berikan contoh-cootoh. Peserta didik diberikan keebasan
mengemukakan pendapat
2. Menyajikan masalah untuk didiskusikan
Masalah dapat bersumber dari guru atau peserta didik. Bisa menyebutkan susunan –susnan
organisasi di sekitar. Bisa dengan menyebutkan unsur-unsur organisasi
3. Mengembangkan pertinmbangan nilai pribadi
Peserta didik harus mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam masng-masing
organisasi
a. Nilai kebersamaan yang terkadung dalam organisasi
b. Nilai persatuan dan kesatuan
c. Nilai menghargai endapat
4. Mengidentifikasi alternative tindakan
Peserta didik menunjukkan nilai-nilai dari pembentukan organisasi. Kemudian peserta
didik menyelesi alternative-alternatif tindakan yang dapat menyelesaikan masalah-
masalah social sehari-hari
5. Merumuskan kesepakatan
Peserta didik merumuskan dan menyepakati sikap dan perilaku serta menaatinya
6. Perilaku tindak lanjut
Peserta didik menilai efektivitas perilaku baru yang di peroleh dan memperkuatnya untuk
tindakan-tindakan mendatang
1. Kompetensi dasar
Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak,
antikorupsi, lalu lintas, dan larangan merokok.
2. Pokok bahasan
Tata urutan peraturan perundangundangan di Indonesia.
3. Hasil belajar
tata urutan perundangundangan di Indonesia.
Kandungan dan fungsi peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia berdasarkan hierarkinya
BATROTUL LAYLI 858721117
4. Indiator
Mengetahui tata urutan perundangundangan di Indonesia.
Memahami kandungan dan fungsi peraturan-peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia berdasarkan hierarkinya
5. Pelaksanaan pembelajaran
Setelah mempelajari kompetensi dasar, materi, hasil belajar dan indicator. Guru
menjelaskan materi tersebut dengan cara yang mudah diterima. Saat mejelaskan guru juga
mnyelipkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Tentang pelanggran-pelanggran yang
terjadi di sekitar kita dan dampak-dampak yang akan mereka alami jika melanggar
perundang-uandangan. Baik dampak seara hukum atau dampak secara social
Pendekatan ekspositori
Merancang dan menerapkan metode pembelajaran sd yang berlandaskan pendekatan
ekspositori
Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar Kelas 5 sebagai berikut.
1. Kompettensi dasar
Mendekripsikan pengertian organisasi
2. Pokok bahasan (materi)
Organisasi
3. Hasil belajar
Siswa mengetahui pengertian, ciri-ciri, tujuan dan anggota dari organisasi
4. Indicator
Mendeskripsikan pengertian organisasi.
Menyebutkan contoh-contoh tujuan organisasi.
Menyebutkan contoh-contoh anggota organisasi.
Setelah melihat materi dan indicator, guru dapat memilih materi apa yang akan dijelaskan dan
materi apa yang diberikan sebagai tugas. Guru harus memperhatikan fasilitas dan sumber yang
ada. Langkah-langkahnya sbb
1. Melakukan kegiatan pendahuuan
Menjelaskan tujuan-tujuan pembelajaran dam materi-materi yang akan disapaikan.
Setelah itu gru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan
2. Menyajikan bahan pelajaran
Memberikan atau menyajikan materi dengan memberikan conoth-conoth organissasi, baik
organisasi kepemerintahan ataupun swasta. Kemudian membahas unsur-unsur organisasi
3. Menutup penjelasan dengan kegiatan
Ditutup dengan kesimpulan, atau bisa juga dengan memberikan kesempatan bertanya dan
menanggapi. Kemudian melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut
BATROTUL LAYLI 858721117