Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2

PENDIDIKAN IPS DI SD

NAMA : RITA SATRIANA


NIM : 856247321

TUTOR : R. Samidi, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TUGAS 2
PENDIDIKAN IPS DI SD

1. Jelaskan yang dimaksud globalisasi dan tujuan pengajarannya !


JAWAB :
Globalisasi berasal dari kata global, yang artinya bumi atau dunia. Globalisasi artinya
suatu keadaan atau kondisi dimana isu dan masalah-masalah yang ada menyangkut berbagai
bangsa dan Negara atau bahkan seluruh dunia (Nursid Sumaatmadja, 2008). Menurut Tye
dalam Nursid Sumaatmadja (2008) menyatakan pemahaman terhadap globalisasi merupakan
proses belajar tentang masalah-masalah dan isu-isu yang melintasi batas-batas Negara
(nation) dan tentang sistem keterhubungan dalam lingkungan, budaya, ekonomi, politik dan
teknologi. Untuk dapat memahami lebih mendalam diperlukan berbagai perspektif atau sudut
pandang dan pendekatan terhadap kenyataan bahwa sementara para individu dan kelompok
memiliki pandangan hidup yang berbeda, tetapi mereka juga memiliki kebutuhan-kebutuhan
dan keinginan-keinginan yang sama (Skeel, dalam Kuswaya Wihardit, 1999:136).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, globalisasi adalah suatu
gejala dimana tata hubungan internasional lebih disertakan lagi, terutama dalam menghadapi
dan memecahkan masalah-masalah dan isu-isu internasional yang bersifat lintas Negara dan
lintas budaya.
Masalah-masalah dan isu-isu tidak selalu menjadi tanggung jawab suatu bangsa
sebagai dampak dari adanya hubungan saling ketergantungan, tapi menjadi tanggung jawab
bersama sebagai manusia penghuni planet yang sama yaitu bumi. Anderson dalam Kuswaya
Wihardit (1999 : 122) mengatakan bahwa tidak ada satu pun Negara di dunia yang mampu
menolak bahkan menghindari globalisasi, tidak ada pilihan lain, kecuali menyesuaikan diri
dengan langkah melakukan perubahan.
Perubahan yang penting, yaitu menyesuaikan sistem pendidikan, dalam arti
penyesuaian seperlunya agar dapat mengantisipasi realita yang ada. Pendidikan tidak hanya
memberikan pengertian dan keterampilan untuk hidup secara efektif dalam masyarakat
global, tapi juga harusmemberikan kemampuan untuk memanfaatkan dengan baik peluang di
masa datang dan mampu menghargai masa lampau.
Pendidikan global adalah salah satu sarana agar peserta didik mengerti bahwa
merekah adalah bagian dari masyarakat dunia, sekalipun demikian tidak berarti harus
mengingkari dirinya sebagai warga dari sebuah bangsa. Dan sebaliknya, sebagai warga negara
yang baik seharusnya bisa menjadi warga dunia yang baik.
Adapun tujuan dari pengajaran globalisasi yaitu membentuk warga Negara yang
memiliki kepedulian terhadap masalah dan isu global. Mengembangkan rasa kebersamaan
sebagai umat manusia penghuni bumi dan sekaligus bertanggung jawab terhadap
keberlagsungan kehidupan.
2. Jelaskan hubungan antara aspek-aspek hukum dengan pendidikan IPS !
JAWAB :
Sesuai dengan kompleksitas (kerumitan) dan kemajemukan yang dikandung oleh
berbagai permasalahan yang terjadi dimasyarakat, IPS muncul menjadi suatu bahan kajian
yang mencoba menelaah berbagai permasalahan dengan menggunakan berbagai segi atau
berbagai sudut pandangan sehingga akan melibatkan berbagai ilmu pengetahuan.
Sebagai ilmu pengetahuan yang menelaah antara hubungan manusia (human
relationships) yang mencakup hubungan individu dengan kelompok, kelompok dengan
kelompok, serta kelompok dengan alam, maka IPS akan potensial di dalam mengkaji
permasalahan yang dapat muncul dari sebab yang ditimbulkan dalam berbagai hubungan
antarmanusia. Dari hubungan antarmanusia ini akan muncul berbagai peristiwa hukum dan
akibat hukum, sehingga akan memiliki keterhubungan didalam menanamkan nilai-nilai
tentang kesadaran hokum dalam diri peserta didik. Di samping itu, melalui pendidikan IPS
akan dapat membentuk siswa sebagai warga Negara yang mendukung ketertiban sesuai
kaidah-kaidah hukum yang berlaku, misalnya :
a. Upaya dalam mensosialisasikan perlunya pemeliharaan lingkungan alam yang sehat
sehingga pendirian pabrik yang tidak memenuhi persyaratan akan mendapat sanksi
hukum.
b. Menanakan kesadaran hokum dalam diri peserta didik sebagai wajib pajak.
c. Menanamkan saling pengertian antarindividu peserta didik dalam menghormati hak dan
kewajiban masing-masing.
Sangat pentingnya mengintegrasikan atau menghubungkan antara kajian aspek-aspek
hukum dengan pendidikan sosial, dapat dilihat dari tujuan atau fungsi dihubungkannya kedua
bidang tersebut, seperti diungkapkan Cerlach and Lamprecht’s.
a. Untuk menanamkan pemahaman peserta didik terhadap aspek-aspek socsal dan sistem
hukum yang dikandungnya, serta bagaimana peserta didik dapat berpartisipasi secara
aktif dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum.
b. Menanamkan sikap-sikap, nilai-nilai, dan pemahaman mereka terhadap hukum dan sistem
yang berlaku.
c. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis peserta didik dan keterampilan dalam
memecahkan permasalahan.
Dengan demikian, pengkajian aspek-aspek hukum melalui pendidikan IPS akan
berkontribusi besar terhadap upaya penanaman pemahaman peserta didik di dalam aspek-
aspek hukum (permasalahan hukum, ketertiban dan kesadaran hukum).
3. Jelaskan sasaran pendekatan kognitif yang berorentasi proses penelitihan !
JAWAB :
Menurut Banks (1977 : 43) Ilmu pengetahuan merupakan proses dan produk berupa
tubuh pengetahuan teoretis (Body of theotical knowledge). Oleh karena itu dalam pendekatan
kognitif yang berorientasi proses penelitian, proposisi (pernyataan) dan generalisasi
(kesimpulan) selalu terbuka untuk di revisi (diperbaiki, disempurnakan). Proses dan produk
ilmu pengetahuan selalu bersifat interaktif. Metode ilmiah memungkinkan para ilmuan
merevisi dan menyempurnakan teorinya. Bagi siswa SD proses penelitian berfungsi sebagai
media untuk mengenal gejala-gejala sosial dan perkembangan masyarakat dengan
menggunakan kaca mata atau cara kerja ilmu sosial.
4. Bagaimana kaitan antara emosi, nilai dan sikap serta perilaku sosial dengan tuntutan untuk
menjadi siswa aktor sosial !
JAWAB :
 Emosi secara harfiah diartikan sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran,
perasaan, nafsu, setiap keadaan mentalyang hebat atau meluap-luap (Oxford English
Dictionary). Bertolak dari pengertian itu, Goleman (1996) mengartikan emosi sebagai
suatu perasaan dan pikiran atau suatu keadaan biologis dan psikologis dan
serangkaian kecendrongan untuk bertindak.
 Menurut Doley dan copaldi (1965 : 32), value diterjemahkan menjadi nilai yang
memiliki dua sisi, yakni sebagai kata benda dan kata kerja. Sebagai kata benda nilai
mempunyai dua pengertian. Pertama, sebagai objek sesuatu dianggap suatu nilai,
apabila memiliki kualitas kabaikan atau harga. Kedua, sebagai pengamat suatu hal
dianggap bernilai atau memiliki nilai apabila dilihat dari pikiran seseorang sebagai
memiliki, kualitas atau harga.
Sikap dapat dipahamisebagai kecenderungan seseorang untuk berbuat berkenaan
dengan objek atau situasi.
 Perilaku sosial/keterampilan sosial memerlukan latihan secara bertahap. Termasuk
kedalam keterampilan social, antara lain berkomunikasi (Krech dkk, 1962),
membaca, menulis, menggunakan kepustakaan, menganalisis, menggunakan peta.
(Pellison : 1989), keterampilan pada dasarnya mencakup semua kemampuan operasional
yang memungkinkan individu dapat berhubungan dan hidup bersama secara tertib dan
teratur dengan orang lain. Dengan demikian, dapat memerankan dirinya sebagai aktor
sosial yang cerdas secara rasional, emosional, dan sosial. Semua itu mencerminkan pola
perilaku sosial seseorang.
Di sekolah dasar aspek emosi, sosial dan keterampilan sosial dapat dikembangkan melalui
berbagai kegiatan, antara lain yang ditawarkan oleh Jarolimek (1971: 67) sebagai berikut:
a. Kehidupan kelas sehari-hari yang menitikberatkan pada kepedulian pada orang lain,
kebebasan dan persamaan, kemerdekaan berfikir, tanggung jawab, dan penghormatan
terhadap harga diri manusia.
b. Mempelajari sejarah dan perkembangan kehidupan Negara terutama mengenai cita-
citadan ideologinya yang memerlukan usaha untuk terus mewujudkannya.
c. Mempelajari riwayat hidup tokoh-tokoh penting yang mencerminkan nilai-nilai dari
bangsa dan negaranya.
d. Mempelajari hukum serta sistem peradilannya
e. Merayakan hari-hari besar yang memperkenaikan nilai dan sikap.
f. Menganalisis makna kata-kata dalam proklamasi pembukaan UUD 1945, pasal-pasal
dalam UUD’45 dan peratran perundangan laiinya.
5. Jelaskan tahap-tahap yang harus dilalui dalam model inkuiri sosial !
JAWAB :
Tahap-tahap yang harus dilalui dalam model inkuiri sosial adalah :
a. Tahap Orientasi
Peserta didik dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah sosial yang
dijadikan pokok pembahasan. Masalah tersebut hendaknya betul-betul menarik dan
memerlukan pemecahan secepatnya. Kemudian peserta didik dengan bantuan guru
merumuskan masalah sosial dan membatasi ruang lingkup permasalahan.
b. Tahap Hipotesis
Peserta didik bersama guru menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan acuan dalam usaha
pemecahan masalah. Hipotesis yang baik harus memenuhi syarat berikut :
 Valid (sahih), yaitu menguji apa yang seharususnya diuji.
 Kompabilitas yaitu adanya kesesuaian antara hipotesis dengan generalisasi
pengamatan siswa/guru yang telah diperoleh sebelumnya.
 Mempunyai hubugan dengan peristiwa yang telah terjadi agar dapat diadakan
pembuktian.
c. Tahap Definisi
Peserta didik mengadakan pembahasan mengenai pengertian istilah yang terdapat pada
hipotesis.
d. Tahap Eksplorasi
Peserta didik mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan pengembangan
hipotesis dengan implikasi dan asumsi-asumsinya.
e. Tahap Pembuktian Hipotesis
Peserta didik melakukan pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui
metode-metode pengumpulan data yang sesuai masalah yang dibahas. Setelah data
memenuhi syarat, kemudian dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis yang telah
dirumuskan. Demikianlah suatu hipotesis diuji secara empirik untuk dipastikan hipotesis
diterima atau ditolak.
f. Tahap Generalisasi
Peserta didik dengan bantuan guru menyusun pernyataan yang benar-benar terbaik untuk
pemecahan masalah.

Anda mungkin juga menyukai