Demokrasi Indonesia telah melewati berbagai macam tahap dan telah sampai pada tingkat kedewasaan
yang cukup baik, walaupun dalam faktanya demokrasi di Indonesia masih dibatasi dengan bermacam
aturan tertulis maupun tidak. Oleh karena itu perlu diberikan pemahaman yang dapat mengantar untuk
memenuhi persyaratan tersebut antara lain melalui pemahaman wawasan nusantara.
Kegiatan Belajar 2
Pendidikan Demokrasi Sebagai Esensi PKn
Suatu negara yang menerapkan sistem demokrasi di mana pun berada pad adasarnya untuk
mlindungi hak-hak warga negaranya dan secara tidak langsung menginginkan warga negaranya memiliki
wawasan, menyadari akan keharusan serta menampakkan partisipasinya sesuai dengan status danperannya
dalam masyarakat.
Salah satu solusi strategis secara konseptual adalah dengan cara memperkuat demokrasi dalam berbagai
bidang dan aspek kehidupan. Upaya itu tentu tidak semudah membalikkan tepalak tangan di mana
negaranya menganut sistem demokrasi maka warga negaranya akan demokrastis, tetapi memerlukan
proses pendidikan demokrasi.
Winaputra (2001) dalam disertasinya memberikan penjelasan bahwa pendidikan demokrasi adalah
upaya sistematis yang dilakukan negara dan masyarakat untuk memfasilitasi individu warga negara agar
memahami, menghayati, mengamalkan dan mengembangkan konsep,prinsip dan nilai demokrasi sesuai
dengan status perannya dalam masyarakat. programatik – prosedural ?
PKN atau Civic Education adalah program pendidikan/pembelajaran yang secara programatik –
prosedural berupaya memanusiakan (humanizing) dan membudyakan (civilizing) serta memberdayakan
(empowering) manusia/anak didik (diri dan kehidupannya) menjadi warga negara yang baik sebagaimana
tuntutan keharusan/ yuridis konstitusional bangsa/negara yang bersangkutan.
Rujukan WNI yang baik dalam NKRI ialah UUD 1945/2003 yang jabarannya termuat dalam TAP
MPR dan UU (a.l. UUSPN menjadi kiblat seluruh Program dan Sistem pendidikan ). Menurut landasan
konstitusional di atas, maka Visi PKN NKRI lahirnya manusia/ WNI dan kehidupan masyarakat bangsa
NKRI religius, cerdas, demokratis dan lawful ness, damai – tenteram – sejahtera, moderen dan
berkeribadian Indonesia. Misi yang diembannya adalah program pendidikan; yang membelajarkan dan
melatih anak didik secara demokratis – humanistic – fungsional. lawful ness ?, melek politik
Membelajarkan hendaknya dimaknai memberi pembekalan pengetahuan melek politik – hukum,
membina jati diri WNI berkepribadian/berbudaya Indonesia, melatih pelakonan diri/kehidupan WNI yang
melek politik hukum serta berbudaya Indonesia dalam tatanan kehidupan masyarakat – bangsa – negara
yang moderen. Dari gambaran di atas maka jelas target harapan pembelajaran PKN NKRI, yakni:
1. Secara Programatik memuat bahan ajar yang kaffah/utuh (CAP) berupa bekal pengetahuan untuk
melek politik & hukum yang ada/berlaku/imperative dalam kehidupan bermasyarakat – berbangsa
dan bernegara NKRI yang demokratis sistim perwakilan – konstitusional.
2. Secara Prosedural target sasaran pembelajarannya ialah penyampaian bahan ajar pilihan – fungsional
kearah membina, mengembangkan dan membentuk potensi diri anak didik secara kaffah serta
kehidupan siswa & lingkungannya (fisik – non fisik) sebagaimana diharapkan/keharusannya ( 6
sumber normative di Indonesia) serta pelatihan pelakonan pemberdayaan hal tersebut dalam dunia
nyata astagatranya secara demokratis, humanis dan fungsional. Wahab (civicus, 2001)
Pada kegiatan belajar 1 dan 2 anda telah mempelajari tentang konsep dan pendidikan demokrasi . untuk
menciptakan warga negara yang demokratis tidak cukup dengan mempelajari dua hal tersebut di atas ,
harus di jadikan laboratorium demokrasi . dalam proses pembelajaran di dalam dan di luar kelas dalam
lingkungan sekolah harus menggambarkan suasana demokratis. Dengan cara ini , siswa akan terbiasa
dengan kehidupan demokrasi . sekolah merupakan sebuah komunitas sebagai bagian dari integral dari
masyarakat . sekolah dalam Undang – undang RI No 20 tahun 2003 di sebut satuan pendidikan sekolah
dasar ( SD) sebagai satuan pendidikan merupakan suatu entity ( satuan utuh ) wahana pendidikan nasional
yang mencapai tujuan pendidikan nasional . Sekolah dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003
disebut “satuan pendidikan” Sekolah Dasar (SD) sebagai satuan pendidikan merupakan suatu entity
(satuan utuh) wahana pendidikan nasional yang mencapai tujuan pendidikan nasional.
Paradigma pendidikan demokrasi yang perlu dikembangan dalam lingkungan sekolah adalah pendidikan
demokrasi yang bersifat multidimensional atau bersisi jamak. Sifat multidimensionalnya itu antara lain
terletak pada berikut ini :
1. Pandangannya yang bermacam-macam tetapi menyatu
2. Sikapnya dalam menempatkan individu, negara dan masyarakat global secara harmonis
3. Tujuannya yang diarahkan pada semua dimensi kecerdasannya
4. Konteks yang menghasilkan pengalaman belajarnya yang terbuka.
2. Fungsi dan Peran Sekolah dalam mengembangkan Warga negara Yang Demokratis
Sekolah sebagai organisasi mempunyai struktur dan kultur . sebagai bagian dari struktur birokrasi
pendidikan SD merupakan satuan kependidikan dan lingkungan pemerintah daerah kabupaten / kota
yang pembinaannya langsung dii bawah dinas pendidikan . sekolah merupakan satuan pendidikan
maka di dalam sekolah terdapat komunitas yang terdiri atas pendidik , peserta didik , dan tenaga
kependidikan . budaya sekolah seperti seperti juga entitas kebudayaan yang lain memiliki sejmlah
sistem antara lain sistem manajemen , sistem kurikulum , sistem teknologi , sisem kepaercayaan ,
bahasa dan kesenian . entitas kebudayaan
Prinsip – prinsip dasar dalam pengelolaanya selain menganut prinsip umum managemen , yakni
planing , organizing, actuating , dan controlling ., yang paling menonjol adalah selain unsur
organisasioal satuan pendidikan juga terdapat unsur pemangku kepentingan yang di wadahi dalam
komite sekolah / madrasah .
Actuating ?
. 3. Mekanisme Kerja dalam Konteks Kesisteman Sekolah
Sebagai penyelenggara pendidikan dalam PP RI Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan dalam pasal 4 ayat ayat (3) dinyatakan bahwa : pendidikan di selenggarakan sebagai
suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan dan harus pemberdayakan seluruh komponen –
komponen yang terkait dengan struktur organisasi sekolah yaitu sebagai berikut :
a) Kepala Sekolah
b) Wakil Kepala Sekolah
c) Tata Usaha
d) Dewan Guru
e) Unit Laboratorium
f) Unit Perpustakaan
g) Osis
h) Komite Sekolah Secara psikopedagogis ..?
Secara psikopedagogis seluruh unsur yang ada di lingkungan sekolah , terutama guru , dan kepala sekolah
harus menjadi fasilisitator utama dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional , termasuk di dilamnya
mengembangkan warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab .