Anda di halaman 1dari 24

MODUL 7

KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI

Kegiatan Belajar I

Konsep Demokrasi

Demokrasi ialah sebuah kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa inggris “democracy”
yang diserap dari dua kata bahasa Yunani “demos” dan ‘ratos” atau “kratein”. Demos berarti rakyat,
kratos berarti kekuasaan.

Demokrasi adalah negara dengan prinsip pemerintahannya yang ditandai oleh adanya partisipasi
warga negara yang sudah dewasa ikut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilny yang
dipilih.

Dalam penerapan dinegara kesatuan republik indonesia demokrasi dapat dipandang sebagai suatu
mekanisme dan cita-cita hidup berkelompok yang ada dalam UUD 1945 yang disebut kerakyatan.
Demokrasi dapat juga dipandang sebagai pola hidup berkelompok dalam organisasi negara, sesuai
dengan keinginan orang-orang yang hidup dalam kelompok tersebut (demos).

Keinginan orang-orang yang ada dalam kelompok tersebut ditentukan oleh pandangan hidupnya
(weltanschaung), falsafah hidupnya (filosofiche Gronslag) dan ideologi bangsa yang bersangkutan.

Dengan demikian demokrasi atau pemerintahan rakyat di indonesia didasarkan pada :

1) Nilai-nilai falsafah pancasila atau pemerintahan dari, oloh dan untuk rakyat berdasarkan sila-
sila pancasila.

2) Transformasi nilai-nilai pancasila pada bentuk dan sistem pemerintahan

3) Merupakan konsekuaensi dan komitmen terhadap nilai-nilai pancasila dan UUD 1945

Dengan kata lain bahwa demokrasi di samping sebagai sistem pemerintahan, juga diperlukan proses
demokrasi yang meliputi 4 hal yaitu :

1) Mengutamakan kepentingan khalayak

2) Manusia sebagai makhluk memiliki potensi untuk mengembangkan kekuasaan dan


kemampuan

3) Memperhatikan keseimbangan antara partisipasi dan apatisme

4) Untuk mencapai partisipasi perlu ada perubahan terlebih dahulu serta perubahan itu sendiri
akan terwujud jika adanya partisipasi.

Demokrasi Indonesia telah melewati berbagai macam tahap dan telah sampai pada tingkat
kedewasaan yang cukup baik, walaupun dalam faktanya demokrasi di Indonesia masih dibatasi
dengan bermacam aturan tertulis maupun tidak. Oleh karena itu perlu diberikan pemahaman yang
dapat mengantar untuk memenuhi persyaratan tersebut antara lain melalui pemahaman wawasan
nusantara.
Kegiatan Belajar 2

Pendidikan Demokrasi Sebagai Esensi PKn

Suatu negara yang menerapkan sistem demokrasi di mana pun berada pad adasarnya untuk
mlindungi hak-hak warga negaranya dan secara tidak langsung menginginkan warga negaranya
memiliki wawasan, menyadari akan keharusan serta menampakkan partisipasinya sesuai dengan
status danperannya dalam masyarakat.

Salah satu solusi strategis secara konseptual adalah dengan cara memperkuat demokrasi dalam
berbagai bidang dan aspek kehidupan. Upaya itu tentu tidak semudah membalikkan tepalak tangan
di mana negaranya menganut sistem demokrasi maka warga negaranya akan demokrastis, tetapi
memerlukan proses pendidikan demokrasi.

Winaputra (2001) dalam disertasinya memberikan penjelasan bahwa pendidikan demokrasi adalah
upaya sistematis yang dilakukan negara dan masyarakat untuk memfasilitasi individu warga negara
agar memahami, menghayati, mengamalkan dan mengembangkan konsep,prinsip dan nilai
demokrasi sesuai dengan status perannya dalam masyarakat.

PKN atau Civic Education adalah program pendidikan/pembelajaran yang secara programatik –
prosedural berupaya memanusiakan (humanizing) dan membudyakan (civilizing) serta
memberdayakan (empowering) manusia/anak didik (diri dan kehidupannya) menjadi warga negara
yang baik sebagaimana tuntutan keharusan/ yuridis konstitusional bangsa/negara yang
bersangkutan.

Rujukan WNI yang baik dalam NKRI ialah UUD 1945/2003 yang jabarannya termuat dalam TAP MPR
dan UU (a.l. UUSPN menjadi kiblat seluruh Program dan Sistem pendidikan ). Menurut landasan
konstitusional di atas, maka Visi PKN NKRI lahirnya manusia/ WNI dan kehidupan masyarakat bangsa
NKRI religius, cerdas, demokratis dan lawful ness, damai – tenteram – sejahtera, moderen dan
berkeribadian Indonesia. Misi yang diembannya adalah program pendidikan; yang membelajarkan
dan melatih anak didik secara demokratis – humanistic – fungsional.

Membelajarkan hendaknya dimaknai memberi pembekalan pengetahuan melek politik – hukum,


membina jati diri WNI berkepribadian/berbudaya Indonesia, melatih pelakonan diri/kehidupan WNI
yang melek politik hukum serta berbudaya Indonesia dalam tatanan kehidupan masyarakat – bangsa
– negara yang moderen. Dari gambaran di atas maka jelas target harapan pembelajaran PKN NKRI,
yakni:

1. Secara Programatik memuat bahan ajar yang kaffah/utuh (CAP) berupa bekal pengetahuan
untuk melek politik & hukum yang ada/berlaku/imperative dalam kehidupan bermasyarakat –
berbangsa dan bernegara NKRI yang demokratis sistim perwakilan – konstitusional.

2. Secara Prosedural target sasaran pembelajarannya ialah penyampaian bahan ajar pilihan –
fungsional kearah membina, mengembangkan dan membentuk potensi diri anak didik secara kaffah
serta kehidupan siswa & lingkungannya (fisik – non fisik) sebagaimana diharapkan/keharusannya ( 6
sumber normative di Indonesia) serta pelatihan pelakonan pemberdayaan hal tersebut dalam dunia
nyata astagatranya secara demokratis, humanis dan fungsional.

Wahab (civicus, 2001)

Kegiatan Belajar 3

Sekolah sebagai Laboratorium Demokrasi


Sekolah dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 disebut “satuan pendidikan” Sekolah Dasar
(SD) sebagai satuan pendidikan merupakan suatu entity (satuan utuh) wahana pendidikan nasional
yang mencapai tujuan pendidikan nasional.

Paradigma pendidikan demokrasi yang perlu dikembangan dalam lingkungan sekolah adalah
pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional atau bersisi jamak. Sifat multidimensionalnya
itu antara lain terletak pada berikut ini :

1. Pandangannya yang bermacam-macam tetapi menyatu

2. Sikapnya dalam menempatkan individu, negara dan masyarakat global secara harmonis

3. Tujuannya yang diarahkan pada semua dimensi kecerdasannya

4. Konteks yang menghasilkan pengalaman belajarnya yang terbuka.

1. Strategi umum pengembangan warga negara yang demokrasi di lingkungan sekolah

a) Waktu untuk penghargaan merupakan strategi pengembangan demokratis dan bertanggung


jawab melalui pertemuan untuk memberikan penghargaan atau penghormatan terhadap orang lain.

b) Waktu untuk yang terhormat merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab

c) Pertemuan perumusan tujuan merupakan strategi pengemangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melalui pertemuan yang sengaja diadakan atas inisiatif guru dan/ayau siswa
untuk merumuskan visi atau tujuan sekolah

d) Pertemuan Legislasi merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung


jawab melalui pertemuan untuk merumuskan ataumenyusun norma atau aturan yang akan berlaku
di sekolah

e) Pertemuan evaluasi aturan merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melalui pertemuan untuk mengevaluasi pelaksanaan norma atau aturan yang
telah disepakati dan berlaku di sekolah.

f) Pertemuan [erumusan langkah kegiatan merupakan strategi pengembangan sikap demokratis


dan bertanggung jawab melalui pertemuan untuk menetapkan prioritas atau tahapan kegiatan yang
akan dilakukan oleh siswa di bawah supervise sekolah.

g) Pertemuan refleksi belajar merupakan stretagi pengembangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melalui pertemuan pengendapan dan evaluasi terhadap proses dan/atau hasil
belajar setelah selesai satu atau beberapa pertemuan.

h) Pertemuan pemecahan masalah merupakan strategi pengembangan sikap demokrasi dan


bertanggung jawab melalui pertemuan terencana untuk memecahkan masalah yang ada di
lingkungan sekitar atau lingkungan daerah atau nasional yang menyangkut kehidupan siswa.

i) Pertemuan isu akdemis merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan beranggung
jawab melalui pertemuan terencana untuk untuk membahas masalah akademis

j) Pertemuan perbaikan kelas merupakan strategis pengembangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melalui pertemuan kelas untuk membahas atau memecahkan masalah yang
menyanglut kehidupan siswa di kelasnya atau lingkungan sekolahnya
k) Pertemua tindak lanjut merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung
jawab melalui pertemuan terencana untuk membahas tindak lanjut dari suatu kegiatan berseri di
lingkungan sekolah

l) Pertemuan perencanaan merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melalui pertemuan terencana untuk menyusun rencana bersama.

m) Pertemuan pengembangan konsep merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melalui pertemuan terencana untuk menyusun suatu gagasan baru yang
dimaksudkan untuk mendapatkan bantuan atau menyarankan pemecahan atas masalah yang cukup
pelik.

n) Pembahasan situasi pelik merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melalui pertemuan untuk memecahkan masalah yang terkait pada keadaan yang
pelik.

o) Kotak saran merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab
melalui pengumpulan pendapat secara bebas dan rahasia untuk memecahkan masalah yang ada di
lingkungans ekolah dan lingkungan sekitar

p) Pertemuan dalam pertemuan merupakan strategi pengambangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melalui pertemuan kelompok kecil dalam konteks pertemuan klasikal atau
pertemuan besar.

2. Fungsi dan Peran Sekolah dalam mengembangkan Warga negara Yang Demokratis

Sekolah sebagai organisasi mempunyai struktur dan kultur. Sebagai bagian dari struktut birokrasi
pendidikan SD merupakan satuanpendidikan dalam lingkungan pemerintah daerah kabupaten.

3. Mekanisme Kerja dalam Konteks Kesisteman Sekolah

Sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan dan harus memberdayakan seluruh komponen-
komponen yang terkait dengan struktur organisasi sekolah yaitu sebagai berikut :

a) Kepala Sekolah

b) Wakil Kepala Sekolah

c) Tata Usaha

d) Dewan Guru

e) Unit Laboratorium

f) Unit Perpustakaan

g) Osis

h) Komite Sekolah
RESUME MODUL 7 PDGK4201 PEMBELAJARAN
PKN DI SD
MODUL 7
KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI
 
 
Kegiatan Belajar I
Konsep Demokrasi
Demokrasi ialah sebuah kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa inggris
“democracy” yang diserap dari dua kata bahasa Yunani “demos” dan ‘ratos” atau “kratein”.
Demos berarti rakyat, kratos berarti kekuasaan.
Demokrasi adalah negara dengan prinsip pemerintahannya yang ditandai oleh adanya
partisipasi warga negara yang sudah dewasa ikut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui
wakilny yang dipilih.
Dalam penerapan dinegara kesatuan republik indonesia demokrasi dapat dipandang
sebagai suatu mekanisme dan cita-cita hidup berkelompok yang ada dalam UUD 1945 yang
disebut kerakyatan. Demokrasi dapat juga dipandang sebagai pola hidup berkelompok dalam
organisasi negara, sesuai dengan keinginan orang-orang yang hidup dalam kelompok tersebut
(demos).
Keinginan orang-orang yang ada dalam kelompok tersebut ditentukan oleh pandangan
hidupnya (weltanschaung), falsafah hidupnya (filosofiche Gronslag) dan ideologi bangsa
yang bersangkutan.
Dengan demikian demokrasi atau pemerintahan rakyat di indonesia didasarkan pada :
1)      Nilai-nilai falsafah pancasila atau pemerintahan dari, oloh dan untuk rakyat berdasarkan
sila-sila pancasila.
2)      Transformasi nilai-nilai pancasila pada bentuk dan sistem pemerintahan
3)      Merupakan konsekuaensi dan komitmen terhadap nilai-nilai pancasila dan UUD 1945
Dengan kata lain bahwa demokrasi di samping sebagai sistem pemerintahan, juga diperlukan
proses demokrasi yang meliputi 4 hal yaitu :
1)      Mengutamakan kepentingan khalayak
2)      Manusia sebagai makhluk memiliki potensi untuk mengembangkan kekuasaan dan
kemampuan
3)      Memperhatikan keseimbangan antara partisipasi dan apatisme
4)      Untuk mencapai partisipasi perlu ada perubahan terlebih dahulu serta perubahan itu sendiri
akan terwujud jika adanya partisipasi.
Demokrasi Indonesia telah melewati berbagai macam tahap dan telah sampai pada tingkat
kedewasaan yang cukup baik, walaupun dalam faktanya demokrasi di Indonesia masih
dibatasi dengan bermacam aturan tertulis maupun tidak. Oleh karena itu perlu diberikan
pemahaman yang dapat mengantar untuk memenuhi persyaratan tersebut antara lain melalui
pemahaman wawasan nusantara.
 
Kegiatan Belajar 2
Pendidikan Demokrasi Sebagai Esensi PKn
Suatu negara yang menerapkan sistem demokrasi di mana pun berada pad adasarnya
untuk mlindungi hak-hak warga negaranya dan secara tidak langsung menginginkan warga
negaranya memiliki wawasan, menyadari akan keharusan serta menampakkan partisipasinya
sesuai dengan status danperannya dalam masyarakat.
Salah satu solusi strategis secara konseptual adalah dengan cara memperkuat demokrasi
dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan. Upaya itu tentu tidak semudah membalikkan
tepalak tangan di mana negaranya menganut sistem demokrasi maka warga negaranya akan
demokrastis, tetapi memerlukan proses pendidikan demokrasi.
Winaputra (2001) dalam disertasinya memberikan penjelasan bahwa pendidikan
demokrasi adalah upaya sistematis yang dilakukan negara dan masyarakat untuk
memfasilitasi individu warga negara agar memahami, menghayati, mengamalkan dan
mengembangkan konsep,prinsip dan nilai demokrasi sesuai dengan status perannya dalam
masyarakat.
PKN atau Civic Education adalah program pendidikan/pembelajaran yang secara
programatik – prosedural berupaya memanusiakan (humanizing) dan membudyakan
(civilizing) serta memberdayakan (empowering) manusia/anak didik (diri dan kehidupannya)
menjadi warga negara yang baik sebagaimana tuntutan keharusan/ yuridis konstitusional
bangsa/negara yang bersangkutan.     
Rujukan WNI yang baik dalam NKRI ialah UUD 1945/2003 yang jabarannya termuat
dalam TAP MPR dan UU (a.l. UUSPN menjadi kiblat seluruh Program dan Sistem
pendidikan ). Menurut landasan konstitusional di atas, maka Visi PKN NKRI lahirnya
manusia/ WNI dan kehidupan masyarakat bangsa NKRI religius, cerdas, demokratis dan
lawful ness, damai – tenteram – sejahtera, moderen dan berkeribadian Indonesia. Misi yang
diembannya adalah program pendidikan; yang membelajarkan dan melatih anak didik secara
demokratis – humanistic – fungsional.
Membelajarkan hendaknya dimaknai memberi pembekalan pengetahuan melek politik
– hukum, membina jati diri WNI berkepribadian/berbudaya Indonesia, melatih pelakonan
diri/kehidupan WNI yang melek politik hukum serta berbudaya Indonesia dalam tatanan
kehidupan masyarakat – bangsa – negara yang moderen. Dari gambaran di atas maka jelas
target harapan pembelajaran PKN NKRI, yakni:
1.      Secara Programatik memuat bahan ajar yang kaffah/utuh (CAP) berupa bekal pengetahuan
untuk melek politik & hukum yang ada/berlaku/imperative dalam kehidupan bermasyarakat –
berbangsa dan bernegara NKRI yang demokratis sistim perwakilan – konstitusional.
2.      Secara Prosedural target sasaran pembelajarannya ialah penyampaian bahan ajar pilihan –
fungsional kearah membina, mengembangkan dan membentuk potensi diri anak didik secara
kaffah serta kehidupan siswa & lingkungannya (fisik – non fisik) sebagaimana
diharapkan/keharusannya ( 6 sumber normative di Indonesia) serta pelatihan pelakonan
pemberdayaan hal tersebut dalam dunia nyata astagatranya secara demokratis, humanis dan
fungsional.
Wahab (civicus, 2001)

Kegiatan Belajar 3
Sekolah sebagai Laboratorium Demokrasi
Sekolah dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 disebut “satuan pendidikan” Sekolah
Dasar (SD) sebagai satuan pendidikan merupakan suatu entity (satuan utuh) wahana
pendidikan nasional yang mencapai tujuan pendidikan nasional.
Paradigma pendidikan demokrasi yang perlu dikembangan dalam lingkungan sekolah adalah
pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional atau bersisi jamak. Sifat
multidimensionalnya itu antara lain terletak pada berikut ini :
1.        Pandangannya yang bermacam-macam tetapi menyatu
2.        Sikapnya dalam menempatkan individu, negara dan masyarakat global secara harmonis
3.        Tujuannya yang diarahkan pada semua dimensi kecerdasannya
4.        Konteks yang menghasilkan pengalaman belajarnya yang terbuka.
1.      Strategi umum pengembangan warga negara yang demokrasi di lingkungan sekolah
a)      Waktu untuk penghargaan merupakan strategi pengembangan demokratis dan bertanggung
jawab melalui pertemuan untuk memberikan penghargaan atau penghormatan terhadap orang
lain.
b)      Waktu untuk yang terhormat merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab
c)      Pertemuan perumusan tujuan merupakan strategi pengemangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan yang sengaja diadakan atas inisiatif guru dan/ayau
siswa untuk merumuskan visi atau tujuan sekolah
d)     Pertemuan Legislasi merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung
jawab melalui pertemuan untuk merumuskan ataumenyusun norma atau aturan yang akan
berlaku di sekolah
e)      Pertemuan evaluasi aturan merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan untuk mengevaluasi pelaksanaan norma atau aturan
yang telah disepakati dan berlaku di sekolah.
f)       Pertemuan [erumusan langkah kegiatan merupakan strategi pengembangan sikap
demokratis dan bertanggung jawab melalui pertemuan untuk menetapkan prioritas atau
tahapan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa di bawah supervise sekolah.
g)      Pertemuan refleksi belajar merupakan stretagi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan pengendapan dan evaluasi terhadap proses dan/atau
hasil belajar setelah selesai satu atau beberapa pertemuan.
h)      Pertemuan pemecahan masalah merupakan strategi pengembangan sikap  demokrasi dan
bertanggung jawab melalui pertemuan terencana untuk memecahkan masalah yang ada di
lingkungan sekitar atau lingkungan daerah atau nasional yang menyangkut kehidupan siswa.
i)        Pertemuan isu akdemis merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan
beranggung jawab melalui pertemuan terencana untuk untuk membahas masalah akademis
j)        Pertemuan perbaikan kelas merupakan strategis  pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan kelas untuk membahas atau memecahkan masalah
yang menyanglut kehidupan siswa di kelasnya atau lingkungan sekolahnya
k)      Pertemua tindak lanjut merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan terencana untuk membahas tindak lanjut dari suatu
kegiatan berseri di lingkungan sekolah
l)        Pertemuan perencanaan merupakan  strategi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan terencana untuk menyusun rencana bersama.
m)    Pertemuan pengembangan konsep merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan terencana untuk menyusun suatu gagasan baru yang
dimaksudkan untuk mendapatkan bantuan atau menyarankan pemecahan atas masalah yang
cukup pelik.
n)      Pembahasan situasi pelik merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan untuk memecahkan masalah yang terkait pada keadaan
yang pelik.
o)      Kotak saran merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab
melalui pengumpulan pendapat secara bebas dan rahasia untuk memecahkan masalah yang
ada di lingkungans ekolah dan lingkungan sekitar
p)      Pertemuan dalam pertemuan merupakan strategi pengambangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan kelompok kecil dalam konteks pertemuan klasikal atau
pertemuan besar.
2.      Fungsi dan Peran Sekolah dalam mengembangkan Warga negara Yang Demokratis
Sekolah sebagai organisasi mempunyai struktur dan kultur. Sebagai bagian dari struktut
birokrasi pendidikan SD merupakan satuanpendidikan dalam lingkungan pemerintah daerah
kabupaten. 
3.      Mekanisme Kerja dalam Konteks Kesisteman Sekolah
Sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan dan harus memberdayakan seluruh
komponen-komponen yang terkait dengan struktur organisasi sekolah yaitu sebagai berikut :
a)      Kepala Sekolah
b)      Wakil Kepala Sekolah
c)      Tata Usaha
d)     Dewan Guru
e)      Unit Laboratorium
f)       Unit Perpustakaan
g)      Osis
h)      Komite Sekolah
PEMBELAJARAN PKN DI SD

MODUL 7 : KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN


DEMOKRASI

KEGIATAN BELAJAR 1 : KONSEP DEMOKRASI

Demokratis berasal dari kata democracy yang di serap dari bahasa yunani demos dan kratos
atau kratein ‘’ yang berarti rakyat yang berkuasa . demokratis adalah negara dengan prinsip
pemerintahannya yang di tandai oleh adanya partisipasi warga negara yang sudah dewasa
ikut berpartisipasi dalam pemerintahan dalam wakilnya yang di pilih negara dengan
pemerintahannya menjamin kemerdekaan berrbicara , berpendapat , berserikat dan
menegakkan rule of law(hukum ) . atau bisa di artikan juga sebagai pemerinthan dari rakyat
oleh rakyat dan untuk rakyat .

Demokrasi merupakan suatu kelembagaan (constitution ) , kebebasan ( freedom) , dan nilai


persamaan (equal). Demokrasi di pandang sebagai kerangka berfikir dalam melakukan
pengaturan urusan umum atas dasar prinsip dari , oleh dan untuk rakyat , di terima baik
sebagai ide , norma , sistem sosial maupun sebagai wawasan , sikap , perilaku individual
yang secara kontekstual diwujudkan, di pelihara , dan di kembangkan .

Dinamika perkembangan demokrasi di indonesia sejak proklamasi kemerdekaan indonesia 17


agustus 1945 dengan merujuk kepada konstitusi yang pernah dan berlaku , yaitu UUD 1945,
konstitusi RIS 1949 , dan UUDS 1950. . tumbuh kembangnya demokrasi di indonesia yang
pernah pula berlaku adalah demokrasi terpimpin ( orde lama) , dan demokrasi pancasila
( orde baru) . kemudian muncul era reformasi yang di tandai dengan keterbukaan dalam
kehidupan berdemokrasi seolah olah bebas segala galanya .

Demokrasi di samping sebagai sistim pemerintahan , juga di perluka proses demokrasi yang
meliputi 4 hal , yaitu :

1. Mengutamakan kepentingan khalayak ( pasar)


2. Manusia sebagai makhluk memiliki potensi untuk mengembangkan kekuasaan dan
kemampuan .
3. Memperhatikan keseimbangan antara partisipasi dan apatisme (tidak memandang
apapun)
4. Untuk mencapai partisipasi perlu ada perubahan terlebih dahulu

KEGIATAN BELAJAR 2

PENDIDIKAN DEMOKRASI SEBAGAI ESENSI PKN


Suatu negara yang menerapkan sistem demokrasi di manapun berada , pada dasarnya untuk
melindungi hak – hak warga negaranya , dan secara tidak langsung menginginkan warga
negaranya memiliki wawasan , menyadari akan keharusannya serta menampakkan
partisipasinya sesuai dengan status dan perannya dalam masyarakat . sebaliknya jika sistem
praktika sisem politik dalam dalam negara demokrasi mengabaikan nilai nilai demokrasi
maka terjadilah konflik , krisis dan lemahnya pemahaman politik . salah satu solusi strategis
secara konseptual adalah dengan cara memperkuat demokrasi dalam berbagai bidang dan
aspek kehidupan . dari berbagai pandangan seperti gandal dan finn(1992), thomas jefferson ,
winataputra , memberikan implikasii bahwa pendidikan demokrasi sangat di perlukan , agar
warga negaranya mengerti , menghargai kesempatan , dan tanggung jawab sebagai warga
negara yang demokratis.

Dalam kepustakaan asing pendidikan kewarganegaraan (pkn) di sebut civic education yang
batasannya ialah seluruh kegiatan sekolah , rumah dan masyarakat yang dapat
menumbuhkan demokrasi (somantri , 2001). Artinya bahwa demokrasi merupakan esensi dari
pendidikan kewarganegaraan . pendidikan kewarganegaraan yang di susun melalui hierarki
tingkat pengetahuan ilmu sosial , yaitu fakta , konsep , generalisasi dan teori hukum sehingga
membentuk ide fundamental ilmu kewarganegaraan (IKN) . IKN bersumber kepada social
studies . social studies merupakan keturunan dari ilmu ilmu sosial . perbedaan ilmu sosial
dengan ilmu social studies dalam winataputra , 2001 menjelaskan bahwa ilmu ilmu sosial
adalah tubuh pengetahuan ilmiah yang terorganisir mengenai hubungan manusia.
Pengetahuan ini bersifat objektif yang di peroleh melalui proses penelitian ilmiah buku yang
di lakukan oleh para ahli ilmu – ilmu sosial di bidangnya. Sedangkan social studies di artikan
sebagai “ social studies simplified for pedagogical purpose yakni social studies merupakan
penyederhanaan dari ilmu- ilmu social untuk tujuan pendidikan . dalam undang – undang
republik indonesia no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 37 ayat (1) ,
menjelaskan pendidikan kewarganegaraan yang di maksud untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air .pada dasarnya civic
mengambil bagian dari ilmu politik yaitu bagian demokrasi politiknya .

KEGIATAN BELAJAR 3

SEKOLAH SEBAGAI LABORATORIUM DEMOKRASI

untuk menciptakan warga negara yang demokratis tidak cukup dengan mempelajari dua hal
tersebut di atas , harus di jadikan laboratorium demokrasi . dalam proses pembelajaran di
dalam dan di luar kelas dalam lingkungan sekolah harus menggambarkan suasana
demokratis. Dengan cara ini , siswa akan terbiasa dengan kehidupan demokrasi . sekolah
merupakan sebuah komunitas sebagai bagian dari integral dari masyarakat . sekolah dalam
Undang – undang RI No 20 tahun 2003 di sebut satuan pendidikan sekolah dasar ( SD)
sebagai satuan pendidikan merupakan suatu entity ( sauan utuh ) wahana pendidikan nasional
yang mencapai tujuan pendidikan nasional . untuk itu maka proses pendidikan di sekolah
perlu d wujudkan dalam dan ole satuan pendidikan dalam bentuk proses pembelajaran yang
di kembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik dalam lingkungan belajar
yang demokratis . dalam konteks pendidikan formal khususnya pada jenjang pendidikan
dasar , sekolah seyogianya di kembangkan sebagai pranata atau tatanan sosial pedagogis
yang kondusif atau memberi suasana bagi tumbuh kembangnya berbagai kualitas pribadi
peserta didik . oleh karena itu , sekolah sebagai sebagian itegral dari masyarakat perlu di
kembangkan sebagai bagian integral dari masyarakat perlu di kembangkan sebagai pusat
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat , yang mampu memberikan
keteladanan , membangun kemauan , dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran demokratis .

Paradigma pendidikan demokrasi yang perlu di kembangkan dalam lingkungan sekolah


adalah pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensial atau bersisi jamak. Sifat
multidimensiolnya itu antara lain , terletak pada berikut ini :

1. Pandangannya yang pluralistik – uniter ( bermacam – macam , tetapi menyatu dalam


bhineka tunggal ika ,)
2. Sikapnya dalam menempatkan individu , negara dan masyarakat global secara
harmonis
3. Tujuannya di arahkan pada semua dimensi keerdasan
4. Konteks ( setting ) yang menghasilkan pengalaman belajarnya yang terbuka , fleksibel
atau luwes dan bervariasi merujuk kepada dimensi tujuannya

1. Strategi umum pengembangan warga negara yang demokratis di lingkungan sekolah .

Strategi dapat diartikan sebagai serangkaian langkah yang di pilih untuk mencapai tujuan atau
target. Winataputra ( 2005 ) menjelaskan karakteristik pokok untuk masing – masing ,
strategi tersebut secara singkat dapat di jelaskan sebagai berikut .

Pertemuan kelas berita baru merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan kelas guna membahas berita aktual yang ada di media
massa , seperti surat kabar , televisi , radio atau internet .contohnya , berita tentang
demonstrasi yang berujung dengan perusakan .

Cambuk bersiklus merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung


jawab melalui pertemuan saling bertanya dan menjawab secara bergiliran .

Waktu untuk penghargaan merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melalui pertemuan untuk memberikan penghargaan atau penghormatan
terhadap orang lain.
Waktu untuk yang terhormat merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui acara yang secara khusus diadakan atas inisiaatif siswa untuk
memberikan penghargaan kepada orang yang sangat di hormati .

Pertemuan rumusan tujuan merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melalui pertemuan yang sengaja di adakan atas inisiatif guru / siswa
untuk merumuskan visi dan tujuan sekolah .

Pertemuan legislasi merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung


jawab melalui pertemuan untuk merumuskan atau norma atau aturan yang akan berlaku di
sekolah.

Pertemuan evaluasi aturan merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melalui pertemuan untuk mengvaluasi pelaksanaan atau norma attau
aturan yang telah di sepakati dan berlaku di sekolah.

Pertemuan perumusan langkah kegiatan merupakan strategi pengembangan sikap demokratis


dan bertanggung jawab melalui pertemuan untuk menetapkan prioritas atau tahapan kegiatan
yang akan di lakukan oleh siswa di bawah supervisi sekolah .

Pertemuan refleksi belajar merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melui pertemuan pengendapan an evaluasi terhadap proses dan / atau
hasil belajar setelah selesai satu atau beberapa pertemuan.

Pertemuan pemecahan masalah merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melalui pertemuan terencana untuk memecahkan masalah yang ada di
lingkungan sekitar atau lingkungan daerah atau nasional yang menyangkup keidupan siswa ,
seperti pemecahan masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa.

Pertemuan isu akademis , merupakan strategis pengembangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melalui pertemuan terencana untuk membahas masalah akademis.

Pertemuan perbaikan kelas merupakan stategis pengembangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melalui pertemuan kelas untuk membahas atau memecahkan masalah
yang menyangkut kehidupan siswa di kelasnya atau di lingkungan sekolahnya , seperti
pemecahan masalah bolos , tata tertib sekolah

Pertemuan tindak lanjut merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melalui pertemuan terencana untuk membahas tindak lanjut dari suatu
kegiatan berseri di lingkungan sekolah.

Pertemuan perencanaan merupakn strategis pengembanga sikap demokratis dan bertanggung


jawab melalui pertemuan terencana untuk menyusun rencana secara bersama .
Pertemuan pengembangan konsep merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan terencana untuk menyusun suatu gagasan baru yang di
maksudkan untuk mendapatkan bantuan , atau menyarankan pemecahan atas masalah yang
cukup pelik .

Pembahasan situasi pelik merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melalui pertemuan untuk memecahkan maslah yang terkait dalam
keadaan dilematik atau pelik .

Kotak saran merupakan strategis pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab
melalui pengumpulan pendapat secara bebas dan rahasia untuk memecahkan masalah yang
ada di lingkungan sekolah atau lingkungan sekitar .

Pertemuan dalam pertemuan merupakan strategis pengembangan sikap demokratis dan


bertanggung jawab melalui pertemuan kelompok kecil dalam konteks pertemuan klasikal atau
pertemuan besar . secara umum pengembangan warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab melalui pendidikan kewarganegaraan dapat di gambarkan sebagai berikut

a. Strategi dasar yang di gunakan untuk mengembangkan warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab adalah kegiatan intrakulikuler.
b. Kegiatan intrakurikuler di lakukan melalui pengembangan muatan kewarganegaraan
dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dan mata pelajaran lain yang
termasuk kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian secara holistik
c. Pengembangan muatan kewarganegaraan di lakukan dengan menggunakn model –
model pengembangan sikap demokratis dan betanggung jawab
d. Kehiatan agama, akhlak mulia , kewarganegraan , bahasa , seni , dan budaya dan
pendidikan jasmani dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ; berbentuk peringatan
hari besar agama ;memberi santunan kepad anak yatim piatu ;melaksanakan upacara
bendera dan peringatan hari besar nasional; dan lain lain
e. Oleh karena siswa merupakan kegiatan tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat
maka secara keseluruhan kegiatan intra an kokurikuler perlu di kaitkan dengan hal hal
yang bersifat sosial – kultural .

2. Fungsi dan peran sekolah dalam mengembngkan warga negara yang demokratis

Sekolah sebagai organisasi mempunyai struktur dan kultur . sebagai bagian dari struktur
birokrasi pendidikan SD merupakan satuan kependidikan dan lingkungan pemerintah daerah
kabupaten / kota yang pembinaannya langsung dii bawah dinas pendidikan . sekolah
merupakan satuan pendidikan maka di dalam sekolah terdapat komunitas yang terdiri atas
pendidik , peserta didik , dan tenaga kependidikan . budaya sekolah seperti seperti juga
entitas kebudayaan yang lain memiliki sejmlah sistem antara lain sistem manajemen , sistem
kurikulum , sistem teknologi , sisem kepaercayaan , bahasa dan kesenian .

Prinsip – prinsip dasar dalam pengelolaanya selain menganut prinsip umum managemen ,
yakni planing , organizing, actuating , dan controlling ., yang paling menonjol adalah selain
unsur organisasioal satuan pendidikan juga terdapat unsur pemangku kepentingan yang di
wadahi dalam komite sekolah / madrasah .

3. Mekanisme kerja dalam konteks kesisteman sekolah

Sebagai penyelenggara pendidikan dalam PP RI Nomor 19 tahun 2005 tentang standar


nasional pendidikan dalam pasal 4 ayat ayat (3) dinyatakan bahwa : pendidikan di
selenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat.

sekolah seebgai lembaga penyelenggara pendidikan dan harus pemberdayakan seluruh


komponen – komponen yang terkait dengan struktur organisasi sekolah yaitu sebagai berikut

a. Kepala Sekolah
b. Wakil kepala sekolah
c. Tata usaha
d. Dewan guru
e. Unit laboratorium
f. Unit perpustakaan
g. Osis
h. Komite sekolah

Secara psikopedagogis seluruh unsur yang ada di lingkungan sekolah , terutama guru , dan
kepala sekolah harus menjadi fasilisitator utama dalam pencapaian tujuan pendidikan
nasional , termasuk di dlamnya mengembangkan warga negara yangd emokratis dan
bertanggung jawab .
MODUL 8

HUBUNGAN KONSEP , NILAI , MORAL , DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN


PERILAKU WARGA NEGARA

KEGIATAN BELAJAR 1 : KONSEP NILAI , MORAL , DAN NORMA , (KNMN)


DALAM HUBUNGAN WARGA NEGARA

Konsep : pengertian yang menunjukan kepada sesuatu . pengertian tersebut dapat di


nyatakan dalam bentuk kata – kata , nama atau pernyataan .

Nilai : sesuatu yang merujuk pada tuntunan perilaku yang membedakan perbuatan yang
baik atau buruk .

Moral : keharusan perilaku yang di bawakan oleh nilai

Norma : sumber dasar hukum yang menguatkan kedudukan konsep , nilai , perilaku , dan
moral serta perilaku yang di lakukan.

Mengubah sikap orang tertentu tidak semudah memindahkan barang dari tempet satu ,
ketempat yang lain , tetapi memerlukan proses dan kebiasaan – kebiasaan yang mendukung
ke arah itu pula . mengenai hal itu ada beberapa pendekatan yang kita kenal :

1. Pendekatan emosional yaitu bertujuan menggugah perasaan dan emosi siswa dalam
memahami, menghayati , dan meyakini , nilai yang akan di tanamkan.
2. Pendekatan rasional yaitu bertujuan memberikan peranan kepada akal dalam
memahami dan menerima kebenaran nilai tersebut

Tujuan pendidikan dalam pasal 36 ayat (3) undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional yang mengatur tentang kurikulum. Dinyatakan bahwa kurikulum
disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam rangka negara kesatuan republik indonesia
dengan memperhatikan :

1. Peningkatan iman dan takwa


2. Peningkatan akhlak mulia
3. Peningkatan potensi , kecerdasan , dan minat peserta didik
4. Keragaman potensi daerah dan lingkungan
5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
6. Tuntutn dunia kerja
7. Perkembangan ilmu pengetahuan , teknologi dan seni
8. Agama ]
9. Dinamika perkembngan global
10. Persatuan nasional dan nilai –nilai kebangsaan
Penjelasan pasal 37 undang undang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa
pendidikan kewarganegaraan di maksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang memliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Esensi dari rumuasan tujuan pendidikan nasional tersebut meliputi :

1. Beriman dan bertakwa pada tuhan yang maha esa


2. Mengembangkan potensi peserta didik
3. Berakhlak mulia
4. Sehat
5. Beilmu
6. Cakap
7. Kreatif
8. Mandiri , dan
9. Menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggng jawab.

Dimensi spiritual : beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa

Dimensi : memiliki kecakapan kreatif , dan beilmu intelekttual

Dimensi personal : berakhlak mulia , sehat dan mandiri

Dimensi sosial :demokratis dan bertanggung jawab

Rumusan tujuan pendidikan nasional tersebut kelihatannya lebih menekankan perilaku yang
memancarkan iman dan takwa kepada tuhan yang maha Esa dalam masyarakat yang terdiri
dari berbagai golongan agama. Perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab .
perilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka ragam
kepentingan . perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan
perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran dan pendapat ataupun kepentingan
diatasi melalui musyawarah dan mufakat serta perilaku yang mendukung upaya untuk
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia .

Pendidikan politik berdasarkan pancasila dan UUD 1945 perlu lebih di tingkatan agar rakyat
sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara sehingga makin mampu ikut
berperan secara aktif dan bertanggung jawab dala kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan
bernegara serta untuk lebih memperkokoh persatuan da kesatuan bangsa.dalam pembahasan
ini bahwa keikut sertaan rakyat di dalam kehidupan bernegara merupakan hal yang mutlak ,
dalam pemerintah demokrasi pancasila terutama pembangunan.

Di bidang ekonomi berlandasan pada pasal 33 UUD 1945 . bahwa cara pandang integralistik
indonesia di bidang perekonomian ini menurut beberapa unsur di antaranya :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama , maksudnya produksi di kerjakan oleh
semua di bawah pimpinan anggota masyarakat
2. Perekonomian disusun atas kekeluargaan , maksudnya kemakmuran masyarakat di
utamakan bukan kemakmuran orang – orang .

Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia indonesia yang mengandung


berikut ini

1. Adanya keselarasan , keserasian , dan kebulatan , yang utuh dalam keseuruhan


pembangunan.
2. Pembengunan merata untuk seluruh rakyat indonesia
3. Hal yang ingin di bangun manusia dan masyarakaat indonesia sehingga pembangunan
harus berkepribadian indonesia dan menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang
tetap berkepribadian indonesia pula.

KEGIATAN BELAJAR 2

KONSEP , NILAI , MORAL DAN NORMA (KNMN) DALAM HUBUNGANNYA


DENGAN SESAMA WARGA NEGARA

Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya manusia
adalah membangun sutu wadah tempat mereka berlindung yang di namakan negara , sebagai
mana yang anda telah pelajari pada kegiatan dahulu bahkan telah menyangkut kepentingan –
kepentingan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut rustandi (1988:60 ) “warga
negara ialah mereka yang berdasarkan hukum merupakan anggota dari suatu negara. Mereka
yang tidak termasuk wara negara asing di sebut orang asing ( bukan warga negara).

Pasal 26 ayat (1) menyatakan bahwa yang menjadi warga negara indonesia adalah ialah
orang orang bangsa indonesia asli dan orang orang banga lain yang di sahkan dengan undang
– undang sebagai warga negara.

Dengan demikian , yang menjadi warga negara adalah sebagai berikut :

1. Orang – orang bangsa indonesia asli


2. Orang orang bangsa lain yang di sahkan dengan undang – undang sebagai warga
negara indonesia

Orang –orang indonesia asli adalah orang –orang yang di lahirkan oleh orang tua yang
berasal dari seluruh wilayah indonesia yang tersebar dari sabang sampai merauke.

Orang – orang bangsa lain adalah orang orang peranakan ( belanda , tionghoa , arab ) yang
bertempatberkedudukan di indonesia , mengakui indonesia sebagai tanah airnya dan bersikap
setia kepada negara republik indonesia.
Ada legalisasi bagi orang yang menjadi warga dari suatu negara membawa konsekuensi logis
bahwa orang yang menjadi warga negara setelah di sahkan dengan undang – undang akan
memiliki hak – hak dan kewajiban – kewajiban sebgai warga negaranya.

penanaman dan membiasakan sikap yang berlandaskan nilai –nilai pancasila dalam
kehidupan sehari – hari sangat perlu dari usia dini dalam rangka pembinaan dan pembentukan
warga negara .

mengapa hal itu sangat perlu ! oleh karena itu lebih strategis bila di awali dengan pendidikan
dasar . niali tersebut , seperti tenggang rasa , tanggung jawab pengendalian diri , tolong
menolong , harga menghargai .

pada diri manusia harus ada kemampuan untuk menyelenggarakan kerja sama akal , rasa ,
dan kehendak itu dlam hubungan satuan ,akal ialah yang memberi pengetahuan tentang
perbuatan bagaimana yang harus di lakukan , sedangkan kehendaklah yang menentukan
sikap akan dilakukan tidaknya .

adapun yang menjadi pertimbangan selain dari manusia – manusia indonesia secara pribadi –
pribadi , yang memiiki nilai – nilai tersebut , landasan utamanya adalah sebagai berikut :

1. Landasan idiil pancasila

Dalam hal ini pancasila mengajarkan dalam bekerja sama dengan bangsa lain untuk
menciptakan perdamaian di landasi pertanggung jawaban kepada tuhan yang maha esa.

2. Landasan struktural

Dalam hal ini bidang luar negeri UUD 1945 menyebutkan pasal 11 sebagai berikut : presiden
dengan persetujuan DPR menyataka perang , membuat perdamaian , dan perjanjian dengan
negara lain

3. Landasan operasional

Sebagai realisasi dan apa yang tercantum dalam pencasila . pembukaan Uud 1945 di atas
untuk politik luar nrgeri republik indonesia bebas aktif intinya agar bangsa indonesia
berkawan baik dengan semua bangsa didunia dan tidakpilih kasih . selama ada masalah
masalh kehidupan masyarakat di dunid bangsa indonesia tidak boleh berpangku tangan ,
artinya harus ikut aktif mengaasinya . penegasan tercantum pada penetapn GBHN (ketetapan
MPR No. 11 /MPR/1983).

KEGIATAN BELAJAR 3

Wawasan nusantara ialah cara pandang bangsa indonesia tentang diri dan lingkungannya
berdaasarkan ide nasionalnya , yaitu pancaaasila dan undang – undang dasar 1945 sebgai
aspirsi suatu bangsa yang merdeka , berdaulat dan bermartabat di tengah tengah
lingkungannya , da yang menyimpang dalam tindak kebijaksanaannya, dalam mencapai
tujuan persoalan nasional .

Hal tersebut mengingat letak geografis indonesia terletak di posisi silang dalam pencaturan
lalu lintas dunia internasional , artinya indonesia sebagai suatu negara yang terdir dari ribuan
pulau – pulau besar dan kecil dan mempunyai wilyah perairan , di kelilingi oleh samudra –
samudra yang sangat luas , dan di apit oleh dua benua , yaitu benua asia dan australia dan
samudra – samudra pasifik dan indonesia sehingga dengan demikian indonesia merupakan
negara kepulauan yang dapat di namakan NUSA , yang terletak 2 benua , dan 2 samudra atau
singkatnya NUSANTARA.

Mengapa di namakna nusantara ? istilah tanah air tersebut di pergunakan untuk menamakan
kumpulan pulau beserta dengan perairan yang mengelilinginya .

Bagaimana upaya pemerintah untuk menggalang dan mempertahanan baik dari aspek
alamiyah maupun aspek sosial dalam kehidupan berbangsa dan berrnegara dalam uasahanya
mewujudkan tujuan negara melalui pembengunan nasional.

Upaya – upaya tersebut antara lain menciptakan ketahanan nasional , yang meliputi berikut
ini

1. Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan naasional yang selalu harus


menuju ke tujuan yang ingin di capai dan agar secara efektif di hindari dari
hambatan , tantangan , ancaman , dan gangguan timbal balik dari luar maupun dari
dalam maka pembangunan nasional di selenggarakan melalui pendekatan ketahanan
nasioanal yang mencerminkan keterpaduan antara segaala aspek kehidupan bangsa
secra utuh dan menyeluruh
2. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi
tiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara
3. HANKAMNAS adlah upaya rakyat semesta yang merupakan salah satu fungsi utama
pemerintahan negara , dalam rangka penegakan ketahanan nasional , dengan tujuan
mencapai keamanan bangsa dan negara serta keamanan perjuangan nasional .
4. Upaya – upaya tersebut di atas di laksanakan dalam rangka untuk mewujudkan cita
cita perjuangan bangsa ( alinea 2 pembukaan Undang – undang dasar 1945 ) , yaitu :’’
mewujudkan negara kesatuan republik indonesia yang merdeka , bersatu , berdaulat ,
adil dan makmur berdasaarkan pancasila dan undang undang dasar 1945.
RANGKUMAN

TUGAS KELOMPOK

PDGK 4201 PEMBELAJARAN PKN DI SD

MODUL 7-8

Di Susun Oleh

Kelompok 4

1. Emilia (856949964)
2. Meta Ambarsari (856949742)
3. Fera Indah Sari (856946027)
4. Yulia Sari (456949624)

UNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN S1 PGSD

TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai