Anda di halaman 1dari 2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Bahan Dasar dalam Industri Petrokimia


Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk yang dihasilkan dari minyak
dan gas bumi. Bahan-bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam
plastik, serat sintesis, karet sintesis, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai
jenis obat maupun vitamin.
Terdapat 3 bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia, yaitu:
1. Olefin
Olefin merupakan bahan dasar petrokimia yang paling utama. Di antara
olefin yang paling banyak diproduksi adalah etilena (etena), propilena
(propena), dan butadiena.
2. Aromatika
Pada industri petrokimia, bahan aromatika yang terpenting adalah
benzena, toluena, dan xilena.
3. Syn-Gas (Gas Sintesis)
Gas sintesis ini merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan
hidrogen (H2). Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar
gas sintesis adalah amonia (NH3), urea (CO(NH2)2), metanol (CH3OH), dan
formaldehia (HCHO) (Desi Selvia Ningrum, 2023
2.2 Cara Mendapatkan Bahan Baku Industri Petrokimia
Berikut ini diuraikan cara-cara mendapatkan bahan baku industri
petrokimia:
1. Gas Metana (CH4) Dari pengeboran gas di lapangan. Gas metana dari kilang
BBM (off gases) dijadikan gas buangan.
2. Gas Etana (C2H6) Dari lapangan gas bumi
3. 3.Gas Etilena (C2H4) Cracking gas etana, nafta dan kondensat
4. 4.Gas Propana (C3H8) Absorpsi dan ekstraksi
5. Gas Propilena (C3H6) Cracking gas etana, propane, nafta dan kondensa

3
6. Gas Butana (n-C4H10) Ekstraksi dan absorpsi
7. Kondensat (C5H12-C11H24) Ekstraksi dan absorpsi. Selain itu, juga dapat
diperoleh dari kilang BBM
8. Benzena, Toluena dan Xilena (BTX Aromatik) Catalytic reforming
9. Nafta (C6H14-C12H26) Proses distilasi
10. Kerosin (C12H26) Distilasi atmosferik
11. Short Residue / waxy residue (Anonim, 2017)

Anda mungkin juga menyukai