Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Proses


Dalam proses pengawetan mayat, orang Mesir kuno menggunakan berbagai macam
campuran, termasuk di dalamnya methanol, yang mereka peroleh dari pirolisis kayu.
Methanol murni, pertama kali berhasil diisolasi tahun 1661 oleh Robert Boyle, yang
menamakannya spirit of box, karena ia menghasilkannya melalui distilasi kotak kayu.
Nama itu kemudian lebih dikenal sebagai pyroxylic spirit (spiritus).Pada tahun 1834, ahli
kimia Perancis Jean-Baptiste Dumas dan Eugene Peligot menentukan komposisi kimianya.
Mereka juga memperkenalkan nama methylene untuk kimia organik, yang diambil dari
bahasa Yunani methy = "anggur"; lene = kayu (bagian dari pohon). Kata itu semula
dimaksudkan untuk menyatakan "alkohol dari (bahan) kayu", tetapi mereka melakukan
kesalahan.
Kata methyl pada tahun 1840 diambil dari methylene, dan kemudian digunakan
untuk mendeskripsikan "metil alkohol". Nama ini kemudian disingkat menjadi "methanol"
tahun 1892 oleh International Conference on Chemical Nomenclature.
Pada tahun 1923, ahli kimia Jerman, Matthias Pier, yang bekerja untuk BASF
mengembangkan cara mengubah gas sintesis (syngas / campuran dari karbon dioksida and
hidrogen) menjadi methanol. Proses ini menggunakan katalis zinc chromate (seng kromat),
dan memerlukan kondisi ekstrim tekanan sekitar 30100 MPa (3001000 atm), dan
temperatur sekitar 400 C. Produksi methanol modern telah lebih effisien dengan
menggunakan katalis tembaga yang mampu beroperasi pada tekanan relatif lebih rendah.
Penggunaan metanol sebagai bahan bakar mulai mendapat perhatian ketika krisis
minyak bumi terjadi di tahun 1970-an karena ia mudah tersedia dan murah. Masalah timbul
pada pengembangan awalnya untuk campuran methanol-bensin. Untuk menghasilkan harga
yang lebih murah, beberapa produsen cenderung mencampur metanol lebih banyak.
Produsen lainnya menggunakan teknik pencampuran dan penanganan yang tidak tepat.
Akibatnya, hal ini menurunkan mutu bahan bakar yang dihasilkan. Akan tetapi, methanol
masih menarik utuk digunakan sebagai bahan bakar bersih. Mobil-mobil dengan bahan
1

bakar fleksibel yang dikeluarkan oleh General Motors, Ford dan Chrysler dapat beroperasi
dengan setiap kombinasi etanol, metanol dan/atau bensin.
1.2.

Tujuan
1. Mampu membaca flowsheet proses pembuatan produk methanol
2. Mampu menjelsakan tahapan proses pembuatan produk methanol dari bahan baku sintesis
yang digunakan
3. Mengerti istilah dan notasi atau lambang alat yang digunakan untuk suatu proses dalam
pabrik dan mengerti diagra alir proses yang berlaku untuk setiap proses.

BAB II
2

PROSES PEMBUATAN METHANOL

2.1. Spesifikasi Bahan Baku


Metanol dapat diproduksi dari berbagai macam bahan baku seperti gas alam dan
batu bara. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metanol paling ekonomis diproduksi
dari gas alam dibanding dari batu bara. Biaya produksi metanol dari gas alam sekitar 0,736
USD/galon sedangkan dari batu bara sekitar 1,277 USD/galon.
Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar
fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana (CH4). Ia dapat ditemukan di ladang
minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana
diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari
fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat
pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan.
Bahan baku yang digunakan pada pembuatan methano adalah gas CO dan H2
a. KARBON MONOKSIDA ( CO )
Merupakan Gas tak berbau, tak berasa dan tak berwarna. Terdiri dari satu atom
karbon yang berikatan secara kovalen dengan satu atom oksigen. Karbon monoksida
berasal dari pembakaran yang tidak sempurna.
Kegunaan CO :
Bahan baku pembuatan metanol
Sebagai reduktor pada pengolahan besi dari hasil bijih dan logam lainnya.

Sifat fisik Karbon Monoksida

Rumus molekul

: CO

Berat molekul

: 28,0101 gr/gmol

Penampilan

: Tak berbau, tak berasa dan tak berwarna

Densitas

: 0,789 ( liquid )
3

Titik leleh

: -205 oC

Titik didih

: - 192 oC

Sifat Kimia Karbon Monoksida

Karbon Monoksida jika bereaksi dengan metanol menghasilkan asam asetat.


Karbon Monoksida jika bereaksi dengan hidrogen membentuk metanol.
b. HIDROGEN ( H2)
Hidrogen adalah gas yang pada keadaan standar tidak berwarna, tidak berbau.
Bersifat non- logam, bervalensi tunggal dan gas diatomik yang mudah terbakar.
Kegunaan hidrogen :
1. Bahan pembuatan Metanol
2. Sumber hidrogen pembuatan HCl
3. Sumber bahan pembuatan Ammonia
4. Sebagai bahan Hidrogenasi

Sifat Kimia Gas Hidrogen :


1. Reaksi Pembakaran
2H2 + O2

2 H2O

2. Sangat mudah terbakar


Sifat fisika gas Hidrogen :
Titik Lebur

: -259,14oC

Titik Didih

: -257,87o C

Warna

: Tidak Berwarna

Bau

: Tidak Berbau

Densitas

:0,08988

Kapasitas Panas

: 14, 34 Cp

Berat Atom

: 1,007 gr/mol
4

Rumus Molekul

: H2

Panas Atomisasi

:218 KJ/mol

2.2. Spesifikasi Produk


Metanol merupakan cairan polar yang dapat bercampur dengan air, alkohol
alkohol lain, ester, keton, eter, dan sebagian besar pelarut organik. Metanol sedikit larut
dalam lemak dan minyak. Secara fisika metanol mempunyai afinitas khusus terhadap
karbon dioksida dan hidrogen sulfida. Titik didih metanol berada pada 64,7 oC dengan
panas pembentukan (cairan) 239,03 kJ/mol pada suhu 25 oC . Metanol mempunyai panas
fusi 103 J/g dan panas pembakaran pada 25 oC sebesar 22,662 J/g. Tegangan permukaan
metanol adalah 22,1 dyne/cm sedangkan panas jenis uapnya pada 25oC sebesar 1,370 J/(gK)
dan panas jenis cairannya pada suhu yang sama adalah 2,533 J/(gK).
Methanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus. Ia adalah
senyawa kimia dengan rumus kimia CH 3OH. Sebagai alkohol alifatik yang paling
sederhana, reaktifitas metanol ditentukan oleh group hidroksil fungsional. Metanol bereaksi
melalui pemutusan ikatan C-O atau O-H yang dikarakterisasi dengan penggantian group H
atau OH. Pada "keadaan atmosfer" ia berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap,
tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan
daripada etanol). Ia digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan
sebagai bahan additif bagi etanol industri.
Metanol diproduksi secara alami oleh metabolisme anaerobik oleh bakteri. Hasil
proses tersebut adalah uap metanol (dalam jumlah kecil) di udara. Setelah beberapa hari,
uap metanol tersebut akan teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan sinar matahari menjadi
karbon dioksida dan air.
Reaksi kimia metanol yang terbakar di udara dan membentuk karbon dioksida dan
air adalah sebagai berikut:
2 CH3OH + 3 O2 2 CO2 + 4 H2O
Api dari metanol biasanya tidak berwarna. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati
bila berada dekat metanol yang terbakar untuk mencegah cedera akibat api yang tak terlihat.
Karena sifatnya yang beracun, metanol sering digunakan sebagai bahan additif bagi
pembuatan alkohol untuk penggunaan industri;
5

Metanol kadang juga disebut sebagai wood alcohol karena ia dahulu merupakan
produk samping dari distilasi kayu. Saat ini metanol dihasilkan melului proses multi tahap.
Secara singkat, gas alam dan uap air dibakar dalam tungku untuk membentuk gas hidrogen
dan karbon monoksida; kemudian, gas hidrogen dan karbon monoksida ini bereaksi dalam
tekanan tinggi dengan bantuan katalis untuk menghasilkan metanol.Tahap pembentukannya
adalah endotermik dan tahap sintesisnya adalah eksotermik.
2.3. Penggunaan Produk
Di bawah ini adalah beberapa bidang yang memanfaatkan metanol, yaitu:
1. Digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan kimia lain, sepertiformalin dan methyl
ester.
2. Metanol merupakan campuran bahan anti beku (anti freezing) pada air pendingin, yang
suhunya bisa mencapai 0 derajat C.
3. Metanol digunakan sebagai bahan baku pembuatan cairan pembersih, seperti cairan
pembersih kaca.
4. Metanol adalah bahan baku pembuatan MTBE (methyl tertiary butyl ether), yaitu bahan
additive bahan bakar untuk memperbaiki proses pembakaran.
5. Sekitar 40% metanol diubah menjadi formaldehyde, dan dari sana menjadi berbagai
macam produk seperti plastik, plywood, cat, peledak, dan tekstil.
6. Metanol banyak digunakan sebagai pelarut.
7. Metanol adalah bahan baku pembuatan dimethyl ether, sebagai cairan aerosol.
8. Dalam beberapa pabrik pengolahan air limbah, sejumlah kecil metanol digunakan ke air
limbah sebagai bahan makanan karbon untuk denitrifikasi bakteri, yang mengubah nitrat
menjadi nitrogen.
9. Metanol kini sedang dikembangkan sebagai fuel cell untuk laptop.
Daftar manfaat metanol di atas akan terus berkembang, mengingat begitu pesatnya
kemajuan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.
2.4.

Macam-macam proses pembuatan methanol secara sintesis :


a. Hydrogenasi katalitik carbon monoksida
b. Oksidasi LPG dengan produk samping hydro carbon
c. Hydrogenasi katalitik carbon hidroksida

2.5. Reaksi Kimia :


6

a.Reaksi Utama
CO + 2H2

:
CH3OH

b. Reaksi samping :
CO + 3H2
2CO + 2H2

CH4 + H2O
CH4

+ CO2

c.Reaksi samping membentuk molekul besar :


xCO

+ yH2

alkohol dan HC

2.6. Diagram Alir

Gambar.Diagram

Alir
Pembuatan

Methanol
Uraian proses :
7

Berdasarkan flowsheet hydrogen dan karbon monoksida dengan perbandingan mol 2,25
(12% dari teoritis) ditekan dengan kompresor hingga 3000-5000 psi, bercampur dengan gas
recycle dan diumpankan ke dalam konverter bertekanan tinggi. Reaktor yang digunakan terbuat
dari besi baja yang dilapisi tembaga dengan berisi katalis Zinc yang dicampur Chrom, mangan,
atau alumunium oksida. Suhu di reaktor dijaga pada suhu 300-375 oC. Gas yang keluar reaktor
didinginkan di HE menggunakan methanol sisa reaksi dan juga air. Methanol dikondensasikan
pada tekanan operasi maksimum hingga produk terkonversi mencapai 50% methanol dimurnikan
menggunakan permanganat untuk menghilangkan

kandungan keton, aldehyd dan senyawa

impuritis lainnya, lalu produk dikirim ke stripper untuk menghilangkan senyawa ringan seperti
dimethyl eter. Dan dimasukkan ke fraksionator untuk memisahkan methanol senyawa dengan
BM yang lebih besar.
Proses pembuatan methanol berdasarkan tekanan
Metanol diproduksi dalam skala industri terutama berdasarkan perubahan katalitik dari gas
sintesa (catalityc conversion of synthesis gas). Berdasarkan tekanan yang digunakan proses
pembuatannya dibagi menjadi:
1. Proses tekanan tinggi.
Pada proses ini pembuatan metanol dioperasikan pada tekanan 300 bar,
menggunakan katalis alkali/ZnO-CuO/Cr2O3 untuk perubahan katalitik dari CO dan CO2
dengan H2 menjadi metanol pada suhu 320 sampai 400 oC Katalis ini tahan terhadap
sulfur dan klorin yang terdapat dalam syn-gas. Kekurangan proses ini adalah mahalnya
komponen yang diperlukan untuk tekanan tinggi, biaya energi yang lebih tinggi, serta
biaya peralatan yang relatif cukup tinggi.
2. Proses tekanan rendah.
Pada proses ini tekanan yang digunakan ialah 50-150 bar dan suhu 200 500 oC.
Jenis katalis yang digunakan ialah dasar tembaga (copper based catalyst). Keunggulan
dari proses ini adalah biaya investasi yang lebih rendah,biaya produksi yang lebih rendah,
kemampuan operasi yang lebih baik dan lebih fleksibel dalam penentuan ukuran pabrik.

Berdasarkan perbandingan dua proses di atas maka proses tekanan rendah dengan
pertimbangan sebagai berikut:

Biaya investasi yang relatif rendah.

Biaya produksi yang lebih rendah.

Kemampuan operasi yang lebih baik.

Lebih fleksibel dalam penentuan ukuran pabrik.

Proses-proses yang menggunakan tekanan rendah antara lain adalah sebagai berikut:
1. Proses Lurgi
Proses ini patennya dimiliki oleh Lurgi Oel Gas Chemie GmbH. Gambaran
prosesnya secara garis besar adalah sebagai berikut. Gas alam dilewatkan dalam proses
desulfurisasi untuk menghilangkan kontaminan sulfur.
Proses
ini
berlangsung
kira-kira
pada

suhu

350-3800C

dalam

reaktor desulfurisasi. Kemudian gas dikompresi dan dialirkan ke dalam unit reformer,
dalam hal ini LURGI reformer dan autothermal reformer. Dalam unit reformer gas
dicampur dengan uap panas dan diubah menjadi gas H2, CO2, dan CO dengan tiga macam
langkah pembentukan. Gas hasil kemudian didinginkan dengan serangkaian alat penukar
panas. Panas yang dimiliki oleh gas hasil digunakan untuk membuat uap panas. Pemanas
awal gas alam, pemanas air umpan masuk boiler dan alat re-boiler di kolom distilasi. Gas
hasil tersebut kembali dikompresi hingga 80-90 bar tergantung pada optimasi proses yang
ingin dicapai. Setelah dikompresi gas hasil kemudian dikirim ke dalam reaktor
pembentukan metanol. Reaktor yang digunakan ialah LURGI tubular reaktor (proses
isotermal) yang mengubah gas hasil menjadi crude methanol. Crude methanol hasil
kemudian dikirim ke dalam unit kolom distilasi untuk menghasilkan kemurnian metanol
yang dihasilkan.
2. The ICI Low Pressure Methanol (LPM) Process

Proses ini merupakan proses yang paling umum digunakan dalam proses
pembutan metanol. Paten dari proses ini dimiliki oleh Imperial Chemical Industry (ICI)
dan sekarang lisensinya dipegang oleh anak perusahannya yaitu Synetik.
Deskripsi prosesnya adalah sebagai berikut, umpan gas alam dipanaskan dan
dikompresi lalu kemudian didesulfurisasi sebelum dimasukkan ke dalam saturator.
Setelah didesulfurisasi gas alam kemudian di masukkan ke dalam saturator, di dalam
saturator gas alam dikontakkan dengan air panas. Pada proses ini sekitar 90% kebutuhan
steam untuk proses dapat dicapai. Selanjutnya gas alam kemudian dipanaskan ulang dan
ditambahkan kekurangan steam yang dibutuhkan untuk proses. Campuran gas alam
dengan uap panas ini kemudian dikirim kedalam methanol synthesys reformer (MSR). Di
dalam MSR ini gas alam dirubah menjadi H2,CO2, CO. Gas hasil ini kemudian didinginkan
dengan serangkaian alat penukar panas. Panas yang dihasilkan digunakan untuk
memanaskan air umpan masuk boiler,menghasilkan uap panas dan kebutuhan yang lain.
Lalu gas hasil ini dikirim ke dalam methanol converter (ICI tube cooled reactor). Reaksi
yang berlangsung dengan bantuan katalis dalam reaktor ini menghasilkan crude methanol
dan bahan lain, hasil dari reaktor kemudian dipisahkan dengan separator, gas yang masih
belum terkonversi dipakai sebagai bahan bakar MSR.Crude methanol yang sudah
dipisahkan dari bahan lain kemudian dikirim ke unit distilasi fraksionasi untuk
menghasilkan metanol yang lebih murni.
3. The ICI Leading Concept Methanol (LCM) Process
Proses ini merupakan perbaikan dari proses ICI LPM, terutama dalam hal unit
reformer. Prosesnya adalah sebagai berikut. Umpan masuk gas alam pertama-tama di
desulfurisasi sebelum memasuki saturator. Dalam saturator gas alam dikontakkan dengan
air panas yang dipanaskan oleh gas hasil yang keluar dari Advanced Gas Heated
Reformer (AGHR). Pengaturan sirkuit saturator ini memungkinkan untuk mendapatkan
sebagian uap panas yang dibutuhkan untuk proses dan mengurangi sistem uap panas dari
boiler.Tetapi berbagai macam modifikasi proses dapat dilakukan tergantung dari
pemilihan sistem reformer dan converter.
Campuran gas alam dan uap panas ini kemudian dipanaskan sebelum memasuki
AGHR, dalam AGHR gas campuran memasuki tabung-tabung yang berisi katalis yang
dipanaskan oleh gas hasil dari reformer kedua. Kira-kira 25 % gas alam terkonversi
dalam AGHR menjadi CO2. Setelah keluar dari AGHR gas alam memasuki reformer
10

kedua kemudian ditambahkan semburan oksigen yang merubah gas alam dengan bantuan
katalis menjadi gas hasil yaitu H 2, CO2, dan CO. Gas hasil ini suhunya berkisar 1000 0 C
dan hanya mengandung sangat sedikit metana yang tidak terkonversi. Aliran gas hasil lalu
dilewatkan melalui shell side dari AGHR dan serangkaian alat penukar panas untuk
memaksimalkan penggunaan panas. Lalu gas dikompresi sehingga 80 bar.
Gas yang telah dikompresi kemudian dikirim ke methanol converter untuk
mengubahnya menjadi metanol dan air. Metanol hasil kemudian dikirim ke unit distilasi
fraksionasi untuk memurnikannya.
2.7.
Peralatan yang digunakan
a. Kompresor (Compressor)

Fungsi Kompresor adalah untuk memperbesar

tekanan sebelum masuk ke reaktor .

Tekanan hingga mencapai 3000 5000 psi. Kompresor yang dipakai adalah tipe sentrifugal .
b. Reaktor

Reaktor yang digunakan adalah reaktor FIXED BED. Reaktor yang digunakan terbuat
dari besi bajayang dilapisi tembaga dan berisi katalis Zinc, Mangan, Chrom dan Aluiminium
Oksida. Beroperasi pada suhu 300 375 oC. Di dalam reactor terdapat Heat Exchanger.
11

c. Kondenser

Kondensor adalah peralatan yang digunakan untuk mengkondensasi gas yang berasal dari
reaktor menjadi cairan ( liquid ) yang masih sedikit mengandung gas yang akan dipisahkan di
separator. Kondensor memiliki prinsip mirip dengan heat Exchanger.
d. Separator

Separator berfungsi untuk


memisahkan

uap air yang terembunkan di

kondensor

dan memisahkan gas yang

terbentuk

sebagai

hasil

reaksi

samping. Di separator terjadi proses purging untuk menghilangkan gas inert agar tidak
terjadi ledakan. Separatornya adalah separator gabungan ( Separator tekanan tinggi dan
Separator tekanan rendah ).
e. Valve
12

Valve berfungsi untuk menurunkan tekanan. Valve yang digunakan adalah valve
jenis gate valve.
f. Tangki berpengaduk

Tangki berpengaduk disini digunakan untuk mengeliminasi impurities berupa aldehyd dan
keton dengan cara menambahkan kalium permanganat yang akan mengabsorbsi impuirities.
g. Stripper (Ether tower)

13

Stripping adalah operasi pemisahan solute dari fase cair ke fase ga, yaitu dengan
mengontakkan cairan yang berisi solute dengan pelarut gas ( stripping agent) yang tidak larut ke
dalam cairan.
h. Fraksionator (Methanol Tower)

Kolom fraksionasi berfungsi agar kontak antara cairan dengan uap terjadi lebih lama.
Sehingga komponen yang lebih ringan dengan titik didih yang lebih rendah akan terus menguap
dam masuk kondensor. Sedangkan komponen yang lebih besar akan kembali kedalam labu
destilasi.

BAB III
14

NERACA MASSA PEMBUATAN METHANOL


Alir proses :
Purge gas :
CO2 = ... kg
(CH3)2O
(l)= .....kg

ET
HE
R
TO
WE
R

REAKTOR
CO
= .....kg
H2
KONDENSOR

CO (g)= ....kg
H2(g) = ....kg
H2O(g)
=.... kg
CH3OH(g)= ...kg
CH4(g)= .....kg
CO2(g)= .....kg
C2H5OH(g)=....kg
(CH3)2O(g)= ....
kg
CH3CHO(g)=....

SE
PA
R
AT
O
RI

CH3OH(l)= ......
kg

ME
TH
AN
OL
TO
WE
R

Fuel gas :
CH4= ...kg

KMnO4 =..kg

SE
PA
RA
TO
R
II

TANGKI
BERPENGADUK

H2O(l) = .....kg
CH3OH(l)= .....kg
C2H5OH(l)= ...kg
(CH3)2O (l)= ....kg
CH3CHO(l)= .....kg
CH3COCH3(l) =....kg
Total=....kg

H2O(l) = ..........kg
CH3OH(l)= .........kg
C2H5OH(l)= ........kg
(CH3)2O
(l)= ........kg
Total = ........kg

H2O(l) =.....kg

H2O(l) = .........kg
CH3OH(l)= .......kg
C2H5OH(l)= .......kg
Total = .......kg

15

C2H5OH(l)= ....kg

3.1.

Data kuantitatif produksi methanol


Basis
: 1 ton methanol
Bahan baku :
CO
: 0,89 ton
H2
: 0,127 ton
Reaksi yang terjadi :
a. Reaksi utama :
CO + 2H2
CH3OH
b. Reaksi samping :

3.2.

o CO

3H2

o 2CO

2H2

o 4CO

8H2

o 2CO

3H2

o 3CO

5H2

CH4 + H2O

80%

CH4

CO2

85%
90%
95%
99%

(CH3)2O

+ 2H2O

+ C2H5OH

CH3CHO

H2O

CH3COCH3

2H2O

Neraca massa pada Reaktor :

CO
= .....kg
H2

Reaktor

CO
= ........ kg
H2
= ........ kg
H2O = ........ kg
CH3OH
= ........ kg
CH4 = ........ kg
CO2 = ........ kg
C2H5OH
= ........ kg
(CH3)2O
= ........ kg
CH3CHO= ........ kg
CH3COCH3 =.....kg
16

Bahan baku :
Mol CO=

0.89 ton x 1000 kg/ ton


28 kg/kmol

31,78 kmol

Mol H 2=

0,127 ton x 1000 kg /ton


2 kg / kmol

63,5 kmol

Mol CO=

1 ton x 1000 kg /ton


32 kg/kmol

31,25 kmol

Reaksi utama :
CO

2H2

CH3OH

M:

31,78 kmol

63,5 kmol

R:

31,25 kmol

62,5 kmol

31,25 kmol

S:

0,53 kmol

1,00 kmol

31,25 kmol

Reaksi samping :
a. Reaksi 1
80%

CO

3H2

CH4

H2O

M:

0,53 kmol

1,00 kmol

R:

0,26 kmol

0,80 kmol

0,26 kmol

0,26 kmol

S:

0,27 kmol

0,2 kmol

0,26 kmol

0,26 kmol
17

b. Reaksi 2
85

2CO

2H2

CH4

CO2

M:

0,27 kmol

0,2 kmol

R:

0,17 kmol

0,17 kmol

0,085 kmol

0,085 kmol

S:

0.10 kmol

0,03 kmol

0,085 kmol

0,085 kmol

c. Reaksi 3
4CO

90

8H2

(CH3)2O

+ 2H2O

+ C2H5OH

M:

0,10 kmol

0,03 kmol

R:

0,0135 kmol

0,027 kmol

3,375x10-3 kmol 6,75x10-3 kmol 3,375x10-3 kmol

S:

0,0865 kmol

0,003 kmol

3,375x10-3 kmol 6,75x10-3 kmol 3,375x10-3 kmol

d. Reaksi 4
95

2CO

3H2

CH3CHO

H2O

M:

0,0865 kmol

0,003 kmol

R:

1,9x10-3 kmol

2,85x10-3 kmol

9,5x10-4 kmol

9,5x10-4 kmol

S:

0,0846 kmol

1,5x10-4 kmol

9,5x10-4 kmol

9,5x10-4 kmo

e. Reaksi 5
99

3CO

5H2

CH3COCH3

2H2O

M:

0,0846 kmol

1,5x10-4 kmol

R:

8,91x10-5 kmol

1,485x10-4 kmol

2,97x10-5 kmol

5,94x10-5 kmol

S:

0,08451 kmol

0,015x10-4 kmol

2,97x10-5 kmol

5,94x10-5 kmol

18

Neraca massa pada reaktor :


Komponen
CO
H2
CH3OH
CH4
H2O
CO2
C2H5OH
(CH3)2O
CH3CHO
CH3COCH3
Jumlah

BM
(kg/kmol)
28
2
32
16
18
44
46
46
44
58

Input

Output

Kmol

Kg

Kmol

Kg

31,78
63,5

890
127

0,08451
0,015x10-4
31,25
0,345
0,26776
0,085
3,375x10-3
3,375x10-3
9,5x10-4
2,97x10-5

2,36628
3x10-6
1000
5,52
4,8197
3,74
0,15525
0,15525
0,0418
1,7226x10-3
1016,8

1017

CO
= 2,36628 kg
H2
= 3x10-6 kg
CO
= 890
H2O = 4,8197 kg
kg
CH3OH
= 1000
H2
= 127
kg
kg
CH4 = 5,52 kg
CO2 = 3,74
kg
C2H5OH
=
0,15525kg
(CH3)2O
=
0,15525kg
3.3.
Neraca massa pada kondenser
CH3CHO= 0,0418kg
CHliquid.
3COCH3 =1,7226x10
Di dalam alat kondenser terjadi perubahan fase produk dari gas menjadi

Reaktor

CO (g)= 2,36628 kg
H2(g) = 3x10-6 kg
H2O(g)
= 4,8197
kg
CH3OH(g)= 1000 kg
CH4(g)= 5,52 kg
CO2(g)= 3,74
kg
C2H5OH(g)= 0,15525kg
(CH3)2O(g)= 0,15525kg
CH3CHO(g)= 0,0418kg
CH3COCH3
(g)=1,7226x10-3kg

Kondensor

CO(l) = 2,36628 kg
H2(l) = 3x10-6 kg
H2O(l) = 4,8197 kg
CH3OH(l)= 1000 kg
CH4(l) = 5,52 kg
CO2(l) = 3,74
kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg
(CH3)2O
(l)=
0,15525kg
CH3CHO(l)= 0,0418kg
CH3COCH3(l) =1,7226x103
kg

19

3.4.

Neraca massa pada separator

Di dalam separator terjadi pemisahan terhadap purge gas dan flue gas
CO(l) = 2,36628 kg
H2(l) = 3x10-6 kg
CO2(l) = 3,74
kg

Total = 6,10628 kg

CO(l) = 2,36628 kg
H2(l) = 3x10-6 kg
H2O(l) = 4,8197 kg
CH3OH(l)= 1000 kg
CH4(l) = 5,52 kg
CO2(l) = 3,74
kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg
(CH3)2O
(l)=
0,15525kg
CH3CHO(l)= 0,0418kg
CH3COCH3(l) =1,7226x103
kg

CH4(l) = 5,52 kg

SEPA
RAT
OR I

3.5.

H2O(l) = 4,8197 kg
CH3OH(l)= 1000 kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg
(CH3)2O
(l)=
0,15525kg
CH3CHO(l)= 0,0418kg
CH3COCH3(l) =1,7226x103
kg
Total = 1005,17 kg

SEPA
RATO
R II

H2O(l) = 4,8197 kg
CH3OH(l)= 1000 kg
CH4(l) = 5,52 kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg
(CH3)2O
(l)=
0,15525kg
CH3CHO(l)= 0,0418kg
CH3COCH3(l) =1,7226x103
kg
Total = 1010,69 kg

Neraca massa pada Tangki berpengaduk


Digunakan Cairan KmnO4 untuk menyerap bahan pengtor seperti aldehid dan keton. Hal
ini ditunjukkan dengan perubahan warna

KMnO4 = 0,05kg

H2O(l) = 4,8197 kg
CH3OH(l)= 1000 kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg
(CH3)2O
(l)=
0,15525kg
CH3CHO(l)= 0,0418kg
CH3COCH3(l) =1,7226x103
kg
Total = 1005,17 kg

20

H2O(l) = 4,8197 kg
CH3OH(l)= 1000 kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg
(CH3)2O
(l)=
0,15525kg
Total = 1005,1265 kg

KmnO4= 0,05 kg
CH3CHO (l)= 0,0418kg
CH3COCH3(l)
=1,7226x10-3kg
Total = 0,0935 kg

3.6.

Neraca massa
pada Ether tower
Pada ether tower ini berfungsi untuk menghilangkan senyawa eter

H2O(l) = 4,8197 kg
CH3OH(l)= 1000 kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg
(CH3)2O
(l)=
0,15525kg
Total = 1005,1265 kg

Eter tower

(CH3)2O(l) = 0,15525kg

H2O(l) = 4,8197 kg
CH3OH(l)= 1000 kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg
Total = 1004,97125 kg

21

Steam

3.7.

Neraca massa pada Methanol


tower

H2O(l) = 4,8197 kg
CH3OH(l)= 1000 kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg
Total = 1004,97125 kg

Recycle :
CO (g) = 2,36628 kg
H2(g) = 3x10-6 kg

Methanol tower

C2H5OH(l)= 0,15525kg

CH3OH = 1000

kg

H2O(l) = 4,8197 kg
Purge gas :
CO2 = 3,74 kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg

REAKTOR
CO
= 890 kg
H2
= 127 kg
Total
=
1017 kg

SE
PA
R
AT
O
RI

CO (g) = 2,36628 kg
Fuel gas :
KONDENSOR
H2(g) = 3x10-6 kg
CH4= 5,52 kg
H2O(g) = 4,8197kg
TANGKI
CH3OH(g)= 1000kg
BERPENGADUK
CH4(g) = 5,52 kg
H2O(l) = 4,8197
kg
H2O(l)
= 4,8197 kg
CO2(g) = 3,74kg
SE
CH3OH(l)=CH
1000
kg
OH(l)=
1000 kg
3
C2H5OH(g)= 0,15525kg
PA
H5OH(l)= 0,15525kg
C2H5OH(l)=C20,15525kg
(CH3)2O(g)= 0,15525kg
(CH
(l)= 0,15525kg RA
3)2O
(CH3)2O (l)=
0,15525kg
CH3CHO(l)= 0,0418kg
CH3CHO(g)= 0,0418kg
Total
= CH
1005,1265
kg
-3 TO
3COCH3(l) =1,7226x10 kg
CH3COCH3 (g)=1,7226x10-3kg
R
Total
= 1005,17 kg
Total
= 1016,8kg
KMnO4 =0,05kg
II

ET
HE
R
TO
WE
R

CH3OH(l)= 1000 kg

AL
KO
HO
L
TO
WE
R

H2O(l) = 4,8197 kg 22
CH3OH(l)= 1000 kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg
Total = 1004,97125 kg

C2H5OH(l)=
0,15525kg

H2O(l) = 4,8197 kg

3.8.

NERACA MASSA OVER


ALL

Komponen
CO
H2
CH3OH
CH4
H2O
CO2
C2H5OH
(CH3)2O
CH3CHO
CH3COCH3
KMnO4
Jumlah

BM
(kg/kmol)
28
2
32
16
18
44
46
46
44
58
158,03

Input

Output

Kmol

Kg

Kmol

Kg

31,78
63,5

890
127

0,00031

0,05
1017,05

0,08451
0,015x10-4
31,25
0,345
0,26776
0,085
3,375x10-3
3,375x10-3
9,5x10-4
2,97x10-5
0,00031

2,36628
3x10-6
1000
5,52
4,8197
3,74
0,15525
0,15525
0,0418
1,7226x10-3
0,05
1016,85

23

BAB IV
PENUTUP
4.1.

Kesimpulan
Methanol murni, pertama kali berhasil diisolasi tahun 1661 oleh Robert Boyle,
yang menamakannya spirit of box, karena ia menghasilkannya melalui distilasi kotak
kayu. Metanol merupakan cairan polar yang dapat bercampur dengan air, alkohol
alkohol lain, ester, keton, eter, dan sebagian besar pelarut organik. Metanol sedikit larut
dalam lemak dan minyak. Metanol dapat diproduksi dari berbagai macam bahan baku
seperti gas alam dan batu bara. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metanol paling
ekonomis diproduksi dari gas alam dibanding dari batu bara.
Secara fisika metanol mempunyai afinitas khusus terhadap karbon dioksida dan
hidrogen sulfida. Titik didih metanol berada pada 64,7 oC dengan panas pembentukan
(cairan) 239,03 kJ/mol pada suhu 25 oC . Bidang yang memanfaatkan metanol, yaitu:
baku pembuatan bahan kimia lain, campuran bahan anti beku (anti freezing) pada air
pendingin, bahan baku pembuatan MTBE (methyl tertiary butyl ether), dll.
Methanol cair yang dihasilkan dari bahan baku CO dan H 2 gas sintesis diproses

dengan tahapan berikut :


1. Gas sintesa CO dan H2 di kompres oleh kompressor pada tekanan 3000 5000 psi.
24

2. Reaksi dalam reaktor pada suhu 300 375oC.


3. Pendinginan gas pada Heat exchanger menggunakan media air sebagai pendingin dan
penurunan tekanan agar methanol dapat dipisahkan.
4. Pemurnian larutan methanol dengan penambahan permanganat, lalu ke stripper untuk
memisahkan kotoran dalam methanol lalu destilasi fraksionasi untuk memisahkan
methanol dari larutan dengan BM yang lebih besar.
Reaksi yang terjadi ada dua yaitu reaksi utama dan reaksi samping.
Reaksi utama :
c. Reaksi utama :
CO + 2H2
d. Reaksi samping :
o CO
+
o 2CO +
o 4CO +
o 2CO +
o 3CO +

CH3OH
3H2
2H2
8H2
3H2
5H2

CH4 + H2O
CH4 + CO2
(CH3)2O + 2H2O + C2H5OH
CH3CHO + H2O
CH3COCH3 + 2H2O

Katalis yang digunakan untuk mempercepat terjadinya reaksi adalah katalis


campuran seng krom dan mangan atau dapat juga katalis Al2O3.

25

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Erwana.dkk.2013.Proses Industri Kimia 2.Politeknik Negeri Sriwijaya.Palembang.


Austin, George T., 1986, Shreves Chemical Process Industries, 5 th ed. McGraw Hill Book co,
New York
http://eprints.ui.ac.id/1563/
http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_bara
http://id.wikipedia.org/wiki/Gas_alam
http://id.wikipedia.org/wiki/Metanol
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/09/17/keracunan-fatal

-akibat-menenggak-

methanol/
http://kimiadahsyatt.blogspot.com/
http://www.kaltimmethanol.com/indo/index.php?page=history.php
http://www.batan.go.id/mediakita/current/mediakita.php?group=Artikel
%20Lepas&artikel=tk1&hlm=2

26

NOTULEN HASIL PRESENTASI


PROSES INDUSTRI KIMIA 2
PEMBUATAN METHANOL

Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari/Tanggal :
Pemakalah

Kamis / 05 Maret 2014

:
1. Fitria Wulansari
2. Hardina Apri Saputri

Tempat

Ruang Kelas 4KA Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya

Susunan Acara :
1.
2.
3.
4.

Pembukaan
Penyampaian materi
Tanya-jawab (diskusi)
Penutup

Hasil Presentasi
Suasana dalam forum diskusi ini baik, tenang, aman dan terkendali. Para peserta diskusi yang
hadir sangat memperhatikan untuk setiap point yang dijabarkan oleh pemakalah. Terdapat
beberapa pertanyaan pada saat sesi tanya-jawab (diskusi), yaitu :
27

1. Sdri. Yuserli
Pertanyaan
Jawaban :

: Metode Produksi metanol berdasarkan tekanan yang telah dijelaskan,


mana yang lebih efektif dan konversinya yang terbesar ?
Pada metode produksi metanol dari syntesys gas dengan menggunakan
perbedaan tekanan mana yang lebih efektif dari ICI Low Pressure
Methanol (LPM) process, ICI Leading Concept Methanol ( LCM) Process
dan Proses Lurgi, dari ketiga proses diatas yang paling efektif adalah
metode produksi ICI Leading Concept Methanol (LCM) Process karena
dalam metode ini terdapat perlataan sintetis gas yaitu reformer yang
bertingkat atau lebih dari satu sehingga gas- gas yang belum terkonversi
menjadi hidrogen dan CO pada reformer 1 dapat direaksikan kembali di
reformer 2 dan setererusnya sehingga menyebabkan terbentuknya
konversi yang besar yang menjadi salah satu keuntungan metode ini.

2. Sdri. Melda dwitasari dan Tri Rahma Agustiani


Pertanyaan

: Efektif yang mana dari ketiga metode produksi metanol yang bukan

berdasarkan tekanan ?
Jawaban

:Dari ketiga metode produksi yaitu Hydrogenasi katalitik carbon


monoksida, hidrogenasi katalitik carbon dioksida dan oksidasi LPG dengan
produk samping hidrokarbon. Masing- masing memiliki kekurangan dan
kelebihannya masing- masing tapi ditinjau dari ketersediaan bahan baku
kami mengganggap metode produksi metanol dengan hydrogenasi katalitik
carbon monoksida sebagai metode yang paling efektif karena bahan baku
CO mudah di dapatkan dari pembakaran yang tidak sempurna. Berikut
reaksi- reaksi pembuatan metanol denganb ketiga metode diatas :
1. Hydrogenasi Katalitik Karbon Monoksida
2H2 + CO
CH3OH
2. Hydrogenasi Katalitik Karbon Dioksida
3H2 + CO2
CH3OH
+ H2O
3. Oksidasi LPG dengan produk samping hidrokarbon
C3H8 + 3/2 O2
2CH3OH + CO

28

Anda mungkin juga menyukai