C. Keberadaan Timbal
1. Sumber Alami
Kadar timbal (Pb) yang secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekitar
13 mg/kg. Khusus timbal (Pb) yang tercampur dengan batu fosfat dan terdapat di
dalam batu pasir (sand stone) kadarnya lebih besar yaitu 100 mg/kg. Timbal (Pb)
yang terdapat di tanah berkadar sekitar 5-25 mg/kg dan di air bawah tanah
(ground water) berkisar antara 1-60 μg/liter. Secara alami timbal (Pb) juga
ditemukan di air permukaan. Kadar timbal (Pb) pada air telaga dan air sungai
adalah sebesar 1-10 μg/liter. Dalam air laut kadar timbal (Pb) lebih rendah dari
dalam air tawar. Laut Bermuda yang dikatakan terbebas dari pencemaran
mengandung Pb sekitar 0,07 μg/liter. Kandungan Pb dalam air danau dan sungai
di USA berkisar antara 1-10 μg/liter.
Secara alami Pb juga ditemukan di udara yang kadarnya berkisar antara
0,0001 - 0,001 μg/m3. Tumbuh-tumbuhan termasuk sayur-mayur dan padi-padian
dapat mengandung Pb, penelitian yang dilakukan di USA kadarnya berkisar antara
0,1 -1,0 μg/kg berat kering. Logam berat Pb yang berasal dari tambang dapat
berubah menjadi PbS (golena), PbCO3 (cerusite) dan PbSO4 (anglesite) dan
ternyata golena merupakan sumber utama Pb yang berasal dari tambang. Logam
berat Pb yang berasal dari tambang tersebut bercampur dengan Zn (seng) dengan
kontribusi 70%, kandungan Pb murni sekitar 20% dan sisanya 10% terdiri dari
campuran seng dan tembaga.
2. Sumber dari Industri
Industri yang perpotensi sebagai sumber pencemaran timbal (Pb) adalah
semua industri yang memakai Timbal (Pb) sebagai bahan baku maupun bahan
penolong, misalnya:
a. Industri pengecoran maupun pemurnian.
Industri ini menghasilkan timbal konsentrat (primary lead), maupun
secondary lead yang berasal dari potongan logam (scrap).
b. Industri baterai.
Industri ini banyak menggunakan logam timbal (Pb) terutama lead antimony
alloy dan lead oxides sebagai bahan dasarnya.
c. Industri bahan bakar.
Timbal (Pb) berupa tetra ethyl lead dan tetra methyl lead banyak dipakai
sebagai anti knock pada bahan bakar, sehingga baik industri maupun bahan
bakar yang dihasilkan merupakan sumber pencemaran timbal (Pb).
d. Industri kabel.
Industri kabel memerlukan timbal (Pb) untuk melapisi kabel. Saat ini
pemakaian timbal (Pb) di industri kabel mulai berkurang, walaupun masih
digunakan campuran logam Cd, Fe, Cr, Au dan arsenik yang juga
membahayakan untuk kehidupan makluk hidup.
e. Industri kimia, yang menggunakan bahan pewarna.
Pada industri ini seringkali dipakai timbal (Pb) karena toksisitasnya relatif
lebih rendah jika dibandingkan dengan logam pigmen yang lain. Sebagai
pewarna merah pada cat biasanya dipakai red lead, sedangkan untuk warna
kuning dipakai lead chromate.
D. Timbal Di Lingkungan
1. Udara
Timbal (Pb) di udara dapat berbentuk gas dan partikel. Dalam keadaan
alamiah, kadar timah hitam di udara sebesar 0,0006 mikrogram/m3,
sedangkan di daerah tanpa penghuni dipegununan California (USA),
menunjukkan kadar timah hitam (Pb) sebesar 0,008 mikrogram/m3. Baku
mutu di udara adalah 0,025 – 0,04 gr/Nm3.
2. Air
Analisis air bawah tanah menunjukkan kadar timah hitam (Pb) sebesar
antara 1–60 mikrogram/liter, sedangkan analisis air permukaan terutama pada
sungai dan danau menunjukkan angka antara 1–10 mikrogram/liter. Kadar
timah hitam pada air laut kadarnya lebih rendah dari yang terdapat di air
tawar. Timbal (Pb) yang larut dalam air adalah Timbal asetat (Pb(C2H3O2)2),
timbal klorat Pb(CLO3)2, timbal nitrat Pb (NO3)2, timbal stearat Pb
(C18H35O2)2. Baku mutu (WHO) timbal dalam air 0,1 mg/liter dan KLH No 02
tahun 1988 yaitu 0,05 – 1 mg/liter.
3. Tanah
Rata-rata timbal (Pb) yang terdapat dipermukaan tanah adalah sebesar 5–
25 mg/kg.
4. Batuan
Bumi kita mengandung timbal (Pb) sekitar 13 mg/kg. Dinyatakan bahwa
kadar timbal (Pb) pada batuan sekitar 10 – 20 mg/kg.
5. Tumbuhan
Secara alamiah tumbuhan dapat mengandung timbal (Pb). Menurut
Warren dan Delavault (1962), Kadar timbal (Pb) pada dedaunan adalah 2,5
mg/kg berat daun kering.
6. Makanan
Kadar timbal (Pb) pada makanan dapat bertambah dalam proses procecing,
kandungan timbal (Pb) yang tinggi ditemukan pada beras, gandum, kentang
dan lain-lain. Asupan yang diizinkan yaitu 50 mikrogram/kg BB (dewasa) dan
25 mikrogram/kg BB (anak-anak).
E. Produksi Timbal
Di alam timbal terutama terdapat sebagai galena, PbS, namun beberapa bijih
lain yang mungkin terbentuk sebagai akibat pengaruh iklim atau cuaca pada
galena adalah sebagai karbonat, cerrusite (kerusit), PbCO3, dan sebagai sulfat
anglesite (anglesit), PbSO4. Dalam proses interaksinya, mula-mula bijih galena
dipekatkan dengan tehnik flotasi-buih, selanjutnya ditambahkan sejumlah kwarsa,
SiO2, kemudian diikuti dengan pemanggangan terhadap campuran ini. Persamaan
reaksi utama pada proses ini adalah:
2 PbS (s) + 3 O2 (g) → 2PbO (s) + 2 SO2 (g)
Kemudian proses reduksi dilaksanakan dengan batubara coke (C) dan air-kapur
dengan persamaan reaksi utamanya adalah:
PbO (s) + C (s) → Pb (l) + CO (g)
PbO (s) + CO (g) → Pb (l) + CO2 (g)
Maksud penambahan SiO2 sebelum pemanggangan dan penambahan air-kapur
pada proses reduksi adalah agar PbSO4 yang mungkin terjadi dalam proses
pemanggangan galen apada temperatur tinggi diubah menjadi PbSiO3 oleh karena
hadirnya kwarsa menurut persamaan reaksi :
PbSO4 (s) + SiO2 (s) → PbSiO3 (s) + SO3 (g)
Silikat ini pada proses reduksi akan diubah oleh air kapur, CaO, menjadi PbO
yang selanjutnya tereduksi oleh batubara menjadi logam timbel, Pb, dan kapur
diubah menjadi kalsium silikat sebagai kerak atau ampas menurut persamaan
reaksi:
PbSiO3 (s) + CaO (s) → PbO (s) + CaSiO3 (s)
Alternatif lain pada proses reduksi adalah pemakaian bijih galena segar sebagai
reduktor pengganti batubara (coke):
PbS (s) + 2 PbO (s) → Pb (l) + SO2 (g)
Sampai dengan tahap ini, logam timbel yang dihasilkan masih belum murni,
dan mengandung banyak unsur pengotor seperti tembaga, perak, zink, arsen,
antimon, dan bismut. Oleh karena itu masih perlu proses pemurnian lebih lanjut
yang meliputi beberapa tahap seperti diuraikan berikut ini.
Pertama-tama, logam timbal yang dihasilkan dilelehkan selama beberapa
waktu pada temperatur dibawah titik leleh tembaga sehingga tembaga pengotor
akan mengkristal dan dapat dipisahkan. Tahap berikutnya, udara ditiupkan diatas
permukaan lelehan timbel sehingga pengotor seperti arsen dan antimon akan
diubah menjadi arsenat dan antimon atau oksidanya, termasuk bismut sebagai
buih di atas permukaan dapat dipisahkan dengan disendoki keluar. Selanjutnya,
untuk memisahkan pengotor seperti emas atau perak ditambahkan kira-kira 1-2%
zink agar pengotor itu larut dalam lelehan zink. Campuran ini kemudian
didinginkan secara perlahan dari sekitar 480 °C menjadi 420 °C, sehingga logam
emas atau perak akan terbawa ke dalam zink yang akan mengkristal lebih dulu
untuk dipisahkan dari lelehan timbel. Kelebihan zink, jika ada, dapat dipisahkan
dengan tehnik penyulingan hampa atau pada tekanan sangat rendah.
Pemurnian tahap akhir biasanya dilakukan dengan tehnik elektrolisis menurut
metode Betts. Proses ini memakai elektrolit larutan timbel heksa fluorosilikiat,
PbSiF6 dan asam heksa fluorisilikat, H2SiF6. Lembaran-lembaran tebal timbel
dipasang sebagai katode dan plat-plat timbel yang belum murni dipasang sebagai
anode. Anode timbel akan mengalami oksidasi menjadi larutan Pb2+ yang
kemudian akan tereduksi menjadi logam Pb dan melekat pada katode. Dengan
proses ini akan diperoleh timbel dengan kemurnian yang sangat tinggi, (~99,9%).
F. Kegunaan Timbal
Timbal digunakan untuk tangki garis yang menyimpan cairan korosif, seperti
asam sulfat (H2SO4). Kepadatan tinggi timbal membuatnya berguna sebagai
perisai terhadap sinar-X dan radiasi sinar gamma dan digunakan dalam mesin
sinar X dan reaktor nuklir. Timbal juga digunakan sebagai penutup pada beberapa
kawat dan kabel untuk melindungi mereka dari korosi, sebagai bahan untuk
menyerap getaran dan suara dan dalam pembuatan amunisi. Sebagian besar timbal
digunakan saat ini digunakan dalam produksi baterai penyimpanan asam timbal
seperti baterai yang ditemukan di mobil.
Beberapa paduan dengan timah yang banyak digunakan. Solder, sebuah
paduan yang hampir setengah timbal dan setengah timah, merupakan bahan
dengan titik leleh yang relatif rendah yang digunakan untuk bergabung dengan
komponen listrik, pipa dan barang-barang logam lainnya. Jenis logam, paduan
timbal, timah dan antimon, merupakan bahan yang digunakan untuk membuat
jenis yang digunakan dalam mesin cetak dan piring. Metal Babbit, paduan timbal
lain, digunakan untuk mengurangi gesekan pada bantalan.
Banyak bentuk senyawa timbal yang bermanfaat. Timbal monoksida (PbO),
juga dikenal sebagai litharge, adalah padatan kuning yang digunakan untuk
membuat beberapa jenis kaca, seperti timah kristal dan kaca batu, di vulkanisir
karet dan sebagai pigmen cat. Timbal dioksida (PbO2) adalah bahan coklat yang
digunakan dalam baterai penyimpanan asam timbal. Tetraoxide Trilead (Pb3O4),
juga dikenal sebagai timbal merah, digunakan untuk membuat cat coklat
kemerahan yang mencegah karat pada struktur baja luar ruangan. Timbal arsenat
(Pb3 (AsO4) 2) telah digunakan sebagai insektisida.
Timbal karbonat (PbCO3), juga dikenal sebagai Kerusit, adalah, zat beracun
putih yang banyak digunakan sebagai pigmen untuk cat putih. Penggunaan timbal
karbonat dalam cat sebagian besar telah berhenti mendukung titanium oksida
(TiO2). Timbal sulfat (PbSO4), juga dikenal sebagai anglesite, digunakan dalam
pigmen cat yang dikenal sebagai sublimasi timah putih. Timbal kromat (PbCrO4),
juga dikenal sebagai crocoite, digunakan untuk memproduksi cat kuning krom.
Timbal nitrat (Pb (NO3) 2) digunakan untuk membuat kembang api dan kembang
api lainnya. Timbal silikat (PbSiO3) digunakan untuk membuat beberapa jenis
kaca dan dalam produksi karet dan cat.
Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang
automotif.
Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik
terutama untuk warna kuning dan merah.
Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan
pancing untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi,
harganya murah dan mudah untuk digunakan.
Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik
Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang
menggunakan radiasi misalnya sinar X.
Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor yang
menggunakan timbale sebagai pendingan.
Kaca timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan
mengubah karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.
Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.
Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.
Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk
mencegah difusi air dalam kabel.
Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak
licin dan biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.
Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.
Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruksi.
Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock pada
bahan bakar.
Semikonduktor berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida, timbale
selenida, dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai
dalam peralatan detektor inframerah.
Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang
dilarang karena pertimbangan lingkungan.
Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi
knock pada mesin
Kesimpulan