Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KIMIA UNSUR GOLONGAN UTAMA

NAMA : JON FAIZAL


NIM : 0610981722068
MATERI : TIMBAL (Pb)
 Pembahasan
A. Definisi Timbal
Timbal atau yang kita kenal sehari-hari dengan timah hitam dan dalam
bahasa ilmiahnya dikenal dengan kata Plumbum dan logam ini disimpulkan
dengan timbal (Pb). Logam ini termasuk ke dalam kelompok logam-logam
golongan IV A pada tabel periodik unsur kimia. Mempunyai nomor atom (NA) 82
dengan bobot atau berat (BA) 207,2 adalah suatu logam berat berwarna kelabu
kebiruan dan lunak dengan titik leleh 327°C dan titik didih 1.620°C. Pada suhu
550-600°C. Timbal (Pb) menguap dan membentuk oksigen dalam udara
membentuk timbal oksida. Bentuk oksidasi yang paling umum adalah timbal (II).
Walaupun bersifat lunak dan lentur, timbal (Pb) sangat rapuh dan mengkerut pada
pendinginan, sulit larut dalam air dingin, air panas dan air asam. Timbal (Pb)
dapat larut dalam asam nitrit, asam asetat dan asam sulfat pekat.
Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu
(sekitar 6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan
bumi, selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah
lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa
timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus. Timbal
alami, walau ada jarang ditemukan di bumi.

B. Karakteristik Dan Sifat Timbal


Beberapa sumber menyebutkan bahwa plumbum (Pb) adalah logam lunak
berwarna abu-abu kebiruan mengkilat, memiliki titik lebur rendah, mudah
dibentuk, memiliki sifat kimia yang aktif, sehingga bisa digunakan untuk melapisi
logam agar tidak timbul perkaratan. Pb dicampur dengan logam lain akan
terbentuk logam campuran yang lebih bagus daripada logam murninya.
Pb adalah logam lunak berwarna abu-abu kebiruan mengkilat serta mudah
dimurnikan dari pertambangan. Pb meleleh pada suhu 328OC (662OF), titik didih
1.740OC (3.164OF), bentuk sulfid dan memiliki gravitasi 11,34 dengan berat atom
207,20. Timbal (Pb) termasuk ke dalam logam golongan IV A pada tabel periodik
unsur kimia, mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan bobot atau berat atom (BA)
207,2.
Logam timbal (Pb) mempunyai sifat-sifat yang khusus seperti berikut :
1. Merupakan logam yang lunak, sehingga dapat dipotong dengan menggunakan
pisau atau dengan tangan dan dapat dibentuk dengan mudah.
2. Merupakan logam yang tahan terhadap peristiwa korosi atau karat, sehingga
logam timbal sering digunakan sebagai bahan coating.
3. Mempunyai titik lebur rendah hanya 327,5°C.
4. Mempunyai kerapatan yang lebih besar dibandingkan dengan logam-logam,
kecuali emas dan merkuri.
5. Merupakan pengantar listrik yang baik.
Selain sifat khusus, berikut sifat fisik dan kimia timbal :

Sifat Fisika Sifat Kimia


 Fasa pada suhu kamar : padatan  Bilangan oksidasi : 4,2,-4
 Densitas : 11,34 g/cm3  Elektronegativitas : 2,33 (skala pauli)
 Titik leleh : 327,5 0C  Energi ionisasi 1 : 715,6 kJ/mol
 Titik didih : 17490C  Energi ionisasi 2 : 1450,5 kJ/mol
 Panas Fusi : 4,77 kJ/mol  Energi ionisasi 3 : 3081,5 kJ/mol
 Panas Penguapan : 179,5 kJ/mol  Jari-jari atom : 175 pm
 Kalor jenis : 26,650 J/molK  Radius ikatan kovalen : 146 pm
 Jari-jari Van Der Waals : 202 pm
 Struktur Kristal : kubik berpusat muka
 Sifat kemagnetan : diamagnetik
 Resistifitas termal : 208 nohm.m
 Konduktifitas termal : 35,3 W/mK

C. Keberadaan Timbal
1. Sumber Alami
Kadar timbal (Pb) yang secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekitar
13 mg/kg. Khusus timbal (Pb) yang tercampur dengan batu fosfat dan terdapat di
dalam batu pasir (sand stone) kadarnya lebih besar yaitu 100 mg/kg. Timbal (Pb)
yang terdapat di tanah berkadar sekitar 5-25 mg/kg dan di air bawah tanah
(ground water) berkisar antara 1-60 μg/liter. Secara alami timbal (Pb) juga
ditemukan di air permukaan. Kadar timbal (Pb) pada air telaga dan air sungai
adalah sebesar 1-10 μg/liter. Dalam air laut kadar timbal (Pb) lebih rendah dari
dalam air tawar. Laut Bermuda yang dikatakan terbebas dari pencemaran
mengandung Pb sekitar 0,07 μg/liter. Kandungan Pb dalam air danau dan sungai
di USA berkisar antara 1-10 μg/liter.
Secara alami Pb juga ditemukan di udara yang kadarnya berkisar antara
0,0001 - 0,001 μg/m3. Tumbuh-tumbuhan termasuk sayur-mayur dan padi-padian
dapat mengandung Pb, penelitian yang dilakukan di USA kadarnya berkisar antara
0,1 -1,0 μg/kg berat kering. Logam berat Pb yang berasal dari tambang dapat
berubah menjadi PbS (golena), PbCO3 (cerusite) dan PbSO4 (anglesite) dan
ternyata golena merupakan sumber utama Pb yang berasal dari tambang. Logam
berat Pb yang berasal dari tambang tersebut bercampur dengan Zn (seng) dengan
kontribusi 70%, kandungan Pb murni sekitar 20% dan sisanya 10% terdiri dari
campuran seng dan tembaga.
2. Sumber dari Industri
Industri yang perpotensi sebagai sumber pencemaran timbal (Pb) adalah
semua industri yang memakai Timbal (Pb) sebagai bahan baku maupun bahan
penolong, misalnya:
a. Industri pengecoran maupun pemurnian.
Industri ini menghasilkan timbal konsentrat (primary lead), maupun
secondary lead yang berasal dari potongan logam (scrap).
b. Industri baterai.
Industri ini banyak menggunakan logam timbal (Pb) terutama lead antimony
alloy dan lead oxides sebagai bahan dasarnya.
c. Industri bahan bakar.
Timbal (Pb) berupa tetra ethyl lead dan tetra methyl lead banyak dipakai
sebagai anti knock pada bahan bakar, sehingga baik industri maupun bahan
bakar yang dihasilkan merupakan sumber pencemaran timbal (Pb).
d. Industri kabel.
Industri kabel memerlukan timbal (Pb) untuk melapisi kabel. Saat ini
pemakaian timbal (Pb) di industri kabel mulai berkurang, walaupun masih
digunakan campuran logam Cd, Fe, Cr, Au dan arsenik yang juga
membahayakan untuk kehidupan makluk hidup.
e. Industri kimia, yang menggunakan bahan pewarna.
Pada industri ini seringkali dipakai timbal (Pb) karena toksisitasnya relatif
lebih rendah jika dibandingkan dengan logam pigmen yang lain. Sebagai
pewarna merah pada cat biasanya dipakai red lead, sedangkan untuk warna
kuning dipakai lead chromate.

D. Timbal Di Lingkungan
1. Udara
Timbal (Pb) di udara dapat berbentuk gas dan partikel. Dalam keadaan
alamiah, kadar timah hitam di udara sebesar 0,0006 mikrogram/m3,
sedangkan di daerah tanpa penghuni dipegununan California (USA),
menunjukkan kadar timah hitam (Pb) sebesar 0,008 mikrogram/m3. Baku
mutu di udara adalah 0,025 – 0,04 gr/Nm3.
2. Air
Analisis air bawah tanah menunjukkan kadar timah hitam (Pb) sebesar
antara 1–60 mikrogram/liter, sedangkan analisis air permukaan terutama pada
sungai dan danau menunjukkan angka antara 1–10 mikrogram/liter. Kadar
timah hitam pada air laut kadarnya lebih rendah dari yang terdapat di air
tawar. Timbal (Pb) yang larut dalam air adalah Timbal asetat (Pb(C2H3O2)2),
timbal klorat Pb(CLO3)2, timbal nitrat Pb (NO3)2, timbal stearat Pb
(C18H35O2)2. Baku mutu (WHO) timbal dalam air 0,1 mg/liter dan KLH No 02
tahun 1988 yaitu 0,05 – 1 mg/liter.
3. Tanah
Rata-rata timbal (Pb) yang terdapat dipermukaan tanah adalah sebesar 5–
25 mg/kg.
4. Batuan
Bumi kita mengandung timbal (Pb) sekitar 13 mg/kg. Dinyatakan bahwa
kadar timbal (Pb) pada batuan sekitar 10 – 20 mg/kg.
5. Tumbuhan
Secara alamiah tumbuhan dapat mengandung timbal (Pb). Menurut
Warren dan Delavault (1962), Kadar timbal (Pb) pada dedaunan adalah 2,5
mg/kg berat daun kering.
6. Makanan
Kadar timbal (Pb) pada makanan dapat bertambah dalam proses procecing,
kandungan timbal (Pb) yang tinggi ditemukan pada beras, gandum, kentang
dan lain-lain. Asupan yang diizinkan yaitu 50 mikrogram/kg BB (dewasa) dan
25 mikrogram/kg BB (anak-anak).

E. Produksi Timbal
Di alam timbal terutama terdapat sebagai galena, PbS, namun beberapa bijih
lain yang mungkin terbentuk sebagai akibat pengaruh iklim atau cuaca pada
galena adalah sebagai karbonat, cerrusite (kerusit), PbCO3, dan sebagai sulfat
anglesite (anglesit), PbSO4. Dalam proses interaksinya, mula-mula bijih galena
dipekatkan dengan tehnik flotasi-buih, selanjutnya ditambahkan sejumlah kwarsa,
SiO2, kemudian diikuti dengan pemanggangan terhadap campuran ini. Persamaan
reaksi utama pada proses ini adalah:
2 PbS (s) + 3 O2 (g) → 2PbO (s) + 2 SO2 (g)
Kemudian proses reduksi dilaksanakan dengan batubara coke (C) dan air-kapur
dengan persamaan reaksi utamanya adalah:
PbO (s) + C (s) → Pb (l) + CO (g)
PbO (s) + CO (g) → Pb (l) + CO2 (g)
Maksud penambahan SiO2 sebelum pemanggangan dan penambahan air-kapur
pada proses reduksi adalah agar PbSO4 yang mungkin terjadi dalam proses
pemanggangan galen apada temperatur tinggi diubah menjadi PbSiO3 oleh karena
hadirnya kwarsa menurut persamaan reaksi :
PbSO4 (s) + SiO2 (s) → PbSiO3 (s) + SO3 (g)
Silikat ini pada proses reduksi akan diubah oleh air kapur, CaO, menjadi PbO
yang selanjutnya tereduksi oleh batubara menjadi logam timbel, Pb, dan kapur
diubah menjadi kalsium silikat sebagai kerak atau ampas menurut persamaan
reaksi:
PbSiO3 (s) + CaO (s) → PbO (s) + CaSiO3 (s)
Alternatif lain pada proses reduksi adalah pemakaian bijih galena segar sebagai
reduktor pengganti batubara (coke):
PbS (s) + 2 PbO (s) → Pb (l) + SO2 (g)
Sampai dengan tahap ini, logam timbel yang dihasilkan masih belum murni,
dan mengandung banyak unsur pengotor seperti tembaga, perak, zink, arsen,
antimon, dan bismut. Oleh karena itu masih perlu proses pemurnian lebih lanjut
yang meliputi beberapa tahap seperti diuraikan berikut ini.
Pertama-tama, logam timbal yang dihasilkan dilelehkan selama beberapa
waktu pada temperatur dibawah titik leleh tembaga sehingga tembaga pengotor
akan mengkristal dan dapat dipisahkan. Tahap berikutnya, udara ditiupkan diatas
permukaan lelehan timbel sehingga pengotor seperti arsen dan antimon akan
diubah menjadi arsenat dan antimon atau oksidanya, termasuk bismut sebagai
buih di atas permukaan dapat dipisahkan dengan disendoki keluar. Selanjutnya,
untuk memisahkan pengotor seperti emas atau perak ditambahkan kira-kira 1-2%
zink agar pengotor itu larut dalam lelehan zink. Campuran ini kemudian
didinginkan secara perlahan dari sekitar 480 °C menjadi 420 °C, sehingga logam
emas atau perak akan terbawa ke dalam zink yang akan mengkristal lebih dulu
untuk dipisahkan dari lelehan timbel. Kelebihan zink, jika ada, dapat dipisahkan
dengan tehnik penyulingan hampa atau pada tekanan sangat rendah.
Pemurnian tahap akhir biasanya dilakukan dengan tehnik elektrolisis menurut
metode Betts. Proses ini memakai elektrolit larutan timbel heksa fluorosilikiat,
PbSiF6 dan asam heksa fluorisilikat, H2SiF6. Lembaran-lembaran tebal timbel
dipasang sebagai katode dan plat-plat timbel yang belum murni dipasang sebagai
anode. Anode timbel akan mengalami oksidasi menjadi larutan Pb2+ yang
kemudian akan tereduksi menjadi logam Pb dan melekat pada katode. Dengan
proses ini akan diperoleh timbel dengan kemurnian yang sangat tinggi, (~99,9%).

F. Kegunaan Timbal
Timbal digunakan untuk tangki garis yang menyimpan cairan korosif, seperti
asam sulfat (H2SO4). Kepadatan tinggi timbal membuatnya berguna sebagai
perisai terhadap sinar-X dan radiasi sinar gamma dan digunakan dalam mesin
sinar X dan reaktor nuklir. Timbal juga digunakan sebagai penutup pada beberapa
kawat dan kabel untuk melindungi mereka dari korosi, sebagai bahan untuk
menyerap getaran dan suara dan dalam pembuatan amunisi. Sebagian besar timbal
digunakan saat ini digunakan dalam produksi baterai penyimpanan asam timbal
seperti baterai yang ditemukan di mobil.
Beberapa paduan dengan timah yang banyak digunakan. Solder, sebuah
paduan yang hampir setengah timbal dan setengah timah, merupakan bahan
dengan titik leleh yang relatif rendah yang digunakan untuk bergabung dengan
komponen listrik, pipa dan barang-barang logam lainnya. Jenis logam, paduan
timbal, timah dan antimon, merupakan bahan yang digunakan untuk membuat
jenis yang digunakan dalam mesin cetak dan piring. Metal Babbit, paduan timbal
lain, digunakan untuk mengurangi gesekan pada bantalan.
Banyak bentuk senyawa timbal yang bermanfaat. Timbal monoksida (PbO),
juga dikenal sebagai litharge, adalah padatan kuning yang digunakan untuk
membuat beberapa jenis kaca, seperti timah kristal dan kaca batu, di vulkanisir
karet dan sebagai pigmen cat. Timbal dioksida (PbO2) adalah bahan coklat yang
digunakan dalam baterai penyimpanan asam timbal. Tetraoxide Trilead (Pb3O4),
juga dikenal sebagai timbal merah, digunakan untuk membuat cat coklat
kemerahan yang mencegah karat pada struktur baja luar ruangan. Timbal arsenat
(Pb3 (AsO4) 2) telah digunakan sebagai insektisida.
Timbal karbonat (PbCO3), juga dikenal sebagai Kerusit, adalah, zat beracun
putih yang banyak digunakan sebagai pigmen untuk cat putih. Penggunaan timbal
karbonat dalam cat sebagian besar telah berhenti mendukung titanium oksida
(TiO2). Timbal sulfat (PbSO4), juga dikenal sebagai anglesite, digunakan dalam
pigmen cat yang dikenal sebagai sublimasi timah putih. Timbal kromat (PbCrO4),
juga dikenal sebagai crocoite, digunakan untuk memproduksi cat kuning krom.
Timbal nitrat (Pb (NO3) 2) digunakan untuk membuat kembang api dan kembang
api lainnya. Timbal silikat (PbSiO3) digunakan untuk membuat beberapa jenis
kaca dan dalam produksi karet dan cat.
 Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang
automotif.
 Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik
terutama untuk warna kuning dan merah.
 Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
 Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan
pancing untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi,
harganya murah dan mudah untuk digunakan.
 Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik
 Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang
menggunakan radiasi misalnya sinar X.
 Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor yang
menggunakan timbale sebagai pendingan.
 Kaca timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan
mengubah karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.
 Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.
 Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.
 Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk
mencegah difusi air dalam kabel.
 Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak
licin dan biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.
 Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.
 Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruksi.
 Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock pada
bahan bakar.
 Semikonduktor berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida, timbale
selenida, dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai
dalam peralatan detektor inframerah.
 Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang
dilarang karena pertimbangan lingkungan.
 Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi
knock pada mesin
 Kesimpulan

Timbal merupakan suatu logam berat yang lunak berwarna kelabu


kebiruan dengan titik leleh 327 ºC dan titik didih 1.620 ºC. Bersifat lentur, timbal
sangat rapuh dan mengkerut pada pendinginan, sulit larut dalam air dingin, air
panas dan air asam.

Senyawa-senyawa timbal organik relatif lebih mudah untuk diserap tubuh


melalui selaput lendir atau melalui lapisan kulit bila dibandingkan dengan
senyawa-senyawa timbal anorganik. Namun hal itu bukan berarti semua senyawa
timbal dapat diserap oleh tubuh, melainkan hanya sekitar 5 – 10% dari jumlah
timbal yang masuk melalui makanan dan atau sebesar 30% dari jumlah timbal
yang terhirup yang akan diserap oleh tubuh. Dari jumlah yang terserap itu hanya
15% yang akan mengendap pada jaringan tubuh, dan sisanya akan
turut terbuang bersama bahan sisa metabolisme seperti urin dan fese. Paparan
timbal yang berlangsung lama dapat mengakibatkan gangguan terhadap berbagai
sistim organ.

Untuk mengendalikan pencemaran Pb tersebut dapat dilakukan melalui


pendekatan teknis yaitu dengan mengupayakan pembakaran sempurna dan
mencari bahan bakar alternatif. Pemerintah mempunyai posisi yang strategis
untuk melakukan pendekatan planatologi, administrasi dan hukum. Timbal juga
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia, tak hanya kerugian.
Contohnya adalah dalam bidang elektronik, otomotif dan pengembangan ilmu
pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. MAKALAH TIMBAL. (Online). http://ml.scribd.com/doc/772053


43/Makalah-timbal-Pb. (Diakses pada 14 April 2019).
Cotton dan Wilkinson. 2007. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI-Press.
Jurnal. 2011. Sifat Fisik Logam Timbal. http://repository.usu.ac.id/bitstream/
123456789/31915/4/Chapter%20II.pdf. (Diakses pada 14 April 2019).
Jurnal. Satya, Awalina. 2011 . Biokumulasi Ion Logam Timbal (Pb) dan Cadmium
(Cd) Dalam Fitoplankton Pada Perairan Situ Di Sekitar Kabupaten Bogor.
Saiti, Taro. 1996. Kimia Anorganik. Tokyo : Iwanami Shoten.
Sugiyarto, Kristian H. 2010. Kimia Anorganik Logam. Medan : FMIPA-Unimed.

Anda mungkin juga menyukai