Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Klorin adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17. Senyawa ini
adalah Halogen kedua paling ringan, berada diantara Flour dan Bromin dalam tabel
periodik dan sifat-sifatnya dan sebagian besar diantara mereka. Klorin berwujud gas,
berwarna kuning hijau pada suhu kamar. Unsur ini merupakan elemen sangat reaktif
dan oksidator kuat. Klorin mempunyai afinitas elektron tertinggi dan elektron
negativitas ketiga tertinggi di belakang oksigen dan Flour.
Senyawa Klorin yang paling umum, natrium Klorida (garam dapur), telah
dikenal sejak zaman kuno. Sekitar tahun 1630, gas Klorin pertama kali disintesis
melalui reaksi kimia tetapi belum dikenal sebagai substansi yang penting. Karena
reaktivitasnya, semua Klorin di kerak bumi dalam bentuk senyawa ion Klorida
(termasuk juga garam dapur). Dalam bentuk ion Klorida, klorin diperlukan untuk
semua spesies hidup. Jenis senyawa klorin lain jarang ada dalam organisme hidup,
dan senyawa organik lain yang mengandung klor dibuat dari inert sampai beracun.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Unsur Klor

Menurut adwisastra (1989) klorin, klor (Cl) adalah unsur halogen yang berat
atomnya 35,46. Warnanya hijau kekuning-kuningan, titik didihnya -34,7˚C, titk bekunya
0,102˚C, kepadatan 2,488 atau 2 kali berat udara. Klor pada tekanan dan suhu biasa
bersifat gas dan dalam tekanan rendah mudah mencair. Klor tidak terdapat bebas di
alam tetapi terdapat dalam senyawa terutama terdapat dalam logam natrium,
magnesium,yang terdapat banyak ialah pada natrium chloride (NaCl). Klorin
merupakan hasil tambahan yang dibuat dari sodium hydroxide dengan jalan
mengelektrolisasikan sodium hydroxide .

Klor (berasal dari bahasa yunani chloros, yang berarti “hijau pucat”) adalah
unsur kima dengan unsur nomor atom 17
dan simbol Cl. Termasuk dalam golongan
halogen. Sebagai ion klorida, yang
merupakan garam dan senyawa lain, secara
normal ia banyak dan sangat diperlukan
dalam banyak bentuk kehidupan, termasuk
manusia. Dalam wujud gas klor berwarna
kuning kehijauan, baunya sangat menyesakkan dan sangat beracun. Dalam bentuk cair
dan padat, merupakan agen pengoksidasi, peluncuran yang sangat efektif. Ciri-ciri
utama unsur klor merupakan unsur murni , mempunyai keadaan fisik berbentuk gas
berwarna kuning kehijauan, cl2 . Klor adalah gas kuning kehijauan yang dapat
bergabung dengan hamper seluruh unsure lain karena merupakan unsure bukan logam
yang sangat elektronegaif (annurunnisa, 2002).
Seperti halnya pemutih H2O2 (hidrogen peroksida), pemutih jenis dasar klorin
(sodium hipoklorit dan kalsiumhipoklorit) juga mempunyai sifat multi fungsi yaitu
selain sebagai pemutih , kedua senyawa tersebut juga biasa sebagai penghilang noda
maupun desinfektan. Pemutih jenis dasar klorin terdiri dari dua jenis yaitu padat dan
cair. Pemutih padat adalah kalsium hipoklorit (caocl 2) berupa bubuk putih. Pada
umumnya masyarakat mengenal senyawa ini sebagai kaporit. Kaporit lazim untuk
menyuci hamakan air lodeng dan kolam renang. Kelemahan kaporit adalah kelarutannya
tidak sempurna, dimana selalu tersisa padatan dan tidak bisa dibuang sembarangan.
Sodium hipoklorit (NaOCl) sudah lama dikenal sebagai produk pemutih yang
handal. Hal mendasar yang perlu diketahui mengenai pembuatan pemutih dari naocl
adalah pengenalan terhadap senyawa atau bahan naocl itu sendiri. Sodium hipoklorit
(naocl) merupakan cairan berwarna sedikit kekuningan, beraroma khas dan menyengat.
Bahan naocl mudah larut dalam air dengan dejajat kelarutan mencapai 100 % dan
sedikit lebih berat dibandingkan dengan air (berat jenis air lebih dari satu) serta bersifat
sedikit basa (parmono, 2003).

Pada suhu ruangan, klorin adalah gas berwarna kuning kehijau-hijauan dengan
bau yang sangat menyengat. Pada tekanan yang meningkat atau pada saat temperature
dibawah -30 ˚ f, cairannya berwarna kuning sawo dan encer. Klorin hanya dapat larut
dengan mudah di dalam air, tetapi apabila kontak dengan uap adalah dalam asam
hipoklorat (hclo) dan asam hidroklorik (hcl). Ketidakstabilan asam hipoklorus ( HClO)
membuatnya dapat dengan mudah menghilang, membentuk oksigen bebas. Karena
reaksi, pada dasarnya air mempertinggi oksidasi klorin dan efek korosif. Klorin
memiliki titik didih dan titik leleh/beku yang lebih rendah dari suhu kamar (25˚c).
Sehingga ketika klorin berada dalam suhu kamar, maka klorin tersebut akan berwujud
gas (fitrah, 2008)

2. Sifat Fisika dan Kimia Klor ( Cl )

Klorin (Cl2) merupakan salah satu unsur yang ada di bumi dan jarang dijumpai
dalam bentuk bebas. Pada umumnya klorin dijumpai dalam bentuk terikat dengan unsur
atau senyawa lain membentuk garam natrium klorida (NaCl) atau dalam bentuk ion
klorida di air laut (Hasan, 2006).

Klor atau turunannya di perairan berasal dari limbah industri yang


menggunakan klor misalnya sebagai desinfektan atau pelarut yang di buang ke perairan
(Enjarlis et al., 2006).

Klorin pertama kali diidentifikasi oleh seorang ahli farmasi dari Swedia, Carl
Wilhem Scheele, pada tahun 1774 dengan meneteskan sedikit larutan asam klorida
(HCl) pada lempeng mangan oksida (MnO2) yang menghasilkan gas berwarna kuning
kehijauan. Reaksi dari percobaan tersebut adalah sebagai berikut (Keenan et al., 1993):

4HCl(ag)+MnO2(s) ————-> Cl2(g)+MnCl2(ag)+2H2O(l)

Pada saat itu, Scheele belum dapat memastikan kandungan gas tersebut. Pada
tahun 1810 Sir Humprey Davy, seorang ahli kimia Inggris menyatakan bahwa gas
kuning kehijauan pada percobaan Scheele adalah sebuah unsur dan menamakannya
chlorine, yang berarti khloros dalam bahasa Yunani atau hijau. Menurut Scott (1994)
dan Hasan (2006) menyatakan bahwa klorin dalam suhu kamar berbentuk gas halogen
(Golongan VII), bersifat sangat reaktif dan merupakan jenis oksidator kuat yang mudah
bereaksi dengan berbagai unsur lain. Pada suhu -340C, klorin berbentuk cair dan pada
suhu -1030C berbentuk padatan kristal kekuningan.

Secara alami, klorin terdapat dalam bentuk ion klorida dengan jumlah relatif
jauh lebih besar dibandingkan ion-ion halogen lainnya. Klorin dalam bentuk garam
(misal NaCl) merupakan bentuk paling aman, sedangkan dalam bentuk gas, klorin dapat
diperoleh dengan mengekstraksi larutan garam NaCl dengan cara elektrolisis. Klorin
disamping mempunyai fungsi yang berarti dalam kehidupan manusia, juga berdampak
negatif bagi lingkungan. Untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan akibat
pembuangan limbah, termasuk limbah klorin maka suatu industry diwajibkan mengelola
limbahnya terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan, dimana hal ini sesuai
dengan pasal 16 ayat (1) Undang-Undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Selain itu untuk mencegah terjadinya pencemaran pada badan air,
Pemerintah melalui Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-
51/MenLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri
menetapkan parameter dan batasan konsentrasi yang diizinkan untuk dibuang, salah
satunya yakni klorin dengan batasan 1 mg/L dalam bentuk klorin bebas (Cl2).
Klor tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk garam)dan diperoleh dari
garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses
elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan
hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat melarutkan 3.10 volume
klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77 volume.
Tabel Sifat Fisika Unsur Klor

Sifat Cl

Nomor Atom 17
Kofigurasi Elektron 3S23P5
Massa Atom Relatif (Ar) 35,453
Kerapatan 1,5
Titik Leleh (K) 171
Entalpi Peleburan 3,2
Titik didih (K) 238
Entalpi penguapan 10
Afinitas elektron 355
Energi ionisasi 1266
Keelektronegatifan 3,0
Jari-jari kovalen (pm) 99
Jari-jari ion 181
Entalpi Hidrasi 279
Daya hantar molar 76,4
Potensial elektroda standar +1,36
Kalor disosiasi 242

Unsur-unsur golongan VIIA mempunyai konfigurasi elektron ns2np5 dan


merupakan unsur-unsur yang paling elektronegatif. Unsur halogen selalu mempunyai
bilangan oksidasi -1, kecuali fluor yang selalu univalent. Unsur ini dapat mempunyai
bilangan oksidasi (+1), (+III) dan (+VII). Bilangan oksidasi (+IV) dan (+VI) merupakan
anomali, terdapat dalam oksida ClO2, Cl2O6, dan BrO3.
Klor tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk garam)dan diperoleh dari
garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses
elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan
hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat melarutkan 3.10 volume
klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77 volume.
Gas klorin berwarna kuning-kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi
dengan unsur lain.
Klorin dapat mengganggu pernapasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud
cairnya dapat membakar kulit. Klorin tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk
garam) dan diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih
sering dengan proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat
bersenyawa dengan hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat
melarutkan
Titik leleh dan titik didih bertambah jika nomor atom bertambah. Hal ini karena
molekul yang lebih besar mempunyai gaya tarik menarik Van der Waals yang lebih
besar. Energi ikatan X2 (kalor disosiasi) berkurang jika atom bertambah besar.
Kecenderungan ini hanya dapat diamati untuk Cl2, Br, dan I2.

Gambar energi ikatan kovalen

Energi ikatan F2 sangat rendah (158 kJmol-1), karena terjadi tolak menolak
antara elektron tak-terikat. Hal inilah yang menyebabkan F2 sangat reaktif.
Energi ionisasi unsur halogen sangat tinggi dan yang paling tinggi adalah fluor.
Molekul halogen berwarna karena menyerap sinar tampak sebagai hasil eksitasi. Unsur-
unsur ini adalah oksidator kuat dan mempunyai potensial electrode negatif.
Semua unsur halogen terdapat sebagai molekul diatom, yaitu F2, Cl2, Br2, dan
I2. Fluorin dan klorin berwujud gas, klorin berwarna kuning kehijauan. Unsur-unsur
halogen mudah dikenali dari bau dan warnanya. Halogen umumnya berbau menyengat,
terutama klorin dan bromin (bromos, artinya pesing).
Kedua gas ini bersifat racun sehingga harus ditangani secara hati-hati. Jika
wadah bromin bocor maka dalam beberapa saat, ruangan akan tampak cokelat-
kemerahan. Kenaikan titik leleh dan titik didih dari dalam tabel periodik disebabkan
gaya London di antara molekul halogen yang makin meningkat dengan bertambahnya
panjang ikatan. Gaya berbanding lurus dengan jarak atau panjang ikatan.
Sifat Kimia Unsur Klor
Sifat kimia klorin yaitu gas berwarna kehijauan pada suhu kamar, mempunyai
titik lebur -101oC dan titik didih -34oC.Seperti halnya unsur kimia lain, sifat kimia
klorin ini sangat ditentukan oleh konfigurasi electron pada kulit terluarnya. Terdapat
tujuh elekton pada kulit terluar pada klorin, sehingga sifat klorin tidak stabil dan sangat
reaktif agar klorin bisa mendapatkan stuktur seperti gas mulia. Selain itu, klorin juga
bersifat oksidator.

Hal ini terlihat dari kemampuannya untuk mengoksidasi atom-atom besi dan
mangan. Seperti oksigen, klorin juga membantu reaksi pembakaran dengan
menghasilkan panas dan cahaya. Dalam air laut maupun sungai, klorin akan terhidrolisis
membentuk asam hipoklorit. (Edward 1990).

1. Reaksi klor dengan air


Fluor dan klor membantu reaksi pembakaran dengan cara seperti
oksigen. Fluor dan klor biasanya berupa gas. Reaksi-reaksi halogen antara lain
seperti berikut.
Cl2, Br2 dan I2 tidak melarut dengan baik dalam air, reaksinya lambat.
Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks.
Jika klorin dan bromin dilarutkan dalam air yang mengandung OH¯
(basa) maka kelarutannya makin bertambah. Reaksi yang terjadi seperti berikut.

Cl2(aq) + 2OH–(aq)→ Cl¯(aq) + ClO¯(aq) + H2O(l)

Ion ClO¯ merupakan bahan aktif zat pemutih. Senyawa NaClO


digunakan sebagai zat pemutih kertas, pulp, tekstil, dan bahan pakaian.

2. Reaksi Klor dengan Hidrogen


Halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida. Secara umum
reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut.
X2(g) + H2(g) → 2HX(g)
Reaksi F2 dan Cl2 dengan hidrogen disertai ledakan tetapi bromin dan iodin
bereaksi dengan lambat.
3. Reaksi klor dengan Halogen
Reaksi halogen dengan halogen menghasilkan senyawa yang dinamakan
senyawa antarhalogen. Unsur yang lebih elektronegatif sebagai zat oksidator dan diberi
bilangan oksidasi negatif dalam senyawaannya.
Perhatikan contoh reaksi berikut ini dengan suhu 200 C.
Cl2(g) + F2(g) → 2 ClF(g)

Cl2(g) + 3F2(g) → 2 ClF3(g)

4. Reaksi Halogen dengan Logam


Halogen bereaksi dengan kebanyakan logam. Bromin dan iodin tidak
bereaksi dengan emas, platinum atau beberapa logam mulia lainnya. Perhatikan
contoh reaksi fluorin dengan tembaga berikut.
F2(g) + Cu(s) → CuF2(s)
5. Reaksi Halogen dengan Hidrokarbon
Halogen umumnya bereaksi dengan hidrokarbon dengan cara
menggantikan atom-atom hidrogen. Perhatikan contoh reaksi metana dengan
klorin berikut ini.
Cl2(g)+ CH4(g) → CH3Cl(g) + HCl(aq)

6. Reaksi Halogen dengan Nonlogam dan Metaloid Tertentu


Halogen bereaksi secara langsung dengan sejumlah non logam dan
metaloid. Unsur nonlogam fosfor dan metaloid boron, arsen, dan stirium (misal
Y) bereaksi dengan unsur halogen (X), reaksi yang terjadi seperti berikut.
3X2 + 2Y → 2YX3 (jika halogennya terbatas)

5X2 + 2Y → 2YX5 (jika halogennya berlebihan)

 Kereaktifan
Kereaktifan golongan halogen menurun secara teratur mulai fluor hingga
iod. Kereaktifan ini dikaitkan dengan kemampuannya menerima elektron
membentuk ion negatif. Perhatikan harga afinitas elektron. Harga afinitas
elektron dari atas ke bawah berkurang. Hal ini karena makin bertambah jari-jari
atomnya sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar makin berkurang.
 Daya Oksidasi
Daya oksidasi halogen dari atas ke bawah makin berkurang. Jadi iod
merupakan reduktor terkuat. Daya oksidasi ini dapat dilihat dari harga potensial
elektrodenya. Oleh karena unsur halogen mudah menerima elektron maka semua
unsur halogen merupakan oksidator kuat. Kekuatan oksidator halogen
menurun dari atas ke bawah dalam tabel periodik. Hal ini dapat dilihat
dari potensial reduksi standar :
F2 + 2e- → 2F- E° = +2,87 V
Cl2 + 2e– → 2Cl– E° = +1,36 V
Br2 + 2e– → 2Br– E° = +1,07 V
I2 + 2e– → 2I– E° = +0,54 V
Berdasarkan data potensial reduksi standar dapat disimpulkan bahwa F2
merupakan oksidator paling kuat. Oleh karena itu, unsur halogen dapat
mengoksidasi halogen lain yang terletak di bawahnya dalam tabel periodik,
tetapi reaksi kembalinya tidak terjadi. Kekuatan oksidator F2, Cl2, Br2, dan I2
dapat dilihat dari reaksi antar halogen. Gas fluorin dapat mengoksidasi unsur-
unsur halogen yang berada di bawahnya :
F2(g) + 2Cl–(aq) → 2F–(aq) + Cl2(g)
F2(g) + 2Br–(aq) → 2F–(aq) + Br2(g)

F2(g)+2l–(aq)→2F–(aq)+l2(s)

Demikian pula jika gas klorin ditambahkan ke dalam larutan yang mengandung
ion Br– atau ion I–, akan terbentuk bromin dan iodin.
Cl2(aq) + 2Br–(aq) → 2Cl–(aq) + Br2(aq)
Cl2(aq) + 2I–(aq) → 2Cl–(aq) + I2(aq)
Reaksi Cl2 dengan Br– atau I– dapat digunakan untuk identifikasi bromin dan
klorin dalam suatu senyawa ion.

3. Keberadaan Klor di alam


Halogen sedikit ditemukan dialam dalam keadaan bebas yaitu hanya sekitar
0,2% dalam kerak bumi, karena sangat reaktif. Karena reaktivitasnya, semua klorin
dikerak bumi dalam bentuk senyawa ion klorida termasuk garam dapur. Unsur klor ini
adalah halogen paling melimpah kedua dibumi setelah fluor dan unsur kimia ke-21
paling melimpah dikerak bumi. Deposit yang besar ini terlihat kecil karena sebagian
besar klorida terdapat dalam air laut. Di alam, klor ditemukan hanya dalam keadaan
bersenyawa, terutama dengan natrium sebagai garam (NaCl), karnalit dan silfit.
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2 atau membentuk mineral padat,
mineral yang terdapat dialam ada yang merupakan unsur bebas ada pula yang
merupakan gabungan dari beberapa unsur..

Senyawa klorida ditemukan di air laut dan garam batu/endapan garam yang
terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu.

Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl. Garam (NaCl) terjadi
dari air laut yang memiliki salin yang cukup tinggi yang kemudian terevaporasi
membentuk endapan garam. Proses untuk mendapatkan unsure klorin adalah melalui
elektrolisis larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan gas H2,
dan NaOH pada katode.

Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa
lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk
pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas,
klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat,
klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan, dan penjernih air,
bahan peledak, serta pupuk KCl.

Kelimpahan unsur-unsur halogen ini sangat banyak terdapat dilautan.


Diperbatasan antara yordania dan barat palestina terdapat sebuah laut yang disebut laut
mati, laut mati memiliki kadar garam yang cukup tinggi sehingga tidak ada kehidupan
didalamnya. Karena akibat kadar garam yang tinggi.

4. Cara Mendapatkan Unsur Klor

Dapat diperoleh dengan cara elektrolisis dan oksidasi senyawa. Penggunaan klor
dan senyawanya yaitu sering digunakan sebagai bahan pemutih, desinfektan, bahan
baku kimia, obat antiseptik, pestisida, herbisida, obat-obatan, makanan pelarut, bahan
peledak, korek api, cat, plastik, dan tekstil. Lebih kurang 0,15% tubuh manusia tersusun
oleh senyawa ini.

a) Elektrolisis larutan garam dapur

Klor dapat dibuat dengan elektrolisis leburan NaCl atau elektrolisis


larutan NaCl dengan menggunakan diafragma. Gas chlorine merupakan bahan
yang sering dimanfaatkan sebagai bahan desinfektan untuk memperbaikai
kualitas dari air. Beberapa bahan kimia yang dapat digunakan adalah Ozon (O3),
Chlorine (Cl2), dan air chlor oksida (ClO2), atau secara fisika dengan
penyinaran menggunkan sinar ultra violet atau dengan cara pemanasan.

Gas chlorine merupakan alternative bahan yang dapat digunakann


sebagai desinfektan karena selain harga dari gas chlorine yang murah, juga
mempunyai daya aktivitas yang baik selama beberapa waktu. Proses pembuatan
gas chlorine dapat dilakukan dengan cara elektrolisis menggunakan NaCl,
karena dalam garam (NaCl) mengandung ion-ion klorida didalam komposisinya.
Murni Selain digunakan sebagai desinfektan gas chlorine dapat digunakan untuk
mengoksidasi logam besi (Fe) dan Mangan (Mn).
Elektrolisis menggunakan air saja tidak dapat dilakukan, karena air
murni tidak dapat menghantarkan listrik, akan tetapi dengan penambahan asam,
basa, atau garam yang dilarutkan didalamnya, maka larutan tersebut dapat
menghantarkan listrik, dan akan mengalami perubahan kimia.
Larutan asam atau basa tersebut merupakan elektrolit yang dapat
meneruskan arus listrik dan merupakan konduktor yang baik. Salah satu bahan
kimia yang sering digunakan dalam sebagai elektrolit adalah NaCl.
Berikut ini adalah reaksi yang terjadi pada saat elektrolisis larutan
elektrolit NaCl.

Katoda : 2H2O + 2e- H2 + 2OH-

Anoda : 2Cl- Cl2 + 2e-

Total Reaksi : 2H2O + 2Cl- Cl2 + 2OH- + 2H2


Selain terjadi pembentukan gas chlorine dalam proses elektrolisis ini
juga terjadi pembentukan gas O2 pada katoda, sehingga persamaan reaksinya
adalah sebagai berikut :

Katoda : 4H2O + 4e- H2 + 2OH-

Anoda : 2Cl- Cl2 + 2e-

Total Reaksi : 2H2O + 2Cl- Cl2 + 2OH- + 2H2 + O2


Produksi gas chlorine akan ditangkap oleh larutan kalium Iodida dengan
melihat perubahan yang terjadi, tergantung volume gas chlorine yang terbentuk,
sedangkan gas oksigen akan naik ke atas dan mendorong kalium iodide ke
bawah. Gas yang terbentuk di dalam reaktor elektrolisis pada anoda
diidentifikasi untuk menentukan pembentukan gas chlorine.

b) Mereaksikan klorida dengan MnO2 dalam H2SO4 pekat

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

MnO2 + 2Cl- + 4 H+ → Cl2 + Mn2+ + 2H2O

Pada reaksi diatas Mno2 bertindak sebagai oksidator.

5. Kegunaan Unsur Klor

Klor adalah senyawa penting pada bidang industri, pertanian, obat-obatan dan
rumah tangga. Berikut beberapa kegunaan dari senyawa klor adalah sebagai berikut:

a. Natrium hipoklorit (NaClO) digunakan sebagai pemutih.

b. Sebagai bahan baku pembuatan kaporit (Ca(OCl)2. Bahan ini merupakan


bahan pemutih yang digunakan untuk produk pakaian.

c. Cl2 dipakai sebagai desinfektan.

d. KCl digunakan sebagai pupuk.

e. ZnCl2 digunakan sebagai solder.

f. NH4Cl digunakan sebagai pengisi baterai.


g. Kalium klorat digunakan sebagai zat pengoksidasi, bahan baku
pembuatan petasan dan korek api.

h. Desinfektan. Klorin digunakan untuk desinfeksi air termasuk air untuk


mandi, kolam renang dan juga air minum. Klorin digunakan sebagai
desinfektan air minum karena mempunyai efek dapat membunuh bakteri
E. Coli serta Giardia dan harganya murah. Penambahan klorin pada air
minum dimulai sejak tahun 1800. Sejak tahun 1904, penambahan klorin
pada air minum menjadi standar yang harus dipenuhi penyedia layanan
air minum hingga sekarang. Termasuk pada air PDAM . Cairan klorin
juga dapat digunakan sebagai cairan pembersih alat-alat rumah tangga.
Di bidang kesehatan, larutan klorin 0,5% telah sejak lama digunakan
untuk dekontaminasi alat-alat bedah seperti jahit set dan partus set.

i. Pemutih. Pada proses produksi kertas dan pakaian, klorin digunakan


sebagai cairan pemutih (bleaching).2Di pasaran, klorin dikemas sebagai
agent pemutih pakaian dengan berbagai merk. Bahan dasarnya dibuat
dari natrium hidroksida dan gas klor (gas klorin dialirkan ke dalam
larutan natrium hidroksida sehingga membentuk natrium hipoklorit
(NaOCL) yang disebut zat pemutih).

j. Senjata kimia. Karena efeknya yang sangat iritatif, gas klorin telah
digunakan sebagai senjata kimia pada perang dunia ke II.

- Kegunaan Klor sebagai Pelarut, Antiseptik, dan Plastik:

a. Sebagai Pelarut

Senyawa klor yang digunakan sebagai pelarut adalah CCl4 yang


merupakan senyawa nonpolar yang dapat melarutkan nonpolar lain yang
tidak larut dalam air.

Selain CCl4, CCl3 juga digunakan sebagai cairan untuk melarutkan tippex
dan juga pembuat tinner.

b. Sebagai Antiseptik
Senyawa klor yang digunakan sebagai desinfektan adalah trikloro fenol.
Senyawa ini digunakan sebagai pembersih kamar mandi dan WC. Selain
itu juga desinfektan senyawa klor yang terkenal dan dapat diproduksi
secara besar-besaran yaitu diklori difenil dikloroetana.

Senyawa ini bahkan dapat membunuh nyamuk, kecoa, dan binatang-


binatang kecil yang mengganggu. Tetapi ternyata hal tersebut tidak
berbahaya terhadap binatang pengganggu, tetapi juga binatang ternak
dan peliharaan bahkan manusia. Sehingga produksi dan penggunaan
senyawa ini sudah dilarang.

c. Plastik

Salah satu jenis plastik yang menggunakan senyawa klor adalah PVC
(Polivinil klorida). PVC banyak digunakan untuk membuat jas hujan, pita
kaset, isolator listrik, dan pipa pralon.

Namun perlu diketahui bahwa plastik sangat sulit diuraikan oleh mikro
organisme sehingga kita tidak boleh membuang sampah sembarangan.

DAFTAR PUSTAKA

Azha,Y.2011.SifatKimiaSenyawaKlor.(Online).https://id.scribd.com/doc/52577838/Sifa

t-kimia-senyawa-klor. (Diakses pada tanggal 15 November 2019).

Fatma.2017.CaraPembuatanLarutanKlorin.
(Online).https://id.scribd.com/document/359949536/cara-pembuatan-klorin.
(Diakses pada tanggal 15 November 2019).
Sridianti.2018. Sifat-Sifat dan Kegunaan Unsur Halogen. (Online).
https://www.sridianti.com/sifat-dan-penggunaan-unsur-halogen.html. (Diakses
pada tanggal 15 November 2019).

Anda mungkin juga menyukai