Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA
DAN BUDI PEKERTI

DISUSUN OLEH:
NAMA : AQIL RAFLI JUNAEDI
KELAS : XI MM C

SMK INFORMATIKA BINA GENERASI


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang rasul-rasul kekasih Allah SWT,Membiasakan hormat dan
patuh kepada orang tua dan guru,Prinsip dan praktik ekonomi dalam islam,

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
II

DAFTAR ISI

COVER ……………….…………………………………………………..

KATA PENGANTAR …………………………….…………..…….

DAFTAR ISI …………………………………………………….…

BAB 1 …………………………………….…

-Rasul-rasul kekasih Allah SWT,


BAB 2 …………………………………….…

-Membiasakan hormat dan patuh kepada orang tua dan guru


BAB 3 …………………………………….…

-Prinsip dan praktik ekonomi dalam islam


PENUTUP ……………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ……………………


BAB 1

A. IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH SWT

Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan
Allah Swt. yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang
benar agar selamat di dunia dan akhirat. Nabi Rasul Manusia pilihan yang
diberi wahyu oleh Allah Swt. untuk dirinya sendiri dan tidak mempunyai
kewajiban untuk menyampaikan pada umatnya. Manusia pilihan Allah Swt.
yang diangkat sebagai utusan untuk menyampaikan firman-firman-Nya
kepada umat manusia agar dijadikan pedoman hidup.
Mengimani rasul-rasul Allah Swt. merupakan kewajiban hakiki bagi seorang
muslim karena merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat
ditinggalkan. Sebagai perwujudan iman tersebut, kita wajib menerima
ajaran yang dibawa rasul-rasul Allah Swt. tersebut.

HUKUM MENGIMANI RASUL

Mengimani rasul-rasul Allah Swt. merupakan kewajiban hakiki bagi seorang


muslim karena merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat
ditinggalkan. Sebagai perwujudan iman tersebut, kita wajib menerima
ajaran yang dibawa rasul-rasul Allah Swt. tersebut. Perintah beriman
kepada rasul Allah terdapat dalam surah an-Nisā/4: 136

‫َي ٰٓـَأُّي َه ا ٱَّلِذيَن َء اَم ُنٓو ْا َءاِم ُنوْا ِبٱِهَّلل َو َر ُسوِلِهۦ َو ٱۡل ِك َٰت ِب ٱَّلِذي َن َّز َل َع َلٰى َر ُسوِلِهۦ َو ٱۡل ِك َٰت ِب ٱَّلِذ ٓي َأنَز َل ِمن َق ۡب ُۚل َو َم ن َي ۡك ُفۡر‬
‫ِبٱِهَّلل َو َم َلٰٓـِئَك ِتِهۦ َو ُكُتِبِهۦ َو ُرُسِلِهۦ َو ٱۡل َي ۡو ِم ٱٓأۡلِخ ِر َف َقۡد َض َّل َض َٰل اَۢل َب ِعيًد ا‬

yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada


Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’ān) yang
diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya.
Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitabNya,
rasul-rasul Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat
sangat jauh.”

B. TUGAS RASUL-RASUL ALLAH SWT


Para rasul dipilih oleh Allah Swt. dengan mengemban tugas yang tidak
ringan. Diantara tugas-tugas rasul itu adalah sebagai berikut:

 Menyampaikan risalah dari Allah Swt.


 Mengajak kepada tauhid, yaitu mengajak umatnya untuk meng-
esa-kan Allah Swt. dan menjauhi perilaku musyrik (menyekutukan
Allah).
 Memberi kabar gembira kepada orang mukmin dan memberi
peringatan kepada orang kafir.
 Menunjukkan jalan yang lurus.
 Membersihkan dan menyucikan jiwa manusia serta mengajarkan
kepadamereka kitab dan hikmah.
 Sebagai hujjah bagi manusia

C. HIKMAH BERIMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH SWT

Pentingnya seorang muslim beriman kepada rasul bukan tanpa alasan. Di


samping karena diperintahkan oleh Allah Swt., juga ada manfaat dan
hikmah yang dapat diambil dari beriman kepada rasul. Di antara manfaat
dan hikmah beriman kepada rasul adalah sebagai berikut:

 Makin sempurna imannya.


 Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.
 Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
 Memiliki teladan dalam hidupnya.
 Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan
ajarannya
 Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah Swt. untuk
mengabdi kepada-Nya.

D.SIFAT RASUL-RASUL ALLAH SWT


1. Sifat Wajib
Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada diri rasul. Sifat-sifat tersebut antara
lain

 Aṡ-Ṡiddiq (selalu benar)


 Al-Amānah (dapat dipercaya)

 At-Tabligh(menyampaikan kebenaran

 Al-Faṭānah (cerdas)

2. Sifat Mustahil
Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada rasul. . Sifat-sifat
tersebut antara lain

 Al-Kizzib (pendusta)
 Al-Khiānah (pengkhianat)

 Al-Kiṭmān (menyembunyikan kebenaran)

 Al-Balādah (bodoh)

3. Sifat Jāiz
Sifat jāiz bagi rasul adalah sifat kemanusiaan, yaitu al-ardul basyariyah, artinya
rasul memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia biasa seperti rasa lapar, haus,
sakit, tidur dan sebagainya.

KESIMPULAN
Kata rasul berasal dari kata rasulun yang artinya utusan. Menurut istilah,
rasul adalah manusia mulia yang dipilih Allah untuk menerima wahyu untuk
diamalkan sendiri dan wajib disampaikan kepada umatnya, sedangkan nabi
adalah manusia mulia yang dipilih Allah untuk menerima wahyu agar
diamalkan oleh dirinya, tetapi tidak wajib menyampaikannya kepada
umatnya. Fungsi mereka antara lain membawa berita gembira atau
peringatan kepada umatnya, menyuruh umat untuk menyembah hanya
kepada Allah dan senantiasa bertakwa kepada-Nya, menyeru pada umat
untuk beriman kepada Allah tanpa pengkultusan terhadap para rasul itu,
dan mengajarkan seluruh umat agar senantiasa mempelajari kitab suci
yang diturunkan kepadanya sebagai pedoman hidupnya. Sikap beriman
kepada rasul dapat diwujudkan antara lain dengan memuliakan dan
senantiasa mengucapkan salawat kepadanya, mengerjakan segala sesuatu
yang diperintahkan dan menjauhi segala larangan Allah yang diajarkan oleh
para rasul, dan meyakini kebenaran yang ada dalam Al Quran.

BAB 2
A. MEMBIASAKAN HORMAT DAN PATUH KEPADA ORANG TUA DAN
GURU
Hormat kepada orang tua dalam bahasa arab disebut birrul walidain. Imam
An-Nawaawi menjelaskan: “Arti birrul wālidain, yaitu berbuat baik terhadap
kedua orang tua, bersikap baik kepada keduanya, melakukan berbagai hal
yang dapat membuat mereka bergembira, serta berbuat baik kepada
teman-teman mereka.”

DALIL HORMAT DAN PATUH KEPADA ORANG TUA

Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa Allah Swt. memerintahkan


kepada umat manusia untuk menghormati orang tua. Hal ini bukan tannpa
alasan, banyak dalil yang menerangkan tentang hal ini. Misalnya:

1. Allah berfirman dalam (Q.S. al-Isrā’/17: 23-24) yang artinya: “Dan


Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan
ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah
dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah,
“Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku pada waktu kecil.”

2. Rasulullah saw. bersabda yang artinya: “Aku bertanya kepada Nabi saw.,
“Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah Swt.?” Beliau menjawab,
“Ṡalat pada waktunya.” Aku berkata, “Kemudian apa?” Beliau menjawab,
“Berbakti kepada orang tua.” Aku berkata, “Kemudian apa?” Beliau
menjawab, “Kemudian jihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari)

B. HUKUM HORMAT DAN PATUH KEPADA ORANG TUA


Orang tua sangat berjasa kepada kita. Betapa banyak pengorbanan yang
mereka lakukan untuk kita. Sejak kita masih kecil hingga sekarang ini.
Mereka mengorbankan jiwa, raga, harta, waktu, dan lainnya demi kita.
Karenanya menghormati orang tua wajib hukumnya bagi setiap muslim.

Agama Islam mengajarkan dan mewajibkan kita sebagai anak untuk


berbakti dan taat kepada ibu-bapak. Taat dan berbakti kepada kedua orang
tua adalah sikap dan perbuatan yang terpuji. Siapa saja yang justru berbuat
buruk kepada kedua orang tuanya, maka akan mendapatkan murka Allah
Swt

C. HIKMAH HORMAT DAN PATUH KEPADA ORANG TUA

Adapun hikmah yang bisa diambil dari berbakti kepada kedua orang tua
adalah:

 Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amal yang paling


utama.
 Apabila orang tua kita riḍha atas apa yang kita perbuat, Allah Swt.
pun riḍha.
 Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan
yang sedang dialami, yaitu dengan cara bertawasul dengan amal
saleh tersebut.
 Berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rezeki dan
dipanjangkan umur.
 Berbakti kepada kedua orang tua dapat menjadikan kita
dimasukkan ke jannah (surga) oleh Allah Swt.

D. HORMAT DAN PATUH KEPADA GURU

Hormat kepada guru artinya adalah menghargai dan mematuhi serta


mendengarkan segala yang disampaikan oleh guru dan
melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.

E. HUKUM HORMAT DAN PATUH KEPADA GURU


Guru adalah orang yang mengajarkan kita dengan berbagai ilmu pengetahuan
dan mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Walau
bagaimana tingginya pangkat atau kedudukan seseorang, dia adalah bekas
seorang pelajar yang tetap berhutang budi kepada gurunya yang pernah
mendidik pada masa dahulu. Karenanya menghormati guru hukumnya adalah
wajib.

Penyair Syauki telah mengakui pula nilainya seorang guru dengan kata-kata
sebagai berikut: “Berdiri dan hormatilah guru dan berilah penghargaan, seorang
guru itu hampir saja merupakan seorang rasul.”

Cara Hormat dan Patuh kepada Guru

 Menghormati dan memuliakannya, mengikuti nasihatnya.


 Mengamalkan ilmunya dan membaginya kepada orang lain.
 Tidak melawan, menipu, dan membuka rahasia guru.
 Memuliakan keluarga dan sahabat karib guru.
 Murid harus mengikuti sifat guru yang dikenal baik akhlak, tinggi ilmu dan
keahlian, berwibawa, santun dan penyayang

KESIMPULAN
Dari Makalah Menghormati Orang Tua dan Guru di atas maka dapat kami
simpulkan bahwa:

1. SIkap menghormati dan patuh kepada orang tua selain itu adalah norma
dan adab juga merupakan perintah dari Allah Swt, dan juga perintah dari
Nabi besar Muhammad Saw
2. Kita wajib hormat dan menyambung silaturrohmi dengan ke dua orang
tua meskipun mereka orang kafir sekalipun, hal ini sesuai perintah dari
Allah dan Nabi kita Muhammad
3. Guru adalah orang tua kita juga karena Guru adalah orang yang
mengajar ruhani kita, maka wajib pula menghormati dan taat kepada
guru selama itu tidak menyalahi ajaran Islam
BAB 3
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
PENERTIAN JUAL BELI
Secara bahasa Jual-Beli berasal dari kata Bahasa Arab, yaitu ‫ َبْيٌع‬yang berarti
Jual dan ‫ ِش َر آٌء‬yang berati Beli.
Secara istilah Jual-Beli adalah penukaran harta atas dasar saling rela atau tukar-
menukar suatu benda (barang) yang dilakukan antara kedua belah pihak
dengan kesepakatan (akad) tertentu atas dasar suka sama suka.
RUKUN JUAL BELI
 Penjual
 Pembeli
 Uang
 Barang
 Ijab dan Qobul (Shighot)
SYARAT PENJUAL & DAN PEMBELI
 Mukhtar atau Suka sama Suka.
 Tidak Pemboros atau Muflis.
 Baligh.
 Berakal Sehat.
 Tamyiz (dapat membedakan yg baik dan buruk).
 Atas Kehendak Sendiri.
Syarat uang & barang
 Halal.
 Suci.
 Bermanfaat.
 Mudah dan dapat diserah terimakan.
 Dalam Kekuasaan Penuh Pemiliknya.
 Jelas Zatnya, Ukurannya, dan Sifatnya.
JUAL BELI YANG DILARANG
 Jual Beli Najasi (Menawar sesuatu dengan harga lebih tinggi).
 Jual Beli Barang Haram dan Najis.
 Jual Beli Gharar (Jual Beli yang tidak Jelas).
 Jual Beli Dua Bentuk dalam Satu Akad.
BENTUK-BENTUK JUAL BELI
KHIYAR
Khiyar adalah bebas memutuskan antara meneruskan jual-beli atau
membatalkannya. Islam memperbolehkan melakukan khiyar karena
jual-beli haruslah berdasarkan suka sama suka.
Macam-macam khiyar
 Khiyar Majelis adalah selama penjual dan pembeli masih
berada di tempat berlangsungnya transaksi/ tawar-menawar.
 Khiyar Syarat adalah khiyar yang dijadikan syarat dalam jual-
beli.
 Khiyar ‘Aibi (cacat) adalah pembeli boleh mengembalikan
barang yang dibelinya jika terdapat cacat yang dapat
mengurangi kualitas atau nilai barang tersebut, namun
hendaknya dilakukan sesegera mungkin.
 Khiyar Ru’yah adalah Hak melihat-lihat dan memilih barang
yang akan dibeli.
RIBA DALAM PANDANGAN ISLAM
Pengertian dan dasar hukum riba
Riba secara bahasa adalah ‫ الِّز َياَد ُة‬yang berarti tambahan atau kelebihan.
Riba secara istilah adalah bunga uang atau nilai lebih atas penukaran
barang. Hal ini sering terjadi dalam pertukaran bahan makanan, perak,
emas, dan pinjam-meminjam. Riba’ dalam bentuk apapun dalam islam
hukumnya Haram.
MACAM-MACAM RIBA’
 Riba’ Fadli adalah pertukaran barang sejenis yang tidak sama
timbangannya.
 Riba’ Qordi adalah pinjam-meminjam dengan syarat harus memberi
kelebihan saat mengembalikannya.
BENTUK BENTUK KERJA SAMA DALAM ISLAM

PENGERTIAN SYIRKAH
Syirkah menurut bahasa berarti mencampurkan dua bagian atau lebih
sehingga tidak dapat lagi dibedakan antara bagian yg satu dengan bagian yg
lainnya. Menurut Istilah adalah suatu akad yang dilakukan oleh dua pihak
atau lebih yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan
memperoleh keuntungan
MACAM MACAM SYIRKAH
 Syirkah ‘Inan adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing-
masing memberi kontribusi kerja dan modal.
 Syirkah ‘Abdan adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang
masing-masing hanya memberikan kontribusi kerja, tanpa modal.
Kontribusi kerja itu dapat berupa kerja fikiran ataupun kerja fisik.
 Syirkah Wujuh adalah kerja sama karena didasarkan pada
kedudukan, ketokohan, atau keahlian seseorang di tengah
masyarakat.
 Syirkah Mufawadhoh adalah syirkah antara dua pihak atau lebih
yang menggabungkan semua jenis syirkah di atas.

MUDHOROBAH
Mudhorobah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak. Pihak
pertama menyediakan semua modal ( ‫ )َص اِح ُب اْلَم اِل‬dan pihak lainnya menjadi
pengelola atau usaha ( ‫)ُم َض ِّرْب‬.
Keuntungan usaha secara mudhorobah dibagi menurut kesepakatan dalam
kontrak. Apabila mengalami kerugian, ditanggung si pemilik modal selama
kerugian tersebut bukan akibat kelalaian si pengelola, dan sebaliknya.
MUSAQAH
Musaqoh adalah kerja sama antara pemilik kebun dan petani (pengelola
kebun). Pemilik kebun menyerahkan kepada si petani agat dipelihara dan
hasil panennya nanti akan dibagi dua menurut presentase yang telah
ditentukan sewaktu akad.

PENJELASAN MUZARO’AH DAN MUKHOBAROH

 Muzaro’ah adalah kerja sama dalam bidang pertanian antara pemilik


lahan dan petani penggarap. Dalam kerja sama ini benih tanaman
berasal dari petani.
 Mukhobaroh adalah kerja sama dalam bidang pertanian antara
pemilik lahan dan petani penggarap. Dalam kerja sama ini benih
tanaman berasal dari pemilik lahan.
 Perbedaan antara muzaro’ah dengan mukhobaroh adalah pada
benihnya. Muzaro’ah benih dari Petani, sedangkan mukhobaroh
benihnya dari pemilik lahan.
KESIMPULAN

Ekonomi Islam didefinisikan sebagai cabang ilmu yang membantu


merealisasikan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber
daya yang langka, yang sejalan dengan ajaran islam, tanpa membatasi
kebebasan individu ataupun menciptakan ketidakseimbangan makro dan
ekonomi logis.

Prinsip-prinsip kegiatan Ekonomi Islam adalah sebagai berikut:


1. Kekuasaan milik tertinggi adalah milik Allah dan Allah adalah pemilik yang
absolute atas semua yang ada
2. Manusia merupakan pemimpin (khalifa) Allah di bumi tapi bukan pemilik
yang sebenarnya.
3. Semua yang didapatkan dan dimiliki oleh manusia adalah karna seizing Allah,
oleh karena itu saudara-saudaranya yang kurang beruntung memiliki hak atas
sebagian kekayaan yang dimiliki saudara-saudaranya yang lebih beruntung.
4. Kekayaan tidak boleh ditumpuk terus atau ditimbun.
5. Kekayaan harus diputar.
Ekonomi Islam merupakan racikan resep ekonomi yang digali dari Al-Qur’an
dan Hadits. Sebagai seorang muslim, kita tidak boleh meragukan kandungan
ajaran Al-Qur’an. Namun, kita perlu merumuskan praktik-praktik ekonomi yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat tetapi tidak menyalahi prinsip-prinsip
yang terkandung dalam Al-Qur’an.

Anda mungkin juga menyukai