Anda di halaman 1dari 6

berman kepada Rasul Allah dan Tanda-Tandanya

a. Sikap Iman kepada Rasul Allah


Iman secara bahasa berarti percaya. Iman kepada rasul Allah Swt. berarti
mempercayai dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah mengutus beberapa
hamba-Nya yang saleh sebagai utusan untuk menyampaikan syariat-Nya kepada
manusia. Para rasul utusan Allah Swt. bertugas menyampaikan segala yang
diterima dari Allah Swt. melalui wahyu dan menunjukkan manusia ke jalan yang
lurus, menuntun, memimpin, dan membimbingnya dalam menempuh jalan
kebahagiaan dan keselamatan dunia serta akhirat.

b. Tanda-Tanda Iman kepada Para Rasul


Iman kepada rasul Allah harus diwujudkan dalam perbuatan. Setiap perbuatan yang
dilakukan oleh manusia hendaknya disesuaikan dengan tuntunan rasul Allah.
Seseorang yang beriman kepada rasul memiliki tanda-tanda tertentu. Tanda
beriman kepada rasul Allah Swt. sebagai berikut.

1. Memiliki Keimanan yang Kukuh kepada Allah Swt. Seseorang yang


beriman kepada rasul Allah ia juga harus memiliki keimanan yang kukuh
kepada Allah. Pada dasarnya para rasul diutus kepada umat manusia juga
untuk mengajak manusia agar menyembah kepada Allah Swt.

2. Meyakini Bahwa Rasul adalah Utusan Allah Orang yang beriman kepada
rasul sangat yakin bahwa rasul adalah utusan Allah. Mereka merupakan
orang yang terpilih untuk menyampaikan risalah-Nya.

3. Bersikap Takwa Sikap takwa adalah sikap taat kepada perintah dan menjauhi
larangan. Iman kepada rasul mendorong setiap mukmin untuk berlaku
takwa. Setiap perintah rasul pastilah dilaksanakannya dengan senang hati.
Sebaliknya, setiap larangannya akan dijauhi pula sekuat tenaga. Rasul
adalah utusan Allah sehingga jika seseorang menjauhi larangan rasul berarti
menjauhi larangan Allah Swt. Demikian halnya jika orang tersebut
mengikuti perintah rasul berarti ia menjalankan perintah Allah Swt. Beriman
kepada para rasul harus ditunjukkan dengan selalu bertakwa kepada Allah
Swt.

4. Meneladani Kehidupan Para Rasul Rasulullah saw. merupakan teladan bagi


umat manusia. Akhlak Rasulullah sangat mulia. Ia menjadi teladan dalam
kedudukan apapun. Sebagai seorang pemimpin, suami di rumah, teman
seperjalanan, maupun keadaan lain. Dengan posisi seperti itu, para rasul
adalah teladan dengan segala yang mereka lakukan. Mereka menjadi
panutan orang yang beriman. Segala tindak-tanduk rasul patut kita contoh
dalam kehidupan seharihari. Tanda-tanda iman kepada rasul Allah adalah
mau meneladaninya dalam menjalani hidup sehari-hari. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Allah bahwa pada diri rasul terdapat teladan yang baik
yaitu bagi orang yang mengharap bertemu Allah Swt. dan hari akhir.

Perilaku Beriman kepada Para Rasul


Seseorang yang beriman kepada para rasul harus dapat membuktikannya dengan
berperilaku yang benar dalam menjalani hidup. Perilaku beriman kepada para rasul
dapat ditunjukkan dengan sikap-sikap sebagai berikut.

1. Meyakini Para Rasul sebagai Utusan Allah


Hadirnya para rasul adalah untuk membimbing manusia. Kita harus meyakini
bahwa rasul benar-benar utusan Allah untuk menyampaikan risalah dakwah kepada
umatnya. Dengan keyakinan tersebut, seseorang dapat menerima risalah Allah
dengan hati yang terbuka.

2. Menjaga Ketakwaan kepada Allah


Salah satu bukti keimanan kepada rasul Allah Swt. adalah mengikuti segala
perintah dan menjauhi larangannya. Perintah rasul wajib dijalankan dan
larangannya kita wajib dijauhi agar selamat dunia serta akhirat. Hal ini
sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah yang artinya, Apa yang diberikan
rasul kepadamu, maka terimalah. Apa yang dilarangnya bagimu, maka
tinggalkanlah . . . . (Q.S. al-Hasyr [59]: 7)

3. Menganggap Rasul sebagai Manusia Biasa


Rasul harus kita yakini sebagai manusia biasa yang mendapat/ menerima wahyu
dari Allah. Dengan demikian, kita tidak boleh berperilaku melampaui batas
terhadap para rasul dengan mengkultuskannya. Rasul adalah manusia biasa
sehingga kita pun dapat meneladani apa yang diajarkannya.

4. Tidak Membedakan Para Rasul Allah


Para rasul mendapat kedudukan yang sama dari Allah Swt. Mereka menerima
wahyu dan menyampaikan risalah tersebut kepada umatnya. Kita dilarang
memuliakan salah satu rasul, sementara mencela rasul yang lain. Semua rasul
adalah orang yang terpilih di sisi Allah Swt.
5. Tidak Menganggapnya sebagai Tuhan
Beriman kepada rasul Allah Swt.tidak boleh melanggar dari ajaran tauhid. Salah
satu perilaku yang salah dalam mengimani rasul adalah menganggapnya sebagai
Tuhan yang harus disembah. Allah melaknat kaum yang menganggap para rasul
sebagai Tuhan. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya sebagai berikut.
Sungguh, telah kafir orangorang yang berkata, Sesungguhnya Allah itu dialah Al-
Masih putraMaryam! Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, Wahai Bani Israel!
Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya barang siapa
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, makasungguh, Allah mengharamkan
surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun
bagi orang-orang zalim itu. (Q.S. al-Maidah [5]: 72)

6. Senantiasa Meneladani Kehidupan Para Rasul Allah


Kisah-kisah para rasul yang dijelaskan dalam ayat Al-Quran dan hadis Rasulullah
saw. harus menjadi teladan dalam kehidupan kita seharihari. Para rasul seluruhnya
diutus kepada umat manusia untukmenegakkan ajaran tauhid, melaksanakan
syariat dari Allah Swt., serta memperbaiki akhlak manusia. Akan tetapi, tidak
sedikit di antara umat terdahulu yang enggan melaksanakan ajakan para rasul.
Sebagai umat Nabi Muhammad saw., kita diingatkan agar tidak mengulangi
keburukan yang telah dilakukan para umat terdahulu kepada para rasulnya.
Sebaliknya, kita dianjurkan untuk meneladani para rasul dan umat terdahulu yang
senantiasa melaksanakan perintah Allah Swt.

7. Selalu Menjadikan Para Rasul sebagai Rujukan dalam Bersikap


Bukti seseorang yang telah meneladani ajaran para rasul adalah dengan
menjalankan perintahnya dalam kehidupan sehari-hari. Para rasul telah memiliki
berbagai sifat istimewa, seperti dapat dipercaya, selalu menyampaikan tugasnya,
selalu benar dalam ucapan dan tingkah laku, serta kecerdasan dan kebijaksanaan.
Dengan demikian, kita dianjurkanuntuk meneladani para rasul dalam kehidupan
sehari-hari sesuai kemampuan.

Penerapan Iman kepada Rasul dalam Kehidupan Sehari-hari


Keimanan kepada rasul harus kita terapkan dalam kehidupan seharihari.
Sebagaimana telah dibahas di depan bahwa salah satu bentuk keimanan kepada
rasul adalah menjadikan mereka sebagai teladan hidup. Sebagai seorang muslim
yang telah meyakini bahwa Nabi Muhammad saw. merupakan rasulnya, berarti
harus menerapkan ajaran beliau dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain dengan
cara sebagai berikut.

1. Berakidah yang Benar


Orang yang beriman kepada rasul harus memiliki akidah yang kukuh dan tidak
tercemar dengan keyakinan yang dilarang agama. Dalam bidang akidah dapat
ditunjukkan dengan mengimani enam rukun iman, yaitu iman kepada Allah,
malaikat, kitab, rasul, hari akhir, serta qada dan qadar. Orang yang memiliki
keimanan terhadap rukun iman akan bersikap benar dalam menjalani hidup.
Misalnya, seseorang yang telah beriman kepada Allah, ia selalu bersegera dalam
menjalankan apa yang menjadi kewajibannya. Ia tidak malas untuk menjalankan
ibadah, meskipun terasa memberatkan.

2. Rajin Beribadah
Jika seseorang merasa telah beriman kepada rasul, ia akan gemar menjalankan
ibadah. Ibadah pada dasarnya dibagi mejadi dua, yaitu ibadah mahdah dan ibadah
gairu mahdah. Ibadah mahdah merupakan bentuk ibadah yang ketentuannya telah
diatur secara lengkap dalam syariat. Dalam menjalankan ibadah jenis ini, kita harus
berpedoman kepada syariat yang dibawa oleh Rasulullah. Di antara contoh ibadah
mahdah adalah menjalankan rukun Islam yang lima, yaitu mengucapkan syahadat,
mengerjakan salat, mengeluarkan zakat, berpuasa, dan menjalankan haji.
Untuk ibadah gairu mahdah dapat ditunjukkan dengan menjalankan setiap amalan
kebajikan yang tidak melanggar syariat untuk mendapatkan rida dari Allah. Orang
yang beriman kepada rasul selalu menyikapi hidup sebagai sarana beribadah
kepada Allah.

3. Bermuamalah Secara tepat


Dalam menjalani hubungan dengan sesama ada tata cara tertentu yang harus kita
perhatikan. Rasulullah memberi arahan kepada kita cara bermuamalah yang baik
kepada sesama manusia dan makhluk lain. Misalnya dengan selalu menempati
janji, gemar bersedekah, melestarikan alam, tidak mencari kesalahan orang lain,
tidak berbuat merusak, menghormati orang tua, memudahkan urusan orang lain,
tidak merugikan hak orang lain, dan tidak suka berselisih. Dengan bermuamalah
yang baik kepada sesama manusia, akan tercipta kehidupan yang bahagia. Hal ini
dapat kita terapkan dalam berbagai lingkungan, mulai dari keluarga, sekolah,
masyarakat sekitar, hingga bangsa dan negara.

4. Berakhak Mulia
Rasulullah telah membimbing kita cara beraklak yang baik. Dalam Al-Quran kita
dapat menemukan berbagai ayat yang berisi perintah agar selalu menampilkan
akhlak yang baik dalam menjalani hidup. Akhlak-akhlak tersebut misalnya
menghargai waktu, menjaga persatuan, bersabar, tidak marah, tidak menfitnah,
menjadi saksi yang baik, memelihara amanat, dan gemar bersyukur. Tidak hanya
itu, kita juga diajarkan untuk tidak berlebihlebihan, tidak pengecut, tidak berbuat
riya, bersikap sederhana, tidak mudah putus asa, suka mawas diri, dan akhlak-
akhlak terpuji lainnya.

5. Berani Menjadi Pemimpin dalam Membela Kebenaran


Para rasul merupakan contoh terbaik dalam kepemimpinan (leadership). Mereka
menjalankan amanah kepemimpinan tersebut dengan baik, misalnya dengan
membimbing umatnya agar selalu menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi
larangan-larangan-Nya. Sebagai umat yang baik, kita juga harus meneladani para
rasul. Misalnya dengan memiliki jiwa kepemimpinan yang dapat ditunjukkan
dengan bersikap tanggung jawab, rendah hati, disiplin, dan peduli kepada sesama.
Selain itu, kita juga dianjurkan untuk memiliki sifat-sifat terpuji seperti siddiq,
amanah, tablig, dan fatanah.

Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada


Rosul-Rosul Allah
Keimanan kepada Rasul-Rasul Allah SWT harus dapat diwujudkan secara nyata dalam
kehidupan sehari-hari. Adapun perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Rasul-Rasul Allah
SWT dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, antara lain sebagai berikut.

1. Membiasakan diri berlaku jujur terhadap siapapun, sebagaimana sikap jujur para Rasul.
Jujur dalam ucapan berarti mengatakan sebagaimana mestinya, tidak menambah dan
tidak pula mengurangi. Jujur dalam perbuatan berarti berbuat secara adil sebagaimana
mestinya, tidak mengurangi hak siapapun

2. Berusaha untuk dapat menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya. Orang
yang diberi amanah pada hakikatnya sedang diuji dengan amanah tersebut. Apakah ia
berhasil menjaganya atau tidak? Orang yang meneladani sifat wajib Rasul pasti menjaga
amanah secara baik. Ia sekali-kali tidak berkhianat

3. Memiliki etos kerja yang baik, melaksanakan tugas yang dipikulkan pada dirinya, dan
sesuai kemampuan yang dimiliki secara maksimal

4. Berusaha untuk memiliki kepekaan dalam menghadapi persoalan sehingga dapat


mengatasi secara tepat, baik, dan sesuai pertimbangan akal sehat

5. Sebagai seorang muslimin dan muslimat, kita wajib memiliki akhlak karimah
sebagaimana Rasulullah SAW, antara lain taat beribadah kepada Allah SWT,, berbakti
kepada kedua orangtua, berbuat bauk kepada sesama manusia, hormat kepada yang lebih
tua, dan dayang kepada yang lebih muda

Anda mungkin juga menyukai