Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Puasa menurut bahasa bearti menahan. Adapun puasa menurut istilah adalah menahan
diri dari segala hal yang membatalkan puasa, yaitu mulai dari fajar hingga matahari
terbenam, dan disertai dengan niat.

Puasa Ramadan merupakan salah satu dari rukun Islam, artinya puasa Ramadan
merupakan salah satu tiangnya agama Islam.Oleh karena itu setiap Muslim yang beriman
wajib melaksanakannya selama sebulan penuh tiap tahunnya.Namun, tahukah bahwa jika
dilihat dari segi historisitasnya, asal-muasal puasa Ramadan tidak langsung diperintahkan
begitu saja.Karena sebelumnya, puasa tidak langsung diperintahkan yang dimulai dari
terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.Dalam sejarah, puasa Ramadan terdapat
beberapa langkah sehingga menjadi suatu tataran syariat yang mengikat bagi umat Muslim.
Puasa dibagi menjadi dua; puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib dibagi menjadi tiga;
puasa Ramadhan, puasa kafarat, dan puasa nazar.

D. Rukun-Rukun Puasa.

1. Niat untuk berpuasa, sebagai pelaksanaa perintah ALLAH SWT. Sambil mengharap
keridhaan-Nya.

2. Rukun kedua puasa ialah menahan diri sejak terbit fajar sampai matahari terbenam
dari makan, minum dan hubungan seksual, serta segala suatu yang membatalkan puasa.

Hal Yang Membatalkan Puasa

Batalnya Puasa seseorang menurut mazhab syafi’i yaitu :

1. Orang yang lupa dipaksa atau terpaksa , atau tidak tahu bahwa hal-hal tersebut bisa
membatalkan puasa.

2. Orang yang batal puasa tanpa uzur (halangan) harus tetap meneruskan puasanya hingga
waktu buka.

Hal-hal yang membatalkan puasa adalah sebagai berikut :


1. Masuknya satu benda atau dzat kedalam perut dari lobang terbuka.

2. Menelan dahak yang sudah sampai kdalam batas luar mulut.

3. Masuknya air madimadlah (air kmur)

4. Muntah dengan sengaja

5. Ejakulasi ekstra coitus

6. Makan pada siang hari

7. Datang bulan haid atau nifas, gila dan murtad.

Anda mungkin juga menyukai