Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 4

1. Hanum Salsabila Harista D22.2017.02192


2. Mochammad Ariq Naufal D22.2017.02220
3. Vicky Adidiyah D22.2017.02225
FIQIH
PUASA
1. Definisi dan dasar hukum puasa
2. Waktu dimulainya Puasa
3. Pengertian imsak dan berbuka
Daftar 4. Syarat dan rukun puasa
Pembahasan 5. Hal yang tidak dan yang membatalkan
puasa
6. Aplikasi dalam ibadah
7. Aplikasi dalam rekam medis
DEFINISI dan DASAR HUKUM PUASA
1. Definisi Puasa

• Puasa adalah terjemahan dari Ash-Shiyam. Menurut istilah bahasa berarti menahan diri dari sesuatu dalam
pengertian tidak terbatas. Arti ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Maryam ayat 26:
 
.‫ص ْو ًما‬ ِ ‫• إِنِّي نَ َذ ْرتُ لِل َّر ْح‬
َ ‫من‬

“sesungguhnya aku bernazar shaum ( bernazar menahan diri dan berbiacara ).”[1]
• “Saumu” (puasa), menurut bahasa Arab adalah “menahan dari segala sesuatu”, seperti makan, minum,
nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya.
• Menurut istilah agama Islam yaitu “menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya, satu hari lamanya,
mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat.”[2]

2. Dasar Hukum Puasa

• Puasa Ramadhan adalah salah satu dari rukun Islam yang diwajibkan kepada tiap mukmin. Sebagai dalil
atau dasar yang menyatakan bahwa puasa Ramadhan itu ibadah yang diwajibkan Allah kepada tiap
mukmin
 
• Berdasarkan ketetapan Alquran, ketetapan hadis, puasa diwajibkan atas umat Islam sebagaimana
diwajibkan atas umat yang terdahulu. Bahwasanya puasa, salah satu rukun Islam yang lima, karena itu
puasa di bulan Ramadhan adalah wajib dikerjakan.
WAKTU DIMULAINYA PUASA
• Ibadah puasa dimulai sejak masuknya fajar shadiq (waktu shalat Subuh) hingga
terbenamnya matahari (masuk waktu shalat Maghrib). Allah menerangkan di dalam
al-Qur’an dengan istilah benang putih dari benang hitam.

PENGERTIAN IMSAK dan BERBUKA


• Imsak
Pengertian imsak sendiri diambil dari bahasa arab yaitu amsaka yumsiku imsak
yang berarti menahan. Jadi, dari pengertian menahan, berati waktu imsak adalah waktu
dimulainya untuk menahan segala hal yang membatalkan puasa. Tetapi, disaat imsak
masih diperbolehkan untuk makan dan minum, selama belum memasuki waktu subuh.
• Berbuka
Pengertian berbuka sendiri yaitu memakan atau meminum pada waktu maghrib
yang bertujuan untuk membatalkan puasa.
SYARAT dan RUKUN PUASA
 Syarat Puasa
1. Syarat-syarat wajib berpuasa :
a. Islam
b. Baligh dan berakal ; anak-anak belumlah diwajibkan berpuasa ; tetapi apabila kuat
mengerjakannya, boleh diajak berpuasa sebagai latihan.
c. Suci dari haid dan nifas (ini tertentu bagi wanita)
d. Kuasa (ada kekuatan). Kuasa disini artinya, tidak sakit dan bukan yang sudah tua.
Orang sakit dan orang tua, mereka ini boleh tidak berpuasa, tetapi wajib membayar
fidyah.
2. Syarat-syarat sah puasa :
a. Islam.
b. Tamyiz.
c. Suci dari haid dan nifas. Wanita yang sedang haid dan nifas tidak sah jika mereka
berpuasa, tetapi wajib qadha pada waktu lain, sebanyak bilangan hari yang ia
tinggalkan.
d. Tidak di dalam hari-hari yang dilarang untuk berpuasa, yaitu diluar bulan
Ramadhan ; seperti puasa pada hari Raya Idul Fitri ( 1 Syawal), Idul Adha (10
Zulhijjah), tiga hari tasyrik, yakni hari 11, 12 dan 13 Zulhijjah, hari syak, yakni hari 30
Sya’ban yang tidak terlihat bulan (hilal) pada malamnya.
 
 Rukun Puasa

1. Niat : yaitu menyengaja puasa Ramadhan


2. Meninggalkan segala yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga
terbenam matahari.

HAL YANG TIDAK dan YANG


MEMBATALKAN PUASA
• Hal yang tidak membatalkan puasa
1. Makan, minum, dan jima’ tanpa sengaja (lupa)
2. Meneteskan air mata atau bercelak
3. Berbekam (tapi hukumnya makruh bagi yang melakukanya)
4. Berkumur atau menyedot air melalui hidung
5. Menelan dahak dan menyedot lendir dengan sengaja lalu menelannya. Namun lebih
baiknya tidak melakukan hal itu
6. Muntah tanpa sengaja, dan tak ada sedikitpun muntahan yang ditelan kembali ke
dalam tenggorokan.
7. Kumur-kumur untuk menghilangkan rasa haus.
8. Tertelannya sesuatu yang sulit dihindari seperti ludah, debu jalanan, tepung yang
berterbangan di penggilingan tepung.

• Hal yang membatalkan puasa


1. Memasukkan sesuatu kedalam lobang rongga badan dengan sengaja, seperti makan,
minum, merokok, memasukkan benda ke dalam telinga atau ke dalam hidung
hingga melewati pangkal hidungnya. Tetapi jika karena lupa, tiadalah yang
demikian itu membatalkan puasa. Suntik di lengan, di paha, di punggung atau
lainnya yang serupa, tidak membatalkannya, karena di paha atau punggung bukan
berarti melalui lobang rongga badan.
2. Muntah dengan sengaja; muntah tidak dengan sengaja tidak membatalkannya.
3. Haid dan nifas; wanita yang haid dan nifas haram mengerjakan puasa, tetapi wajib
mengqodha sebanyak hari yang ditinggalkan waktu haid dan nifas.
4. Jima’ pada siang hari.
5. Gila walaupun sebentar.
6. Mabuk atau pingsan sepanjang hari.
7. Murtad, yakni keluar dari agama Islam.
APLIKASI DALAM IBADAH
 Puasa Wajib

1. Puasa Ramadhan : yaitu puasa yang di laksanakan pada bulan ramadhan yang hukumnya
wajib bagi seluruh umat muslim yang sudah memenuhui syarat wajib puasa.
2. Puasa Nadzar : yaitu puasa yang di wajibkan sendiri oleh seseorang dengan janjinya.
3. Puasa qodlo : Puasa qodlo merupakan puasa yang dilakukan di luar bulan ramadhan
untuk mengganti puasa ramadhan yang ditinggalkan karena suatu hal.
4. Puasa kafarah : Puasa kafarah juga merupakan puasa wajib. puasa kafarah yaitu puasa
yang dilakukan untuk membayar atau mengganti sesuatu yang dilanggar.

 Puasa Sunnah

1. Puasa senin dan kamis : yaitu puasa yang di lakukan oleh seseorang pada hari senin  dan
kamis ,yang merupakan sunnah rosul.
2. Puasa syawal : Puasa syawal juga merupakan puasa sunnah, puasa sawal yaitu puasa
yang dikerjakan selama 6 hari di bulan syawal.
3. Puasa Arofah : Puasa Arofah yaitu puasa yang dilakukan pada tanggal 9 dzulhijjah
,sehari sebelum hari raya idul adha,dan dilakukan hanya oleh orang yang tidak sedang
melakukan ibadah haji.
APLIKASI DALAM REKAM MEDIS
Dengan menerapkan sikap :

Sabar

• Sabar dalam menjalankan tugas yang diberikan


• Sabar dalam menghadapi/melayani berbagai macam pasien

Ikhlas

• Ikhlas ketika diberi tambahan pekerjaan


• Ikhlas dalam menjalankan tugas yang diberikan
• Ikhlas ketika pelayanan yang telah diberikan kepada pasien tidak sesuai apa yang diharapkan
oleh pasien

Bersyukur

• Bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah swt dalam pekerjaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai