Anda di halaman 1dari 16

KONSEP MENGENAL RASULULLAH

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Agama

Dosen Pengampu : Dr. Taufik Huda, S.Th.I., M.Pd.I

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

Wulan Afriyanti R KHGC23110

Halya Shaifalilah Y KHGC23111

Agni Rahmadini Putri KHGC 23112

Suci Fuji Nurbaeti KHGC23113

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES KARSA HUSADA

GARUT
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tentang “mengenal rasulullah” tepat pada waktunya yang telah di tentukan.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas yang di berikan dosen mata kuliah
Agama.

Pada kesempatan ini juga penulis berterima kasih atas bimbingan dan
masukan dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk
dapat menyelesaikan makalah ini baik itu secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, baik
dari segi kalimat, isi maupun dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-
rekan semuanya, sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan
makalah-makalah selanjutnya.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

BAB III PENUTUP..............................................................................................11

11

11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rasul adalah pintu utama untuk menuju cinta Rasul. Sebagai seorang yang
beriman, mencintai Rasul adalah wajib, bahkan harus melebihi kecintaan
terhadap dirinya sendiri. Dari cinta yang tulus akan lahir kemudahan ‘ittiba’.
Kita akan sukarela mengikuti apa yang dikatakan oleh Rasulullah SAW.
Dan oleh Allah SWT, ‘ittiba’ atau mengikuti Rasul dijadikan prasyarat
untuk cinta Allah. Allah berfirman: “Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar)
mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali
Imran: 31). Karena mencintai Rasul adalah wajib, dan ‘ittiba’ yang lahir dari
cinta dijadikan syarat untuk cinta Allah, dan mencintai Rasul tidak bisa
terwujud tanpa mengenalnya, maka mengenal Rasul menjadi wajib.
Mengenal rasul merupakan sebuah bahasa yang sangat penting dalam
pembinaan keagamaan seorang muslim. Dalam kalimat syahadat kesaksiannya
yang pertama yang dilakukan seorang adalah keyakinan bahwa Allah itu Esa
dan yang kedua adalah keimanan terhadap kerasulan Muhammad SAW. Oleh
karena itu pengenalan terhadap Rasulullah SAW sangat menentukan tingkat
pemahaman, penghayatan dan pengamalan seseorang terhadap ikrar keislaman
mereka, karena dari sinilah terbentuklah kepribadian muslim.
Mengenal rasul menjadi sebuah keperluan yang asasi bagi kaum muslimin
masa kini karena mereka tidak hidup bersama dengan nabi, mereka harus
beriman kepada kerasulan Muhammad SAW dengan keimanan yang sebenar-
benarnya. Inilah sebuah upaya untuk menghayati makna syahadatain.
Ibnu Qoyyim menerangkan bahwa kebutuhan manusia yang utama adalah
mengenal para rasul dan ajaran yang dibawanya, percaya akan berita dan yang
disampaikannya serta taat pada yang diperintahkan, sebab tidak ada jalan
menuju kebahagiaan dan keberhasilan di dunia dan akhirat kecuali dengan
tuntunan para rosul. Tidak ada pula petunjuk untuk mengetahui yang baik dan

1
buruk maupun keutamaan yang lain kecuali mengikuti rasul untuk
mendapatkan ridha Allah.
Rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah dengan risalah
kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik diantara manusia lainnya
sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesutu yang
terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lain.
Risalah adalah sesuatu yang diwahyukan Allah SWT berupa prinsip hidup,
moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud
kebahagiaan di dunia dan akhirat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kita bisa mengenal Rasulullah ?
2. Apa itu risalah Rasullullah ?
3. Mengapa Rasulullah dipilih dari kalangan manusia ?

C. Tujuan
1. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini dalah untuk
2. Mengetahui pengenalan rasulullah melalui sejarahnya
3. Agar mahasiswa mampu memahami, meneladani, dan juga lebih tahu
dengan mengetahui sejarah Nabi Muhammad SAW
4. Mahasiswa juga dapat mengetahui mengenai aqidah, hukum, dan akhlak
5. Serta mahasiswa dapat menambah keimanan terhadap rasul-rasul Allah
SWT

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Manusia Kepada Rasulullah


Setiap manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan fitrah, dimana manusia
bersih, suci dan mempunyai kecenderungan yang baik dan kearah positif yaitu
ke arah Islam. Fitrah manusia di antaranya adalah mengakui kewujudan Allah
sebagai Pencipta, keinginan untuk beribadah dan menghendaki kehidupan
yang teratur. Fitrah demikian perlu diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-
hari melalui petunjuk Al Quran (Firman-firman dan panduan dari Allah SWT)
dan panduan. Semua panduan ini memerlukan petunjuk dari rasul, khususnya
dalam mengenal pencipta dan sebagai panduan kehidupan manusia, dengan
cara mengikuti panduan rasul kita akan mendapatkan ibadah yang benar.
Kebutuhan umat akan rasul dan risalah tauhid berbeda antara umat
terdahulu dengan umat saat ini. Umat terdahulu mendebat rasul-rasulnya,
menolak ajaran ajarannya dan menentang mereka manakala umat saat ini lebih
keras penolakannya dari umat yang terdahulu untuk menyerah kepada rasul
dan menerima risalahnya. Hal ini disebabkan karena kecongkakannya
terhadap ilmu pengetahuan yang mereka miliki sehingga tidak mengikuti
orang-orang yang hidup di zaman lebih tua dari zaman mereka (nabi dan
rasul). Hal ini difirmankan dalam surat At Taghabun ayat 6 yang artinya
"Yang demikian itu karena sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-
rasul Nya (membawa) keterangan-keterangan lalu mereka berkata: ‘Apakah
manusia yang memberi petunjuk kepada kami?' Lalu mereka ingkar dan
berpaling dan Allah tidak memerlukan mereka. Dan Allah Maha kaya lagi
Maha Terpuji".
Walaupun pada dasarnya manusia membutuhkan rasul dan risalahnya
tetapi syaitan selalu meniupkan ke dalam benak manusia untuk
menentangAllah dan rasul Nya. Mereka beralasan bahwa syariat Allah dan
rasulmenghalangi kebebasan berpikir, menghambat perputaran roda
kehidupandan membekukan proses kemajuan tekonologi dan modernisasi,

3
olehkarena itu tidak jarang negara-negara yang penduduknya mayoritas
Islammenolak risalah para rasul.
Ibnu Qayyim menerangkan kebutuhan hamba-hamba akan rasulnyasebagai
berikut : bahwa kebutuhan manusia yang utama adalah mengenal para rasul
dan ajaran yang dibawanya, percaya akan berita-berita yang disampaikannya,
dan taat pada yang diperintahkan. Sebab tak ada jalan menuju kebahagiaan
atau keberhasilan di dunia dan akhirat kecuali dengan tuntunan para rasul. Tak
ada pula petunjuk untuk mengetahui yang baik dan yang buruk maupun
keutamaan lainnya kecuali mengikuti rasul yangmendapatkan ridha Allah.
Islam adalah agama yang sejalan dengan fitrah manusia. Islam
memperkenalkan fitrah sebenarnya kepada manusia yang belum
mengetahuinya, menguatkan fitrah manusia yang telah dikenalnya, hingga
mendorong pengembangan untuk penguatan fitrah yang telah difahaminya.
Islam kemudian menjadi lebih mudah diterima oleh banyak manusia secara
ilmiah dikarenakan sejalan dengan fitrah mereka.
1. Hidaayah Ar-Rasuul (Petunjuk Rasul)
Jika kita hendak mengikuti perintah Allah maka kita mesti
mengikuti perintah rasul. Apabila kita ingin mengasihi Allah maka kita
perlu petunjuk rasul. Kaedah ini adalah kaedah rabbani yang dibawa oleh
Islam.
2. Ma'rifah Al-Khaaliq (Mengenal Pencipta)
Petunjuk rasul digunakan untuk mengenal Allah. Mengenal Allah
juga dapat dilakukan dengan cara memperhatikan dan memikirkan alam
ciptaan nya. Melihat gunung, hewan dan sebagainya, merupakan cara
untuk mengenal Allah melalui ayat-ayat.
3. Minhaaj Al-Hayaah (Panduan Kehidupan)
Petunjuk rasul juga digunakan untuk mengamalkan Islam yang
benar dan yang diridhai oleh Allah SWT Rasul sebagai panutan dan
teladan yang baik untuk diikuti dalam mengamalkan Islam secara benar.
Rasul adalah sosok manusia yang dipilih Allah SWT. untuk menjadi
‘teladan hidup’ bagi manusia.

4
B. Kedudukan Rasulullah
Kedudukan Nabi Muhammad saw menurut al-Qur’an agar kita semua tahu
tentang kedudukan Rasulullah saw. Pertama, merujuk kepada Qs. Al-Anfal
ayat 33 Allah swt berfirman:

َ‫م َوهُ ْم يَ ْستَ ْغفِرُون‬Qْ ُ‫َو َما َكانَ هَّللا ُ لِيُ َع ِّذبَهُ ْم َوَأ ْنتَ فِي ِه ْم َو َما َكانَ هَّللا ُ ُم َع ِّذبَه‬

Artinya: Allah tidak akan menyiksa mereka selama kamu (muhammad) di


tengah mereka dan Allah tidak akan menghukum mereka sementara mereka
memohon ampun
Nabi Muhammad saw adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah swt
yang derajatnya melebihi nabi-nabi sebelumnya. Dalam riwayat disebutkan
bahwa Nabi Adam adalah Bapaknya Jasad dan Nabi Muhammad bapaknya
Ruh. Secara ruh ia lebih dulu dari para Nabi, sedangkan secara jasad/lahiriah
ia adalah nabi yang terakhir di utus.
Nabi Muhammad saw adalah manusia sebaik-baik teladan sepanjang masa
di antara para Nabi yang lain lihat Qs. Al-Ahzab ayat 21 Allah swt berfirman:

ٌ‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرسُو ِل هَّللا ِ ُأس َْوةٌ َح َسنَة‬

Artinya: Sungguh pada diri Rasullah terdapat suri teladan yang baik…
Al-Qur’an melekatkan huswatun hasanah hanya pada dua nabi, yaitu Nabi
Ibrahim lihat Qs. Al-Mumtahanah ayat 4, dan Nabi Muhammad saw. Selain
itu, Nabi Muhammad saw adalah manusia yang penuh empati, penuh kasih,
raufur rahim.
Empati adalah kemampuan merasakan penderitaan, kebahagiaan yang
orang lain rasakan. Barangkali dengan sifat empati ini Rasulullah saw sering
kali menangis dan kasihan terhadap orang lain. Kebahagiaannya adalah saat
umatnya merasakan kebahagiaan, penderitaannya saat umatnya merasakan
penderitaan. memiliki kedudukan spiritual yang tinggi, juga menjalani
kehidupan layaknya manusia biasa seperti memiliki pendamping hidup dan

5
terlibat dalam kegiatan ekonomi. Dunia materi punya tuntutan-tuntutan
spesifik yang tidak boleh diabaikan apalagi beliau diutus sebagai seorang
teladan.

C. Tugas Kerasulan
Menyampaikan risalah dari Allah Swt adalah sesuatu yang diwahyukan
oleh Allah SWT, berupa prinsip hidup, moral, Ibadah, akidah untuk mengatur
kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan dunia dan akhirat.
Rasul menyampaikan risalah yang berisi syariat untuk keselamatan
manusia. Karena risalah itu dari Allah dan manusia adalah hamba ciptaan
Allah, maka yang paling mengetahui tentang keselamatan manusia tentu
adalah pencipta manusia itu sendiri. Setelah Rasulullah shallallahu alaihi
wassalam menyampaikan semua risalah kepada manusia, maka manusia
mempunyai pilihan untuk mengikuti atau tidak. Maka ada yang menerima dan
ada yang menolaknya.
1. Memberi kabar gembira kepada orang mukmin dan memberi peringatan
kepada orang kafir.
Dakwah para rasul selalu disertai kabar gembira dan peringatan.
karena kuatnya kaitan antara dakwah para Rasul juga janji gembira dan
peringatan. dalam sebagian ayat Alquran, dibatasi tugas para rasul pada
dua hal tersebu

ِ َ‫َو َما نُرْ ِس ُل ْال ُمرْ َسلِ ْينَ اِاَّل ُمبَ ِّش ِر ْينَ َو ُم ْن ِذ ِر ْي ۚنَ َويُ َجا ِد ُل الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا بِ ْالب‬
َّ ‫اط ِل لِيُ ْد ِحضُوْ ا بِ ِه ْال َح‬
‫ق‬
‫َواتَّ َخ ُذ ْٓوا ٰا ٰيتِ ْي َو َمٓا اُ ْن ِذرُوْ ا هُ ُز ًوا‬

Artinya: Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul melainkan sebagai


pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan; tetapi orang yang kafir
membanta hdengan (cara) yang batil agar dengan demikian mereka dapat
melenyapkan yang hak (kebenaran), dan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku
dan apa yang diperingatkan terhadap mereka sebagai olok-olokan
(QS.AL-Kahfi 56). Kabar gembira dan peringatan para rasul adalah
duniawi dan ukhrawi.

6
Di dunia Mereka memberi kabar gembira pada orang-orang yang
taat berupa kehidupan yang sejahtera. beliau memperingatkan orang-
orang yang menentang dengan kesengsaraan hidup di dunia, beliau
memperingatkan mereka dengan azab dan kehancuran di dunia, beliau
memperingatkan orang-orang jahat dan para penentang dengan azab Allah
di akhirat. Tampaknya kabar gembira dan peringatan sebagaimana yang
dibawa oleh para rasul merupakan kunci jiwa manusia. karena jiwa
manusia diciptakan dalam fitrah menyukai pada kebaikan agung yang
akan mereka dapatkan sebagai hasil dari iman dan amal sholeh, maka jiwa
akan rindu untuk mendapatkan kebaikan tersebut.
2. Membersihkan dan menyucikan jiwa manusia
Allah maha pengasih terhadap hambanya karena kasih sayangnya
maka Allah menghidupkan jiwa mereka dengan wahyunya dan
menyinarinya dengan sinarnya dengan wahyu ilahi ini, Allah
mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya, kegelapan kafir,
syirik, dan kebodohan kepada cahaya Islam dan kebenaran butanya hati
adalah sesatnya dari kebenaran meninggalkan yang bermanfaat dan
melakukan hal yang mendatangkan bahaya
3. Sebagai hujjah bagi manusia.
Tidak ada yang lebih menyukai hujjah daripada Allah. ia mengutus
para rasul dan menurunkan kitab agar manusia tidak punya alasan lagi
pada hari kiamat. Seandainya Allah tidak mengutus para rasul pada
manusia, niscaya pada hari kiamat mereka akan membantah Allah.
mereka akan berkata"bagaimana engkau menyiksa kami dan memasukkan
kami ke neraka, sedangkan engkau tidak mengutus pada kami orang yang
menyampaikan apa yang engkau inginkan dari kami"Allah berfirman

‫ك ِمن قَب ِْل َأن نَّ ِذ َّل َون َْخ َز ٰى‬ ۟ ُ‫ب ِّمن قَ ْبلِ ِهۦ لَقَال‬
َ ِ‫وا َربَّنَا لَوْ ٓاَل َأرْ َس ْلتَ ِإلَ ْينَا َر ُسواًل فَنَتَّبِ َع َءا ٰيَت‬ ٍ ‫َولَوْ َأنَّٓا َأ ْهلَ ْك ٰنَهُم بِ َع َذا‬

Artinya: Dan sekiranya Kami binasakan mereka dengan suatu azab


sebelum Al-Quran itu (diturunkan), tentulah mereka berkata: "Ya Tuhan
kami, mengapa tidak Engkau utus seorang rasul kepada kami, lalu kami

7
mengikuti ayat-ayat Engkau sebelum kami menjadi hina dan rendah?"
(QS.Thoha 134)
Pada hari kiamat ketika Allah mengumpulkan orang-orang dahulu
dan terakhir setiap umat terhadap Rasul untuk memberikan kesaksian
kepada mereka bahwa ia telah menyampaikan risalah Tuhannya Dan
menjelaskan alasan karena itu orang yang menolak mengikuti para rasul
dan berpaling dari petunjuk Mereka tak punya pilihan lain kecuali
mengakui kezaliman mereka ketika ditimpa azab di dunia. pada hari
kiamat mereka digiring ke tempat menakutkan sebelum dilemparkan ke
neraka jahim, mereka ditanya tentang dosa mereka.
4. Kayfiyah Al ‘Ibaadah (Cara Beribadah)
Mengabdi kepada Allah, menjalankan perintah Allah dan rasul
adalah ibadah. Bagaimana cara beribadah, Allah SWT tidak sebutkan
secara rinci. Rasulullah yang kemudian menjelaskannya, karena rasul
sebagai manusia dan sesuai untuk waktunya. Dengan model dari rasul
dalam menjalankan ibadah maka jelaslah satu per satu amalan dan cara
yang benar dalam beribadah kepada Allah.
Mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah dan menjauhi segala
sesembahan selainNya[2]. Hal ini juga disebutkan dalam firmanNya:

‫ك ِمن َّرسُو ٍل ِإالَّنُو ِحي ِإلَ ْي ِه َأنَّهُ آل ِإلَهَ ِإآل َأنَا فَا ْعبُدُون‬
َ ِ‫َو َمآَأرْ َس ْلنَا ِمن قَ ْبل‬

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu, melainkan Kami
wahyukan kepadanya : “Bahwasanya tidak ada Ilah(yang hak) melainkan
Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”. [Al Anbiyaa/22 :25].

8
D. Kekhusuan Risalah Muhammad
Nabi Muhammad SAW mempunyai ciri-ciri yang khusus dibandingkan
dengan para rasul lainnya. Diantara ciri-ciri tersebut adalah sebagai nabi
penutup, penghapus risalah sebelumnya, membenarkan nabi sebelumnya,
menyempurnakan risalah, diperuntukkan bagi manusia seluruh alam, dan
sebagai rahmat bagi alam semesta.
Nabi Muhammad sebagai penutup berarti tidak ada lagi nabi setelah nabi
Muhammad SAW, ia pun menghapuskan risalah sebelumnya yang berarti
risalah sebelumnya tidak lagi digunakan setelah datangnya Nabi Muhammad
SAW.
Rasulullah tampil sebagai pembawa risalah Islam yang mencakupi huda
dan dienul Haq.
1. Khotama Al Anbiya (Nabi penutup)
Perhatikan Al Qur'an surat 40:78, 4:163-164, 6:84-86. Seperti juga
ada diungkapkan bahwa setelah Rasul Musa AS ada sebanyak 36 pelanjut
Risalahnya. Sedangkan penutup bagi semua Rasul dan Nabi itu adalah
Nabi Muhammad SAW.
2. Nasikhu Ar Risalah (penghapus risalah)
Risalah terdahulu mengikuti keadaan dan situasi serta keperluan
semasa waktu itu sehingga hanya sesuai pada saat tersebut saja. Risalah
Nabi Muhammad sebagai pelengkap dari risalah sebelumnya dan sekaligus
memasukan risalah sebelumnya risalah Nabi Muhammad SAW sesuai dan
dapat digunakan oleh semua manusia dan dapat diamalkan hingga hari
kiamat.
3. Musoddiqu Al Anbiya (membenarkan para nabi)
Nabi Muhammad SAW sebagai nabi akhir melengkapi risalah
sebelumnya dan dijadikan sebagai rujukan utama bagi umat Islam 61:8,9
Mereka hendak memadamkan risalah Allah tetapi Allah SWT pelihara dan
menyempurnakannya
4. Mukammilu Ar Risalah (penyempurna risalah)

9
Selain membenarkan Rasul dan Nabi sebelumnya yang membawa
risalah Islam. Kehadiran nabi Muhammad SAW juga diperuntukkan
menyempurnakan risalah sebelumnya
5. Kaafatalinnaas (untuk seluruh manusia )
dapat dilihat perkembangan Islam pada masa ini di mana muslim
tersebar di seluruh pelosok dunia.
6. Rahmatul Alamin (rahmat bagi alam semesta)
Kehadiran Nabi Muhammad SAW di muka bumi ini adalah
sebagai rahmat bagi seluruh alam yang tidak saja manusia tetapi juga
alam, hewan,dan sebagainya.
7. Risalatul Islam
Risalah Nabi Muhammad SAW adalah risalah Islam, yang
dibawanya adalah sesuatu yang benar. Hal ini tercermin dari akhlak,
kepribadian dan sifat-sifat Nabi yang mulia. Inti dari risalah Nabi
Muhammad SAW adalah huda (petunjuk) dan yang benar. Risalah
membawa huda kerana Islam itu sendiri sebagai panduan bagi manusia.
8. Ad dakwah
Rasul dalam menjalankan dakwahnya mempunyai peranan sebagai
saksi atas umatnya, memberi penyampaian nilai-nilai Islam yang bersifat
kabar gembira ataupun kabar peringatan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah kita mngetahui, mengenal, serta mempelajari konsep rasul kita
dapat simpulkan bahwa Rasulullah adalah panutan yang baik untuk kita
contoh, maka dari itu Nabi Muhammad SAW, patut menjadi teladan kita
sebagai umat manusia, Rasulullah memang wajib kita patuhi.

B. Saran
Diharapkan kita sebagai umat manusia dapat memahami serta mengetahui
rasul-rasulnya Allah.. Beriman kepada rasul juga dapat menyempurnakan
iman kita sebagai umat muslim dan mencintai rasul dengan mengikuti ajaran
agamanya.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://materitarbiyah.wordpress.com/2008/02/01/mengenal-rasulullah-saw/
https://www.pecihitam.org/inilah-kedudukan-nabi-muhammad-saw-di-dalam-
al-quran/
http://www.hajij.com/id/in-the-presence-of-holy-quran/item/399-kedudukan-
dan-derajat-rasul-saw-dalam-al-quran-
https://mentoringku.wordpress.com/2011/07/10/tugas-tugas-kerasulan/
http://materi-tabiyah.blogspot.com/2009/08/kekhususan-risalah-muhammad-
saw.html?m=1
https://media.neliti.com/media/publications/343650-muhammad-sebagai-
pemimpin-agama-dan-nega-33632164.pdf
https://ustazfathulbari.wordpress.com/2013/06/10/hikmah-rasul-diutus-dari-
kalangan-manusia/
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jurnal-tarbiya/article/viewFile/135/
pdf_2

12

Anda mungkin juga menyukai