DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. Ahijjia Mahmudah
2. Dianti Wardani
3. Dewi Novitasari
T.A 2021/2022
i
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur tidak lupa kita panjatkan kehadirat Allah swt yang mana
Allah telah melimpahkan rahmat, karunia, beserta hidayahnya sehingga kami
mampu menyelesaikan tugas makalah Akhlak Tasawuf ini dengan baik dan
lancar.
Kami ucapkan terima kasih banyak atas pihak-pihak yang telah memotivasi
dan membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah Akhlak Tasawuf,
terutama pada bapak Irwan Mansyuriadi, M.Pd selaku dosen pengampu mata
kuliah IPS, keluarga, dan teman kami semua.
Mengingat makalah ini masih sangat jauh dari kata memuaskan kami mohon
pemberian maafnya dan sedikit kritik agar kami bisa membuat makalh yang lebih
baik lagi di kesempatan yang lain.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih banyak pada pembaca yang berkenan
membaca tulisan ini. Semoga tulisannya bermanfaat untuk kita semua. Amin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................................................
Tujuan .....................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN ..................................................................................................
Taat ........................................................................................................................
BAB III
Penutup ...............................................................................................................
Kesimpulan ..........................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa kita wajib mencintai dan taat kepada ajaran Rasulullah Saw?
Agar kita tahu alasan mengapa kita wajib mencintai dan taat kepada ajaran
yang dibawakan Rasulullah Saw. Paham dan dapat mengimplementasikan cara
berakhlak kepada Rasulullah sebagai wujud rasa cinta dan ketaatan kita terhadap
Rasulullah. Mengetahui beberapa contoh kasus nyata implementasi akhlak
terhadap Rasulullah sehingga kita dapat mengambil pelajarannya.
4
. BAB II
PEMBAHASAN
Allah berfirman :
ُأ
ِ ف َّر ِح ْي ٌم ْل ُمْؤ ِمنِ ْي لَقَ ْد َجا َء ُك ْم َرسُو ٌل ِّم ْن ْنفُ ِس ُك ْم ع
ُ َزي ٌز َعلَ ْي ِه َما َعنِتُّ ْم َح ِريصٌ َعلَ ْي ُك ْم بِا ٌ ْنَ َر ُء و
“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat rasa
olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan
keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang – orang yang
beriman.” (Q.S. at-taubah : 128)
Rasulullah adalah penutup para nabi dan rasul, serta utusan Allah kepada seluruh
umat manusia. Beliau adalah hamba yang tidak boleh disembah, dan rasul yang
tidak boleh didustakan. Beliau adalah sebaik-baik makhluk, makhluk paling mulia
dihadapan Allah, derajatnya paling tinggi, dan kedudukannya paling dekat oleh
Allah.
Beliau diutus kepada manusia dan jin dengan membawa kebenaran dan petunjuk,
yang diutus oleh Allah sebagi rahmat bagi alam semesta.
َْس ْلنَكَ ِأالَّ َرحْ َمةً لِّ ْل َعلَ ِم ْينَ َو َمآ َأر
5
jelas, memperbanyak makan untuk beliau, memperbanyak air. Dan beliau
mengabarkan sebagian perkara ghaib.
Mencintai Rasulullah adalah wajib dan termasuk bagian dari iman, semua orang
islam mengimani bahwa Rasulullah adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Makna
mengimani ajaran Rasulullah Saw adalah menjalankan ajarannya, menaati
perintahnya dan berhukum dengan ketetapannya.
اليؤمن أحدكم حتّى اكون أحبّ اليه من نفسه ووالِده وولَده والنّاس أجمعين.
Artinya: Tidak beriman salah seorang diantaramu, sehingga aku lebih dicintai
olehnya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan manusia semuanya.
(H.R. Bukhari Muslim).
ِ قُلْ ِإ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ِحبُّوْ نَ هللاَ فَاتَّبِعُوْ نِى يُحْ بِ ْب ُك ُم هللاُ َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْم َوهللاُ َغفُوْ ٌر ر
َّح ْي ٌم
C. Taat
Kita wajib menaati nabi Muhammad Saw dengan menjalankan apa yang
diperintahkannya dan meninggalkan apa yang dilarangnya. Hal ini merupakan
konsekuensi dari syahadat (kesaksian) bahwa beliau adalah rasul (utusan Allah).
Dalam banyak ayat al-Qur’an, Allah memerintahkan kita untuk menaati nabi
Muhammad Saw. diantaranya ada yang diiringi dengan perintah taat kepada Allah
sebagaimana firman-Nya :
6
ْ ُوا هَّللا ُ َوَأ ِط ْيع
ُوا ال َّرسُو ُل ْ وا َأ ِط ْيع
ْ ُ…يَـأيُّهَا ْالَ ِذ ْينَ َءا َمن
Kunci kemuliaan seorang mukmin terletak pada ketaatannya kepada Allah dan
rasul-Nya, karena itu para sahabat ingin menjaga citra kemuliaannya dengan
mencontohkan kepada kita ketaatan yang luar biasa kepada apa yang ditentukan
Allah dan Rasul-Nya. Ketaatan kepada Rasul sama kedudukannya dengan taat
kepada Allah, karena itu bila manusia tidak mau taat kepada Allah dan Rasul-
Nya, maka Rasulullah tidak akan pernah memberikan jaminan pemeliharaan dari
azab dan siksa Allah swt, di dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman:
َ َم ْن ي ُِّط ِع ال َّرسُوْ َل فَقَ ْد َأطَا َع هللاَ َو َم ْن ت ََولَّى فَ َما َأرْ َس ْلنَا
ك َعلَ ْي ِه ْم َحفِ ْيظًا
Manakala seorang muslim telah mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka ia akan
memperoleh kenikmatan sebagaimana yang telah diberikan kepada para Nabi,
orang yang jujur, orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh, bahkan mereka
adalah sebaik-baik teman yang harus kita miliki.
D. Menghidupkan Sunnah
Bagi seorang muslim, mengikuti sunah atau tidak bukan merupakan suatu pilihan,
tetapi kewajiban. Sebab, mengenalkan ajaran Islam sesuai denagn ketentuan Allah
dan Rasul-Nya adalah kewajiban yang harus diaati. Mengenai kewajiban
mengikuti Nabi dan menaati sunnahnya serta mengikuti petunjuknya, Allah
berfirman :
7
“… Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah.
Sungguh, Allah sangat keras hukum-Nya.” (Q.S. al-Hasyr : 7).
b. Sunnah Fi’liyah : Sunah yang ada dalilnya dan pernah dilakukan langsung oleh
Rasulullah. Misalkan sunnah puasa senin kamis, makan dengan tangan kanan, dan
lain-lain.
Menghidupkan sunnah Rasul menjadi sesuatu yang amat penting sehingga begitu
ditekankan oleh Rasulullah Saw. Contoh-contoh sunnah Rasulullah adalah :
b. Menjaga wudhu
c. Bersedekah
d. Shalat dhuha
8
Diantara hak Nabi Saw yang disyariatkan Allah atas umatnya adalah agar mereka
mengucapkan shalawat dan salam untuk beliau. Allah Swt dan para malaikat-Nya
telah bershalawat kepada beliau dan Allah memerintahkan kepada para hamba-
Nya agar mengucapkan shalawat dan taslim kepada beliau.
Allah berfirman :
Mengucapkan shalawat untuk Nabi Saw, diperintakan oleh syari’at pada waktu-
waktu yang dipentingkan, baik yang hukumnya wajib dan sunnah muakaddah.
Diantara waktu itu adalah ketika shalat diakhir tassyahud, diakhir qunud, saat
khutbah seperti khutbah jum’at dan khutbah hari raya, setelah menjawab
mu’adzin, ketika berdo’a, ketika masuk dan keluar masjid, juga ketika menyebut
nama beliau.
Rasulullah Saw telah mengajarkan kepada kaum muslimin tentang tata cara
mengucapkan shalawat. Rasulullah menyarankan agar memperbanyak shalawat
kepadanya pada hari jum’at, sebangaimana sabdanya :
“Perbanyaklah kalian membaca shalawat untukku pada hari dan malam jum’at,
barang siapa yang bershalawat untukku sekali, niscaya Allah bershalawat
untuknya 10 kali.”
9
Kemudian ibnul qayyim menyebutkan beberapa manfaat dari membaca shalawat
kepada Nabi, diantaranya adalah :
b. Mendapatkan 10 kali shalawat dari Allah bai yang bershalawat sekali untuk
beliau.
Mengikuti kerabat rasulullah Saw yang mulia dan berlepas diri dari musuh
mereka, adalah masalah penting yang telah diwajibkan oleh islam dan telah
dianggapnya sebagai bagian dari cabang agama. Rasulullah menggambarkan ahlil
baitnya sebagai suatu benda yang berat dan berharga, sebanding dengan al-qur’an
dan benda berharga lainnya.
10
Rasulullah menyebut keluarga sucinya sebagai jalan kebebasan, pintu
keselamatan, dan cahaya petunjuk. Rasulullah juga mewajibkan kita untuk
mencintai dan menaati mereka.
Dari abi dzarr ia berkata, ‘saya mendengar Rasulullah Saw bersabda’: “Jadikanlah
ahlul baitku bagimu tidak ubahnya seperti kepala bagi tubuh dan tidak ubahnya
dua mata bagi kepala. Karena sesungguhnya tubuh tidak akan memperoleh
petunjuk kecuali dengan kepala, dan begitu juga kepala tidak akan memperoleh
petunjuk kecuali dengan kedua mata.”.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kita wajib mencintai dan mentaati apa yang diajarkan Rasulullah sebagai
wujud kecintaan dan pengabdian kita sebagai hamba Allah Swt. Apabila kita
benar-benar mencintai Allah sudah semestinya kita juga mencintai Rasulullah,
karena beliau merupakan kekasih beserta utusan Allah untuk dijadikan uswatun
khasanah bagi setiap ummatnya. Bentuk kita mencintai dan mentaati Rasulullah
dengan cara, mengikuti dan mengerjakan hal-hal yang diajarkan Rasulllah,
menghidupkan sunnah-sunnahnya, membaca shalawat serta salam yang ditujukan
kepada beliau, mencintai keluarga dan sahabat-sahabat Nabi, serta berziarah ke
makam Rasulullah.
12
DAFTAR PUSTAKA
Usamah, Abu Masykur. cetakan pertama (Juni 2006/Februari 2007). Aku Cinta
Rosul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Penerbit: Darul Ilmi, Yogyakarta.
13