Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AKHLAK TERHADAP RASULULLAH

Dosen Pengampu : Irwan Mansyuriadi, M.Pd

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. Ahijjia Mahmudah
2. Dianti Wardani
3. Dewi Novitasari

INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NW LOMBOK TIMUR


FAKULTAS TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH

T.A 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur tidak lupa kita panjatkan kehadirat Allah swt yang mana
Allah telah melimpahkan rahmat, karunia, beserta hidayahnya sehingga kami
mampu menyelesaikan tugas makalah Akhlak Tasawuf ini dengan baik dan
lancar.

Dengan adanya makalah ini kami sangat berharap dapat menambah


pengetahuan tentang Akhlak terhadap Rasulullah..

Kami ucapkan terima kasih banyak atas pihak-pihak yang telah memotivasi
dan membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah Akhlak Tasawuf,
terutama pada bapak Irwan Mansyuriadi, M.Pd selaku dosen pengampu mata
kuliah IPS, keluarga, dan teman kami semua.

Mengingat makalah ini masih sangat jauh dari kata memuaskan kami mohon
pemberian maafnya dan sedikit kritik agar kami bisa membuat makalh yang lebih
baik lagi di kesempatan yang lain.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih banyak pada pembaca yang berkenan
membaca tulisan ini. Semoga tulisannya bermanfaat untuk kita semua. Amin.

Anjani, 13 Juni 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN ...............................................................................................

Latar Belakang .......................................................................................................

Rumusan Masalah .................................................................................................

Tujuan .....................................................................................................................

BAB II

PEMBAHASAN ..................................................................................................

Akhlak kepada Rasulullah .......................................................... ..........................

Kewajiban mencintai Rasulullah... .......................................................................

Taat ........................................................................................................................

Menghidupkan Sunnah ..........................................................................................

Membaca Shalawat dan salam ...............................................................................

Mencintai keluarga Nabi ........................................................................................

BAB III

Penutup ...............................................................................................................

Kesimpulan ..........................................................................................................

Daftar Pustaka ....................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai seorang muslim kita harus berakhlak kepada Rasulullah SAW,


meskipun beliau sudah wafat dan kita tidak berjumpa dengannya, namun
keimanan kita kepadanya membuat kita harus berakhlak baik kepadanya,
sebagaimana keimanan kita kepada Allah, membuat kita harus berakhlak baik
kepada-Nya. Pada dasarnya Rasulullah SAW adalah manusia yang tidak berbeda
dengan manusia pada umumnya. Namun, terkait dengan status “Rasul” yang
disandangkan Allah atas dirinya, maka terdapat pula ketentuan khusus dalam
bersikap terhadap utusan yang tidak bisa disamakan dengan sikap kita terhadap
orang lain pada umumny

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa kita wajib mencintai dan taat kepada ajaran Rasulullah Saw?

2. Bagaimana cara berakhlak kepada Rasulullah Saw ?

3. Bagaimana contoh kasus nyata implementasi akhlak terhadap Rasulullah

C. Tujuan Penulisan Makalah

Agar kita tahu alasan mengapa kita wajib mencintai dan taat kepada ajaran
yang dibawakan Rasulullah Saw. Paham dan dapat mengimplementasikan cara
berakhlak kepada Rasulullah sebagai wujud rasa cinta dan ketaatan kita terhadap
Rasulullah. Mengetahui beberapa contoh kasus nyata implementasi akhlak
terhadap Rasulullah sehingga kita dapat mengambil pelajarannya.

4
. BAB II

PEMBAHASAN

A. Akhlak Kepada Rasulullah

Allah berfirman :

‫ُأ‬
ِ ‫ف َّر ِح ْي ٌم ْل ُمْؤ ِمنِ ْي لَقَ ْد َجا َء ُك ْم َرسُو ٌل ِّم ْن ْنفُ ِس ُك ْم ع‬
ُ ‫َزي ٌز َعلَ ْي ِه َما َعنِتُّ ْم َح ِريصٌ َعلَ ْي ُك ْم بِا‬ ٌ ْ‫نَ َر ُء و‬

“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat rasa
olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan
keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang – orang yang
beriman.” (Q.S. at-taubah : 128)

Rasulullah adalah penutup para nabi dan rasul, serta utusan Allah kepada seluruh
umat manusia. Beliau adalah hamba yang tidak boleh disembah, dan rasul yang
tidak boleh didustakan. Beliau adalah sebaik-baik makhluk, makhluk paling mulia
dihadapan Allah, derajatnya paling tinggi, dan kedudukannya paling dekat oleh
Allah.

Beliau diutus kepada manusia dan jin dengan membawa kebenaran dan petunjuk,
yang diutus oleh Allah sebagi rahmat bagi alam semesta.

Sebagaimana firman Allah :

ْ‫َس ْلنَكَ ِأالَّ َرحْ َمةً لِّ ْل َعلَ ِم ْينَ َو َمآ َأر‬

“Dan kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi


rahmad bagi seluruh alam” (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 107).

Allah menurunkan kitab-Nya kepadanya mengamanahkan kepadanya atas agama-


Nya, dan menugaskannya untuk menyampaikan risalah-Nya. Allah telah
melindunginya dari kesalahan dalam menyampaikan risalah itu. Allah ta’ala
mendukung nabi-Nya dengan mukzizat-mukzizat yang nyata dan ayat-ayat yang

5
jelas, memperbanyak makan untuk beliau, memperbanyak air. Dan beliau
mengabarkan sebagian perkara ghaib.

B. Kewajiban Mencintai Rasulullah

Mencintai Rasulullah adalah wajib dan termasuk bagian dari iman, semua orang
islam mengimani bahwa Rasulullah adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Makna
mengimani ajaran Rasulullah Saw adalah menjalankan ajarannya, menaati
perintahnya dan berhukum dengan ketetapannya.

Ahlus sunah mencintai Rasulullah Saw dan mengagungkannya sebagaimana para


sahabat beliau mencintai beliau lebih dari mecintai mereka kepada diri mereka
sendiri dan keluarga mereka, sebagaimana sabda Rasulullah :

‫اليؤمن أحدكم حتّى اكون أحبّ اليه من نفسه ووالِده وولَده والنّاس أجمعين‬.

Artinya: Tidak beriman salah seorang diantaramu, sehingga aku lebih dicintai
olehnya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan manusia semuanya.
(H.R. Bukhari Muslim).

Allah swt berfirman:

ِ ‫قُلْ ِإ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ِحبُّوْ نَ هللاَ فَاتَّبِعُوْ نِى يُحْ بِ ْب ُك ُم هللاُ َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْم َوهللاُ َغفُوْ ٌر ر‬
‫َّح ْي ٌم‬

Katakanlah (Muhammad): “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya


Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang (QS 3:31).

C. Taat

Kita wajib menaati nabi Muhammad Saw dengan menjalankan apa yang
diperintahkannya dan meninggalkan apa yang dilarangnya. Hal ini merupakan
konsekuensi dari syahadat (kesaksian) bahwa beliau adalah rasul (utusan Allah).
Dalam banyak ayat al-Qur’an, Allah memerintahkan kita untuk menaati nabi
Muhammad Saw. diantaranya ada yang diiringi dengan perintah taat kepada Allah
sebagaimana firman-Nya :

6
ْ ‫ُوا هَّللا ُ َوَأ ِط ْيع‬
‫ُوا ال َّرسُو ُل‬ ْ ‫وا َأ ِط ْيع‬
ْ ُ‫…يَـأيُّهَا ْالَ ِذ ْينَ َءا َمن‬

“Wahai orang-orang yang beriman ‘taatilah Allah dan taatilah Rasul


(Muhammad)’…..” (Q.S. Annisa : 59).

Kunci kemuliaan seorang mukmin terletak pada ketaatannya kepada Allah dan
rasul-Nya, karena itu para sahabat ingin menjaga citra kemuliaannya dengan
mencontohkan kepada kita ketaatan yang luar biasa kepada apa yang ditentukan
Allah dan Rasul-Nya. Ketaatan kepada Rasul sama kedudukannya dengan taat
kepada Allah, karena itu bila manusia tidak mau taat kepada Allah dan Rasul-
Nya, maka Rasulullah tidak akan pernah memberikan jaminan pemeliharaan dari
azab dan siksa Allah swt, di dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman:

َ ‫َم ْن ي ُِّط ِع ال َّرسُوْ َل فَقَ ْد َأطَا َع هللاَ َو َم ْن ت ََولَّى فَ َما َأرْ َس ْلنَا‬
‫ك َعلَ ْي ِه ْم َحفِ ْيظًا‬

“Barang siapa yang mentaati Rasul, sesungguhnya ia mentaati Allah. Dan


barangsiapa yang berpaling, maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi
pemelihara bagi mereka (QS 4:80).

Manakala seorang muslim telah mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka ia akan
memperoleh kenikmatan sebagaimana yang telah diberikan kepada para Nabi,
orang yang jujur, orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh, bahkan mereka
adalah sebaik-baik teman yang harus kita miliki.

D. Menghidupkan Sunnah

Bagi seorang muslim, mengikuti sunah atau tidak bukan merupakan suatu pilihan,
tetapi kewajiban. Sebab, mengenalkan ajaran Islam sesuai denagn ketentuan Allah
dan Rasul-Nya adalah kewajiban yang harus diaati. Mengenai kewajiban
mengikuti Nabi dan menaati sunnahnya serta mengikuti petunjuknya, Allah
berfirman :

ْ ُ‫ َواتَّق‬،‫… َو َما نَهَ ُك ْم َع ْنهُ فَاْنَتَهثوْ ْا‬


ِ ‫وا هَّللا َ ِإ َّن هَّللا َ َش ِد ْي ُد ال ِعقَا‬
ُ‫ب َو َمآ َءاَئـى ُك ُم ال َّر ُس ُل فَ ُخ ُذوه‬

7
“… Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah.
Sungguh, Allah sangat keras hukum-Nya.” (Q.S. al-Hasyr : 7).

Macam-macam sunnah, antara lain adalah :

a. Sunnah Qauliyyah : sunnah dimana Rasulullah saw sendiri menganjurkan atau


menyarankan suatu amalan, tapi tidak ditemukan bahwa rasulullah tidak pernah
mengerjakannya secara langsung. Jadi sunnah ini adalah sunnah Rasulullah yang
dalilnya sampai kepada kita bukan dengan cara dicontohkan, melainkan hanya
diucapkan saja oleh beliau. Contohnya adalah hadis Rasulullah yang
menganjurkan orang untuk belajar berenang, tetapi kita belum pernah mendengar
Rasulullah atau para sahabat belajar berenang.

b. Sunnah Fi’liyah : Sunah yang ada dalilnya dan pernah dilakukan langsung oleh
Rasulullah. Misalkan sunnah puasa senin kamis, makan dengan tangan kanan, dan
lain-lain.

c. Sunnah Taqriyyah : Sunah dimana Rasulullah tidak pernah melakukan secara


langsung dan tidak pula pernah memerintahkannya. Melainkan hanya
mendiamkannya saja. Contohnya adalah beberapa amalan para sahabat yang saat
dilakukan Rasulullah mendiamkannya saja.

Menghidupkan sunnah Rasul menjadi sesuatu yang amat penting sehingga begitu
ditekankan oleh Rasulullah Saw. Contoh-contoh sunnah Rasulullah adalah :

a. Istighfar setiap waktu

b. Menjaga wudhu

c. Bersedekah

d. Shalat dhuha

e. Puasa Muharram dan shalat tahajud :

E. Membaca Shalawat Dan Salam

8
Diantara hak Nabi Saw yang disyariatkan Allah atas umatnya adalah agar mereka
mengucapkan shalawat dan salam untuk beliau. Allah Swt dan para malaikat-Nya
telah bershalawat kepada beliau dan Allah memerintahkan kepada para hamba-
Nya agar mengucapkan shalawat dan taslim kepada beliau.

Allah berfirman :

ْ ‫وا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُم‬


‫واتَ ْسلِ ْي ًما‬ ْ ُّ‫صل‬ ْ ُ‫ يـآيُّها َ الَّ ِذ ْينَ َءا َمن‬,‫صلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي‬
َ ‫وا‬ َ ُ‫ ي‬,ُ‫ِإ َّن هَّللا َ َو َملِئ َكتَه‬

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Saw.


‘Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.’” (Q.S. Al-Ahzab :
56).

Al-Mubarrad berpendapat bahwa akar kata bershalawat berarti memohonkan


rahmat dengan demikian shalawat berarti rahmad dari Allah sedang shalawat
malaikat berarti pengagungan dan permohonan rahmad Allah untuknya.

Mengucapkan shalawat untuk Nabi Saw, diperintakan oleh syari’at pada waktu-
waktu yang dipentingkan, baik yang hukumnya wajib dan sunnah muakaddah.
Diantara waktu itu adalah ketika shalat diakhir tassyahud, diakhir qunud, saat
khutbah seperti khutbah jum’at dan khutbah hari raya, setelah menjawab
mu’adzin, ketika berdo’a, ketika masuk dan keluar masjid, juga ketika menyebut
nama beliau.

Rasulullah Saw telah mengajarkan kepada kaum muslimin tentang tata cara
mengucapkan shalawat. Rasulullah menyarankan agar memperbanyak shalawat
kepadanya pada hari jum’at, sebangaimana sabdanya :

‫صلَّى هَّللا ِ َع ْشرًا‬


َ ً‫صالَة‬ َّ َ‫صلّى َعل‬
َ ‫ي‬ َ ‫ فَ َم ْن‬،‫ي يَوْ َم ْال ُج ُم َع ِة‬ َّ ‫َأ ْكثِ ْي ُر ال‬
َّ َ‫صالَةَ َعل‬

“Perbanyaklah kalian membaca shalawat untukku pada hari dan malam jum’at,
barang siapa yang bershalawat untukku sekali, niscaya Allah bershalawat
untuknya 10 kali.”

9
Kemudian ibnul qayyim menyebutkan beberapa manfaat dari membaca shalawat
kepada Nabi, diantaranya adalah :

a. Shalawat merupakan bentuk ketaatan kepada perintah Allah.

b. Mendapatkan 10 kali shalawat dari Allah bai yang bershalawat sekali untuk
beliau.

c. Diharapkan dikabulkannya do’a apabila didahului dengan shalawat.

d.Shalawat merupakan sebab mendapatkan syafaat dari Nabi, diiringi permohonan


kepada Allah agar memberikan wasilah (kedudukan yang tinggi) kepada beliau
pada hari kiamat.

e. Sebab diampuninya dosa-dosa.

f.Shalawat adalah sebab sehingga nabi menjawab orang yang mengucapkan


shalawt dan salam kepadanya.

F. Mencintai Keluarga Nabi

Mengikuti kerabat rasulullah Saw yang mulia dan berlepas diri dari musuh
mereka, adalah masalah penting yang telah diwajibkan oleh islam dan telah
dianggapnya sebagai bagian dari cabang agama. Rasulullah menggambarkan ahlil
baitnya sebagai suatu benda yang berat dan berharga, sebanding dengan al-qur’an
dan benda berharga lainnya.

Rasulullah SAW bersabda, “Wahai manusia sesungguhnya aku tinggalkan dua


perkara yang besar untuk kalian, yang pertama adalah Kitabullah(Al-Quran) dan
yang kedua adalah Ithrati(Keturunan) Ahlul baitku. Barang siapa yang berpegang
teguh kepada keduanya, maka tidak akan tersesat selamanya hingga bertemu
denganku ditelaga al-Haudh.” (HR. Muslim dalam Kitabnya Sahih juz.2,
Tirmidzi).

10
Rasulullah menyebut keluarga sucinya sebagai jalan kebebasan, pintu
keselamatan, dan cahaya petunjuk. Rasulullah juga mewajibkan kita untuk
mencintai dan menaati mereka.

Dari abi dzarr ia berkata, ‘saya mendengar Rasulullah Saw bersabda’: “Jadikanlah
ahlul baitku bagimu tidak ubahnya seperti kepala bagi tubuh dan tidak ubahnya
dua mata bagi kepala. Karena sesungguhnya tubuh tidak akan memperoleh
petunjuk kecuali dengan kepala, dan begitu juga kepala tidak akan memperoleh
petunjuk kecuali dengan kedua mata.”.

G. Contoh Kasus Nyata Implementasi Akhlak Terhadap Rasulullah

Seiring berkembangya di dunia hiburan terutama dibidang musik, banyak


bermunculan entertainer-entertainer baru yang turut meramaikan dunia
permusikan di Indonesia. Namun ada beberapa orang yang sudah lama bergelut di
dunia hiburan, justru meninggalkan hingar bingar gemerlapnya dunia untuk lebih
serius mengabdi kepada Allah dan taat kepada Rasulnya.

Di dunia hiburan, yang notabene kehidupan orang-orang di dalamnya


menghambur-hamburkan uang, gaya hidup yang hedonis. Lain halnya yang
dilakukan oleh Sakti, personel/gitaris dari band Sheila On Seven. Dia
meninggalkan bandnya untuk lebih serius menjadi muslim yang sebenarnya.
Namun dia tidak serta merta meninggalkan dunia musik yang digemarinya. Hanya
saja dia lebih sering membawakan lagu-lagu religi. Sama halnya dengan Teguh
personel/vokalis Vagetoz dan masih banyak lagi orang-orang yang lebih
memprioritaskan kepentingan akhiratnya kelak.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kita wajib mencintai dan mentaati apa yang diajarkan Rasulullah sebagai
wujud kecintaan dan pengabdian kita sebagai hamba Allah Swt. Apabila kita
benar-benar mencintai Allah sudah semestinya kita juga mencintai Rasulullah,
karena beliau merupakan kekasih beserta utusan Allah untuk dijadikan uswatun
khasanah bagi setiap ummatnya. Bentuk kita mencintai dan mentaati Rasulullah
dengan cara, mengikuti dan mengerjakan hal-hal yang diajarkan Rasulllah,
menghidupkan sunnah-sunnahnya, membaca shalawat serta salam yang ditujukan
kepada beliau, mencintai keluarga dan sahabat-sahabat Nabi, serta berziarah ke
makam Rasulullah.

12
DAFTAR PUSTAKA

Elmubarok, Zaim dkk. (2013). Islam Rahmatan Lil’alamin. Semarang : UNNES


Press.

Usamah, Abu Masykur. cetakan pertama (Juni 2006/Februari 2007). Aku Cinta
Rosul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Penerbit: Darul Ilmi, Yogyakarta.

Yulie, Indah. (2015). Akhlak Kepada Rasulullah. Online]. Tersedia:


http://bk14071.blogspot.co.id/2015/07/akhlak-kepada-rasulullah.html [diakses Juli
2015].

13

Anda mungkin juga menyukai