Anda di halaman 1dari 5

RESUME MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Kamis, 14 Oktober 2021


Nama : Firman Nurdiansyah
NIM : 2107141
Kelas : 1C PGSD
IBADAH DAN TAKWA

A. Makna Ibadah
Kata ibadah berasal dari bahasa Arab yaitu ibadah, yang artinya
menyembah atau menghamba. Sedangkan secara terminologi adalah
penghambaan seorang manusia kepada Allah swt untuk dapat mendekatkan
diri kepada-Nya sebagai realisasi dari pelaksanaan tugas hidup selaku
makhluk yang diciptakan Allah swt.

B. Kewajiban Ibadah Bagi Manusia


Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah swt mempunyai kewajiban
beribadah kepada Allah swt, sebagaimana dijelaskan oleh Allah swt dalam
surat al Dzariyat ayat 56 sebagaimana diungkapkan sebelumnya. Dalam ayat
yang lain dijelaskan pula :
"Dan mereka tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah swt
dengan memurnikan keta'atan kepadaNya dalam (menjalankan) agama dengan
lurus, dan supaya mereka mendirikanan shalat dan menunaikan zakat. Dan
yang demikian itulah agama yang lurus" (QS. Al Bayyinah/98:5).
C. Fungsi Ibadah
Manusia dalam hubungannya dengan Tuhan menempati posisi sebagai
ciptaan, dan Tuhan sebagai Pencipta. Dalam bahasa agama Islam Tuhan
disebut al-Khaliq atau pencipta dan selain Allah swt adalah makhluk yang
tercipta. Posisi ini memiliki konsekuensi adanya keharusan manusia untuk
ta'at dan patuh kepada Penciptanya.Pengingkaran manusia dalam
menghambakan diri kepada Allah swt akan mengakibatkan ia menghamba
kepada dirinya dan kepada hawa nafsunya.
D. Macam-Macam Ibadah
1. Ibadah Mahdiab
Ibadah yang dilakukan hanya berhubungan dengan Allah saja (Hablum
Minallah) dan bertujuan mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah Swt.
Contoh: Ibadah Shalat
2. Ibadah Ghair Mahdlah
Ibadah yang tidak hanya sekedar menyangkut hubungan dengan Allah,
tetapi juga menyangkut hubungan sesama makhluk. Contoh: Zakat
3. Ibadah Wajhain
Ibadah yang memiliki dua sifat sekaligus, yaitu Mahdlah dan Ghair
Mahdlah. Contoh:Nikah
E. Syarat-Syarat Ibadah
1. Ikhlas karena Allah Semata.
Syarat pertama merupakan konsekuensi dari syahadat Laa Ilaaha Illallaah,
karena ia mengharuskan ikhlas beribadah hanya kepada Allah dan jauh dari
syirik kepadaNya.
2. Itiba, sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw.
Syarat kedua adalah konsekuensi dari syahadat Muhammad Rasulullah,
karena ia menuntut wajibnya taat kepada Rasul, mengikuti syari'atnya dan
meninggalkan bid'ah atan ibadah yang diada-adakan.
F. Sifat dan Ciri-Ciri Ibadah
Mustafa Ahmad al-Zarqa, seorang ahli ilmu fiqih menyebutkan beberapa sifat
yang menjadi ciri-ciri ibadah yang benar, yaitu:
1. Bebas dari perantara, dalam beribadah kepada Allah swt, seorang muslim
tidak memerlukan perantara, akan tetapi harus langsung kepada Allah swt.
2. Tidak terikat kepada tempat-tempat khusus; secara umum ajaran Islam
tidak mengharuskan penganutnya untuk melakukan ibadah pada tempat-
tempat khusus, kecuali ibadah Haji. Islam memandang setiap tempat cukup
suci sebagai tempat ibadah.
3. Tidak memberatkan dan tidak menyulitkan, sebab Allah swt senantiasa
menghendaki kemudahan bagi hamba-Nya dan tidak menghendaki
kesulitan.
G. Hikmah Ibadah
1. Ibadah membawa seseorang untuk memenuhi perintah Allah, bersyukur
atas nikmat yang diberikan dan melaksanakan hak sesama manusia
2. Ihadah merupakan pengujian terhadap manusia dalam menyembah Allah
swt.
3. Ibadah bertujuan untuk menyembuhkan hati manusia (al-Ghazali).
4. Ibadah dapat menyembuhkan badan yang sakit, contoh: gerakan solat.
5. Ibadah mensucikan jiwa dan mengangkatnya ke derajat tinggi menuju
kesempurnaan manusiawi.
6. Ibadah merupakan sebab utama untuk meraih keridloan Allah yang
merupakan jalan masuk Surga dan selamat dari siksa Neraka.
H. Bentuk-Bentuk Peribadatan
1. Shalat : Sendi dan Induk Ibadah
2. Shaum : Ibadah yang melibatkan Hawa Nafsu
3. Zakat : Wujud Ibadah Sosial
4. Haji : Puncak Ibadah dan Pengorbadan lahir & Batin
I. Pengertian Taqwa
Kata taqwa banyak disebut dalam ayat Alquran. Dari sekian banyak ayat
dalam Alquran, kata taqwa sering diartikan dengan takut kepada Allah, tetapi
bukan takut dalam arti biasa. Orang-orang yang takut kepada Allah (al-
muttaqun) sering diidentikkan dengan mereka yang selalu melaksanakan
perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Karena itu, ada mengartikan al-
muttaqun sebagai orang-orang yang memenuhi kewajiban dan menjaga diri
dari kejahatan.
Dalam melaksanakan ketaqwaan kepada Allah kita diperintah oleh Allah
untuk bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa. Allah berfirman:

َّ ‫ ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا هّٰللا َ َح‬.


102 َ‫ق تُ ٰقىتِ ٖه َواَل تَ ُموْ تُ َّن اِاَّل َواَ ْنتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ ن‬
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kami sekalian kepada Allah
dengan sebenar-benar taqwa, dan janganlah kamu sekalian mati kecuali dalam
keadaan muslim (berserah diri kepada Allah)" (Qs. Ali Imran/3: 102).
J. Taqwa sebagai Nilai Inti Keislaman
Di dalam Alquran banyak sekali ayat-ayat yang memerintahkan agar manusia
menjadi orang yang bertaqwa. Ini menunjukkan bahwa taqwa sangat
pentingnya maknanya bagi manusia. Dalam pandangan orang-orang tertentu,
ketinggian derajat manusia sering diukur dengan jabatan dan hartanya, tetapi
lain halnya dengan pandangan Allah. Dalam pandangan Allah, ketinggian
derajat manusia tidak ditentukan oleh kedudukan dan harta yang dimilikinya,
melainkan ditentukan oleh nilai iman dan ketaqwaannya. Taqwa
kedudukannya sangat penting sekali bagi manusia, karena orang-orang
bertaqwa akan memperoleh kemuliaan di sisi Allah swt. sebagaimana
dijelaskan dalam firman-Nya:

10 ࣖ َ‫اِنَّ َما ْال ُمْؤ ِمنُوْ نَ اِ ْخ َوةٌ فَاَصْ لِحُوْ ا بَ ْينَ اَ َخ َو ْي ُك ْم َواتَّقُوا هّٰللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُموْ ن‬.
"Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling
taqwa diantara kami" (Qs. Al Hujurat/49: 10).
K. Ciri Ciri Orang Bertaqwa
1. Beriman kepada Allah (Dzat Al-Ghaib)
2. Mendirikan Shalat
3. Menginfaqkan sebagian rizki yang dianugerahkan Allah (berupa zakat
dan shadaqah)
4. Beriman kepada apa-apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dan
Nabi-nabi sebelumnya
5. Meyakini adanya hari akhir
6. Mereka yang menafkahkan rizkinya di jalan Allah
7. Mereka yang dapat mengendalikan amarah dan memaafkan kesalahan
orang lain.
8. Apabila (orang-orang beriman) terlanjur berbuat jahat atau aniaya. mereka
ingat kepada Allah dan memohon ampun atas dosa-dosanya.
9. Beriman kepada Malaikat Allah
10. Beriman kepada para Nabi/Rasul Allah
11. Ash-Shabirin (orang-orang yang sabar)
12. Ash-Shadiqin. Ash-shadiqin jama dari shadiq artinya orang yang benar
dan jujur.
L. Aktualisasi Taqwa Dalam Berbagai Kehidupan
Aktualisasi taqwa dalam kehidupan keluarga dapat diwujudkan dalam bentuk-
bentukseperti semua anggota keluarga taat dalam beribadah, suami sayang
pada isteri, isteri taat pada suami, hubungan yang baik antara sesama anggota
keluarga, anak hormat pada orang tua, orang tua sayang pada anak-anaknya,
orang tua menjadi teladan bagi anak-anaknya.

Anda mungkin juga menyukai