Anda di halaman 1dari 11

TAFSIR TEMATIK

“IMAN KEPADA QADHA’ DAN QADAR”

oleh:

Muna izzati balqis (202233034)

Dosen pengampu :

Mahral Barmawi ,LC.,MA

JURUSAN ILMU ALQURAN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE

TAHUN AJARAN 2022/2023


NAMA : MUNA IZZATI BALQIS

NIM : 202233034

TTL : LHOKSEUMAWE,09 JANUARI 2002

ASAL : BATUPHAT BARAT,ARUN

ALAMAT SEKARANG : DAYAH MATAQU


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat,taufik,hidayah dan karunia –Nya.Sholawat dan salam juga saya
panjatkan kepada Nabi Muhammad yang telah membawa alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti yang sekarang kita rasakan .Alhamdulliah saya telah menyelesaikan
makalah dalam bentuk sederhana baik bentuk maupun isinya . Semoga makalah ini mudah
dipahami dan dimanfaatkan dengan baik.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekuranggan ,baik pada
teknis penulisan maupun materi ,menginggat kemampuan yang dimiliki penulis
terbatas.Untuk itu ,saya sangat membutuhkan saran dan kritik pembaca dalam memperbaiki
dan menyempurnakan makalah ini.

Pada akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dalam memahami dan mengembangkan ilmu-ilmu agama.

Lhokseumawe,25 Oktober 2023

Muna Izzati Balqis


PEMBAHASAN

1.PENDAHULUAN

A.Iman Kepada Qadha’ Dan Qadar

Rukun iman ialah prinsip –prinsip kepercayaan dalam agama Islam yang
menjadi dasar iman seorang Muslim dan setiap Muslim diharapkan untuk memiliki
keyakinan yang kuat dalam semua aspek .Rukun iman sering diulang dalam do’a dan iabadah
sebagai ungkapan keimanan dan komitmen kepada ajaran IslamAda enam rukun iman yang
diakui dalam ajaran Islam .Adapun rukun iman dalam Islam ,yakni : iman kepada Allah ,iman
kepada Malaikat ,iman kepada kita-kitab suci,iman kepada Nabi,iman kepada hari akhir,dan
yang terakhir iman kepada Takdir(qadha’ dan qadar). Adapun makna dari iman yaitu
keyakinan kuat atau kepercayaan mendalam .

Dalam kitab “alqaabiisatussaniyyah min syarhil al-‘aqidah ath-thohawi” terdapat matan


yang berbunyi :

‫ و‬..‫من هللا تعالى‬, ‫ومره‬ ّ ‫خيره و‬:‫ هو االيمان باهلل و مالئكته و كتبه ورسله و اليوم االخر و القدر‬: ‫"و االيمان‬
ّ ‫و حلوه‬,‫شره‬
"..‫و نصدّقهم كلّهم على ما جاءوا به‬, ‫نفرق بين أحد من رسله‬
ّ ‫ال‬, ‫نحن مؤمنون بذلك كلّه‬

"Iman :keimanan kepada Tuhan,malaikat-malaikat-Nya,kitab-kitab-Nya,rasul-rasul-Nya,dan


hari akhir serta takdir:kebaikan dan keburukannya berasal dari Tuhan Yang Maha Esa,dan
kami beriman kepada semua itu,dan kami tidak membedakan rasul dengan rasul lainNya
dan kami menyakini atas semua yang mereka bawa”.

Maka dari matan tersebut dapat di ringkat sesuai dengan teks Al-Qur’an bahwa
tidak dikatakan seseorang itu beriman dengan sempurna kecuali dia mengerjakan amalam –
amalan solihnya . Seperti firman Ta’ala dalam kitab-Nya:

‫) الذين يقيمون‬2( ‫اِنّما المؤمنون الذين اِذا ذكر هللا و جلت قلوبهم و اذا تليت عليهم ءايته زادتهم ايمانًا و على ربّهم يو ّكلون‬
.)3-2 :‫) (االنفال‬3( ‫الصلوة و م ّما رزقنهم ينفقون‬

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah
gemetar hatinya,dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,bertambah (kuat)
imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal,yaitu orang-orang yang
melaksanakan salat dan yang menginfaqkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada
mereka”.

)15( ‫انّما المؤمنون الّذين ءامنوا باهللا ورسوله ث ّم لم يرتابوا و َجهدوا بأمولهم في سبيل هللا أؤلئك هم الصادقون‬
. )15: ‫(الحجرات‬

“Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya,kemudian mereka tidak ragu-ragu,dan mereka berjihad dengan harta
dan jiwanya dijalan Allah.Mereka itulah orang-orang yang benar.”

Iman kepada qadha’ dan qadar adalah salah satu prinsip penting dalam agama
Islam.Ini merujuk pada keyakinan dalam takdir dan ketetapan Allah. Adapun definisi iman
kepada qadha’ dan qadar adalah keyakinan bahwa Allah adalah sang Pencipta dan Pengatur
segala sesuatu di alam semesta .Setiap peristiwa dan kejadian,baik baik atau buruk ,telah
ditetapkan dan dikehendaki oleh Allah. Konsep takdir mencakup segala hal yang telah
ditentukan oleh Allah sejak awal ,ini mencakup umur manusia,rejeki,kesehatan,dan semua
peristiwa kehidupan.

Qadha’ dan Qadar berasal dari bahasa Arab.Qadha secara bahasa berarti
ketetapan ,ketentuan,ukuran,takaran,atau sifat.Qadha’ secara istilah yaitu ketetapan Allah
yang tercatat di Lauh al-Mahfuz sejak zaman azali.Ketetapan ini sesuai dengan kehendak-
Nya dan berlaku untuk seluruh makhluk atau alam semesta.Adapun Qadar secara bahasa
berarti ketetapan yang telah terjadi atau keputusan yang diwujudkan.Qaadar secara istilah
adalah ketetapan atau keputusan Allah yang memiliki sifat Maha Kuasa (qadir) atas segala
ciptaan-Nya,baik berupa takdir yang baik maunpun takdir yang buruk.Ciptaan Allah
adakalanya terwujud setelah melalui proses alam atau mengikuti hukum sebab-akibat ,yakni
disebut dengan kata “al-Khalqu” ,seperti wujudnya seorang anak karena adanya orang tua
dan wujudnya harta benda karena hasil usaha manusia.Adakalanya ciptaan Allah terwujud
seketika tanpa proses,yakni disebut dengan al-amru (kun fayakun/jadilah,maka jadi) ,seperti
wujudnya nabi Isa tanpa ada bapaknya.Dengan kata lain Qadar merupakan perwujudan atau
realisasi dari Qadha’.Hubungan antara Qadha’ dan Qadar sangat erat dan tidak dapat di
pisahkan.Qadha’ adalah ketetpan yang masih bersifat rencana dan ketika rencana itu sudah
menjadi kenyataan ,maka kejadian nyata itu disebut Qadar.Dalam kehidupan sehari-hari,kita
tebiasa mengunakan kata-kata takdir,padahal yang dimaksud itu adalah Qadha’ dan Qadar.
Qadar(takdir) dibagi atas dua hal,yaitu takdir mubram dan takdir muallaq.

1. Takdir Mubram ialah takdir atau ketepan Allah yang tidak dapat diubah oleh
siapapun.Contoh takdir mubram ,anatara lain: setiap makluk pasti akan mengalami
mati atau seseorang pasti hanya mempunyai satu ibu kandung.Firman Allah Ta’ala :
‫ك ّل نفس ذائقة الموت وانّما توفّون أجوركم يوم القيامة‬

Artinya :”tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati sesungguhnya pada hari kiamatn
sajalah disempurnakan pahalamu.”(Q.S.Ali Imran/3:185).

2. Takdir Muallaq ialah takdir yang masih dapat diubah melalui usaha manusia.Setiap
hamba diberi peluang atau kesempatan oleh Allah untuk beusaha mengubah keadaan
dirinya menjadi lebih baik.Firman Allah Ta’ala :

‫ان هللا ال يغير ما بقوم حتّى يغيّر ما بأنفسهم‬


ّ

Artinya :”Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu keadaan suatu kaum sehingga
mereka mau mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.(Q.S.Ar-Ra’d/13:11).

Qadha’ dan qadar sudah menjadi perdebatan diantara kaum Muslimin sejak
masa Nabi ,lalu pada masa sahabat terutama saat Ali bin Abi Thalib menjadi
khalifah,puncaknya terjadi dengan munculnya aliran-aliran yang masuk dalam islam
Qamariah,Jabariyah,Mu’tazilah,Asy’ariyah,semuanya membawa doktrinnya sendiri-sendiri
.Jabariyah menganggap bahwa manusia melakukan perbuatannya dalam keadaan terpaksa
,maksudnya segala sesuatu perbuatan yang timbul bukan dari kemauannya ,melakukan
perbuatan yang di paksakan atas dirinya maka dari ini pengertian ini dapat disimpulkan
bahwa manusia terpaksa tunduk pada qada’ dan qadar Allah.Sebaliknya dengan Qadariyah
,menurut paham ini manusia adalah pencipta atas segala perbuatannya,ia dapat mengerjakan
sesuatu atau meninggalkan sesuatu dengan kehendaknya sendiri,maka dari ini disimpulkan
bahwa Qadariyah memiliki pemikiran bahwa manusia mempunyai kekuasaan untuk
berkehendak.Adapun Mu’tazilah berpendapat bahwa perbuatan manusia bukanlah diciptakan
Tuhan pada diri manusia,tetapi manusia sendirilah yang mewujudkan perbuatannya.Yang
membedakan dengan Qadariyah adalah pendapat mereka tentang ilmu azali,Tuhan yang
menguasai segala yang akan terjadi ,dan apa yang diperbuat manusia.Inilah beberapa aliran
yang muncul pada kekhalifahan Ali bin Abi Thalib.
Manusia memiliki kebebasan ,meskipun Allah telah menetapkan
takdir,manusia tetap memiliki kebebasan untuk memilih tindakan mereka,namun Allah
mengetahui apa yang akan mereka pilih . Iman kepada qadha’ dan qadar membantu individu
untuk menerima cobaan dan ujian dalam hidup dengan sabar,karena mereka percaya bahwa
Allah tahu apa yang terbaik dan bahwa setiap peristiwa memiliki hikmah yang mungkin tidak
selalu terlihat oleh pandangan manusia .

Iman kepada qadha’ dan qadar juga menunjukkan keyakinan yang sangat
mendalam dan hanya mengharap berserah diri kepada Allah dalam menghadapi tantangan
dan keputusan dalam hidup ,maka mereka percaya bahwa Allah adalah Pengatur segala
sesuatu dan akan memberikan yang terbaik bagi mereka kelak. Ini menekankan pentingnya
iman dalam ketetapan Allah sebagai bagian dari keyakinan dasar dalam agama Islam .

Iman yang demikian itu karena adanya dalil-dalil naqli berikut ini:

A. Informasi dari Allah berkenaan ddengan hal tesebut,seperti FirmanNya tentang takdir:

)49( ‫انّا ك ّل شيء خلقنه بقدر‬

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (Al-Qamar:49).

B. Firmannya tentang pengetahuan dan Takdir-Nya atas segala sesuatu.

)21( ‫و ان ّمن شيء ّاال عندنا خزائنه وما ننزله ّاال بقدر معلوم‬

“Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kamilah khazanahNya dan kami tidak
menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu”(Al-Hijr:21).

C. Firmannya tentang segala sesuatu telah dicatat semenjak zaman azali.

ّ ‫ما أصاب من مصيبة في األرض وال في أنفسكم ّاال في كتب من أن نبرأها‬


)22(‫ان ذالك على هللا يسير‬

“Tiada sesuatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami
menciptakannya.Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”.(Al-Hadid:22)
D. Firmannya tentang takdir Allah pada manusia.

‫و ك ّل انسان ْألزمنه طئره في عنقه‬

“Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya
kalung )pada lehernya .”

E. Firmannya tentang masyi’ah Allah .

‫قوة ّاال باهللا‬


ّ ‫ولوال اذ دخلت جنّتك قلت ما شاء هللا ال‬

“Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu,Masya’Allah,La


Quwwata Illa Billah(sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud,tiada kekuatan kecuali
dengan pertolongan Allah).”(Al-Kahfi:39).

F. Firmannya tentang petunjuk datangnya dari Allah .

‫وما كنّا لنهتدي لوال أن هدىنا هللا‬

“Dan Kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami
petunjuk.” (Al-Araf :43).

Maka demikian bahwa pemahaman tentang qadha dan qadar pada intimya
yaitu menyakini bahwa hanya Allah yang maha Pengatur segala sesuatu dalam hidup
manusia ,dan manusia memiliki tanggung jawab untuk beriman dan bertindak dengan baik
dalam kehidupan mereka karena segala sesuatu yang kita jalani di dunia ini telah Allah
tetapkan dan tertulis di lauhul mahfuz. Seperti firman Allah Ta’ala :

)51: ‫) (التوبة‬51(" ‫"قل لّن يصسبنا ّاال ما كتب هللا لنا هو مولنا و على هللا فليتو ّكل المؤمنون‬

"Katakanlah (Muhammad),”Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan
Allah bagi kami .Dialah pelindung kami,dan hanya kepada Allah bertawakallah orang-orang
yang beriman “ .

Dari firman Allah diatas jelas bahwa apapun yang telah terjadi dalam
kehidupan kita tidak lain telah Allah tetapkan maka tidak perlu khawatir terhadap apa yanng
terjadi dan menimpa kita dalam kehidupan ini ,baik itu berupa nikmat yang baik maupun
musibah yang menyedihkan .Banyak hal-hal yang manusia alami selama kehidupan dunia ini
,maka oleh itu manusia harus yakin dan menerapkan jiwa keimanan terhadap qadha dan qadar
dalam kehidupan sehari-hari ,agar merasa tenang dan tidak berburuk sangka kepada Allah .
Karena semua ini udah ada ketetapannya dan manusia hanya bisa berserah diri kepada Allah
Ta’ala karena tidak ada yang dapat melawan ketetapan Allah Ta’ala,maka dari itu Allah lah
Pengatur dan Pelindung bagi hamba-hambanya yang bertawakkal kepada-Nya. Bisa kita
katakan bahwa manusia hanya sekedar bisa merencanakan ,akan tetapi Allahlah yang hanya
dapat menakdirkan segalanya . )‫( الناس يدبّر و هللا يقدر‬

Adapun beberapa point yang mencerminkan Iman kepada Qadha’ dan Qadar
dalam kehidupan sehari-hari :

1. Mendorong Kemajuan dan Kemakmuran


2. Menghindari Sifat Sombong
3. Melatih berhusnuzon (berbaik sangka)
4. Melatih kesabaran
5. Terhindar dari Sifat Ragu dan Penakut

Setalah kita mampu menerapkan point-point diatas dalam kehidupan sehari-


hari ,maka dari tu dapat kita ambil beberapa hikmah dari Iman kepada Qadha’ dan Qadar:

1. Allah telah mengariskan hukum-Nya dalam Qadha’ dan Qadar .Dengan pemahaman
yang benar,kita mampu menjadi pribadi yang optimis dengan melakukan doa dan
ikhtiar serta tawakal .
2. Dengan memahami Qadha’ dan Qadar ,kita tidak akan memiliki prasangka buuk,baik
kepada Allah maupun kepada makhluk-Nya.
3. Kita menyadari bahwa manusia diciptakan berbeda-beda dan tentu memiliki hikmah
tersendiri,diantaranya,untuk saling mengenal dan bekerja sama.
4. Manusia berhak memilih untuk melakukan sesuatu.Dengan kesadaran itu,konsekuensi
yang akan diterima di akhirat kelak,yang berupa ganjaran surga dan neraka,menjadi
keniscayaan bagi setiap manusia.
5. Menjadi pribadi yang tidak pernah berputus asa dan lupa diri apabila menghadapi
sesuatu,baik kesenangan maupun kesedihan.
6. Allah tidak pernah menajdikan sesuatu dengan sia-sia.Oleh karena itu,manusia hanya
mempergunakan karunia tersebut dengan sebaik-baiknya.
KESIMPULAN

1. Iman kepada Qadha’ dan Qadar adalah asas penting dalam Islam yang memabntu kita
memahami hubungan ntara kehendak Allah dan kebebasan manusia,serta kita dapat
merespon baik peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita .
2. Iman kepada Qadha’ dan Qadar menjadikan ketenangan dalam jiwa manusia,dan juga
memupuk keimanan yang kuat dalam kehendak Allah yang tidak terbatas.
3. Dapat diketahui bahwa pemahaman tentang Qadha’ dan Qadar memiliki banyak
pandangan ,akan tetapi ini semua kembali kepada setiap individu ,bahwa tetap
menyakini Allah lah yang maha Mengatur segala sesuatu dalam hidup mahklukNya
dan manusia memiliki tanggung jawab untuk beriman dan bertindak dengan baik
dalam kehidupan mereka .
4. Jika setiap manusia menerapkan nilai-nilai dari keimana kepada Qadha’ dan Qadar
,maka kehidupan manusia tidak akan hancur dan manusia tidak merasa kecewa
,karena telah menerapkan dalam jiwa mereka bahwa segala sesuatu yang terjadi
sudah Allah tetapkan dan tidak ada khilaf bagi Allah Ta’ala.
DAFTAR PUSTAKA

Jabir,Abu Bakar.(2019)Minhajul Muslim,Darul Haq.

Abdul Fatah,shalah,(2000)Al Qabisatus Saniah,Darul Qalam

Dimythi,sholeh,Fesial Ghozali.(2018) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Abidin,Syukron Ahmad.(2015) Konsep Qada dan Qadar Dalam Kitab Al-Hikmah Karya Ibn
Ata’allah as-Sakandari

Indonesia,CNN.(2021).8 Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar. Diakses pada 25 Oktober
2023,dari https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20210224141901-569-
610366/8-hikmah-beriman-kepada-qada-dan-qadar/amp

Anda mungkin juga menyukai