Anda di halaman 1dari 8

NILAI – NILAI BIMBINGAN DALAM RUKUN IMAN

Dosen Pengampu : San Putra,M. Pd

Disusun Oleh Kelompok 7:


1. Muhammad Hadi Habibillah
2. Mala Dewi Khairani
3. Mutiah
4. Kariana Tantri

Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling Islam.


1. IMAN KEPADA ALLAH SWT

Akidah yang mendasar adalah tauhid atau beriman kepada Allah SWT. Beriman kepada Allah SWT adalah
keyakinan teguh akan wujud Allah SWT, dan bahwasanya Dia adalah Rabb dan pemilik segala sesuatu, hanya
Dialah Sang pencipta dan hanya Dialah yang berhak disembah (diibadahi), tiada sekutu bagi-Nya
Lailahaillallah , tiada tuhan yang patut disembah selain Allah SWT. Unggkapan illah tidak hanya
mengandung makna Tuhan, tetapi juga mengandung makna “yang ditaati”. Oleh karenanya, berakidah tauhid,
tidak hanya dengan mengakui adanya Allah Yang Maha Esa, yang menciptakan segenap alam semesta, tetapi
juga harus taat terhadap apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang.
Tauhid adalah ajaran pokok yang dibawa oleh para Nabi, sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad
SAW. Para Nabi dan Rasul terdahulu senantiasa menyeru umatnya untuk menyadari bahwa Tuhan hanya satu
dan Tuhan yang satu itulah yang wajib disembah dan ditaati. Dia tidak boleh disekutukan dengan sesuatu apa
pun karena selain Dia, semua di ala mini adalah makhluk yang tidak pantas untuk dutuhankan
2. IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH SWT

Malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta ketentuan
Allah SWT. Malaikat berasal dari kata malak bahasa arab yang artinya kekuatan. Dalam ajaran
agama islam terdapat 10 malaikat yang wajib kita ketahui dari banyak malaikat yang ada didunia
dan akherat yang tidak kita ketahuiYang pasti semua manusia ingin bertemu dengan malaikat
izrail yang mencabut nyawa kita dengan lemah lembut tanpa rasa sakit, malaikat munkar dan
nakir dengan penampakan yang baik serta lemah lembut dalam menginterogasi kita, malaikat
rakib yang memiliki catatan amal baik kita yang tebal, malaikat atid yang hanya memiliki
beberapa catatan buruk kita dan malaikat ridwan yang mempersilahkan masuk ke dalam surga
yang kekal dan abadi.
3. IMAN KEPADA RASUL

Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib diimani
oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa
para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di
dunia dan di akhirat.

Pengertian rasul dan nabi berbeda. Rasul adalah manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah SWT
untuk dirinya sendiri dan mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada umatnya.Nabi adalah manusia
pilihan yang di beri wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri tetapi tidak wajib menyampaikan pada
umatnya. Dengan demikian seorang rasul pasti nabi tetapi nabi belum tentu rasul. Meskipun demikian kita
wajib meyakini keduanya.
 
4. IMAN KEPADA KITABNYA

Iman Kepada Malaikat AllahIman kepada Malaikat adalah yakin dan membenarkanbahwa
Malaikat itu ada, diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya / nur.
Fungsi iman kepada Malaikat Allah :

1. Selalu melakukan perbuatan baik dan merasa najis serta anti melakukan perbuatan buruk
karena dirinya selalu diawasi oleh malaikat.
2. Berupaya masuk ke dalam surga yang dijaga oleh malaikat Ridwan dengan bertakwa dan
beriman kepada Allah SWT serta berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qodar.
3. Meningkatkan keikhlasan, keimanan dan kedisiplinan kita untuk mengikuti / meniru sifat dan
perbuatan malaikat.
4. Selalu berfikir dan berhati-hati dalam melaksanakan setiap perbuatan karena tiap perbuatan
baik yang baik maupun yang buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
5. IMAN KEPADA HARI AKHIR

Iman kepada  hari akhir atau hari kiamat adalah meyakini adanya kehidupan
yang kekal abadi setelah hancurnya alam semesta ini dan manusia akan mendapat
balasan yang seadil-adilnya tentang amal yang telah dilakukan sewaktu di
dunia.Tentang kapan datangnya hari kiamat, tidak ada yang dapat mengetahuinya
termasuk Nabi dan Rasul kecuali hanyalah Allah swt. Hari akhir sama dengan hari
kiamat. Para Ulama’ membagi kiamat menjadi dua macam, yaitu kiamat sugra dan
kiamat kubra.
6. IMAN KEPADA TAKDIR ALLAH SWT

Manusia ditakdirkan sebagai makhluk paling sempurna, diciptakan dalam bentuk dan sistem jasmani dan ruhani terbaik, dengan
piranti lunak paling sempurna. Selain dianugerahi fisik tegak, pancaindera, dan perangkat fisik lainnya, manusia dianugerahi oleh
Allah ruh, fitrah, akal budi, dan hati. “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS at-
Tin [95]: 4). Takdir kemanusiaan manusia merupakan desain terbaik Allah agar manusia mampu dan sukses menjadi hamba Allah
(‘abdullah) dan khalifah-Nya di muka bumi (QS al-Baqarah [2]: 30).
Qada dan Qadar Allah SWT ini tidak dapat diketahui oleh manusia, sehingga manusia  wajib mengimaninya dan wajib berikhtiar
secara lahir dan bathin untuk mengubah nasibnya agar menjadi lebih baik, sebab Allah SWT tidak mengubah nasib seseorang
kecuali orang tersebut yang mengubahnya. kesadaran bahwa alam semesta beserta isinya berjalan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan Allah.
1. Menumbuhkan kesadaran bahwa alam semesta beserta isinya berjalan ketentuan Allah swt.
2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah.
3. Menumbuhkan sikap dan perilaku terpuji serta menghilangkan sikap dan perilaku tercela.
4. Mendorong umat manusia untuk melakukan usaha-usaha agar kualitas hidupnya meningkat.
5. Menghindari sikap sombong dan putus asa.
6. Menumbuhkan sikap tawaduk dan tawakal kepada Allah.
Jazzakumullah Khairan Katsiran

Anda mungkin juga menyukai