Anda di halaman 1dari 4

MENGENAL ALLAH (MA’RIFATULLAH)

Setiap muslim seharusnya mengenal tuhannya dengan baik, yaitu: Allah ; satu-satunya Dzat yang
berhak untuk disembah dan ditaati. Ma'rifatullah adalah puncak aqidah dan tauhid seorang
muslim. Ma'rifatullah merupakan tolak ukur kualitas keislaman dan keimanan seseorang, karena
untuk mencapai ketinggian iman seorang muslim harus tahu dan mengenal dengan baik siapa
tuhannya.

MAKNA MA'RIFATULLAH
Ma'rifatullah bukanlah mengenali dzat Allah, karena hal itu tidak mungkin terjangkau oleh akal
manusia yang terbatas. Ma'rifatullah menurut Ibnul Qoyyim, sebagaimana di definisikan oleh
ahli ma'rifah adalah : "ilmu yang membuat seseorang melakukan apa yang menjadi kewajiban
bagi dirinya dan konsekuensi pengenalannya”.

Ma'rifatullah tidak dimaknai dengan arti harfiah semata, namun dimaknai dengan pengenalan
terhadap jalan yang mengantarkan manusia semakin dekat dengan Allah, mengenalkan rintangan
dan tantangan yang ada dalam perjalanan mendekatkan diri pada Allah.

Figur teladan dalam ma'rifatullah adalah Rasulullah, Dialah sosok yang paling mengenal Allah,
paling dekat denganNya, dan paling taat kepada perintah-perintahNya. Rasulullah bersabda :
Sayalah orang yang paling mengenal Allah dan paling takut kepadaNya”.( HR. Bukhari dan
Muslim ). Tingkatan berikutnya yang paling mengenal Allah adalah : Ulama' yang mengamalkan
ilmunya.
"Sesungguhnya yang takut pada Allah di antara hamba-hambanya hanyalah 'ulama'”.
(QS,35:28 )

Orang yang mengenali Allah, dengan benar adalah orang yang mampu mewarnai dirinya dengan
segala macam bentuk ibadah. Kita akan mendapatinya sebagai orang yang rajin sholat, pada saat
yang lain kita dapati ia senantiasa berzikir, tilawah, pengajar, mujahid, pelayan masyarakat,
dermawan, dll. Tidak ada ruang dan waktu ibadah kepada Allah, kecuali dia ada di sana. Dan
tidak ada ruang dan waktu yang di benci Allah, melainkan ia menjauhinya.

URGENSI MA'RIFATULLAH
Ma'rifatullah adalah puncak kesadaran yang akan menentukan perjalanan hidup selanjutnya.
Dengan ma'rifatullah manusia bisa mengetahui tujuan hidup yang sesungguhnya. Ketiadaan
ma'rifatullah membuat orang hidup tanpa arah dan tujuan yang jelas, bahkan orang yang tidak
mengenal Allah dengan benar akan menjalani hidupnya seperti binatang. ( QS,47:12 ).
Ma'rifatullah adalah asas perjalanan ruhiyah manusia secara keseluruhan. Orang yang mengenal
Allah akan merasakan hidupnya tenang, lapang, dan dia hidup dalam rentangan panjang antara
sabar dan syukur.

Dari ma'rifatullah ini manusia akan mengenali kehidupan di luar alam materi, seperti malaikat,
jin dan ruh.

Dengan ma'rifatullah seorang muslim akan senantiasa menjaga dirinya dari melanggar aturan-
aturan Allah sehingga hidupnya di penuhi dengan rahmat dan ridho Allah.

BUAH MA'RIFATULLAH
Puncak ilmu adalah mengenal Allah. seseorang dikatakan sukses dalam belajar atau menuntut
ilmu apabila dia semakin mengenal Allah dan semakin Dekat pada Allah. Jadi, percuma sekolah
tinggi, gelar prestisius segudang, harta melimpah dan jabatan melangit bila itu semua tidak
menjadikannya semakin dekat, semakin kenal dan semakin taat pada Allah.

Ma'rifatullah adalah ni'mat yang sangat besar. Mengenal Allah akan membuahkan ahklaq mulia.
Betapa tidak, dengan mengenal Allah kita akan merasa di tatap, di dengar dan di perhatikan oleh
Allah, sehingga langkah dan gerak kita terarah pada jalan yang dikehendaki Allah. inilah
keni'matan hidup yang sebenarnya.

Dengan ma'rifatullah hidup menjadi tenang, terarah, ringan dan bahagia. Sebaliknya jika kita
jauh dari Allah, hidup akan terasa berat, sempit, sengsara, tenggelam dalam lumpur dosa, dan
terus menerus hidup dalam rentang waktu dan ruang kehinaan.

" barang siapa yang berpaling dari peringatanku maka sesungguhnya baginya kehidupan yang
sempit dan akan kami bangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thaahaa,124 ).

CIRI – CIRI ORANG YANG MENGENAL ALLAH


Orang yang ma'rifah tidak takut dan tidak bersedih hati dengan urusan duniawi. Karena itulah
kualitas ma'rifah kita bisa di ukur, bila kita selalu cemas dan takut kehilangan dunia, berarti kita
belum mengenal Allah dengan baik. Sebab orang yang ma'rifah Susah senangnya tidak di ukur
oleh ada tidaknya dunia, tetapi di ukur oleh dekat tidaknya dirinya dengan Allah.

Orang yang ma'rifah akan senantiasa menjaga kualitas ibadahnya. Karena dengan terjaganya
ibadah akan mendatangkan banyak manfaat dan keuntungan dalam hidup, diantaranya :
Pertama : Hidup selalu berada di jalan yang benar. Kedua : Memiliki kekuatan dalam
menghadapi cobaan hidup. Ketiga : Allah akan selalu mengaruniakan dalam hidupnya.
Keempat : Akan selalu optimis dalam menghadapi kehidupan. Kelima : Memiliki kendali dan
kontrol dalam hidup, sehingga tidak selalu terjerumus kedalam jurang kema'siatan. Keenam :
Selalu berada dalam bimbingan dan pertolongan Allah. ketujuh : Memiliki Ruhiyah imaniah
yang kuat.

SARANA MA'RIFATULLAH
Diantara sarana yang dapat mengantarkan kita pada ma'rifatullah adalah :

1. Akal sehat
Akal sehat manusia jika digunakan untuk memikirkan dan merenungkan apa yamg ada di
sekelilingnya dari ciptaan Allah dapat menjadikan pemiliknya sampai pada ma'rifatullah
yang sempurna. Alqur-an menjelaskan dalam berbagai ayatnya pengaruh perenungan
makhluk terhadap pengenalan kepada sang khaliq. Allahberfirman: ”sesunggunya dalam
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda – tanda
bagi orang yang berakal. Yaitu orang – orang yang mengingat Allah dalam keadaan
berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi ( seraya berkata ) " Ya tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini
dengan sia – sia. Maha suci engkau maka peliharalah kami dari siksa api neraka”.(QS.
03: 190-191).
Rasulullah Sha. Bersabda :
"berfikirlah kalian tentang ciptaan Allah dan janganlah berfikir tentang dzat Allah...( HR.
abu Nu'aim ).
2. Para Nabi dan Rasul
Kita dapat mengenal Allah dengan baik melalui dakwah dan penjelasan dari para rasul.
Karena mereka memang di utus untuk mengenalkan dan mengajak manusia kepada
Allah. Allahberfirman :” sesungguhnya kami telah mengutus rasul – rasul kami dengan
membawa bukti – bukti nyata dan telah telah kami turunkan bersama mereka Al-kitab
dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan”.(QS,57:25)
3. Nama dan sifat Allah
Mengenali nama dan sifat Allah disertai dengan perenungan makna dan pengaruhnya
bagi kehidupan ini menjadi sarana untuk mengenali Allah. cara inilah yang Allah
gunakan untuk memperkenalkan dirinya kepada makhluk-Nya. Dengan asma dan sifat ini
terbukalah jendela bagi manusia untuk mengenali Allah lebih dekat lagi. Asma dan sifat
Allah akan menggerakkan dan membuka hati manusia untuk menyajikan pancaran
cahaya Allah. Allah berfirman:” katakanlah: serulah Allah atau Ar- Rahman. Dengan
nama yang mana saja kamu seru, dia memiliki nama – nama yang baik . Qs,17:110.
Saudaraku…! Di tengah kondisi yang semakin sulit dan zaman yang semakin hancur tidak ada
yang bisa menolong kita selai Allah. maka salah satu ikhtiar untuk menggapai pertolongan-Nya
dengan meningkatkan pengenalan kita kepada Allah. cara menggapainya adalah dengan
memperbaik kualitas ibadah kita serta dengan terus menerus berusaha untuk istiqomah di jalan-
Nya.

Anda mungkin juga menyukai