Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH PAI

KONSEP MANUSIA BERTUHAN

DISUSUN OLEH :

Abdullah Iswandi Amir (221344001)

Alfin Ramdani (221344003)

PROGRAM STUDI D-4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
a) Pengertian Tuhan Dan Manusia

Pengertian Tuhan

Menurut ajaran Islam, Tuhan muncul di mana pun tanpa harus menjelma dalam bentuk apa pun.Al-
Quran menjelaskan, Allah berfirman dalam surah al an’am;103
َ ْ ُ َّ ُ َ ْ ُ ْ ُ َ ُ َ ُ َٰ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ ُ َ
‫ي‬ ‫ك ٱْل ْب َص َٰ َاراۖ َوه َاو اٱلل ِط ا‬
‫يف ٱلخ ِب ُا‬ ‫ّل تد ِرك اه ٱْلبص ار وه او يد ِر ا‬
‫ا‬

Artinya: Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang
kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

Pengertian manusia :

Dalam‫ا‬kamus‫ا‬bahasa‫ا‬Indonesia“‫ا‬Manusia"‫ا‬diartikan‫ا‬sebagai‫„ا‬makhluk‫ا‬yang berakal, berbudi


(mampu menguasai makhluk lain) Menurut pengertian ini maka dapat dikatakan bahwa Manusia
adalah makhluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi, nalar dan moral untuk dapat menguasai
makhluk lainnya demi kemakmuran dan kemaslahatannya. Manusia adalah suatu makhluk pilihan
Tuhan, sebagai khalifah-Nya di muka bumi, serta sebagai makhluk yang semi-samawi dan semi-
duniawi, yang didalam dirinyaditanamkan sifat mengakui Tuhan, bebas, terpercaya, rasa tanggung
jawabterhadap dirinya maupun alam semesta; serta karunia keunggulan atas alam semesta, langit,
dan bumi.

b) Ciri-ciri Manusia Bertuhan

Ciri-ciri Manusia Bertuhan

Adapun ciri-ciri manusia yang ber Tuhan yaitu:

• Mengakui kebesaran dan keagungan Tuhan yang diwujudkan dengan berbagai cara.
• Menyadari bahwa dunia serta isinya adalah ciptaan Tuhan.
• Manusia dianugerahi akal dan budi yang dapat dikembangkan secara maksimal.
• Manusia memiliki keterbatasan yang kadang sukar dijelaskan

c) Perbedaan manusia bertuhan dan tak bertuhan

Manusia berTuhan adalah manusia yang diliputi rasa perikemanusiaan rasa keyakinan dan rasa
persaudaraan. Manusia yang tidak berTuhan adalah manusia yang selalu terbawa oleh nafsu-
nafsu (nafsu pribadi) dan watak.Kepercayaan kita terhadap Tuhan sangatlah beragam, ada yang
sangat mempercayai tentang adanya Tuhan hingga ke dasar hatinya, sehingga apabila
disebutkan nama-Nya hatinya akan bergetar. Ada juga yang hanya sekedar percaya saja tentang
Tuhan mereka, tanpa adanya pemahaman yang benartentang Tuhan mereka
d) Sumber Psikologis, Sosiologis, Filosofis, dan Teologis Tentang Konsep Ketuhanan

- Perspektif Psikologis

Dalam membahas masalah ini, setidaknya ada beberapa aspek yang akan dijelaskan. Psikologi
Agama Islam sebagai salah satu disiplin ilmu, maka ada beberapa masalah yang akan menjadi
topik kajiandiantaranya seperti yang di jelaskan oleh ramayulis :

• Bagaimana pengalaman manusia itu dalam hubungannya dengankeyakinannya kepada


Tuhannya.
• Bagaimana sifat jiwanya terhadap Tuhannya
• Bagaimana pengalaman tentang dirinya dalam menyerahkan dirikepada Tuhan NYA

- Perspektif sosiologis

Sosiologi mempelajari masyarakat umum secara sosiologis, namun dalam ilmu sosiologi terdapat
cabang ilmu yang mempelajari secara khusus masyarakat beragama, yang di kenal sebagai ilmu
Sosiologi Agama. Objek dari penelitian sosiologi agama adalah masyarakat beragama yang
memiliki kelompok-kelompok keagamaan. Sepertimisalnya, kelompok Kristen, Islam, Budha dll.
Sosiologi agama memang tidak mempelajari ajaran-ajaran moral, doktrin, wahyu dari agama-
agama itu, tetapi hanya mempelajari fenomena-fenomena yangmuncul dari masyarakat yang
beragama tersebut. Namun demikian,ajaran-ajaran moral, doktrin, wahyu dapat dipandang
sebagai variabel-variabel yang mempengaruhi fenomena-fenomena yang muncul tersebut.

- Perspektif filosofis

dalam argumen al-ḫudūts,‫ا‬Al Kindi dengan gigih membangun basis filosofis tentang kebaruan
alam untuk menegaskan adanya Tuhan sebagai pencipta. Tuhan dikatakan sebagai sebab
pertama, yang menunjukkan betapa Ia adalah sebab paling fundamental dari semua sebab-
sebab lainnya yang berderet panjang. Sebagai sebab pertama,maka Ia sekaligus adalah sumber
bagi sesuatu yang lain, yakni alam semesta

- Perspektif teologis

Ppendekatan agama dari perspektif teologis tidak akan terjadi Itu dilakukan di bawah prakarsa
manusia, tetapi itu terjadi berdasarkan pencerahan dari strata atas. Tanpa inisiatif Tuhan melalui
wahyu-Nya, manusia tidak bisa Jadilah dewa dan sembahlah dia
Ditinjau dari segi yang umum dan yang khusus ada dua cara beriman kepadaAllah SWT :

- Bersifat Ijmali
Cara beriman kepada Allah SWT yang bersifat ijmali maksudnya adalah, bahwakita
mepercayai Allah SWT secara umum atau secara garis besar.
- Bersifat Tafshili
Cara beriman kepada Allah SWT yang bersifat tafsili, maksudnya adalah mempercayai Allah
secara rinci. Kita wajib percaya dengan sepenuh hati bahwaAllah SWT memiliki sifat-sifat
yang berbeda dengan sifat-sifat makhluk Nya
1. Keyakinan dirinya kepada Tuhan
2. Ucapan yang mengikuti keyakinannya
3. Melakukan berbagai kegiatan hidup

Terbentuknya keimanan adalah karena peran Tuhan dan manusia. Peran Tuhan
Pembentukan iman terletak pada akal dan bakatnya potensi Tuhan disebut roh.Karena ada
alasannya semangat ini memberi manusia potensi untuk percaya pada
Tuhan.Bagaimanapun, potensi harus dipertimbangkan dengan cara yakin, buat itu jadi
keyakinan, lalu keyakinan juga butuh Peran manusia. Proses pembelajaran, kebiasaan,
pengalaman dan indoktrinasi guru, orang tua, penduduk setempat Kebiasaan lingkungan dan
sosial juga dapat menjadi factor lain mempengaruhi pembentukan keyakinan

e) Kesimpulan
Seperti disebutkan di atas, Tuhan dan manusia punya Hubungan yang sangat dekat atau
terkait, Tuhan adalah pencipta segala sesuatu, orang-orang di dunia dan alam diciptakan.
Tuhan tidak mentaati siapapun, tidak ada lagi diatas Tuhan atau zat lain yang sebanding
dengannya. Manusia tidak akan mampu membangun relasi yang harmoni dengan tuhan
apabila hidupnya lebih didominasi oleh kepentingan ragawi dan bendawi. Oleh karena itu,
sisi spritualis harus memainkan peran utama dalam kehidupan manusia sehingga mampu
merasakan kehadiran tuhan dalam setiap gerak dan sikapnya. Apabila kita mampu
mengasah sprtualitasnya sehingga ia dapat merasakan kehadiran tuhan maka ia akan dapat
melihat segala sesuatu dengan visi tuhan ( ilahi). Visi ilahi inilah yang sangat dibutuhkan oleh
ummat manusia sehinggasetiaptindak tanduk dan sikap perilaku manusia didasari dengan
semangat kecintaan
kepada tuhan sebagai manifestasi kebenaran universal dan pengabdian sertapelayanan
kepada sesame ciptaan tuhan dengan begitu akan terciptanya dunia yangdamai

Anda mungkin juga menyukai