Anda di halaman 1dari 13

“KONSEP AGAMA”

Di susun oleh :
A.Pengertian Agama
Secara etimologis kata agama berasal dari bahasa sanskerta. Kata ini
tersusun dari kata A dan Gama. A yang berarti tidak dan sedangkan Gama
berarti berjalan atau berubah. Jadi agama berarti tidak berubah. Demikian
juga menurut H. Muh. Said. sejalan pendapat itu Harun Nasution juga
mengemukakan, bahwa agama berasal dari bahasa Sanskrit. Menurutnya,
satu pendapaT mengatakan bahwa kata itu tersusun dari dua kata yaitu A =
tidak, dan Gama = Pergi. Dengan demikian agama berarti tidak pergi atau
tetap di tempatnya.[1]
K.H. Taib Abdul Muin, juga memeberi pendapat bahwa kata agama berasal
dari bahasa sanskerta, yang mana A berarti tidak, dan Gama berarti kocar
kacir. Jadi agama berarti tidak kocar kacir, dalam artian agama itu teratur.
Malfijt[] mengemukakan bahwa agama adalah system interaksi
kepercayaan dan perbuatan yang didasarkan atas adapt-istiadat
(kebudayaan) suatu masarakat yang secara bersama-sama percaya kepada
kuasa supernatural yang suci.
Teori Asal Mula Agama
Sejak dulu hingga sekarang banyak sudah para sarjana dan ilmuan yang mempelajari
agama menurut dari segi ilmu masing-masing. Terutama para ilmuan mencoba
mengkaji agama dari berbagai aspek.

Tylor menyebutkan mengkaji agama dengan sangat sederhana dan tanpa


memberikan penelian terhadap fungsi agama itu, kajian ini kemudian disebut
menjadi sebuah teori tentang “asal mula agama”. Menurutnya asal mula agama pada
awalnya berangkat dari kesadaran manusia akan adanya jiwa.

Selanjutnya Lang memunculkan teori baru yang ulasanya berbeda dengan


Tylor terutama dalam hal konsep jiwa dimana ia mengakatan bahwa di setiap jiwa
manusia ada memiliki kemampuan gaib yang dapat beraktivitas lebih kuat, akibat
lemahnya aktivitas pikiran manusia yang rasional. Selain itu Frezer membuat suatu
teori tentang asal mula agama bagi manusia. Teori yang dimaksudkan bias
dinamakan teori “batas akal”. Masih berhubungan dengan ini, Muller menyatakan
bagwa agama berasal dari keperluan dasar manusia untuk mencari sesuatu yang
berkenaan dengan kekuatan hakiki yang ada diluar dirinya danyang menguasai
hidupnya dan alam lingkungan, maka dari masalah itulah timbul gagasan tentang
dewa, ruh-ruh, dan tuhan.[]
•Komponen Dan Unsur Agama
A. Komponen Agama
Menurut Koentjaraningrat komponen agama itu ada lima yaitu Emosi
keagamaan, system keyakinan, system ritus dan upacara, peralatan ritus dalam
upacara dan penganut agama atau umat.[]
Berikut ini akan diuraikan kelima komponen tersebut secara sepintas dan ringkas :
Emosi keagamaan, adalah sebuah getaran yang menggerakan jiwa manusia untuk
menjalankan kelakuan dan kegiatan keagamaan.
System kepercayaan adalah merupakan hal yang paling utama dalam setiap agama,
karena semua yang disebut agama biasanya melibatkan idea atau kepercayaan
tertentu di suatu pihak dan beberapa amalan tertentu pula, artinya tidak satu pun
yang disebut agama jika tidak mempunyai kepercayaan terhadap hal yang bersifat
supernatural dan memiliki upacara agama sebagi manifestasi dari kepercayaan.
System ritus atau upacara agama adalah komponen penting dalam suatu agama
karena semua kelakuan agama tampak tergambar dalam ritual keagamaan.
Peralatan ritus atau upacara adalah sarana untuk mengadakan hubungan dengan
kuasa supernatural yang membawa kesan pisikologis, yang bukan saja kpada manusia
secara perorangan, tetapi juga kepada seluruh anggota jamaah agama itu.
Penganut agama atau umat adalah orang yang mengikuti atau menjalankan suatu
aktivitas didalam keagamaan tersebut
B. Unsur Agama
Unsur pertama yaitu kepercayaan terhadap
kekuatan Gaib.
Unsur kedua yaitu bahwa kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup di dunia dan di Akhirat
Unsur ketiga yaitu adanya rasa respons yang
bersifat emosional dari manusia.
Unsur keempat yaitu, paham tentang adanya
kudus dan suci dalam bentuk kekuatan gaib, dan dalam
bentuk kitab.
B. Funsi Agama Bagi Manusia.

a.Agama Sebagai Pemenuhan Kebutuhan


Rohani
b.Agama Sebagai Motivasi Dalam
Mencapai Kemajuan
c. Agama Sebagai Pedoman Hidup
d.Agama Sebagai Sarana Pendidika
Rohani
e.Agama Sebagai Bentuk Keseimbangan
f. Agama Sebagai Pembentuk
Kemantangan Jiwa
Fungsi Agama menurut Al-Qur’an dapat dikemukakan
sebagai berikiut:
1. Memberikan informasi kepada umat manusia, bahwa Tuhan itu Esa, karena itu
beribadat dan taat hanya ditunjukkan kepada-Nya..[]
2. Untuk mengontrol prilaku manusia baik dalam hubungannya kepada Allah maupun
kepada sesamanya. Dengan adanya konrol diharapkan umat manusia akan menjadi
hamba yang taat dan menjadi warga masyarakat yang baik.
3. Mendidik manusia agar berlaku jujur dan bertindak adil dalam segala hal[],karena
dengan jujur dan bertindak adil akan menciptakan kedamaian.
4. Mendidik manusia agar tidak bersikap sombong dan bersifat dendam.[]
5. Menamkan sifat social kemasyarakatan yang tinggi terhadap sesamanya dengancara
mengeluarkan berupa zakat[], infaq, dan shadekah.[]
6. Mendidik dan memotivasi kepada pemeluk agama untuk menumbuh kembangkan
siakp tolong menolong antara sesama, sebagaiman yang telah dipraktikkan oleh
kaum Anshar kepada kaum Muhajirin.[]
7. Agama merupakan motivator, dinamisator, stabilator dalamdiri manusia, hingga dia
senantiasa melakukan kebaikan dan meningalkan keburukan dengan kesadaran
bahwa segala yang dilakukan pasti diketahui oleh Tuhan Maha Pencipta.[]
8. Mendidik manusia agar dapat memilih dan menentukan akidah yang tepat dan benar-
benar sesuai dengan fitrah manusia[] ,guna mendapatkan kebahagian di akhirat.[]
9. Memberi motivasi agar manusia menuntut ilmu pengetahuan baik pengetahuan
tentang agama maupun umum.[]
10. Untuk membina akhlak dan persaudaraan intern dan antar ummat.[]
C. Agama dan Fitrah Manusia Di Dalam Al-Qur’an.
Dalam konteks ini perhatikan ayat Al-Qur’an QS.Rum:30
Artinya :
Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada
fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.(
QS.Rum:30 )

Informasi mengenai potensi beragama yang dimiliki manusia itu dapat pula dijumpai
dalam aya Al-Qur’an QS. Al-A’raf: 172 sebagai berikut.
Artinya :
dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami
menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)",( QS. Al-A’raf: 172 )
KESIMPULAN
Agama yang pada hakekatnya adalah keyakinan akan adanya Tuhan yang
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, maka sangat perlu dipahami
secaraseksama oleh setiap manusia.Dalam uraian ini akan kemukakan
pengertian agama, hubungan agama dengan manusia, manfa’at agama,
klasifikasi agama,dan agama Islam. Secara bahasa, perkataan ‘’agama’’ berasal
dari bahasa Sangsekerta yang erat hubungannya dengan agama Hindu dan
Budha yang berarti ‘’tidak pergi’’tetap di tempat, diwarisi turun temurun’’.
Adapun kata din mengandung arti menguasai, menundukkan, kepatuhan,
balasan atau kebiasaan.
Agama merupakan kebutuhan (fitrah) manusia. Berbagai pendapat
mengenai kefitrian agama ini dapat dikaji pada beberapa pemikiran. Misalnya
Einstein menyatakan bahwa sifat sosial manusialah yang pada gilirannya
merupakan salah satu faktor pendorong terwujudnya agama. Manusia
menyaksikan maut merenggut ayahnya, ibunya, kerabatnya serta para
pemimpin besar. Direnggutnya mereka satu persatu, sehingga manusia merasa
kesepian dikala dunia telah kosong. Jadi harapan akan adanya sesuatu yang
dapat memberi petunjuk dan pengarahan, harapan menjadi pencinta dan
dicintai, keinginan bersandar pada orang lain dan terlepas dari perasaan putus
asa ; semua itu membentuk dalam diri sendiri dasar kejiwaan untuk menerima
keimanan kepada Tuhan.
Hatur Nuwun Hatur Nuwun

Thank You

Hatur Nuwun Hatur Nuwun


PERTANYAAN:
1 .NURUL AFIFAH
BAGAIMANA PERANAN AGAMA SEBAGAI PEMATANGAN JIWA,JELASKAN DAN
SEBUTKAN CONTOH2NYA
JAWABAN: MANUSIA MEMBUTUHKAN AGAMA UNTUK MEMBENTUK KARAKTER
JIWANYA ,UNTUK SENANTIASA BERBUAT KEBAIKAN..KARENA SEMUA AGAMA
MENGAJARKAN KEBAIKAN
2 .NINDI VINTIANI
JELASKAN FUNGSI AGAMA SEBAGAI MOTIVATOR,DINAMISATOR,DAN STABILISATOR
,DAN BERIKAN CONTOH NYA
JWABAN: AGAMA SEBAGAI MOTIVASI MANUSIA AGAR SENANTIASA SELALU
MENJALANKAN PERINTAH ALLOH S.W.T CONTOHNYA
PENDAKWAH,PENCERAMAH.DINAMISATO ADALAH AGAMA SEBAGAI SESUATU YANG
MENJADIKAN HAL YANG MENYEBAPKAN TIMBULNYA TENAGA UNTUK SELALU BER
GERAK,CONTOHNYA TIDAK BERMALAS MALASAN.STABILISATOR,YAITU AGAMA SEBAGAI
PENENANG JIWA/MENSTABILKAN JIWA,,ARTINYA JIWA KITA AKAN TENANG APABILA
JIWA KITA DI DASARI OLEH AGAMA
3.AKBAR AULIYA PULUNGAN
APAKAH URUSAN POLITIK DAN AGAMA BISA DI KAITKAN
JAWABAN:SEPERTI KITA KETAHUI BAHWA PEMIKIRAN ATAU TINDAKAN POLITIK ITU TIDAK
BISA TERLEPAS DARI KEPERCAYAAN KE AGAMAAN.HAL INI DISEBABKAN OLEH SIKAP DAN
KEYAKINAN BAHWA SELURUH AKTIFITAS MANUSIA,TIDAK TERKECUALI POLITIK ,HARUS
DI JIWAI OLEH AJARAN2 AGAMA

Anda mungkin juga menyukai