BE A MOSLEM BE A COUNSELOR
(KONSEP DAN PRAKTIK KONSELING ISLAM)
Oleh : Dra. Djauharah Bawazir, Psi., M.Pd
1
Be A Moslem Be A Counselor
Kehidupan adalah sebuah perjalanan panjang, dengan ujung yang satu adalah dunia
dan ujung satu lagi adalah akhirat. Ilustrasi hubungan kehidupan dunia dan akhirat adalah
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat biji zarah pun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat biji zarah pun, niscaya
di akan melihat (balasan)nya pula.” (Q.S Az Zalzalah [99] : 7-8)
Siapa Manusia?
1. Makhluk yang unik
Makhluk terbaik.
Makhluk istimewa.
Apa yang terdapat pada manusia indah dan serasi baik dari bentuknya, maupun dari
fungsi biologis.
2. Khalifah dan Abdi
Dimuliakan oleh Allah dengan kedudukannya sebagai khalifah dan menjadi wakil
Allah dalam memelihara dan menjaga kelestarian dunia.
Penciptaan manusia sebagai khalifah semata-mata hanya untuk mengabdi kepada
Allah.
Irwan Prayitno (2005), manusia adalah makhluk Allah yang terdiri atas roh dan tanah
yang dilengkapi dengan potensi hati, akal dan jasad. Dengan hatinya manusia
berniat, dengan akalnya manusia berilmu dan dengan jasadnya manusia beramal.
3. Sistem Ciptaan Allah
Alam semesta adalah sistem ciptaan Allah. Matahari, bintang, manusia, binatang,
tumbuh-tumbuhan, atom, sampai partikel, semua berhubungan dan berada dalam
sistem ciptaan Allah.
Sebagai khalifah, pengelola alam semesta, serta makhluk paling sempurna di bumi,
sudah sepantasnya manusia berusaha memantaskan dirinya agar sesuai dengan
posisinya yang disandangnya yaitu posisi paling berpengaruh dalam sistem.
2
Be A Moslem Be A Counselor
Dimensi Kehidupan
Pada dasarnya kehidupan adalah perjuangan dan keniscayaan. Berbagai rangkaian
peristiwa akan mewarnai perjalanan kehidupan kita yang kemudian menghadirkan kerangka
kehidupan yang berbeda antara manusia satu dan yang lain.
1. Kehidupan Pribadi, mempunyai berbagai aspek yang saling mempengaruhi.
a. Sebagai makhluk Allah
b. Sebagai makhluk individu
c. Sebagai makhluk sosial
2. Kehidupan Karir, Islam sangat jelas mengarahkan manusia sengan visi agung yaitu
selamat dunia dan akhirat, untuk itu manusia perlu memiliki ilmu pengetahuan dan
melaksanakan usaha sehingga manusia akan mencapai kesejahteraan hidup.
3. Memiliki Ilmu Pengetahuan, sebagai fondasi awal untuk mencapai kehidupan, baik
kehidupan dunia maupun akhirat sehingga Islam sangat menjunjung tinggi ilmu
pegetahuan dengan menempatkan mereka yang mempunyai ilmu pengetahuan dengan
kedudukan tertentu.
4. Melakukan Usaha untuk Mencapai Kesejahteraan Hidup, kewajiban manusia untuk
mendapatkan kesejahteraan hidup yang tentu saja harus dilakukan dengan usaha.
5. Kehidupan Sosial Masyarakat, cerminan kehidupan yang kompleks dengan berbagai
macam latar belakang budaya, adat istiadat, kebiasaan dan keunikan yang ada di
dalamnya. Kehidupan di dalam masyarakat akan indah jika saling mencintai dan
menghargai hak orang lain serta fokus sebagai anggota keluarga dan anggota
warganegara.
6. Sebagai Anggota Keluarga, pentingnya menyelamatkan diri setiap individu berikut
keluarganya dari hal-hal yang mendekatkan diri pada kemaksiatan atau yang
mengundang murka Allah.
3
Be A Moslem Be A Counselor
7. Sebagai Anggota Masyarakat dan Warga Negara, peran kita di dalam negara akan
terlihat ketika kita mampu bermasyarakat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada
dalam masyarakat dan menjaga norma-norma kehidupan.
4
Be A Moslem Be A Counselor
5
Be A Moslem Be A Counselor
Untuk merespons protes, pada bulan September tahun 1958 Kongres Amerika
menyusun Undang-Undang Pertahanan Pendidikan Nasional/ National Defense
Education Act. (Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, 2006).
Peristiwa inilah yang merupakan land mark (peristiwa penting) dalam gerakan
bimbingan dan konseling. Adapun 3 tahapannya menurut Stiller kemudian ditambah
1 tahapan oleh Bradley (Jhon J. Pietrofesa et.al., 1980) yaitu :
a. Vocational Exploration, analisis individualis dan pasaran kerja.
b. Meeting Individual Needs, upaya membantu individu agar memperoleh
kepuasan kebutuhan hidupnya.
c. Transisional Professionalism, upaya profesionalisasi konselor.
d. Situational Diagnosis, analisis lingkungan dalam proses bimbingan dan gerakan
untuk menjauhi cara-cara terapi yang hanya terpusat kepada diri individu.
6
Be A Moslem Be A Counselor
7
Be A Moslem Be A Counselor
5) Pola pelayanan bimbingan dan konseling mulai dikemas dalam format “bk
pola 17”,
6) Dibentuknya kepengawasan bidang bk untuk bidang kepengawasan
sekolah,
7) Dikembangkannya sejumlah panduan pelayanan bimbingan dan konseling
di sekolah yang lebih operasional oleh IPBI.
d. Periode V : Lepas Landas (2001 – sekarang)
Terdapat beberapa masalah yang belum terkonsolidasi yang berkenaan dengan
sumber daya manusia (SDM).
Kelemahan berakar dari kondisi untrained, undertrained, dan uncommited para
pelaksana layanan.
Tahun-tahun setelah masa tinggal landas terjadi beberapa peristiwa yang
merupakan tonggak bagi pengembangan profesi konseling menuju era lepas
landas yaitu :
1) Penggantian nama organisasi profesi dari IPBI menjadi ABKIN.
2) Lahirnya UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
didalamnya memuat ketentuan bahwa konselor termasuk salah satu
tenaga pendidik (Bab 1 Pasal 1 Ayat 4).
3) Kerjasama pengurus besar ABKIN dengan Dikti Depdiknas tentang
standarisasi profesi konseling dan kerjasama ABKIN dengan direktorat
PLP dalam merumuskan kompetensi guru pembimbing (konselor) SMP
serta sekaligus memberikan pelatihan kepada mereka.
8
Be A Moslem Be A Counselor
Menurut Kamal Ibrahim Mursi dalam Achmad Mubarok (2000), aktifitas konseling yang
dijumpai pada zaman klasik Islam dikenal dengan nama hisbah atau ihtisab, konselornya
disebut muhtasib, dan klien dari hisbah tersebut dinamakan muhtasab’alaih.
Khalifah Umar bin Al Khattab adalah orang pertama yang mengatur pelaksanaan hisbah
sebagai suatu sistem dengan merekrut dan mengorganisir muhtasib (konselor).
Kemudian, ia menugaskan mereka ke segala pelosok negeri kaum muslimin guna
membantu orang-orang yang bermasalah. Khalifah berikutnya juga meneruskan
kebijaksanaan Umar sehingga ketika itu jabatan muhtasib menjadi jabatan yang
terhormat di mata masyarakat. (Achmad Mubarok, 2000)
Bentuk-bentuk Ihtisab/Hisbah (Kamal Ibrahim Mursi) yaitu :
1. Pemberian Nasihat (Mau’idzah Hasanah)
2. Bimbingan Ringan secara Individual
3. Bimbingan Berat secara Individual
4. Bimbingan Massal
9
Be A Moslem Be A Counselor
10
Be A Moslem Be A Counselor
Allah Maha Tahu kebutuhan manusia termasuk kelemahan hamba-Nya. Dalam rangka
mengarahkan menusia ke ahsanitaqwim, Allah menurunkan berbagai fasilitas untuk
mempermudah manusia melalui kehidupannya.
Fasilitas Utama yang diberikan Allah kepada Manusia adalah Al-Quran
Fasilitas Kedua adalah adanya Para Utusan Allah SWT (Para Rasul)
Fasilitas Ketiga berupa Potensi yang Ada di dalam Diri Manusia (akal dan hati)
Bimbingan
Mengenai bimbingan, disampaikan oleh Allah SWT dalam Al-quran : “Kitab (Alquran) ini
tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (Q.S. Al-
Baqarah[2]:2).
Terdapat pula firman Allah : “(Al-Quran) ini adalah penerang bagi seluruh manusia, dan
petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. Al Imran [3] : 138).
Terdapat pula : “Dan sesungguhnya telah kami berikan Al kitab (Taurat) kepada musa,
agar mereka (Bani israil) mendapat petunjuk.” (Q.S. Al mu’minun [23] : 49).
Apabila kita perhatikan, kata hudan pada beberapa ayat tersebut diterjemahkan sebagai
guidance yang artinya bimbingan. Pemahaman yang dapat kita tarik adalah bahwa
alquran atau ajaran islam itu sendiri merupakan sebuah bimbingan yang diberikan allah
swt. melalui rasulullah saw untuk membimbing seliruh umat manusia.
Dapat dikatakan bahwa bimbingan diarahkan baik kepada orang yang mempunyai
kesulitan psikologis maupun yang tidak mengalami kesulitan psikologis. Tujuannya
adalah agar orang tersebut dapat mencapai kebahagiandan kesejahteraan hidup.
Konseling
Firman allah berkenaan dengan konseling dapat kita perhatikan antara lain pada surat
Hud, yang artinya sebagai berikut. “Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasihatku jika
aku hendak memberi nasihat kepada kamu, sekiranya allah hendak menyesatkan kamu,
Dia adalah tuhanmu dan kepada-nya-lah kamu dikembalikan.” ( Q.S.Huud [11] : 34).
Pada ayat lain, yaitu dalam Q.S. As-Shu’ara, Allah berfirman yang artinya demikian: “Ia
hendak mengusir kamu dari negerimu sendiri dengan sihirnya; maka karena itu apakah
yang kamu anjurkan?”(Q.S.As Syuara’ [26] : 35).
11
Be A Moslem Be A Counselor
Konseling Islam adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar menyadari
kembali eksistensinya sebagai makhluk allah yang seharusnya hidup selaras dengan
ketentuan dan petunjuk allah sehingga dapat mencapai kebahagiaan didunia dan akhirat
(M. Arifin, 1994).
Kegiatan bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk membantu individu dalam
menanggulangi penyimpangan perkembangan dirinya. Dengan demikian, ia dapat
kembali menyadari perannya sebagai khalifah di muka bumi yang berfungsi untuk
mengabdi kepada allah swt.
Dalam islam konsep bimbingan dan konseling mengaju pada ajaran islam yang
bersumberkan alquran dan sunah rasulullah , meskipun akal pikiran juga tetap digunakan
untuk menganalisis masalah. Hal demikian disebabkan oleh prinsip bahwa konsep
bimbingan dan konseling islam menjadikan syariat islam sebagai lndasan berpikirnya.
Dasar Filosofi
Manusia harus selalu beribadah kepada allah, sesuai dengan firman allah dalam surat
ad-dhariat tentang dasar fungsi manusia diciptakan. “Dan aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menyembah-ku. Dan aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menymbah-ku.” (Q.S.Adz Dzariat [51] :56).
Manusia mempunyai tugas untuk memberi nasihat (konseling) kepada orang lain. Firman
allah Q.S.Al’ashr yang artinya: “Demi masa, sesungguhnya menusia benar-benar dalam
kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat
menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya mentaati
kesabaran.” (Q.S.Al ‘Ashr [103] : 1-3).
Tujuan
Secara umum, bimbingan dan konseling islam bertujuan membantu manusia untuk
mempermudah proses pencapaian tujuan penciptaannya, baik sebagai abdi Allah SWT.
Maupun sebagai khalifah dimuka bumi ini. Bimbingan kepada manusia agar menyadari dan
memahami bahwa segala hal yang didapatkan, dialami, dan dilakukan hendaknya membuat ia
selalu mengingat dan mengharap ridha Allah SWT.
Secara khusus, bimbingan dan konselingislam bertujuan sebagai berikut.
Meningkatkan kenyakinan terhadap Allah SWT.
Menambah kesadaran manusia bahwa manusia tidak pernah bebas dari masalah.
Memberikan pemahaman kepada manusia bahwa mereka memiliki potensi.
Memberikan pemahaman kepada manusia bahwa ia dapat memaafkan kesalahan diri
sendiri dan orang lain.
Mencapai kebahagian dunia dan akhirat.
12
Be A Moslem Be A Counselor
Visi
Visi dari bimbingan dan konseling Islam adalah Al Islam sebagai satu-satunya jawaban
yang benar dan bersih terhadap semua persoalan manusia. Ia mencakupi seluruh aspek
kehidupan manusia, sebagaimana dalam firman-nya berikut ini. “(Dan ingatlah) akan hari
(ketika) kami, bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri,
dan kami datangkan kamu (muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan kami
turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta
rahmat dan kabar gerbira bagi orang-orang yang berserah diri.” (Q.S.An Nahl [16] : 89).
Misi
Misi bimbingan konseling Islam adalah membantu individu mewujudkan dirinya sebagai
manusia seutuhnyaagar mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Secara spesifik, misi bimbingan dan konseling Islam adalah upaya pendidikan dalam
melahirkan generasi unggul, diantaranya dengan:
Menumbuhkan kesadaran akan tujuan hidup di dunia sebagai hamba Allah swt;
Menumbuhkan kesadaran akan fungsi hidupnya di dunia sebagai khalifah Allah swt;
Menumbuhkan sikap konsisten dalam menjalankan perintah Allah swt;
Mendekatkan diri kepada Allah swt;
Menjadikan shalat dan sabar sebagai penolong dalam menghadapi permasalahan hidup,
dan
Membentuk nilai-nilai positif (akhlak yang baik) sehingga dapat mengendalikan dan
mengatur perilakunya dalam berinteraksi dengan sesamanya.
Ruang Lingkup
Bimbingan Akidah
Bimbingan Ibadah
Bimbingan Muamalah
Sasaran
Untuk mengatasi segala kesulitan hidup, iman dan ketakwaan seseorang yang sedang
mengalami kesulitan perlu dibangkitkan sehingga dapat menjadi telaga pendorong
terhadap kemampuan dirinya dalam mengatasi segala kesulitan hidup yang dihadapi.
13
Be A Moslem Be A Counselor
Dengan demikian, diharapkan ia akan tegak kembali kesadarannya sebagai pribadi yang
harus mengarungi kehidupan nyata dalam masyarakat dan alam sekitar.
Kedudukan iman dan takwa pada hakikatnya adalah sebagai pendorong yang dapat
membangkitkan bilamana nilai-nilainya dapat diaktualisasikan secara tepat dan terarah
kepada penyadaran harta pribadi sebagai muslim sejati. Oleh karena itu, sasarana
bimbingan dan konseling Islam adalah membangkitkan daya rohanih menusia melalui
iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.
14
Be A Moslem Be A Counselor
Proses Bimbingan
Pendekatan dalam proses bimbingan :
1. Keteladanan, Rasulullah melakukan keteladanan dalam membimbing umatnya dengan
keberhasilan yang sangat luar biasa.
2. Memberikan Perhatian, merupakan siraman segar bagi jiwa seseorang yang dapat
menguatkan rasa percaya diri.
3. Memberikan Pujian, memuji perbuatannya, bukan orangnya.
4. Melakukan Pembiasaan, menanamkan pembiasaan.
5. Memberikan Nasihat, nasihat dapat berbentuk anjuran atau metafora yang dimunculkan
dalam bentuk kisah.
6. Membarikan Anjuran, tidak mengandung kesan pemaksaan.
7. Menyampaikan kisah, informasi masa lalu yang benar-benar terjadi.
8. Memberikan Hukuman, konsekuensi logis sebagai akibat pelanggaran.
Langkah-Langkah Bimbingan
1. Pengumpulan Data/Informasi
Identitas diri, berbagai aspek yang menjadi keunikan probadi konseli.
Kondisi jasmaniah dan kesehatannya.
Potensi atau kemampuan yang dimiliki.
Sikap dan minatnya.
Watak dan temperamennya.
15
Be A Moslem Be A Counselor
16
Be A Moslem Be A Counselor
17
Be A Moslem Be A Counselor
Proses Konseling
Contoh dalam Alquran
Penghancuran berhala oleh Nabi Ibrahim As dan menghidupkan burung yang telah
mati.
Dengan kejadian itu, Nabi Ibrahim AS melihat rahasia Ilahi yang tidak dapat dilihat
oleh orang lain sehingga memperkokoh keteguhan beliau untuk terus menyeru
kepada umat manusia untuk mengesakan Allah SWT.
Proses Konseling pada Masa Rasulullah SAW
Dialog Rasulullah SAW dengan para sahabat.
Perjanjian Hudaibiyah, pada persitiwa perjanjian tersebut mengajarkan proses
konseling dengan cara mencontohkan secara langsung agar konseli mengikuti
contoh tersebut.
Khutbah Rasulullah SAW, dialog singkat melalui proses tatap muka, baik perorangan
maupun kelompok.
Langkah-Langkah Konseling
1. Pengumpulan Data, informasi.
2. Pengorganisasian Data, pemilahan data pokok dan pendukung.
3. Diagnosis, perumusan atau kesimpulan sementara.
4. Prognosis, menentukan hubungan masa lalu, masa kini dan masa depan yang dapat
menerangkan sebab-sebab gejala.
18
Be A Moslem Be A Counselor
19
Be A Moslem Be A Counselor
Proses layanan konseling perlu dicatat dengan baik dalam satu buku dan ditempatkan
pada tempat yang cukup rahasia karena menyangkut hal-hal yang rahasia konseli.
20
Be A Moslem Be A Counselor
Siapa Konselor?
Konselor atau pembimbing adalah seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan
konseling/penyuluhan, berlatar belakang pendidikan minimal sarjana strata 1 (S1) dari
jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan (PPB), Bimbingan konseling (BK), atau
bimbingan penyuluhan (BP).
Konselor di indonesia mempunyai organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan
konseling indonesia (ABKIN).
Konselor bergerak terutama dalam konseling di bidang pendidikan, tetapi juga merambah
pada bidang industri dan organisasi, penanganan korban bencana, dan konseling secara
umum di masyarakat. Khusus bagi konselor pendidikan yang bertugas bertanggung
jawab memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik di satuan
pendidikan (sering di sebut guru BP/BK atau guru pembimbing), ia tidak diwajibkan
mempunyai sertifikat terlebih dulu.
Konselor adalah orang yang yang memiliki keahlian atau kemampuan untuk memberikan
bimbingan dan arahan kepada konseli. Bimbingan maupun arahan tersebut dimaksudkan
agar konseli dapat mengambil keputusan, menentukan pilihan, serta menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi oleh konseli.
Konselor meliputi :
1. Orang tua
2. Guru
3. Dai
4. Murabbi
Adapun risalah (apa-apa yang disampaikan) adalah:
Membacakan kepada manusia ayat-ayat Allah
Membersihkan jiwa-jiwa manusia
Mengajarkan Al-kitab dan Al-hikmah kepada umatnya
Mengajarkan apa-apa yang belum diketahui umatnya.
Murabbi tidak merasa ragu untuk menyampaikan ilmu islam kepada mad’u (objek
da’wah) karena mereka memiliki :
“Izzah” yang membuat mereka merasa mulia dan bangga akan fikrah Islam
yang mereka miliki;
21
Be A Moslem Be A Counselor
22