Kelompok 6
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang
makalah tepat pada waktunya. Tidak lupa shalawat serta salam bagi suritauladan
dan panutan kita semua, baginda Rasullah SAW yang membawa umatnya menuju
jalan yang lurus, sehingga kami diberi kesehatan dan kemudahan untuk
Makalah ini disusun sebagai syarat dalam rangka memenuhi nilai tugas
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................1
A. Latar Belakang........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................2
C. Manfaat Penulisan...................................................................2
A. Kesimpulan..............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Hal – hal apa saja yang menyangkut tentang kiamat seperti pengertian, tanda –
2. Hal – hal apa saja yang menyangkut tentang takdir seperti pengertian,
kehidupan manusia ?
C. MANFAAT PENULISAN
1.Mengetahui. Hal – hal apa saja yang menyangkut tentang kiamat seperti
2.Mengetahui Hal – hal apa saja yang menyangkut tentang takdir seperti
PEMBAHASAN
Iman kepada hari akhir adalah salah satu rukun iman yang wajib kita yakini
selain iman kepada Allah SWT. Menurut Prof. Dr. Quraisy Syihab, dalam bukunya
Wawasan Al-Qur’an halaman 80, dua rukun iman inilah yang paling banyak
disebutkan dalam Al-Quran. Terbukti al-Qur’an selalu menyebutkan Iman kepada
Hari Akhir dan Iman kepada Allah selalu bersamaan dan berurutan.
Menurut Prof. Quraisy Syihab keimanan kepada Allah tidak sempurna
kecuali dengan keimanan kepada hari akhir. keimanan kepada Allah menuntut
adanya amal perbuatan, sedangkan amal perbuatan baru sempurna motivasinya
dengan adanya keimanan tentang adanya hari akhir. Karena kesempurnaan
ganjaran dan balasannya hanya ditemukan di akhirat nanti. Untuk memperkuat
argumennya, beliau menyatakan bahwa kata "yaumul akhirat" saja terulang 24
kali, disamping kata "akhirat" terulang 115 kali dalam Al-Quran.
Selain itu, Al-Quran selalu menggugah hati dan pikiran manusia dengan
menggambarkan peristiwa-peristiwa hari akhirat, dengan nama-nama yang unik,
misalnya Al-Zalzalah, Al-Qari'ah, an-Naba', al-Qiyamah. Istilah-istilah (yang
menjadi nama surat Al-Quran) itu mencerminkan peristiwa dan keadaan yang
bakal dihadapi oleh manusia pada saat itu, dengan tujuan agar manusia beriman
kepada Allah dan hari akhirat, karena manusia akan bertemu Allah, dan manusia
pasti akan mati, karenanya manusia jangan lengah, lupa diri, jangan terpesona
dengan kehidupan dunia yang temporal dan menipu, manusia jangan
mempertuhankan harta, karena harta tidak dapat menolong pemiliknya dari siksa
Allah dihari akhirat.
Kapan hari kiamat akan tiba memang rahasia Allah, pengetahuan kita
hanya terbatas pada tanda-tanda akan kedatangannya. Prof. Bey Arifin dalam
bukunya Hidup Sesudah Mati (hal 182-196) setelah mengutip beberapa hadis
rasulullah melukiskan tanda-tanda hari Kiamat ada 15 peristiwa yang terlebih
dahulu, dari 15 peristiwa itu menurut beliau 3 diantaranya adalah yang paling
penting sebagai berikut:
a) Munculnya Dajjal
Dajjal artinya pembohong yang kerjanya cuma menyesatkan manusia.
Dajjal ada 2 macam. Dajjal kecil dan Dajjal besar. Dajjal-Dajjal menyebabkan
kerusakan-kerusakan dalam masyarakat. Kerusakan-kerusakan yang
ditimbulkan oleh Dajjal kecil itu dinamakan Kiamat Kecil. Dan Dajjal-Dajjal kecil
itu telah lahir dan mungkin dapat kita temukan disekitar kita. Sedangkan Dajjal
besar adalah pembohong kaliber besar yang kerjanya membohongi dan
menyesatkan umat manusia dan mereka akan muncul menjelang Kiamat kubra
(kiamat besar) tiba.
b) Turunnya Isa ibnu Maryam as.
Menurut A. Hasan dalam bukunya Verslag Debat Pembela Islam menerangkan
bahwa ada lebih kurang 30 buah hadis yang menerangkan akanturunnya Isa ibnu
Maryam AS. Kedatangannya adalah untuk membunuh semua babi dan
menghancurkan semua salib. Ulama mentakwilkan sebagai kehancuran dan
lenyapnya agama Kristen dan memperkuat agama Islam. Dan kedatangan Isa
anak Maryam itu adalah sesudah munculnya Dajjal.
c) Turunnya Imam Mahdi
Kepercayaan akan kehadiran Imam Mahdi pada akhir zaman telah merata
dikalangan kaum muslimin. Mahdi artinya yang mendapat petunjuk. Kata Mahdi
tidaklah terdapat dalam Al-Quran.
1. Alam Barzakh
Alam Barzakh merupakan alam kubur dan biasanya alam ini disebut juga sebagai
alam penantian karena dalam fase ini manusia menantikan datangnya hari
kebangkitan mereka. Di alam ini manusia akan menerima semua ganjaran atas
perbuatan mereka selama di dunia. Ada beberapa golongan orang yang akan
menerima siksa kubur, diantaranya adalah:
Perbuatan yang dapat menolong kita dari siksa kubur adalah sholat, zakat, puasa,
perbuatan yang baik, menyambung tali silaturrahmi, berbuat baik kepada orang lain.
2. Ditiupnya sangkakala
Ketika sangkakala ditiup, maka pada hari itu adalah terjadinya hari kiamat.
Sangkakala adalah terompet yang ditiup oleh malaikat Israfil sebagai tanda kiamat
telah datang. Tiupan pertama akan memusnahkan seluruh manusia dan alam
seisinya, sedangkan tiupan kedua adalah tiupan untuk membangkitkan seluruh
manusia dari alam Barzakh.
4. Padang Mahsyar
Fase selanjutnya adalah dikumpulkannya seluruh manusia di padang Mahsyar untuk
dihisab atau dihitung semua amal perbuatan yang telah dilakukannya. Sehari di
tempat ini sama dengan 5.000 tahun lamanya di dunia.
6. Hisab
Hisab adalah proses penghitungan semua amal perbuatan manusia dan seluruh
anggota badan akan menjadi saksinya.
7. Mizan
Setelah semua amal perbuatan manusia di hitung maka selanjutnya adalah proses
penimbangan. Sehingga akan terlihat lebih banyak manakah perbuatan baik atau
perbuatan buruk yang telah dilakukan manusia. Orang kafir dan orang syirik otomatis
akan masuk neraka.
8. Telaga
Kehidupan setelah hari kiamat selanjutnya adalah meminum air dari telaga. Barang
siapa yang minum maka tidak akan haus selamanya.
9. Shirat
Shirat merupakan jembatan yang harus dilewati oleh manusia untuk menuju surga.
Jembatan ini di bentangkan di atas neraka jahannam. Bagi orang mukmin yang
mampu melewati jembatan ini maka mereka akan masuk surga.
H. PENGERTIAN TAKDIR
Beriman kepada takdir artinya seseorang mempercayai dan meyakini bahwa
Allah SWT telah menjadikan segala makhluk dengan kudrat dan iradatnya dan dengan
segala hikmahnya. Kewajiban setiap orang Islam untuk mempercayai atau meyakini
takdir sebagaimana ia beriman kepada rukun iman yang lain. Iman kepada takdir
sering disebut juga dengan iman kepada qada dan qadar. Qada artinya ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT sejak zaman azali tentang segala sesuatu
yang menyangkut makhluknya, seperti bulan mengitari matahari, api membakar, nasib
baik dan buruk, manfaat dan malapetaka, sukses dan gagal, sehat dan sakit dan
sebagainya. Sedangkan qadar adalah perwujudan dari ketentuan-ketentuan Allah
SWT yang telah ada sejak zaman azali.[1]
Beriman kepada takdir bagi setiap orang muslim bukan dimaksudkan untuk
menjadikan manusia lemah, fasif, statis atau manusia yang menyerah tanpa usaha.
Bahkan dengan beriman kepada takdir mengharuskan manusia untuk bangkit dan
berusaha keras demi mencapai takdir yang sesuai dengan kehendak atau yang di
inginkan.
Sebagaimana firman Allah di dalam surat Ar-ro’du
)11 : ( الرعد ان هللا ال يغير ما بقو م حتى يغير وا ما با نفسهممم
Artinya:
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum ( masyarakat)
sehingga mereka mengubah (dapat) mengubah nasib mereka sendiri.
Manfaat langsung yang dapat dirasakan oleh setiap orang yang beriman kepada
takdir diantaranya ialah, mendorong lahirnya niat dan keberanian dalam menegakkan
kebenaran, menimbulkan ketenangan jiwa dan pikiran, tidak putus asa dalam
menghadapi setiap persoalan dan selalu tawakkal kepada Allah dalam menghadapi
segala persoalan hidupnya.
Sebagaimana firman Allah dalam Al- Qur’an
) : ( الحديد ما اصا ب من مصيبة فى االرض وال في انفسكم اال فى كتب من قبل ان نبر اها ان ذلك على هللا يسير
Artinya:
Tiada suatu bencana pun yang menimpa dibumi dan (tidak pula) pada dirimu
sendiri melainkan telah tertulis dalam kitssssab ( Lauhul Mahfuz) sebelum kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah. ( QS. Al-Hadid :22)
Dalam persoalan mengimani takdir, orang Islam sepakat perlunya meyakini atau
mempercayai adanya ketentuan-ketentuan Allah yang berlaku bagi semua makhluk
yang ada di alam semesta ini. Namun mereka berbeda dalam memahami dan
mempraktekkannya. Ada diantara mereka yang memahami bahwa adanya takdir Allah
berarti manusia tidak memiliki kemampuan untuk memilih, segala gerak dan
perbuatan yang dilakukan manusia pada hakikatnya adalah dari Allah semata.
Manusia menurut mereka sama dengan wayang yang digerakkan oleh ki dalang,
karena itu manusia tidak mempunyai bagian sama sekali dalam mewujudkan
perbuatan-perbuatannya. Pendapat ini dikeluarkan oleh golongan jabariyah yang
dipelopori oleh Jahm bin Safwan.
Pendapat yang lain memahami bahwa manusia mampu mewujudkan tindakan dan
perbuatannya. Tuhan tidak ikut campur tangan dalam perbuatan manusia itu, dan
mereka menolak segala sesuatu terjadi karena takdir Allah SWT.Paham mereka
dalam hal ini sama dengan pendapat Mu’tazilah . Dan golongan mereka disebut
dengan aliran Qadaryah yang dipelopori oleh Ma’bad Al- Jauhari dan Ghailan Al-
Dimsiki.
d. Mengimani bahwa seluruh yang ada, zatnya, sifatnya dan geraknya diciptakan
oleh Allah.
K.MACAM-MACAM TAKDIR
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beriman kepada hari kiamat atau hari akhir merupakan rukun iman yang kelima,
tidak ada yang tahu kapan hari kiamat itu akan datang, tetapi kita sebagai muslim
sudah seharusnya untuk mengimani dan mempercayainya.
Agama Islam termasyhur sebagai agama tawakkal mengarah kepada takdir,
menerima nasib yang menimpa dengan sabar. Oleh sebab itu, orang mengatakan
bahwa ummat Islam menjadi ”fatalistis” artinya menyerah, menerima saja nasib yang
menimpanya. Tidak ada kekerasan hati untuk berusaha dengan tenaga sendiri,
menolak apa yang tidak disukainya atau berusaha untuk mencapai sesuatu yang
diingininya. Untung dan malang adalah takdir Allah.
Sebaliknya begitulah seterusnya fatalisme itu menyebabkan orang Islam menjadi
fanatic, menjadi nekat, tak takut mati, berani menyambung nyawa dengan tidak
memikirkan bahaya dan bencana yang dihadapi.Segala kepercayaan tentang kadar
dan takdir, yang mewajibkan kita untuk bertawakkal dan sabar timbul dan berdasarkan
atas ajaran tauhid.
DAFTAR PUSTAKA
Busyra, Ahmad Zainuddin, Buku Pintar Aqidah Akhlaq dan Qur’an Hadis, (Yogyakarta: Azna
Books, 2010).
Ilyas, Yunahar. 1992. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta : Lembaga Pengkajian dan
Pengalaman Islam.
Qardhawi, Yusuf. Tauhid dan Fenomena Kemusyrikan, terj. Ha. Abd Rahim Harits, Pustaka
Darul Hikmah Bima, cet.1.th.1987.