Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP RASUL


Dosen Pengampu: Dr. H. Alfan Syafi’I, Lc., Mpd. I.

Disusun Oleh:
Ari Anggi Purnamasari
Fitri Amalia
Irma Ismayanti
Isyah Nur Haisyah
Siti Maisaro

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARI’AH
SEKOLAH TINGGI ILMU SYARI’AH HUSNUL KHOTIMAH
Desa Maniskidul Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan 45554 Jawa Barat
Telp. 0232-8617988 Fax. 0232-613809 HP: 0852 9592 5199 Website:
www.stishusnulkhotimah.ac.id
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada jungjungan kita Nabi besar Muhammad SAW
berserta keluarga dan sahabat – sahabatnya yang telah memperjuangkan agama islam.
Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam Menyusun makalah ini banyak yang
membantu terhadap usaha kami, mengingat hal itu dengan segala hormat kami sampaikan rassa
terima kasih sedalam-dalamnya.
Adapun dari tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
Pancasila. Selain, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang KEBUTUHAN
MANUSIA TERHADAP RASUL bagi para penbaca dan juga bagi penulis.
Kami menguncapakan terima kasih kepada Dr. H. Alfan Syafi’I, Lc., Mpd. I, sebagia dosen Islam dan
Ilmu Pengetahuan yang telah memberikan tugas ini. Jadi, kita dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang belajar yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kiritik dan
saran yang membangunkan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kuningan, 14 Oktober 2022

Penyusun
Daftar Isi
JUDUL....................................................................................................................

KATA PENGANTAR...........................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..............................................................................


B. Rumusan Masalah........................................................................................
C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

A. Kebutuhan manusia terhadap Rasul.............................................................


B. Makanatur Rasul..........................................................................................
C. Sifat – sifat Rasul ........................................................................................
D. BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Allah SWT menciptakan lagit dan bumi beserta isinya bukan tanpa sebab. Seperti halnya
penciptaan manusia yang diciptakan berbeda dari makhluk – makhluk lainnya. Manusia diciptakan
begitu sempurna,berakal, memiliki sifat sosial, dijadikan sebagai khaligah, dan juga memiliki derajat
tinggi di hadapan Allah SWT.

Namun disamping itu semua, manusia memiliki rasa ingin tau yang sangat tinggi. Keingintauan
yang bergejolak di dalam benak manusia memiliki kecenderung untuk selalu ingin mampu dijawabnya.
Sepanjang ada keingintauan yang belum mampu terjawab maka manusia akan merasa risau dan gelisah
serta membuat manusia bertindak secara irrasional atau melakukan suatu Tindakan yang tidak masuk
diakal. Contohnya seperti meminta bantuan dengan menyembah kepada patung atau hal yang ghaib
selain tuhan pencipta-Nya.

Berdasarkan hal – hal di atas, bahwasanya kita tahu manusia membutuhkan tuntuan atau agama
yang dapat menyelaraskan kehidupan mereka ke jalan yang benar. Agar manusia mengetahui asal mula
penciptaan dan dikembalikannya manusia pada akhir kehidupan. Tanpa harus menghilangkan rasa takut
dalam diri manusia serta tetap tercapainya sebuah kebahagiaan.

B. Rumusan Masalah
1. Kenapa manusia membutuhkan Rasul?
2. Apa itu makanatur Rasul?
3. Apa saja Sifat – sifat Rasul?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui kenapa manusia membutuhkan Rasul.
2. Untuk mengetahui apa itu makanatur Rasul.
3. Untuk mengetahui Sifat – sifat Rasul.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Manusia terhadap Rasul
Pada dasarnya manusia diciptakan lengkap dengan fitrahnya. Fitrah inilah yangt
menjadikannya tetap berbeda di atas jalan yang benar, jka dia diikuti secara konsisten.
Inilah yang dinyatakan oleh allah Swt dalam firman-Nya, “Maka hadapkanlah wajahmu
dengan lurus kepada agama Allah;(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah mencitakan
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Q.S. Ar Rum: 30).
Secara umum, fitrah yang dimaksud oleh Allah Swt dalam ayat ini menurut para
ulama ada kecenderungan untuk memegang agama tauhid (mengesakan Allah Swt
semata). Namun fitrah yang suci ini seringakali dirusak oleh setan melalui lingkungan
dan otng tua. Inilah yang ditegaskan oleh baginda Nabi Saw dalam sabdanya,
“Sesungguhnya setiap anak terlahir dalam kondisi fitrah, kedua orang tuanya lah yang
menjadikan dia Yahudi. Nasrani maupun Majusi.” (H.R. Muslim).
1. Fitrah
Secara rinci, fitrah yang dimaksud ini meliputi tiga aspek keyakinan akan
keberadaan Sang Khaliq. Semua manusia, termasuk kaum atheis menyakini bahwa alam
semesta ini tercipta bukan terjadi tiba-tiba. Sebagi bukti sampai hari ini taka da satupun
manusia yang mengaku telah menciptakan alam semesta ini, hingga Fir’aun pun tidak
melakukannya. Dia hanaya mengaku sebagi tuhan yang wajib disembah, tetapi gagal
membutikan dirinya bisa menerbitkan matahari dari barat sebagaimana Allah telah
menerbitkannya dari timur. Hal itu tertuang dalam Al-Qur’an Surah Al – Baqarah ayat
[258].Kaum musyrik zaman dulu jauh lebih objektif dari pada orang – orang musyrik saat
ini. Ada percakapan seorang musyik dan seorang yang beriman: “Katakanlah:”maka
apakah kamu tidak ingat?”. Katakanlah: “siapakah yang Mempunyai lagit yang tujuuh
dan Ynag Mempunyai ‘Arsy yang besar?”. Mereka akan menjawab: “kepunyaan
Allah,”Katakanlah:”Maka apakah kamu tidak bertakwa?”. Katakanlah: “Siapakah
yang ditangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melidungi, tetapi
tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?”Mereka akan
menjawab:”Kepunyaan Allah.”Katakanlah:”(Kalau demikian), maka dari jalan
manakah kamu ditipu?”(Q.S. Al Mu’minun (23): 84-89).
2. Menghamba
Kecenderungan untuk menyembah tuhan. Kecenderungan ini menjadikan manusia
menganggap bahwa pohon-pohon besar, batu-batu besar, berhala, patung, matahari,
bulan, bintang, pelanet, angin, api bahkan hewan sebagai tuhan yang wajib disembah.
Artinya, secara alami mereka meyakini adanya tuhan lalu keyakinan ini mendorong
mereka untuk menyembah benda-benda dan makhluk-makhluk tersebut. Kondisi inilah
yang melatarbelakangi diutusnya Nuh As dan rasul – rasul berikutnya kepada kaumnya
hingga Muhammad Saw. Manusia yang dibekali dengan fitrah untuk meyakini adanya
tuhan dan menyembahnya ini harus dibimbing. Dan menjadi ‘kewajiban’ Allah untuk
menyembah-Nya. Hal ini karena Allah Swt, sang pencipta yang wajib disembah tidak
berkenan disembah secara sembarangan dan tanpa aturan atau sesuai selera manusia.
Inilah inti risalah para Nabi dan rasul yang diutus Allah untuk setiap generasi sejak Nabi
Nuh As hingga Nabi Muhammad Saw, sebagaimana fitrman Allah Swt dalam surah An-
nahl ayat 36.
3. Ketertiban Hidup
Kenginan untuk hidup damai dan teratur.tak ada manusian yang ingin hidup
semrawut,carut marut,dan penuh konplik.ini fitrah manusia sejak lahir.jika ada yang
menginginan sebaliknya,pasti fitrohnya telah rusak.sebab kerusakan fitroh ini adalah
kecendrungan manusia untuk mengikuti hawa nafsu dan bisikan setan,hingga bumi yang
damai ini berubah menjadi medan perang yang ganas.manusia saling bunuh membunuh
karena rebutan makanan dan kekuasaan.mereka menghalalkan segala cara demi meraih
tujuan.karena pengarug nafsu yangliar dan bisikan yang menip,manusia cendrung
menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal sehingga kehidupan dunia
menjadi runyam,seolah tanpa aturan.maka selain itu,mengenalan manusia pada sang
pencipta dan mengajarkan tata cara ibada,rosul juga memiliki tugas menyampaikan
pedoman hidup agar manusia bisa hidup damai dan teratur,bahkan jka umat islam
terpaksa harus berperang demi menghilangkan kezaliman,nabi saw tidak henti-henti
mengingatan ;jangan bunuh kaum Wanita,anak-anak,orang-orang jompo,dan mereka
yang bersembunyi di tempat -tempat ibadah,jangan kalian bakar rumah-rumah,gereja,dan
kebun-kebun,hingga dalam kondisi perangpun diatur sedemikian rupa agar umat islam
tidak bertindak barbar.mengenalkan manusia kepada allah swt,mengari mereka tata cara
beribadah kepadanya dan menyampaikan pedoman hidup (syariah) inilah hikma
diutusnya para rosul dan manusia sangat membutuhkan itu.

B. Makanatur Rasul
Muhammad Rasulullah SAW adalah sebagai hamba di antara hamba-hamba Allah lainnya.
Sebagai hamba maka Rasul mempunyai ciri yang juga sama dengan manusia lainnya seperti beliau
serbagai manusia, mempunyai nasab jdan jasadnya. Sebagai hamba ini menunjukkan bahwa Nabi
adalah manusia biasa yang Allah berikan kemuliaan berupa wahyu dari Allah. Untuk mengetahu Nabi
sebagi hamba dapat kita ketahui pasti dari perjalanan sirah Nabi, khususnya didalam fiqh sirah.
Selainitu Nabi Muhammad SAW juga sebagai rasul diantara para rasul. Sebagi rasul, Nabi
menyampaikan risalah, menjalankan amanah dari Allah, dan sebagai pemimpin dari ummat.
Perjalanan Nabi sebagai Rasul sebagai Rasul dan menyampaikan dakwah dan misi dapat dilihat dari
dakwah-dakwah Nabi seperti di dalam fiqh dakwah. Selain itu Nabi Muhammad SAW juga
membawa sunnah yang dijadikan sebagai fiqhul ahkam . kedudukan rasul dapat digambarkan didalam
sirah nabi, sunnahnya dan dakwahnya sehingga dari kedudukan ini banyak yang kita ambil sebagai
fiqh sirah, fiqh ahkam dan fiqh dakwah.
1. Abdun min Ibadillah (Hamba).
Rasul Muhammad SAW adalah sebagai hamba dan manusia biasa yang juga makan, minum,
pergi ke pasar, beristeri, berniaga dan segala aktiviti manusia dikerjakan dan ditunaikan
dengan baik, Rasul melaksanakan keperluan dan keperluan sebagaimana manusia lainnya
melaksanakan keperluannya. Dari keadaan ini dapat disimpulkan bahwa Rasul sebagai
manusia dan kita pun sebagai manusia sehingga apa yang dikerjakan oleh Nabi juga dapat
dilaksanakan oleh kita secara baik. Tidak ada alasan untuk tidak mengerjakan perintah rasul
karen Allah telah mengutus Rasul dari kalangan manusia juga. Yang membedakan rasul
dengan manusia yang lain ilalah Rasul mendapat wahyu iaitu meyuruh kita mengilahkan
Allah sahaja.
Dalil:
 Q.28:110, Rasul adalah manusia biasa seumpamamu.
” Katakanlah:Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang siwahyukan
kepadaku:”Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah tuhan yang Esa.””barang siapa
mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaknya ia mengerjakan amal yang
saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang dalam beibadah kepada Tuhannya.”

 Q.17:1, Rasul disebut oleh Allah Sebagai hambanya.


”Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al
Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya [847]agar kami
perlihatkan kepadanya Sebagian darri tanda-tanda(kebesaran) kami. Sesungguhnya dia
adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
2. Imamatul Ummat (Penuntun).
Nabi Muhammad SAW sebagai rasul juga sebagi imam yang bertanggung jawab ke atas
ummatnya pada hari kiamat Nabi berperanan sebagai ummat. Hal ini menunjukan bahwa Nabi
juga bertanggung jawab terhadap apa-apa yang sudah disampaikan kepada ummatnya. Ketika di
hari penghiyungan di hari kiamat Nabi mempertanggung jawabkan ummatnya.
Dalil:

 Q.4:41, Nabi muhammad sebagai saksi bagi ummatnya


41. Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila kami mendatangkan seseorang saksi
(rasul) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka
itu (sebagai umatmu[299]).
[299] seorang nabi menjadi saksi atas perbuatan tiap-tiap umatnya, apakah perbuatan itu sesuai
dengan perintah dan larangan Allah atau tidak.
 Q.17:17, setiap manusia dengan imamnya di hari kiamat.
71.(ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) kami panggil tiap ummat dengan pemimpinnya ; dan
barang siapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca
kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.

3. Rasul minal mursalin (Utusan).


Muhammad saw selain sebagai rosul yang mempunyai keutamaan dan ciri-ciri
kerasulan.muhammad seperti rosul lainnya juga mempunyai mukjizat dan tugas-tugas
mulia.walau bagaimanapun rosul juga seperti manusia yang akan meninggalpada saatnya
Dalil:

 Q:3:144,muhammad itu sebagai rosul yang sesungguhnya telah berlalu beberapa rasul
sebelumnya.
144.muhamad itu tidak lain hanyalah seorang rosul,sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa
rosul[234].apakah jika dia wafat atau di bunuh kamu berbalik kebelakang(murtad)?barang siapa
yang berbalik kebelakang,maka ia tidak dapat mendatangkan mudorot kepada allah
sedikitpun,dan allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
[234]maksudnya:nabi muhammad saw ialah seseorang manusia yang di angkat allah menjadi
rosul.rosul-rosul sebelumnya telah wafat.ada yang wafat karena terbunuh ada pula yang karna
sakit biasa.karena itunabi muhammad swa juga akan wafat seperti halnya rosul-rosul yang
terdahulu itu.di waktu yang berkecamuknya perang uhud tersiarla berita bahwa nabi muhammad
saw mati terbunuh.berita ini mengacaukan kaum muslimin,sehingga ada yang bermaksud
meminta perlindungan kepada abu sufyan(pemimpin kaum quraisy).sementara itu orang-orang
munafik mengatakan bahwa kalau nabi muhammad itu seorang nabi tentulah dia tidak akan mati
terbunuh.maka allah menurunkan ayat ini untuk menenteramkan hati kaum muslimin dan
membantah kata- kata orang-orang munafik itu,(sahih bukhori bab jihad).abu bakar r.a
mengemukakan ayat ini di mana terjadi pula kegelisaan di kalangan para sahabat di hari wafatnya
nabi muhammad saw.untuk menentramkan umar ibnul khattab r.a.dan sahabat-sahabat yang tidak
percaya tentang kewafatan nabi itu.(sahih bukhori bab ketakwaan sahabat).

C. Sifat – Sifat Rusul Saw.


Nabi dan Rasul merupakan manusia terpilih Allah SWT yang ditugaskan untuk menyampaikan
kepada umatnya. Sebagai manusia terpilih. Allah SWT menjaga Nabi dan Rasul dengan sifat
yang baik agar menjadi contoh bagi para pengikutnya dan suri tauladan bagi manusia.
Berikut 6 sifat para Rasul yang patut diteladani dan dicontoh:
1. As-Siddiq
Sifat wajib pertama yang dimiliki oleh Rasul adalah As-Siddiq yang berarti selalu benar atau
jujur. Semua Rasul Allah SWT tidak pernah berbohong baik kepada Allah SWT ataupun
kepada manusia. Semua perkataan yang terucap dari mulut Rasul selalu benar dan jujur. Sifat
ini tertulis dalam Al-Qur’an surat maryam ayat; 41
2. Al-Amanah
Kedua, sifat wajib yang dimiliki oleh Rasul adalah Al-amanah yang berarti dapat di percaya.
Sifat Al-Amanah pada Rasul memiliki arti bahwa rasul dapat dipercaya. Mulai dari
perkataannya, hinnga perbuatannya semua dapat dipercaya. Sifat ini terttulis dalam alquran
surat Asy-Su’ara Ayat; 106-107
3. At-Tabligh
Ketiga adalah At-tabligh yang berarti menyampaikan wahyu Allah SWT. Semua wahyu yang
diberikan oleh Allah SWT selalu rasul sampaikan semuanya kepada umatnya. Tidak ada satu
wahyu pun yang disembunyikannya.
4. Al-Fatanah
Terakhir, Al-fatanah atau yang berarti rasul memiliki kecerdasan yang tinggi. Sifat ini wajib
dimiliki oleh rasul demi memerangi dan mengajak mereka yang masih enggan berjalan di
jalan Allah SWT. Selain itu, dalam menyampaikan wahyu dari Allah SWT, Rasul
membutuhkan strategi,diplomasi, serta kemampuan khusus agar dapat diterima oleh
kaumnya. Sifat ini tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat; 83.
5. Maksum
Menjadi seorang nabi berarti menjadi sebagai seorang mubalig. Salah satu faktor
keberhasilan seorang mubalig adalah seorang nabi dan rasul seperti Muhammad memang
dituntut untuk memiliki ahlak yang mulia dan terpelihara dari kesalahan dan dosa (maksum).
Hal ini akan memengaruhi jalannya misi kenabian yang diembannya.
Tidak mungin seorang pendakwah ada yang mau mengikutinya jika dia melakukan
Tindakan kebalikan dari segala yang diserukannya, serta tidak pantas pula seorang yang
mengajak kepada kebaikan melakukan perbuatan dosa dan kemaksiatan. Kemuliaan ahlak
menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dakwah seseorang.
Allah SWT banyak menyebut ayat-ayat yang menuji kemulian ahlak Muhammad dalam
Al-Qur’an. Selain itu, Allah SWT juga mengabadikan beberapa ayat yang seolah-olah tidak
sejalan diturunkan untuk menengur beberapa sikap Muhammad, yang disebut dengan ayat
itab(celaan).
6. Komitmen (iltizamurrasul).
Iltizamurrasul adalah orang-orang terpilih yang selalu berkomitmen dengan apapun yang
mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah
SWT. Rasul selalu memiliki komitmen denga napa pun yang mereka ajatkan untuk umat
manusia. Maka iltzamurrasul termasuk sifat Rasul.
Rasul bekerja dan berdakwah sesuai dengan perintah Allah SWT. Meski terkadang,
dalam menjalankan perintah Allah SWT, rasul harus menghadapi banyak tantangan dari
orang-orang sekitar, musuhnya, dan dirinya sendiri. Akan tetapi, rasul tetap pada
pendiriannya dan tidak pernah menghidari perintah Allah SWT. Nah, itulah sifat jaiz rasul
dan sifat yang tidak terdapat pada selain rasul.
Adapun cara untuk meneladani sifat-sifat jaiz rasul, yaitu menguatkan iman, menjadikan
teladan dari sifat-sifat yang memiliki rasul, dan selalu berbuat kebajikan dalam keseharian.
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Nabi Muhammad SWA. Adalah Nabi dan Rasul terakhir, akhlaknya terpuji oleh
semua orang, termasuk orang-orang kafir Quraisy. Beliau dijuluki sebagai Al-Amin,
yaitu orang yang jujur dan terpecaya. Akhlak Nabi Muhammad SAW sebagi ayah
dari ana-anaknya, suami dan istri-istinya, komandan perang, mubaligh, imam,
hakim,pendagang, petani, dll. Merupakan akhlak yang pantas diteladani. Keteladanan
Rasulullah sebagai pribadi, yaitu dalam pribadi Rasulullah saw. Terkumpul sifat-sifat
sempurna bagi manusia yang tak pernah dimiliki oleh manusia selain beliau. Di
antaranya jiwa yang selalu ceria, akal yang cermelang, perasaan yang tajam, lisan
yang fasih, cermat dan teliti dalam pengamalan, ketekunan dan kesungguhan diri,
merawat pernuatan mulia serta menjauhi perbuatan tercela.
DAFTAR PUSAKA
Buku :
Suhari. 2018. Kebutuhan Manusia Terhadap Rasul. https://www.hadila.co.id/kebutuhan-
manusia-terhadap-rasul/. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2022.
Widodo, U. 2009. Makanatur Rasul. http://ayo-tarbiah.blogspot.com/2009/09/makanatur-
rasul.html?m1. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2022.
Humaiora. 2021. Yuk Kenali Sifat Wajib Para Rasul.
https://m.mediaindonesia.com/humaniora/431126/yuk-kenali-sifat-wajib-para-rasul. Diakses
pada tanggal 14 Oktober 2022.
Fandy. 2021. Memahami Arti Istilah Maksum Dalam Islam: Makna Dan Konsep
Penjelasannya. https://www.gramedia.com/literasi/arti-istlah-maksum/. Diakses pada tanggal 14
Oktober 2022.
Intan, V.2021 Ini Sifat Jaiz Rasul Dan Artinya Yang Perlu Anak Ketahui.
https://ww.com/big-kid/6-9-years-old/verina-intan-I/sifat-jaiz-rasul-dan-artinya. Diakses pada
tanggal 15 Oktober 2022.

Anda mungkin juga menyukai