IMAN KEPADA HARI KIAMAT DAN IMAN KEPADA QADA DAN QADAR
MATA KULIAH AQIDAH FILSAFAT ISLAM
Dosen Pembimbing
Wahid syafrudin
Disususn oleh :
Janiman
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat illahi rabbi yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Iman kepada hari akhir dan, Qada dan Qadar”.Salawat serta salam marilah kita limpahkan kepada
baginda kita yakni Nabi Besar Muhammad Saw beserta keluarga dan kerabatnya
Dengan kehadiran makalah ini mudah-mudahan dapat membantu dalam proses belajar mengajar
dalam bermakna bagi kita semuanya Amin.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah serta kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan makalah
yang akan datang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
BAB 1. PENDAHULUAN……………………………………………………………
a. Latar belakang…………………………………………………………………
b. Rumusan masalah……………………………………………………………
BAB 2. PEMBAHASAN………………………………………………………………
PENUTUP……………………………………………………………………………..
a. Kesimpulan ……………………………………………………………………
b. Saran …………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB.1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang.
Tujuan pembuatan makalah ini semata-mata hanya untuk memenuhi tugas pada mata
pelajaran “study aqidah filsafat islam”, serta untuk memperluas pengetahuan kita tentang iman
kepada hari akhir dan, qada dan qodar di mana kita dapat memahami apa yang disebut hari akhir
dan, qada dan qodar serta fungsinya. dan berusaha mengimani dengan cara melaksanakan ibdah,
seperti shalat lima waktu, puasa ramadhan, shalat sunah dan sebagainya.
Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman kepada hari akhir adalah percaya
akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari berakhirnya kehidupan dunia. Pada saat itu baik dan
buruknya perilaku seseorang akan dicatat bergantung bagaimana kadar keimanan seseorang dalam
hatinya.
Orang yang benar-benar beriman adanya hari kiamat akan senantiasa menjaga agar perilakunya baik
dan berusaha menjauhi hal-hal yang buruk. Begitu juga sebaliknya.
Qadha dan qadar merupakan rukun Iman yang ke enam. Kita umat muslim harus benar-benar
meyakininya, artinya setiap manusia (muslim dan muslimah) wajib mempunyai niat dan keyakinan
sungguh-sungguh bahwa segala perbuatan makhluk, sengaja maupun tidak telah ditetapkan oleh
Allah SWT. dan tidak ada campur tangan dari siapapun. Orang yang benar-benar beriman adanya
qadha dan qadar akan senantiasa menjaga agar perilakunya baik dan berusaha menjauhi hal-hal
yang buruk. Begitu juga sebaliknya. Dalam makalah ini akan diuraikan mengenai
persoalan qadha dan qadar. Dari pembahasan makalah ini diharapkan kita semua bisa mendapatkan
pemahaman yang bisa meningkatkan kadar keimanan kita terhadap rukun Iman yang telah di
tetapkan khususnya Iman kepada qadha dan qadar.Qada dan qodar merupakan ketentuan atau
ketetapan dari Allah SWT sehingga kita tidak dapat mengubah ketentuan tersebut
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan yaitu, agar kita dapat mengetahui dan memahami apa itu iman
kepada hari kiamat qadha dan qadar, mengetahui macam-macamnya, mengetahui , hikmah
beriman kepada qadha dan qadar, dan untuk mempermudah memperdalam ilmu mengenai Iman
kepada qadha dan qadar serta untuk dijadikan referensi kepada para pembaca yang ingin
mendalami tentang Iman kepad ahari kaimata dan iman kepada qadha dan qadar.
BAB.II
PEMBAHASAN
Hari akhir disebut juga dengan hari kiamat, artinya hari kebangkitan. Pada hari kebangkitan ini
semua manusia yang telah meninggal dibangkitkan kembali untuk mempertanggung-jawabkan
semua amal perbuatannya selama hidup di dunia.
1. Terbitnya matahari dari arah barat dan terbenam dari arah timur. Hal ini terjadi karena
perubahan besar dalam susunan alam semesta.
2. Keluarnya suatu binatang yang sangat aneh. Binatang ini dapat bercakap-cakap kepada
semua orang dan menunjukkan kepada manusia bahwa kiamat sudah sangat dekat.
3. Datangnya Al-Mahdi. Beliau termasuk keturunan dari Rasulullah SAW. Oleh karena itu,
beliau serupa benar akhlak dan budi pekertinya dengan Rasulullah SAW.
4. Munculnya Dajal. Dajal adalah seorang yang muncul sebagai tanda semakin dekat
datangnya kiamat. Dajal bermata buta sebelah dan mengaku sebagai “Tuhan”.
5. Hilang dan lenyapnya Al-Qur’an dan mushaf, hafalan dalam hati. Bahkan lenyap pulalah
yang ada di dalam hati seseorang.
7. Turunnya Nabi Isa as. Beliau akan turun ke bumi ini di tengah-tengah merajalela pengaruh
Dajal.
2. Lebih taat kepada Allah dan Rasulullah SAW dengan menghindarkan diri dari perbuatan
maksiat
3.Senantiasa hidup dengan hati-hati, waspada, dan selalu meminta ampunan kepada Allah SWT
4. Memberi motivasi untuk beramal dan beribadah karena segala perbuatan baik akan mendapat
balasan di akhirat
5. Selalu menghiasi diri dengan berzikir kepada Allah SWT sehingga jiwa menjadi tenang
D. Pengertian Qadha dan Qodar
Iman kepada qadha dan qadar artinya mempercayai bahwa semua kejadian baik yang sudah terjadi,
sedang terjadi, dan yang akan tejadi adalah kehendak dari ketentuan Allah SWT.
Allah SWT mewajibkan umat manusia untuk beriman kepada qada dan qadar (takdir), yang tentu
mengandung banyak fungsi (hikmah atau manfaat), yaitu antara lain :
·Memperkuat keyakinan bahwa Allah SWT, pencipta alam semesta adalah tuhan Yang Maha Esa ,
maha kuasa, maha adil dan maha bijaksana. Keyakinan tersebut dapat mendorong umat manusia
(umat islam) untuk melakukan usaha-usaha yang bijaksana, agar menjadi umat (bangsa) yang
merdeka dan berdaulat. Kemudian kemerdekaan dan kedaulatan yang di perolehnya itu akan di
manfaatkannya secara adil, demi terwujudnya kemakmuran kesejahteraan bersama di dunia dan di
akherat.
Menumbuhkan kesadaran bahwa alam semesta dan segala isinya berjalan sesuai dengan ketentuan –
ketentuan Allah SWT (sunatullah) atau hukum alam. Kesadaran yang demikian dapat mendorong
umat manusia (umat islam) untuk menjadi ilmuan-ilmuan yang canggih di bidangnya masing-
masing, kemudian mengadakan usaha-usaha penelitian terhadap setiap mahluk Allah seperti
manusia, hewan, tumbuhan, air, udara, barang tambang, dan gas. Sedangkan hasil – hasil
penelitiannya di manfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia kearah yang lebih tinggi.
Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Iman kepada takdir dapat menumbuhkan kesadaran
bahwa segala yang ada dan terjadi di alam semesta ini seperti daratan, lautan, angkasa raya, tanah
yang subur, tanah yang tandus, dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus,
serta banjir semata-mata karena kehendak, kekuasaan dan keadilan Allah SWT. Selain itu,
kemahakuasaan dan keadilan Allah SWT akan di tampakkan kepada umat manusia, takkala umat
manusia sudah meninggal dunia dan hidup di alam kubur dan alam akhirat. Manusia yang ketika di
dunianya bertakwa, tentu akan memperoleh nikmat kubur dan akan di masukan kesurga, sedangkan
manusia yang ketika di dunianya durhaka kepada Allah dan banyak berbuat dosa, tentu akan
memperoleh siksa kubur dan di campakan kedalam neraka jahanam.
Menumbuhkan sikap prilaku dan terpuji, serta menghilangkan sikap serta prilaku tercela. Orang
yang betul-betul beriman kepada takdir (umat islam yang bertakwa ) tentu akan memiliki sikap dan
prilaku terpuji seperti sabar, tawakal, qanaah, dan optimis dalm hidup. Juga akan mampu
memelihara diri dari sikap dan prilaku tercela, seperti: sombong, iri hati, dengki, buruk sangka, dan
pesimis dalam hidup.
Mendorong umat manusia (umat islam) untuk berusaha agar kualitas hidupnya meningkat, sehingga
hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Umat manusia (umat
islam) jika betul-betul beriman kepada takdir, tentu dalam hidupnya di dunia yang sebenar ini tidak
akan berpangku tangan. Mereka akan berusaha dan bekerja dengan sungguh-sungguh di bidangnya
masing-masing, sesuai dengan kemampuannya yang telah di usahakan secara maksimal, sehingga
menjadi manusia yang paling bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “sebaik-baiknya
manusia ialah yang lebih bermanfaat kepada manusia”. (H.R. At-Tabrani).
F. Macam-macam Takdir
At-Taqdiirul ‘Aam adalah takdir Rabb untuk seluruh alam, dalam arti Dia mengetahuinya (dengan
ilmu-Nya), mencatatnya, menghendaki dan juga menciptakanya.
At-Taqdiirul Basyari adalah takdir yang di dalamnya Allah SWT. mengambil janji atas semua
manusia bahwa Dia adalah Rabb mereka, dan menjadikan mereka sebagai saksi atas diri merekah
akan hal itu , serta Allah SWT. menentukan di dalamnya orang-orang yang berbahagia dan orang-
orang yang celaka.
At-Taqdiirus Sanawi adalah dalam malam qadar (Lailatul qadar) pada setiap tahun ditulis apa yang
akan terjadi dalam setahun (kedepan) mengenai kematian, kehidupan, kemuliaan dan kehinaan, juga
rizki dan hujan, hingga (mengenai siapakah) orang-orang yang akan berhaji.
At-Tadiirul Yaumi yaitu takdir yang dikhususkan untuk semua peristiwa yang akan terjadi dalam
satu hari, mulai dari penciptaan, rizki, menghidupkan, mematikan, mengampuni dosa,
menghilangkan kesusahan dan lain sebagainya.
Selain macam-macam takdir berdasarkan waktu yang telah di uraikan di atas, ada juga jenis takdir
berdasarkan penetapan takdir lain. Dibagi menjadi dua yaitu:
1. Taqdir Mu’allaq
Taqdir mu’allaq adalah takdir Allah SWT. yang masih dapat diusahakan kejadianya oleh manusia.
Sebagai contoh dalam kehidupan ini, kita sering melihat dan mengalami sunnahtullah, hukum Allah
yang berlaku di bumi ini, yaitu hukum sebab akibat yang bersifat tetap yang
merupakan qadha dan qadar sesuai kehendak Allah SWT. Seperti, bumi brputar pada porosnya 24
jam sehari, bersama bulan bumi mengitari bumi kurang lebih 365 hari setahun, bulan mengitari
bumi setahun 356 hari, air kalau dipanaskan pada suhu 100 celsius akan mendidih, dan kalau
didinginkan pada suhu akan menjadi es, matahari terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah
barat, dan banyak lagi contoh lainnya, kalau kita mau memikirkannya.
2. Takdir Mubram
Takdir mubram ialah takdir yang pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan kejadiannya. Dapat kita
beri contoh nasib manusia, lahir, kematian, jodoh, terjadinya kiamat dan
sebagainya. Qadha dan qadar Allah SWT. yang berhubungan dengan nasib manusia adalah rahasia
Allah SWT. hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Manusia diperintahkan
mengetahui qadha dan qadarnya melalui usaha dan ikhtiar.
G. Hikmah Iman kepada Qadha dan Qadar
2. Ridha dengan hukum Allah SWT. dan pilihanya. Hal ini bertujuan untuk membersihkan hati dan
mengosongkannya dari kesusahan dan kesedihan. Firman Allah SWT.
صيبَ ٍة ِإال بِِإ ْذ ِن هَّللا ِ َو َم ْن يُْؤ ِم ْن بِاهَّلل ِ يَ ْه ِد قَ ْلبَهُ َوهَّللا ُ بِ ُكلِّ َش ْي ٍء َعلِي ٌم
ِ اب ِم ْن ُم
َ صَ َما َأ
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan
barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. at-Taghabun: 11).
ٍ لِ َكيْال تَْأ َسوْ ا َعلَى َما فَاتَ ُك ْم َوال تَ ْف َرحُوا بِ َما آتَا ُك ْم َوهَّللا ُ ال يُ ِحبُّ ُك َّل ُم ْخت
ٍ َال فَ ُخ
ور
Firman-Nya pula, “(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap
apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-
Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan
diri.” (Al-Hadid: 23)
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Iman adalah keyakinan yang diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan, dan
dilaksanakan dengan amal perbuatan.
Kalau kita melihat qada’menurut bahasa artinya Ketetapan.Qada’artinya ketatapan Allah
swt kepada setiap mahluk-Nya yang bersifat Azali.Azali Artinya ketetapan itu sudah ada
sebelumnya keberadaan atau kelahiran mahluk.
Qadha dan qadar adalah ketetapan Allah SWT. yang wajib kita imani. Qadha berarti
penetapan hukum, atau pemutusan penghakiman sesuatu. Seorang qadhi (hakim) di
namakan demikian sebab ia bertugas atau bertindak menghakimi dan memutuskan perkara
antara kedua orang yang bersengketa di muka pengadilan.
Takdir terbagi menjadi dua yaitu: Pertama takdir mu’allaq, yaitu qadha yang diketahui,
ditulis dan dikehendakai-Nya. Akan tetapi, Allah menggantungkan (masyarakat)
penciptaannya (terjadinya), baik dengan adanya sebab atau tidak adanya
sebab. Kedua takdir qadha mubram yang ia adalah qadha yang pasti terjadi dan tidak bisa di
tolak dengan sebab apapun. Ini terbagi menjadi dua; pertama, yang dipengaruhi oleh sebab
dalam mencapai akibat dengan izin Allah SWT. Kedua, yang tidak bisa dipengaruhi sebab,
dan sebab tersebut tidak akan bermanfaat baginya. Orang yang beriman
kepada qadha dan qadar adalah orang yang bisa qona’ah, ikhlas, dan ridha .
b. Saran
Kita seharusnya lebih memahami dan menguasai lagi materi ini agar kita lebih
mengetahui lagi tentang iman kepada hari akhir, dan qada dan qadar .
Makalah Iman Kepada Qadha dan Qadar (tugas kuliah)
DAFTAR PUSTAKA
https/khoiruddinaziz.blogspoot.com
https.//gusriandi .blogspot.com.