Anda di halaman 1dari 11

IMAN KEPADA HARI KIAMAT

QADHA DAN QADAR


Dosen Pengampu :
Syahbana M.Ag

Disusun oleh :
Rizi Nurfadillah 2306200510
Rylia Assyifa Aini Damanik 2306200491
Marissa Zahra Sitompul 2306200528
Faiz Adityo Sani 2306200526
Muhammad Iqrom 2306200655
Tasya Azizah Syahlina 2306200500
Arya Permadi 2306200495

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya lah dan
terimakasih kepada dosen pengampu bapak Syahbana M.Ag. Kami dapat menyesaikan penulisan
Makalah “Iman Kepada hari kiamat,Qadha dan Qadar” .Yang kami susun untuk tugas kuliah
Agama Islam Tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman
Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya. Kami mengakui dalam
makalah ini mungkin masih banyak terjadi kekurangan sehingga hasilnya jauh dari
kesempurnaan. Kami sangat berharap kepada semua pihak kiranya memberikan kritik dan saran
yang sifatnya membangun. Besar harapan kami dengan terselesaikannya makalah ini dapat
menjadi bahan tambahan bagi penilaian dosen muda mudahan isi dari makalah kami ini dapat di
ambil manfaatnya oleh semua pihak yang mendengar makalah ini.

Medan, 20 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………...
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………..
C. TUJUAN…………………………………………………………………....
BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN............................................................................................
B. SARAN........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita memahami ajaran-ajaran islam. Salah
satu hal yang dipelajari pada mata kuliah Studi Islam 2 ini adalah tentang Rukun Iman. Ada 6 hal
yang seharusnya kita Imani yaitu iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada Kitab
Allah, iman kepada Nabi dan Rosul, iman kepada Hari Kiamat, dan iman kepada Qadha dan
Qadar.
Hidup ini memang penuh dengan warna. Dan ingatlah bahwa hakikat warna-warni
kehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan (tetapkan) dalam kitab
“Lauhul Mahfudz” yang terjaga rahasianya dan tidak satupun makhluk Allah yang mengetahui
isinya. Semua kejadian yang telah terjadi adalah kehendak dan kuasa Allah SWT. Begitu pula
dengan bencana-bencana yang akhir-akhir ini sering menimpa bangsa kita. Gempa, tsunami,
tanah longsor, banjir, angin ribut dan bencana-bancana lain yang telah melanda bangsa kita
adalah atas kehendak, hak, dan kuasa Allah SWT.Dengan bekal keyakinan terhadap takdir yang
telah ditentukan oleh Allah SWT, seorang mukmin tidak pernah mengenal kata frustrasi dalam
kehidupannya, dan tidak berbangga diri dengan apa-apa yang telah diberikan Allah SWT.
Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah ditetapkan sesuai
ketentuan-ketentuan Ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh manusia. Dengan tidak adanya
pengetahuan tentang ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka kita harus berlomba-lomba
menjadi hamba yang saleh-muslih, dan berusaha keras untuk menggapai cita-cita tertinggi yang
diinginkan setiap muslim yaitu melihat Rabbul’alamin dan menjadi penghuni Surga.
Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang terakhir
adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Salah
memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal, menyebabkan batalnya keimanan
seseorang. Terdapat beberapa permasalahan yang harus dipahami oleh setiap muslim terkait
masalah takdir ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari iman kepada hari kiamat?
2. Apa hikmah dari beriman kepada hari kiamat?
3. Apa pengertian dari Qadha dan Qadar?
4. Apa hikmah bagi orang yang beriman kepada Qadha dan Qadar?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian dari iman kepada hari kiamat
2. Mengetahui hikmah bagi orang yang beriman kepada Qadha dan Qadhar
3. Mengetahui hikmah bagi orang yang beriman kepada hari kiamat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hari Kiamat
Iman berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, iman
adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dalam perbuatan.
Orang yang beriman itu disebut mukmin. Seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin yang
sempurna apabila ia dapat memenuhi ketiga unsur tersebut. Seorang mukmin wajib mengimani
rukun iman. Rukun iman ada lima yaitu iman kepada Allah, iman kepada malaikat Allah, iman
kepada kitab-kitab Allah, iman kepada nabi dan rosul Allah, Iman kepada hari kiamat dan iman
kepada Qodo’ dan qodar.
Hari kiamat menurut bahasa adalah kehancuran atau kebangkitan. Menurut istilah, hari
kiamat adalah hari kehancuran alam semesta beserta seluruh isinya. Sedangkan iman kepada hari
kiamat adalah meyakini atau mempercayai bahwa hari kiamat itu akan terjadi. Hari akhir diawali
dengan tiupan sangkakala oleh malaikat Isrofil yang mematikan seluruh alam beserta isinya.
Terjadinya hari kiamat telah dijelaskan dalam ayat-ayat Al Quran berikut ini.

‫َّو َاَّن الَّس ا َع َة ٰا ِتَيٌة اَّل َر ْيَب ِفْيَها ۙ َو َا َّن َهّٰللا َيـْبَعُث َم ْن ِفى اْلُقُبْو ِر‬
wa annas-saa'ata aatiyatul laa roiba fiihaa wa annalloha yab'asu mang fil-qubuur
"dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh,
Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur." QS. Al-Hajj 22: Ayat 7

2.2 Nama nama Hari Kiamat


Hari kiamat mempunyai banyak nama, yaitu
1. Hari akhir = hari penghabisan
2. Yaumul hisab = hari perhitungan
3. Yaumul fashli = hari keputusan
4. Yaumul jami’ = hari berkumpul
5. Yaumul tholaq = hari pertemuan
6. Yaumul hasroh = hari penyesalan
7. Yaumul qooriah = hari peristiwa besar
8. Yaumul fath = hari kemenangan
9. Yaumul ba’ats = hari kebangkitan
10. Yaumul bukka’ = hari tangisan

2.3 Macam-macam Kiamat


1. Kiamat Sugra
Kiamat sugra adalah kiamat kecil, yaitu berakhirnya kehidupan semua mahluk yang
bernyawa dalam skala kecil dan peristiwanya secara kolektif dan lokal mengakibatkan
banyak korban, baik jiwa maupun harta, misalnya bencana gunung meletus, banjir, gempa
bumi, kebakaran hutan, dan lain sebagainya, contohnya kematian. Setiap manusia pasti akan
mengalami kematian sebagaimana firman Allah swt.
"tiap-tiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian dan sesungguhnya pahala kamu
akan disempurnakan pada hari kiamat." (QS Ali Imran: 185)

Kemudian dalam frman-Nya yang lain menyatakan sebagai berikut.


"Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai
kebesaran dan kemuliaan." (QS Ar Rahman: 26-27)

Apabila kita perhatikan ayat-ayat tersebut, maka semua makhluk, termasuk manusia
akan mengalami kebinasaan. Hal yang harus kita sadari adalah bahwa tidak akan ada satu
makhluk pun yang lolos dari kematian. Kematian tidak mengenal usia, tua, rnuda, anakanak,
dewasa, sehat maupun sakit. Apabila telah sampai ajal, tidak ada yang bisa mengundurkan
ataupun memajukannya. Sebagaimana firman Allah swt.
"Tiap-tiap umat mempunyai ajal, maka apabila telah datang ajalnya, mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sedikitpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS Al Araf:
34)

Manusia yang mengalami kematian (kiamat sugra) sebelum datangnya hari akhir
akan berada di alam barzakh. Alam barzakh adalah suatu tempat di antara dunia dan akhirat
sebagai tempat berkumpulnya semua manusia yang telah meninggal dunia.
2. Kiamat Kubra
Kiamat kubra adalah peristiwa yang amat besar. karena pada saat itu dengan qudrat
dan iradat-Nya, alam semesta beserta isinya akan hancur lebur, Kiamat kubra merupakan
rahasia Allah swt. dan akan datang secara tiba-tiba. Allah swt. berfirman:

"Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya kegoncangizn pada hari


kiamat itu adalah suatu kejadian yang amat besar (dahsyat)." (QS Al Hajj:1)
Dalam sebuah hadis dikisahkan bahwa Malaikat Jibril berdialog dengan Rasulallah.
saw. yang isinya tentang waktu terjadinya kiamat sebagai berikut.
)‫قَاَل َم َت ى الَّس اَع ُة َقاَل َم ااْلَمْس ُئْو ُل َع ْن َه اِبَاْع َلَم ِمَن الَّس اِئِل (رواه البخارى‬
Artinya: "Wahai Muhammad, kapankah akan terjadinya kiamat?" Rasulullah menjcawab,
"Orang yang berta.nya lebih tahu daripada orang yang ditanya." (HR Bukhari)
Kemudian dalam firman Allah dinyatakan sebagai berikut.
"Dan bahwasanya saat kiamat itu pasti datang dan akan Aku rahasiakan untuk memberi
pembalasan kepada setiap diri menurut apa yang telah diusahakannya." (QS Taha: 15) .
Dari dalil-dalil naqli di atas, kiamat kubra pasti akan terjadi dan merupakan peristiwa
yang amat dahsyat, terjadi secara tiba-tiba, dan menjadi rahasia Allah swt.

2.4 Tanda-tanda besar datannya Hari Kiamat


* Munculnya Imam Mahdi
* Keluarnya Al-masih Dajjal
* Turunnya Nabi Isa a.s
* Islam menjadi Khilafa di muka bumi
* Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
* Terbitnya matahari dari tempat terbenamnya
* Munculnya binatang melata di bumi
* Dihancurkannya Ka’bah
* Terjadinya penenggalaman bumi di bagian timur dan barat
* Keluar api dari Yaman
2.5 Penguatan Iman Kepada Hari Kiamat
 Menjaga pikiran, sikap, dan perilaku dari akhlak tercela seperti; su’uzan, hasad, dendam
namimah, tamak , dan sebagainya, Sebaliknya memupuk perilaku dari akhlak terpuhi
seperti: husnuzan, bertanggungjawab, amanah, dan sebagainya.
 Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Memantapkan keimanan
terhadap Rukun Iman, beribadah dan beramal shalih berdasarkan Rukun Islam kecuali
haji bagi yang mampu saja.
 Memperbanyak zikir dan bershalawat Berzikir untuk mengingat Allah Swt. dan mohon
ampun atas kesalahan-kesalahan. Bershalawat untuk menyanjung dan mendoakan
Rasulullah Muhammad Saw. sebagai rasa kecintaan kepada Nabi Saw. dan agar kelak
kita mendapat syafaat di hari kiamat.
 Selalu membaca Al-Qur’an Sebagai orang yang beriman kepada hari akhir semestinya
selalu membaca dan mengkaji ayat-ayat al-Qur’an selain untuk menambah pahala juga
sebagai pengingat kelak dunia dan seisinya akan berakhir dan al-Qur’an sebagai pedoman
hidup manusia juga bercerita tentang hari akhir.
 Bergaul dengan orang-orang shalih. Dengan siapa kita berteman dapat menandakan
akhlak kita seperti apa. Jika kita berteman dengan orang shalih berarti kita termasuk
orang yang shalih. Begitu sebaliknya. Berarti teman dapat membawa kita ke arah baik
atau Maka hati-hati dalam memilih teman.
 Mengembangkan potensi diri Setiap orang memiliki potensi yang berbeda. Selama
potensi itu baik, maka perlu dikembangkan agar lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan
mungkin bagi orang lain. Pandai memanfaatkan waktu luang untuk kegiatan yag positif
dan gemar berlatih adalah cara mengembangkan potensi diri.
 Memupuk tali persaudaraan dan silaturahmi Zaman sudah akhir dan suatu saat akan
terjadi hari akhir. Memupuk tali persaudaraan sangat dibutuhkan. Bersaudara
menandakan ada satu rasa, satunya senang yang lain ikut senang, yang satu sedih yang
lainnya ikut sedih. Bersaudara jauh dengan sifat pemusuhan. Memupuk tali silaturahmi
adalah cara terbaik untuk memperkuat persaudaraan. Silaturrahmi akan melancarkan
rezeki dan memanjangkan umur.

2.6 Pengertian Qada dan Qadar


Qada artinya menetapkan. Qada Allah artinya ketetapan Allah kepada setiap makhluk
hidupnya yang bersifat azali. Azali artinya ketetapan itu sudah ada sebelum keberadaan atau
kelahiran makhluk. Makhluk menaati ketentuan Allah. Misal, Allah menentukan burung bisa
terbang, ular dapat berjalan dengan kaki. Semuanya menaati ketentuan Allah tersebut
Qadar dari segi bahasa berarti memutuskan suatu perkara. Qadar Allah pada seseorang
berdasarkan ketetapan Allah bersama Ikhtiar dan do’anya. Seseorang yang telah ditetapkan Allah
dengan potensi kecerdasan rendah, dapat berubah menjadi pandai jika ia mau belajar keras dan
berdoa dengan sungguh sunggu. Seseorang yang ditetapkan Allah dengan rezeki secukupnya
dapat berubah menjadi kaya jika ia bekerja keras, hemat, dan berdoa dengan sungguh sungguh.
Oleh karena itu qadar yang sering disebut sebagai takdir seseorang dapat berubah jika ia
berusaha dengan giat dan memohon ( berdoa ) dengan sungguh sungguh sehingga Allah
mengabulkannya.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Qada menurut bahasa berarti “
menetapkan, menentukan atau memutuskan” sedangkan menurut istilah artinya “ segala
ketentuan Allah SWT sejak zaman azali’’. Adapun pengertian Qadar menurut bahasa adalah “
memberi kadar, aturan atau ketentuan” atau “memutuskan suatu perkara”
Iman kepada Qada dan Qadar meliputi 4 prinsip yaitu :
A. Iman kepada ilmu Allah SWT yang qodim ( tidak berpemulaan ) dan dia mengetahui
mengetahui perbuatan manusia sebelum dia melakukan
B. Iman bahwa semua qodar Allah SWT telah tertulis di lauh mahfuzh
C. Iman kepada adanya kehendak Allah SWT yang berlaku dan kekuasaannya yang bersifat
menyeluruh.
D. Iman bahwa Allah SWT adalah zat yang mewujudkan mahkluk Allah SWT adalah sang
pencipta dan yang lain adalah makhluk.

2.7 Kewajiban Beriman Kepada Qadha dan Qadar


Sebagai orang yang beriman kita harus rela menerima segala ketentuan allah SWT atas diri
sendiri.didalam sebuah hadits qudsi allah SWT berfirman yang artinya
Siapa yang tidak rida dengan qada ku dan qadar ku dan tidak sabar terhadap bencanaku yang aku
timpakan atasnya,maka hendaklah mencari tuhan selain aku
Takdir Allah SWT merupakan iradah [kehendak] Allah SWT oleh sebab itu, takdir tidak selalu
sesuai dengan keinginan kita. Sesuai dengan keinginan kita hendaknya kita bersyukur karna hal
itu merupakan nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita. Ketika takdir yang kita alami
tidak menyenangkan bahwa dibalik musibah itu ada hikmah nya yang terkadang kita belum
mengetauinya. Allah SWT maha mengetahui atas apa yang diperbuat nya.

2.8 Macam-Macam Takdir

a. Takdir Mua'll aq

Takdir mua'llaq adalah takdir yang ada kaitanya dengan ikhtiyar manusia. Misalnya seorang siswa yang
mempunyai cita-cita ingin menjadi sarjana. Untuk mencapai cita-citanya dia belajar dengan tekun,
akhirnya apa yang dia cita- citakan menjadi kenyataan. Dalam hal ini Allah berfirman Dalam al qur'an
surat ar ra'd /13/ ayat 11. Yang artinya: "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran'dimuka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah swt. Sesungguhnya Allah
swt tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri, Dan apabila Allah swt menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang
dapat menolaknya' dan sekali-kali taka da pelindung bagi mereka seklain Dia".

b. Takdir Mubram
Takdir mubram adalah takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau tidak dapat
ditawar-tawar bagi oleh manusia. Misalnya, ada orang yang dilahirkan dengan mata sipit atau dilahirkan
kulit hitam atau sebagai laki-laki atau perempuan.

2.9 Hikmah Beriman kepada Qada' dan Qadar

1. Semakin meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini tidak lepas dari sunnatullah.

2. Semakin termotivasi untuk senantiasa berikhtiar atau berusaha lebih giat lagi dalam

mengejar cita-citanya.

3. Meningkatkan keyakinan akan pentingnya peran doa bagi keberhasilan sebuah usaha.

4. Meningkatkan optimisme dalam menatap masa depan dengan ikhitar yang sungguh- sungguh;

5. Meningkatkan kekebalan jiwa dalam menghadapi segala rintangan dalam usaha sehingga tidak
berputus asa ketika mengalami kegagalan.

6. Menyadarkan manusia bahwa dalam kehidupan ini dibatasi oleh peraturan-peraturan Allah Swt,
yang tujuannya untuk kebaikan manusia itu sendiri. Bersikap optimis, Ikhtiar dan Tawakkal sebagai
implementasi beriman kepada Qada' dan Qadar Allah Swt.

2.10 Penguatan Iman Kepada Qadha dan Qadar

 Memahami pengertian qada dan qadar : Qada adalah ketetapan atau keputusan Allah SWT
terhadap segala sesuatu sejak segala sesuatu belum menurut A. Miftahul Basar dalam
bukunya Mengenal Rukun Iman dan Islam Qadar adalah kehendak Allah SWT terhadap
semua makhluk-Nya dalam ukuran.
 Melakukan usaha yang terus berharga : Dalam Islam, qada dan qadar merupakan salah satu
rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap individu
 Dengan melakukan usaha yang terus berharga, Anda akan menunjukkan keimanan Anda
kepada qada dan qadar.
 Melatih kesabaran dan tawakal : Ketika Anda menghadapi musibah, keluh kesah bahwa
Allah SWT telah memberikan ujian yang sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan sulit
putus asa ketika menghadapi musibah, yakinlah bahwa musibah tersebut adalah ketetapan
Allah yang memiliki hikmah di dalamnya.
 Mendorong untuk melakukan ikhtiar dan usaha : Melatih diri untuk berdoa sabar, tawakal,
dan bersyukurOrang yang beriman kepada qada dan qadar akan memiliki sikap yang positif
dalam menghadapi kehidupan mereka.Mempelajari akhlak mulia yang diajarkan dalam
agama Islam : Memahami qada dan qadar dengan akhlak mulia yang telah diajarkan dalam
agama Islam merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keimanan seorang individu.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai