Disusun oleh :
Rizi Nurfadillah 2306200510
Rylia Assyifa Aini Damanik 2306200491
Marissa Zahra Sitompul 2306200528
Faiz Adityo Sani 2306200526
Muhammad Iqrom 2306200655
Tasya Azizah Syahlina 2306200500
Arya Permadi 2306200495
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2023/2024
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………...
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………..
C. TUJUAN…………………………………………………………………....
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita memahami ajaran-ajaran islam. Salah
satu hal yang dipelajari pada mata kuliah Studi Islam 2 ini adalah tentang Rukun Iman. Ada 6 hal
yang seharusnya kita Imani yaitu iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada Kitab
Allah, iman kepada Nabi dan Rosul, iman kepada Hari Kiamat, dan iman kepada Qadha dan
Qadar.
Hidup ini memang penuh dengan warna. Dan ingatlah bahwa hakikat warna-warni
kehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan (tetapkan) dalam kitab
“Lauhul Mahfudz” yang terjaga rahasianya dan tidak satupun makhluk Allah yang mengetahui
isinya. Semua kejadian yang telah terjadi adalah kehendak dan kuasa Allah SWT. Begitu pula
dengan bencana-bencana yang akhir-akhir ini sering menimpa bangsa kita. Gempa, tsunami,
tanah longsor, banjir, angin ribut dan bencana-bancana lain yang telah melanda bangsa kita
adalah atas kehendak, hak, dan kuasa Allah SWT.Dengan bekal keyakinan terhadap takdir yang
telah ditentukan oleh Allah SWT, seorang mukmin tidak pernah mengenal kata frustrasi dalam
kehidupannya, dan tidak berbangga diri dengan apa-apa yang telah diberikan Allah SWT.
Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah ditetapkan sesuai
ketentuan-ketentuan Ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh manusia. Dengan tidak adanya
pengetahuan tentang ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka kita harus berlomba-lomba
menjadi hamba yang saleh-muslih, dan berusaha keras untuk menggapai cita-cita tertinggi yang
diinginkan setiap muslim yaitu melihat Rabbul’alamin dan menjadi penghuni Surga.
Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang terakhir
adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Salah
memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal, menyebabkan batalnya keimanan
seseorang. Terdapat beberapa permasalahan yang harus dipahami oleh setiap muslim terkait
masalah takdir ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari iman kepada hari kiamat?
2. Apa hikmah dari beriman kepada hari kiamat?
3. Apa pengertian dari Qadha dan Qadar?
4. Apa hikmah bagi orang yang beriman kepada Qadha dan Qadar?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian dari iman kepada hari kiamat
2. Mengetahui hikmah bagi orang yang beriman kepada Qadha dan Qadhar
3. Mengetahui hikmah bagi orang yang beriman kepada hari kiamat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hari Kiamat
Iman berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, iman
adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dalam perbuatan.
Orang yang beriman itu disebut mukmin. Seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin yang
sempurna apabila ia dapat memenuhi ketiga unsur tersebut. Seorang mukmin wajib mengimani
rukun iman. Rukun iman ada lima yaitu iman kepada Allah, iman kepada malaikat Allah, iman
kepada kitab-kitab Allah, iman kepada nabi dan rosul Allah, Iman kepada hari kiamat dan iman
kepada Qodo’ dan qodar.
Hari kiamat menurut bahasa adalah kehancuran atau kebangkitan. Menurut istilah, hari
kiamat adalah hari kehancuran alam semesta beserta seluruh isinya. Sedangkan iman kepada hari
kiamat adalah meyakini atau mempercayai bahwa hari kiamat itu akan terjadi. Hari akhir diawali
dengan tiupan sangkakala oleh malaikat Isrofil yang mematikan seluruh alam beserta isinya.
Terjadinya hari kiamat telah dijelaskan dalam ayat-ayat Al Quran berikut ini.
َّو َاَّن الَّس ا َع َة ٰا ِتَيٌة اَّل َر ْيَب ِفْيَها ۙ َو َا َّن َهّٰللا َيـْبَعُث َم ْن ِفى اْلُقُبْو ِر
wa annas-saa'ata aatiyatul laa roiba fiihaa wa annalloha yab'asu mang fil-qubuur
"dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh,
Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur." QS. Al-Hajj 22: Ayat 7
Apabila kita perhatikan ayat-ayat tersebut, maka semua makhluk, termasuk manusia
akan mengalami kebinasaan. Hal yang harus kita sadari adalah bahwa tidak akan ada satu
makhluk pun yang lolos dari kematian. Kematian tidak mengenal usia, tua, rnuda, anakanak,
dewasa, sehat maupun sakit. Apabila telah sampai ajal, tidak ada yang bisa mengundurkan
ataupun memajukannya. Sebagaimana firman Allah swt.
"Tiap-tiap umat mempunyai ajal, maka apabila telah datang ajalnya, mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sedikitpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS Al Araf:
34)
Manusia yang mengalami kematian (kiamat sugra) sebelum datangnya hari akhir
akan berada di alam barzakh. Alam barzakh adalah suatu tempat di antara dunia dan akhirat
sebagai tempat berkumpulnya semua manusia yang telah meninggal dunia.
2. Kiamat Kubra
Kiamat kubra adalah peristiwa yang amat besar. karena pada saat itu dengan qudrat
dan iradat-Nya, alam semesta beserta isinya akan hancur lebur, Kiamat kubra merupakan
rahasia Allah swt. dan akan datang secara tiba-tiba. Allah swt. berfirman:
a. Takdir Mua'll aq
Takdir mua'llaq adalah takdir yang ada kaitanya dengan ikhtiyar manusia. Misalnya seorang siswa yang
mempunyai cita-cita ingin menjadi sarjana. Untuk mencapai cita-citanya dia belajar dengan tekun,
akhirnya apa yang dia cita- citakan menjadi kenyataan. Dalam hal ini Allah berfirman Dalam al qur'an
surat ar ra'd /13/ ayat 11. Yang artinya: "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran'dimuka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah swt. Sesungguhnya Allah
swt tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri, Dan apabila Allah swt menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang
dapat menolaknya' dan sekali-kali taka da pelindung bagi mereka seklain Dia".
b. Takdir Mubram
Takdir mubram adalah takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau tidak dapat
ditawar-tawar bagi oleh manusia. Misalnya, ada orang yang dilahirkan dengan mata sipit atau dilahirkan
kulit hitam atau sebagai laki-laki atau perempuan.
1. Semakin meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini tidak lepas dari sunnatullah.
2. Semakin termotivasi untuk senantiasa berikhtiar atau berusaha lebih giat lagi dalam
mengejar cita-citanya.
3. Meningkatkan keyakinan akan pentingnya peran doa bagi keberhasilan sebuah usaha.
4. Meningkatkan optimisme dalam menatap masa depan dengan ikhitar yang sungguh- sungguh;
5. Meningkatkan kekebalan jiwa dalam menghadapi segala rintangan dalam usaha sehingga tidak
berputus asa ketika mengalami kegagalan.
6. Menyadarkan manusia bahwa dalam kehidupan ini dibatasi oleh peraturan-peraturan Allah Swt,
yang tujuannya untuk kebaikan manusia itu sendiri. Bersikap optimis, Ikhtiar dan Tawakkal sebagai
implementasi beriman kepada Qada' dan Qadar Allah Swt.
Memahami pengertian qada dan qadar : Qada adalah ketetapan atau keputusan Allah SWT
terhadap segala sesuatu sejak segala sesuatu belum menurut A. Miftahul Basar dalam
bukunya Mengenal Rukun Iman dan Islam Qadar adalah kehendak Allah SWT terhadap
semua makhluk-Nya dalam ukuran.
Melakukan usaha yang terus berharga : Dalam Islam, qada dan qadar merupakan salah satu
rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap individu
Dengan melakukan usaha yang terus berharga, Anda akan menunjukkan keimanan Anda
kepada qada dan qadar.
Melatih kesabaran dan tawakal : Ketika Anda menghadapi musibah, keluh kesah bahwa
Allah SWT telah memberikan ujian yang sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan sulit
putus asa ketika menghadapi musibah, yakinlah bahwa musibah tersebut adalah ketetapan
Allah yang memiliki hikmah di dalamnya.
Mendorong untuk melakukan ikhtiar dan usaha : Melatih diri untuk berdoa sabar, tawakal,
dan bersyukurOrang yang beriman kepada qada dan qadar akan memiliki sikap yang positif
dalam menghadapi kehidupan mereka.Mempelajari akhlak mulia yang diajarkan dalam
agama Islam : Memahami qada dan qadar dengan akhlak mulia yang telah diajarkan dalam
agama Islam merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keimanan seorang individu.
DAFTAR PUSTAKA