Elektrolisis
Sel elektrolisis ialah alat untuk melaksanakan elektrolisis. Asas yang sama berdasari
elektrolisis dan proses yang berlangsung dalam sel galvanik. Eloktrolisis, arus listrik dari sumber
luar digunakan untuk mengerakan reaksi kimia nonspontan. Banyak produk yang membentuk
atau reaktan yang dikonsumsi dalam sel elektrolitik bergantung pada kuantitas listrik yang
ditransfer pada elektroda. Elektrolisis memainkan peran penting dalam memperoleh logam murni
dari bijihnya dan dalam pemurnian logam (Raymond Chang, 2004 : 219-226)
Alat elektrolisis terdiri dari sel elektrolitik ( larutan atau leburan) dan dua elektroda,
anoda dan katoda. Faktor-faktor yang menentukan kimia elektrolisis adalah: (I) konsentrasi
(keaktifan) elektrolit yang bebeda dan (II) komposisi kimia elektroda yang berbeda (Tim dosen
Unhas, 2010 : 45 )
Konstruksi baterai merupakan ilmu dan sekaligus seni. Beraneka zat dan beraneka bentuk fisik
memberikan berbagai karakteristik dalam ukuran, prosuksi tenaga umur, pencasan-ulang dan
biaya bagi sel-sel volta. Sebuah sel primer adalah sel yang dibentuk dnengan anoda dan katoda
yang dihabiskan secara kimia ketika sel itu menghasilkan arus. Sel sekunder adalah sel yang
dapat dicasulang dengan elektrolisis, jadi elektrodanya dikembalikan ke konisi awal. Suatu sel
bahan bakar adalah suatu sel yang secara sinambungan menghasilkan pereaksi yang disuplai ke
Sel kering leclanche, baterai kecil yang paling lama digunakan orang dan masih paling
biasa, disebut sel kering. Logam zink bertindak sebagai elektroda negatif dan juga sebagai wadah
untuk komponen lain baterai. Elekroda positif adalah batang karbon yang tak reaktif yang
diletakkan dipusat kaleng. Sel ini disebut “kering” karena banyaknya air relatif rendah, namum
kelembapan mutlak perlu untuk memberikan suatu larutan agar ion-ion dapat berdifusi antara
elektrode. Sel memberikan arus, reaksi pada elektroda negatif melibatkan oksidasi zink. Reaksi
pada elektroda positif rumit, tetapi pada kondisi untuk pemakaian sedang, mangan oksida berair,
MnO(OH), merupakan produk reduksi utamanya. Sel itu menghasilkan arus dengan jumlah
Elektrolisis, untuk mendapatkan logam dari larutan asam, 90% arus digunakan untuk
mendapatkan logam, dan 10% arus untuk menghasilkan hidrogen. Efisiensi arus untuk
pengendapan logam adalah 90% sedangkan untuk hidrogen 10%. Efisiensi arus sangat penting
dalam industri elektrokimia, jarang ditemukan efisiensi arus sebesar 100% (Tim Dosen Unhas,
2010 : 52 )