Anda di halaman 1dari 73

1

BAB l

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manajemen sumberdaya manusia merupakan aktifitas yang perlu dapat perhatian

oleh semua perusahaan, dimana titik fokusnya yaitu orang-orang yang beraktivitas

diperusahaan tersebut. Manajemen sumberdaya manusia merupakan bagian dari

keorganisasianyang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Manajemen

sumber daya manusia menganggap bahwa kayawan adalah asset (kekayaan) utama bagi

perusahaan/organisasi yang harus dikelola dengan baik. Pentingnya sumberdaya

manusia pada perusahaan yaitu sebagai penggerak atau pelaksana atas prosedur maupun

program program yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam usaha pencapain tujuan

yang telah ditetetapkan. Kenyataan tersebut dikarenakan pada dasarnya perusahaan

didirikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, mempertahankan kelangsungan

hidup perusahaan dan pengembangan usaha untuk mencapai tingkat yang lebih baik

dimasa yang akan datang. Perusahaan hendaknya memberikan perhatian khusus kepada

karyawannya guna mencapai kerjasama yang menguntungkan, karena berhasil

tidaknya proses produksi akan tergantung pada kemampuan dan kesunnguhan kerja

karyawannya.(Umar, 2010:03)

Faktor sumberdaya manusia dalam hal ini kualitasnya akan menentukan

kualitas perusahaan tersebut yang nantinya berpengaruh terhadap kelangsungan

hidup perusahaan. Faktor yang berkaitan dengan sumberdaya manusia adalah

mengenai lingkungan kerja. Lingkungan kerja pada dasarnya merupakan suatu

1
2

lingkungan dimana karyawan melakukan aktivitas sehari hari. Lingkungan kerja

berkaitan langsung dengan aktivitas para karyawan diperusahaan, aktivitas ini

secara langsung mempengaruhi usaha perusahanaan dalam usaha mencapai

tujuan perusahaan baik jangka pendekmaupun jangka panjang (Yuniarsih dan

Suwatno, 2010: 159).Lingkungan kerja secara umum dapat dibagi menjadi

berbagai bagian yaitu meliputi pelayanan karyawan, kondisi kerja dan

hubungan kerja di dalam perusahaan yang bersangkutan. Pelayanan karyawan

menjadi salah satu faktor penting pembentuk lingkungan kerja karyawan

dikarenakan dengan adanya pelayanan karyawan yang baik dari perusahaan

maka akan menumbuhkan suatu kepuasan yang tinggi pada karyawan. Kondosi

tersebut apabila terwujud maka secara langsung produktivitas karyawan akan

meningkat. Faktor selanjutnya yaitu mengenai kondisi kerja, yaitu suatu kondisi

dimana karyawan berada atau beraktivitas.Kondisi ini berkaiatan dengan

kondisi ruangan yang terdapat dalam perusahaan, misalnya kondisi udara atau

pencerahan dan penerangan yang digunakan. Faktor yang terakhir dari

lingkungan kerja yaitu mengenai hubungan karyawan dimana faktor ini dapat

memberikan gambaran mengenai hubungan kerja antar karyawan dan karyawan

dengan pemimpin.

Lingkungan kerja yang mendukung atas aktivitas karyawan diperusahaan secara

langsung mempengarui produktivitas karyawan diperusahaan. Melalui kondisi

lingkunagan kerja yang baik pada akhirnya dapat meningkatkan kerja karyawan, hal

tersebut dikarenakan para karyawan tidakakan merasa terganggu atau diganggu

dengan hal hal yang berhubungan dengan kondisi lingkungan kerja karyawan.S
3

ecara umum produktivitas diartikan yaitu mengenai sikap mental yang selalu

mempunyai pamdangan bahwa keinginan dan usaha setiap manusia untuk selalu

meningkatkan mutu hidup dan kehidupannya. Usaha meningkatkan produktivitas

merupakan usaha yang harus diikuti dengan berbagai usahauntuk mewujudkan

usaha tersebut. Produktivitas karyawan juga sangat tergantung pada kesadaran diri

setiap karyawan dan peningkatan tersebut dapat dilihat dari prilaku masing-

masing karyawan yang didukung dengan kondisi kerja yang terdapat

diperusahaan. (Asyari, 2011 : 129 )

Produktivitas mengandung suatu arti sebagai suatu perbandingan antara

hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumberdaya yang di inginkan

(input). Umar (2010:9) produktivitas mempunyai dua dimensi . Dimensi

pertama adalah produktivitas yang mengarah pada pencapain kerja yang

maksimal yaitu pencapaian target yang sesuai dengan kualitas, kuantitas dan

waktu. Yang kedua yaitu efisien yang berkaitan denagn input denagan realisasi

penggunaannya yaitu bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.

KSU kencana makmur merupakan salah satu KSU yang berada di desa

sugihan,solokuro lamongan yang bergerak pada berbagai macam usaha salah

satunya yaitu air mineral dengan memproses air ke pengamasan menjadi air

yang siap dijual dan dipasarkan. Upaya untuk mendukung para karyawan,

perusahaan menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung dan berkaitan

dengan lingkungan kerja karyawan.

Proses produksi pada perusahaan ini mempunayai tahapan yang sudah

ditentukan dan tidak boleh melampaui step satu dengan yang lainnya. Yang
4

secara langsung mempengaruhi kondisi kerja yang terdapat diperusahaan, maka

disinilah faktor karyawanatau manusia yang sangat menentukan keberhasilan

pencapain tujuan yang telah ditetapkan. Pada sisi yang lain selama ini

lingkungan kerja yang terdapat dalam perusahaan sangat mendukung aktivitas

yang dilakukan karyawan, diantaranya kondisi fisik yang bersih, suasana yang

tidak bising, keamanan yang terjamin dan suasana yang mendukung karyawan

dalam melaksanakan kegiatan.

Selain itu adanya pelayanan pada karyawan yang antara lain pelayanan

kesehatan, makan dan minum serta hubungan karyawan menjadi hal yang ikut

andil besar dalam peningkatan produktivitas karyawan khusunya produksi.

Bagian produksi selama ini terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya dalah

pengolahan air sebelum pengemasan serta pengujian air secara higanist . bagian

bagiantersebut merupakan suatu kesatuan kerja dimana tingkat produktivitas

kerja bagian produksi memiliki keterkaitan antara satu bagian dengan bagian

yang lain. Bagian produksi dalam perusahaan merupakan bagian yang sangat

menentukan, sehinnga keberhasilan perusahaan dapat tergantung pada bagian

produksi tersebut.

Secara umum dapat diketahui bahwa selama ini produk produktivitas

kerja karyawan bagian produksi menunjukan adanya peningkatan, haltersebut

dapat dibuktikan dengan peningkatan produk yang dihasilkan oleh para

karyawan dari tahun ke tahun.

Kenyataan tersebut tidak terlepas dari kondisi lingkungan kerja pada

perusahaan saat ini relatif telah memenuhi kebutuhan dasar sebuah lingkungan kerja
5

yang baik, hal ini dapat dilihat dari telah terjadinya fasilitas yang dapat mendukung

terjadinya kegiatan produksi.

Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian yaitu

PENGARUHLINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA KSU KENCANA MAKMUR

SUGIHAN SOLOKURO LAMONGAN

B. PerumusanMasalah
1. Apakah lingkungan kerja karyawan yang meliputi pelayanan karyawan, kondisi

kerja, hubungan kerja berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja

karyawan bagian produksi pada ksu kencana makmur sugihan solokuro

lamongan?

2. Apakah lingkungan kerja karyawan yang meliputi pelayanan karyawan,kondisi

kerja, hubungan kerja berpengaruh secara simultan terhadap produktivitas kerja

bagian produksi pada ksu kencana makmur sugihan solokuro lamongan?

3. Variabel lingkungan kerja manakah (pelayanan karyawan, kondisi kerja,

hubungan kerja) yang paling dominan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja

karyawan bagian produksi pada ksu kencana makmur sugihan solokuro lamonn

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui lingkungan kerja karyawan yang meliputi pelayanan

karyawan, kondisi kerja, hubungan kerja berpengaruh secara parsial terhadap

produktivitas kerja bagian produksi pada ksu kencana makmur sugihan solokuro

lamongan.
6

2. Untuk mengetahui lingkungan kerja karyawan yang meliputi pelyanan

karyawan, kondisi karyawan, hubungan kerja berpengaruh secara simultan

terhadap produktivitas kerja pada karyawan bagian produksi pada ksu kencana

makmur sugihan solokuro lamongan.

3. Untuk mengetahui variabel lingkungan kerja (pelayanan karyawan, kondisi

karyawan, hubungan kerja) yang paling dominan berpengaruh terhadap

produktivitas kerja bagian produksi ada ksu kencana makmur sugihan solokuro

lamongan.

D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini sebagai sarana dan prasarana untuk mengaplikasikan ilmu

yang selama ini diperoleh di bangku perkuliahan

2. Bagi universitas

Sebagai bahan acuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang selama ini

diterapkan guna perbaikan dimasa yang akan datang.

3. Bagi pembaca berkaitan dengan pengaruh lingkunmgan kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan.

4. Bagi perusahaan / koprasi serba usaha (ksu)

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagai perusahaan dalam

menetapkan kebijakan tentang lingkungan kerja dalam upaya peningkatan

produktivitas kerja karyawan.


7

BAB ll

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian Terdahulu


Berdasarkan penelitian terdahulu yang disusun oleh Shohibatun (2012) yang

berjudul “Pengaruhlingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian

produksi pada perusahaan tenunketjubung ngresik”. Hasil penelitian menunjukan

lingkungan kerja yang meliputi pelayanan karyawan, kondisi kerja, dan hubung

karyawan baik secara bersama-sama atau parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap prestasi karyawan bagian produksi pada perusahaan “tenun

ketjubung” ngresik. Berdasarkan hasil keofisien regresi masing-masing variabel

dapat diuraikan sebagai berikut: pelayanan karyawan (X1) sebesar 0,245 kondisi

kerja (X2) sebesar 0.195. dan variable hubungan karyawan (X3) sebesar 0,743

Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja khususnya variabel

konsep pelayanan karyawan berpengaruh lebih kuat terhadap produktivitas kerja

karyawan bagian produksi pada “ perusahaan tenun ketjubung” gresik.

Selanjutnya penelitian yang dilakun oleh Nur Ainiyang berjudul “Pengaruh

lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan dirumah makan laka kull

golokan sidayu gresik”. Hasil menunjukan pelayanan karyawan dan kondisi kerja

menmpengaruhi produktivitas kerja pada krumah makan laka kull “ golokan sidayu

gresik” Berdasarkan hasil keofesien regresi masing-masing variable dapat

diuraikan sebagai berikut: pelayanan karyawan (X1) sebesar 0,38 , kondisi kerja

7
8

sebesar 0,42. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelayanan karyawan dan

kondisi kerja mempunyai pengaruh paling tinggi terhadap produktivitas kerja

karyawan pada rumah makan Laka Kull “ golokan sidayu gresik.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

NAMA JUDUL
Tahun PERSAMAAN PERBEDAAN
NO PENELITI PENELITIAN HASIL

11 SHOHIMAT 2012 Pengaruh 1.Lingkungan 1-mengena lokasi 1-(variabel


kerja (X)
lingkungan penelitian pada kondisi
UN -pelayanan
kerja terhadap karyawan(X1) penelitian kerja
-Kondisi kerja
produktivitas terdahulu mepunyai
(X2)
kerja karyawan -Hubungan dilakukan pada pengaruh
Karyawan
bagian perusahaan tenun paling kuat
(X3)
produksi pada 2. ketjubung gresik. terhadap
produktivitas
perusahaan Sedangkan prestasi
kerja (Y)
tenun 3. Metode penellitian ini karyawan)
ketjubung penelitian dilakukan di ksu Pelayanan
2.(X1)
“ngresik” - uji validitas kencana makmur
sebesar
- analisis sugihan solokuro 0,245
kondisi
regresi lamongan.
kerja (X2)
berganda 2. Metode sebesar
0.195. dan
- uji t penelitian
variable
- uji F - uji validitas hubungan
karyawan
- uji reliabilitas
(X3)
- analisis regresi sebesar
0,743
9

berganda
- uji t
- uji F
2 Nur Aini 2010 Pengaruh 1. Variable 1.lokasi penelitian 1.pelayanan
lingkungan pelayanan yang dilakun di karyawan
kerja terhadap karyawan golokan sidayu dan kondisi
produktivitas (X1) sedangkan pada kerja
kerja karyawan 2. Variable peneitian ini mempunyai
dirumah kondisi dilakuakan di pengaruh
makan laka kerja (X2) ksu kencana paling
kull “golokan 3. Variable makmur tinggi
sidayu gresik” produktivita sugihan terhadap
s kerja (Y) solokuro produktivit
4. Metode lamongan. as kerja
penelitian karyawan
- uji validitas 2. metode Pelayanan
2.
- analisis regresi penelitian
berganda - analisis regresi
- uji t berganda
- uji F -analisis korelasi
pelayanan
- uji t
- uji F
10

3Nuris 2015 Pengaruh


setiawati lingkungan
kerja
terhadap
produktivitas
kerja
karyawan
bagian
produksi
pada KSU
kencana
makmur
sugihan
solokuro
lamongan
Sumber : Data diolah, 2015

B.Landasan Teori

1. Lingkungan Kerja

Lingkungankerja yang baik akan menimbulkan suasana yang baik pula, sebaliknya

lingkungan yang buruk akan menimbulkan suasana yang buruk akan

menimbulkan banyak masalah yang timbul dan akan mempengarui semangat

kerja karyawan sihingga produktivitas kerja karyawan akan menurun dengan

adanya lingkungan kerja yang buruk akan cepat menimbulkan kelelahan dan

kebosanan terhadap pekerjaan.

Menurut Ahyari (2011:124) Menyatakan bahwa : “Lingkungan kerja

adalah segala sesuatu yang ada disekeliling karyawan yang mampu


11

mempengaruhi karyawan dalam menjalankan tugasnya. Kondisi lingkungan

yang baik akan menunjang para karyawan menjadi senang dengan tempat

kerjanya, dengan adanya perasaan senang dengan tempat kerjanya maka akan

menimbulkan semangat yang lebih baik sehingga tujuan perusahaan akan cepat

tercapai.

2. Lingkungan Kerja dalam perusahaan

Lingkungan kerjka dalam perusahaan adalah tempat dimana para

karyawan melaksanakan aktivitasnya dalam perusahaan. Lingkungan kerja

dalam perusahaan sangat penting untuk diperhatikan oleh manajemen

perusahaan yang akan mendirikan pabrik dalam perusahaan tersebut.

Penyusunan suatu sistem produksi yang baik tidak akan dilaksanakan dengan

baik apabila tidak didukung dengan lingkungan kerja yang memuaskan dalam

perusahaan yang bersangkutan Dikutip dari (Sungbahagya, 2011:14)

menerangkan bahwa linkungan kerja dalam perusahaan segala sesuatu yang ada

disekitar para pekerja yang dapat mempengarui dirinya dalam menjalankan

tugas yang diembankan.

Secara umum linkungan kerja dalam perusahaan ini merupakan

lingkungan dimana para karyawan para karyawan melakukan tugas dan

pekerjaan sehari-hari. Lingkungan kerja pada suatu perusahaan pada dasarnya

akan dapat dibagi menjadi beberapa bagian atau aspek pembentuk lingkungan

kerja yang lebih rinci. Adapun beberapa bagian tersebut adalah pelayanan

karyawan, kondisi kerja dan hubungan karyawan masing-masing dapat diuraikan

sebagai berikut:
12

a. Pelayanan karyawan

Pelayanan karyawan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk

di perhatikan dengan baik oleh perusahaan karena pelayanan karyawan akan

menjadi bagian utama bagi kesuksesan perusahaan untuk mencapai tingkat

yang lebih baik dimasa depan perusahaan hendaknya memberikan perhatian

khusus kepada karyawan guna mencapai kerjasama yang baik karna berhasi

tidaknya proses produksi akan mempengarui dan membentuk lingkungan

kerja karena dengan adanya karyawan yang baik

Kepuasan yang diperoleh para karyawan dalam melaksanakan tugasnya ini

akan sangat mempengarui tingkat produktifitas kerja. Para karyawan yang

merasa memperoleh pelayanan yang baik akan dapat menumbuhkan gairah

kerja tinngi, rasa tangung jawab terhadap penyelesain kerja yang lebih besar

serta dapat menjaga nama perusahaan dengan sebaik baiknya.

Sedangkan menurut Ahyari(2010:129) pelayanan karyawan meliputi :

1) Pelayanan makan minum.

2) Pelayanan kesehatan.

3) Penyediaan kamar mandi dan kamar kecil.

Pelayanan karyawan tersebut secara lengkap dapat diuraikan sebagai

berikut:

a) Pelayanan makan dan minum

Pelayanan makan dan minum dalam perusahaan pada umumnya berupa

cafetaria dan kantin dalam pabrik.

b) Pelayanan Kesehatan
13

Pelayanan kesehatan dalam perusahaan bisa berupa penyediaan

poliklinik kecil. Pelayanan kesehatan karyawan dapat terjamain,

sehinnga produksi perusahaan dapatdipertahankan dalam tingkat

tinggi.

c) Penyediaan kamar kecil dan kamarmandi

Masalah pelayanan kamar kecil atau kamar mandi kelihatan remeh,

namun jika tidak ada menyebabkan tidak tertibnya pada saat bekerja

dan akan menyebabkan turunnya produktivitas. Adanya fasilitas

kamar mandi dan kamar kecil akan membuat kebersihan pabrik

secara keseluruhan akan lerbih terjamin.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulakan bahwa lingkungan

kerja dalam perusahaan adalah segala sesuatu yang disekitar para pekerja akan

mempengaruhinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan di tempat

kerjanya untuk aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektik

serta produktivitas kerja juga tinggi.

b. Kondisi Kerja

Kondisi kerja adalah segenap keadaan lingkungan untuk tempat kerja, dimana

menghendaki tempat kerja yang cukup penerangannya, hawa udara yang segar,

bebas dari suara bising, jam kerja yang cukup dan tenpat kerja yang aman

(instaghina 2010:28).

Suatu kondisi dan lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila

manusia dapat melaksanakan kerja dengan optimal, sehat, aman dan nyaman.

Kesesuaian lingkungan kerja adapat dilihat dari jangka waktu yang lama. Lebih
14

jauhan lagi lingkungan kerja yang kuranag baik dapat menuntut waktu kerja

yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan kerja yang

efisien (Intaghina, 2010:42).

Kondisi kerja sebagai serangkaian kondisi atau keadaan lingkungan kerja

dari sesuatu perusahaan yang menjadi yang menjadi tempat kerja dari para

karyawan yang bekerja ditempat tersebut. Yangdimaksud disisni adalah kondisis

kerja yang baik yaitu yang nyaman dan mendukung kerja untuk dapat

menjalankan aktivitas dengan baik. Meliputi segala sesuatu yang ada

dilingkungan karyawan yang dapat mempengarui kerja serta keselamatan dan

keamanan kerja , temperatur, kelembapan, ventilasi, penerangan, kebersihan dan

lain-lain(Intaghina, 2010:42).

Ada beberapa faktor yang harus diperhatian guna menjaga kondisi

lingkungan kerja agar selalu menyenangkan bagi karyawan menurut Asyari

(2010:148) adalah sebagai berikut:

1) Penerangan

Penerangan yang cukup pada tempat kerja akan sangat membantu karyawan

dalam usaha meningkatkan produktivitas.

Adapun yang menjadi persyaratan penerangnan yang baik adalah :

a) Sinaran yang terang dan tidak menyilaukan.

Dengan adanya penerangan yang tepat maka akan menumbuhkan

persinaran yang cukup tapi tidak menyilaukan para karyawan dalam

melaksanakan pekerjaan.

b) Distribusi cahaya yang merata


15

Sistem penerangan yang merata yang masuk dalam ruangan kerja

karyawan sangat perlu untuk di perhatikan. Hal ini sangat akan terasa

untuk ruangan yang besar.

2) Suhu udara

Pengaturan temperatur suhu udara yang terlalu panas akan menurunkan

gairah para karyawan untuk melaksanakan pekerjaan. Pengaturan udara

dalam lingkungan tempat kerja dapat dilakukan dengan alat-alat pengaturan

udara, yang menurut (Asyari,2010:72)

Yaitu sebagai berikut:

a) Vantilasi yang cukup pada gedung pabrik.

b) Penggunaan kipas angin yang menjamin udara yang baik.

c) Pemasangan AC

d) Pemasangan hudefier untuk mengatasi kelembapan udara.

3) Keadaan udara

Dengan mengatur keadaan udara tidak akan menggu konsentrasi karyawan

dalam melaksanakan pekerjaan. sehingga karyawan dapat menyelesaikan

pekerjaan dengan waktu yang lebih cepatdan kualitas produksinya dapat

diandalkan. Adapun beberapa metode pengaturan yang pada pengaturan ruang

bising menurut Asyari (2010:177) adalah sebagai berikut:

a) Pengendalian suara dengan cara dengan mengadakan pemeliharaan yang

baik dan teratur, penggantian minyak pelumas secara berkala dan teratur

serta pemilihan minyak pelumas yang berkualitas.


16

b) Isolasi dengan cara menutrup rapat-rapat ruang mesin dengan dindingyang

tebal dan rapat.

c) Penggunaan peredam suara yang digunakan didalam ruang kerja para

karyawan akan dapat menyerap getaran suara dan tidak memantulkannya

dan membuat ruangan menjadi nyaman sehingga karyawan tidak merasa

terganggu dan dapat berkonsentrasi .

d) Penggunaan sistem akustik harus direncanakan dengan baik dan dipasang

saat pembangun.

e) Pemakain alat pelindung telinga yang harus digunakan apabila karyawan

memasuki ruang mesin.

Salah satu polusi yang menyibukkan para pakar untuk mengatasinya adalah

kebisingan yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Tidak

dikehendaki karna dalam jangka panjang, karna bunyi tersebut dapat

menggangu ketenangan kerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan

kesalahankomunikasi, bahkan menurut penelitian kebeisingan yang serius

dapat menyebabkan kematian. Karena pekerjaan membutuhkan konsentrasi,

maka suara bising sehendaknya dihindarkan agar pelaksanaan kerja dapat

dilaksanakan dengan efisien sehinnga produktivitas kerja

meningkat.(Intaghnia,2010:20).

4) Penggunaan warna

Masalah penggunaan warna didalam ruangan kerja pada karyawan perusahaan

pada umumnya belum mendapat perhatian dengan semestinya oleh

manajemen perusahaan yang bersangkutan. Sebenarnya penggunaan warna


17

dalam ruangan kerja dalam perusahaan tersebut akan mempunyai yang tidak

kecil terhadap roduktivitas karyawan perusahaan

5) Keamanan

Keamanan kerja pempunyai faktor yang sangat penting dalam meningkatkan

gairah kerja dan produktivitas. Dengan keamanan kerja yang cukup memadai

karyawan akan merasa aman dan tentram dalam bekerja. Ada beberapa faktor

yang mempengaruhi tingkat keamanan, yaitu:

a) Tidak cukupnya ruang gerak.

b) Tidaktersedianya alat pemadam kebakaran.

c) Jumlah ventilasi yng tidak memadai.

d) Tempat kerja karyawan merupakan tempat berbahahaya.

Guna menjaga tempat kerja tetap aman dan nyaman perlu diperhatikan

keberhadaanya. Salah satu upaya menjaga keamanan ditempat kerja, dapat

menggunakan tenaga satuan petugas keamanan (SATPAM)

c. Hubungan karyawan

Hubungan kerja karyawan yang serasi akan meningkatkan produktivitas

karyawan. Hubungan karyawan yang tidak serasi akan ,menurunkan tingkat

produktivitas karyawan hal tersebut dikarenakan dalam menyelesaikan tugas-

tugas para karyawan akan terganggu dengn tidak serasimya hubungan

karyawan tersebut (Argustamu dan dina.unisla shokhimatun 2012).

Secara garis besar menurut Asyari (2010:19), dalam rangka mengenai

hubungan karayawan ini terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan didalam

hubungan karyawan sebagai kelompok kerja yaitu antara lain:


18

1. Hubungan karyawan dengan karyawan

Kondisi hubungan antara karyawan satu dengan yang lain menjadi faktor

penentu dalam aktivitas perusahaan apabila dapat tercipta suatu hubungan

yang harmonis dengan adanya hubungan yang baik antar karyawan maka

merugikan perusahaan. Hubungan karyawan yang baik ini akan dapat

menimbulkan perasaan yang aman pada karyawan yang bersangkutan

dalam pelaksanaan tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh para

karyawan tersebut.

2. Hubungan karyawan dengan pemimpin

Dalam rangka mewujudkan hubungan karyawan yang serasi maka

peranan manajemen perusahaan yang bersangkutan diharapkan

kehadirannya. Perhatian dan pengarahan pimpinan perusahaan yang

cukup akan dapat mendorong terjadinya hubungan karywan yang

serasi.Apabila lingkunagan digambarkan maka secara lengkap dapat

dilihat pada gambar 2.1 berikut :

Gamabar 2.1

Lingkungan kerja dalam perusahaan

Pelayanaan kondisi
kerja

Karyawaan

Karyawan
perusahaan

per

Hubungan karyawan
19

Sumber: (Agus Asyari,2010127)

Berdasarkangambar tersebut maka dapat diketahui unsu-unsur yang ada pada

lingkungan peusahaan, yaitu ada tiga unsur yang meliputi pelayanaan

karyawan, kondisi kerjadan hubungan karyawan.

3. Produktivitas Kerja

Pentingnya arti produktivitas kerja dalam meningkatkan kesejahteraan

nasional telah disadari secar universal, begitu pula dengan lingkungan

perusahaan, produktivitas kerja ini memang sangat penting, karma maju

mundurnya perusahaan sangat dipengaruhi oleh produktivitas kerja, mengenai

produktivitas kerja ini Sinugnan (2011:156) membagi menjadi 3 yaitu:

a. Rumusan tradisional bagi bagi keseluruhan produktivitas kerja tidak lain

ialah ratio daripada yang dihasilakan (output) terhadap keseluruhan

peralatan produksi yang digunakan(input).

b. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu

mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari hari

kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini.

c. Produktivitas kerja merupakan interaksi terpadu secara serasi tiga faktor

esensial, yakni: investasi (termasuk pengunaan pengetahuan), tegnologi serta

riset manajemen dan tenaga kerja.

Menurut Signuman(20011:24) pengukuran produktivitas kerja dapat diukur dari

dari kualitas produk yang dihasilkan, kuatitas atau jumlah produk yang

dihasilkan dan ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan. Adapun masing-

masing dapat diuraiakan sebagai berikut:


20

1. Kualitas

Kualitas produk merupakan hasil dari produk yang dihasilkan oleh karyawan,

dari kualitas produk maka akan diketahui apakah hasil, produk yang dihasilkan

oleh karyawan sesuai dengan standartmutu yang telah ditetapkan pleh

perusahaan.

2. Kuantitas

Kuantitas yang dimaksud adalah jumlah produk yang dihasilkan pada preode

waktu tertentu, jumlah ini dapat digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui

tercapai tidaknya target produksi yang ingin dicapai oleh perusahaan.

3. Ketepatan waktu

Dalam melaksanakan karyawan diberikan target waktu tertentuoleh perusahaan

jadi karyawan harus bekerja tepat waktu sesuai dengan ketepatan perusahaan.

4. Faktor-faktor Yang Mempengarui ProduktivitasKerja Karyawan

Beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawaan dalam

sauatu perusahaan, baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri

maupun faktor faktor lain. Seperti yang dikemukakan oleh Signuman(2011:75),

membagi faktor-faktor tersebut menjadi:

1) Pendidikan dan pelatihan

Tenaga kerja yang berpendidikan lebih mengerti tentang apa yang

diperintahkan untuk mengerjakannya. Cepat tanggap cepat menerima tanggapan

orang lain atau pemimpin, sedangkan pelatian akan menjadikan pekerja semakin

terampil, makin cepat mengerjakan pekerjaan akibat dari sangat sudah terlatih,

jadi ia bekerja san- gat profesional.


21

2) Kedisiplinan

Tenaga kerja yang bersifat mental disiplin itu, karena ia selalu taat pada

peraturan tertulis atau lisan yang ada, sangat mudah ditertibkan saat bekerja

dengan sungguh-sunnguh atau serius seorang atau sekelompok orang yang

senantiasa untuk mengikuti segala peraturan atau keputusan yang telah ada.

3) Sikap mental dan etos kerja

Karena tenaga kerja itu bersikap mental dan beretika kerja, pada umumnya

mempunyai rasa bertanggung jawab dan bekerja keras dan bersyunnguh-

sungguh pada setiap tugas yang diberikan atau dibebankan kepadanya.

4) Motivasi

Tenaga kerja perlu dirangang atau didorong agar lebih antusias dalam

menjalankan tugas yang dibebankan.

5) Lingkungan dan keselamatan kerja

Lingkungan dan keselamatan kerja sangat berperan agar tenaga kerja dapat

bekerja dengan aman dan tenang tanpa ganguan yang dirasakan dalam

pekerjaan.

6) Hubungan industri pancasila

Hubungan kerja yang sanggat manusiawi bagi tenaga kerja akan dapat lebih

menjamin ketenangan kerja karyawan.

7) Teknologi

Makin provesional dan trampilnya tenaga kerja dapat mempercepat proses kerja

tenaga kerja tersebut.


22

8) Sarana produksi

Saran aproduksi sanggat penting untukpekerjaan tenaga kerja agar lebih

sempurna.

9) Manajemen

Baik buruknya manajemen dalam suatu organisasi sanggat menetukan pula betah

tidaknya karyawan dalam bekerja, kepemimpinan yang kurang teruji dari

seseorang pemimpin dapat merosotkan semangat kerja karyawan.

10) Kesempatan bagi karyawan

Diberikan kesempatan kepada karyawan dalam rangka pengembangan

kemampuan karyawan tersebut, apabila hal ini tidak terdapat jelas terasa kurang

adil dan dapat mengurangi gairah kerja karyawan.

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Yuniarto dan Suatno (2011:195)

faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat dikelompokkan

menjadi dua yaitu:

a. Faktor internal

1. Komitmen kuat terhadap visi dan misi institusional

2. Setruktur dan desain pekerjaan

3. Motivasi, disiplin, dan etos kerja yang mendukung tercapainya target

4. Dukungan kerja yang dapat membantu tercapainya kelancaran

pelaksanaan tugas.

5. Kebijakan kerja yang dapat merangsang kreativitas dan inovasi.

6. Perlakuan yang menyenangkan yang diberikan oleh karyawan atau rekan

kerja.
23

7. Praktek manajemen yang diberikan oleh pemimpin.

8. Lingkungan kerja yang egonomis.

9. Kesesuain antara tugas yang diemban dengan latar belakang pendidikan,

pengalaman dan minat danketerampilan yang dimiliki.

10. Komunikasi antar individu dalam membangun kerja sama.

b. Faktor eksternal

1. Peraturan perundangan kebijakan pemerintah dan situasi politis.

2. Kemitran yang dikembangkan.

3. Kultur lingkungan disekitar organisasi atau perusahaan.

4. Dukungan masyarakat secara keseluruhan.

5. Tingkat pesaingan.

6. Dampak globalisasi.

Dari beberapa uraian diatas faktor-faktor yang memepengaruhi kerja karyawan

adalah suatu faktor yang dapat meningkatkan produktivitas sesuai yang

ditargetkan karna sudah dibekali dengan kemampuan yang memadai.

5. Usaha peningkatan produktivitas kerja

Untuk meningkatkan produktivitas kerja, perlu dikemukakan agar karyawan

dapat melaksanakan dengan baik dan bersemanagat,menurut instaghina (2010:37)

mengemukakan beberapa cara yaitu:

1. Gaji yang cukup

Setiap perusahaan seharusnya memberikan gaji yang cukup, dalam arti relatif,

oleh karena itu arti cukup disini adalah jumlah yang mampu dibayarkan tanpa

menimbulkan kerugian bagi perusahaan tersebut. Dengan demikian jumlah


24

gaji yang diberikan akan mampu memberikan semangat untuk meningkat

produktivitas kerja.

2. Harga diri perlu mendapatkan penghargaan.

Masalah harga diri merupakan masalah yang penting juga, maka perusahaan

perlu memperhatikan harga diri karyawan, akan tetapi kalauperlu harus juga

membangkitkan harga diri karyawan.

3. Fasilitas yang menyenangkan

Setiap perusahaan bila memungkinkan hendaknya memberikan fasilitas yang

menyenangkan bagi karyawannya, apabila bila dengan fasilitas tersebut dapat

menamabah semangt kerja karyawan, fasilitas yang menyenagkan tersebut dapat

berupatempat olah raga, relaksasi, tempat ibadah, dll.

4. Perlu pengawasan yang intensif

Adanya pengawasan yang intensif membuat karyawan seolah-olah diikut sertakan

dalam kebijaksanaan selanjutnya. Sehingga karyawan tidak bekerja seenak

hatinya.

C.Hubungan Lingkungan Kerja Dengan Produktivitas Kerja

Lingkungan kerja yang mendukung atas aktivitas karyawan diperusahaan secara

langsung mempengarui produktivitas karyawan diperusahaan. Melalui kondisi

lingkunagan kerja yang baik pada akhirnya dapat meningkatkan kerja karyawan, hal

tersebut dikarenakan para karyawan tidakakan merasa terganggu atau diganggu

dengan hal hal yang berhubungan dengan kondisi lingkungan kerja karyawan. Secara

umum produktivitas diartikan yaitu mengenai sikap mental yang selalu mempunyai

pamdangan bahwa keinginan dan usaha setiap manusia untuk selalu meningkatkan
25

mutu hidup dan kehidupannya. Usaha meningkatkan produktivitas merupakan usaha

yang harus diikuti dengan berbagai usahauntuk mewujudkan usaha tersebut.

Produktivitas karyawan juga sangat tergantung pada kesadaran diri setiap karyawan

dan peningkatan tersebut dapat dilihat dari prilaku masing-masing karyawan yang

didukung dengan kondisi kerja yang terdapat diperusahaan. (Asyari, 2011 : 129 )

Produktivitas mengandung suatu arti sebagai suatu perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumberdaya yang di inginkan (input). Umar

(2010 : 9) produktivitas mempunyai dua dimensi . Dimensi pertama adalah

produktivitas yang mengarah pada pencapain kerja yang maksimal yaitu pencapaian

target yang sesuai dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Yang kedua yaitu efisien

yang berkaitan denagn input denagan realisasi penggunaannya yaitu bagaimana

pekerjaan tersebut dilaksanakan.

D. Kerangka Berfikir

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat digambarkan

kerangka pemikiran yang menghubungkan keterkaitan hubungan antara lingkungan

kerja dengan produktivitas karyawan, berdasarkan teori yang dsikemukakan oleh

(Asyari 2010:198) maka kerangaka pikir penelitian dapat disajikan pada gambar 2.2
26

Gambar 2.2

Kerangka Berfikir

Pelayanan
karyawan

(X1)

Lingkungan Kondisi kerja Produktivit


kerja as kerja
(X2)
(X) (Y)

Analisis data
Hubungan
- Uji Validitas
karyawan
(X3) - Uji Reliabilitas

9 - Analisis Regresi

berganda

- Keofisien
determinasi

- Uji - t

- Uji - F

Keterangan :

Berdasarkan kerangka fikir diatas dapat diketahu bahwa lingkungan kerja yang

meliputi pelayanan karyawan, kondisi kerja dan hubungan karyawan

dapatmempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Yang dapat diukur dengan uji

validitas, uji reliabilitas, analasis regresi berganda, keofisien determinasi, uji t, uji

F
27

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementaraterhadap rumusan masalah penelitian,

Sugiono ( 2010:51).

Berdasarkan kajian teoritis diatas makadapat dirumuskan kajian hipotesis sebagai

berikut:

1. Diduga lingkungan kerja karyawan yang meliputi pelayanan karyawan, kondisi

kerja, hubungan kerja berpengaruh secara parsialterhadap produktivitas kerja

karyawan bagi produksi pada ksu kencana makmur sugihan solokuro lamongan.

2. Diduga lingkungan kerja karyawan yang meliputi pelayanan karyawan, kondisi

kerja,hubungan kerja berpengaruh secara silmutan terhadap produktivitas kerja

karyawan pada ksu kencana makmur sugihan solokuro lamongan.

3. Diduga variabel pelayanan karywan yang paling dominan berpengaruh terhadap

produktivitas kerja karyawan pada bagian produksi pada koprasi serba

usaha(ksu) kencana makmur sugihan solokuro lamongan.


28

BAB lll

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan lokasi penelitian

Penelitian ini terhitung mulai dari bulan Januari – juni tahun 2015.

Penelitianinildilakukan pada KSU kencana makmur sugihan solokuro lomongan

dengan alamat di jalan merdeka Rt. 01 Rw 01.

B. Jenis penelitian

penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai penelitian deskriptif

kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis

sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterpresentasikan.

Menurut Sugiono (2011 : 148 ) “termasuk penelitian deskriptif adalah penyajian

data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus,

median, mean (pengukuran tendesi sentral)”

C. Tekhnik penarikan sampel

1. Pengertian populasi

Pengertian populasi menurut Sugiono (2011:08) yaitu keseluruhan dari

kumpulan elemen yang memiliki sejumlah karateristik umum, yang tersdiri dari

bidang-bidang untuk diteliti. Apa bila seseorang akan meneliti elemen yang

adadalam wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan populasi, populasi

dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi pada KSU kencana

makmur sugihan solokuro lamonganjalan merdeka Rt. 01 Rw 01.

2
8
29

2. Sampel

Adapun Pengertian sample menurut Sugiono (2011:08) yaitu merupak sub

klompok dari populasi yang dipilih dari penelitian, dalam penelitian ini

penentuan sampel menggunakan rumus Slovin ( Sugiono 2011:08)

Persamaan rumus solvin sebagai berikut:

n = N / 1+ N ( c )2

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi = 100

C = nilai kritis (jumlah penelitian) yang diinginkan menurut solvi adalah

100% (0,1)

Dari perhitungan dapat diambil perhitungan sebagai berikut:

n = 100 /1+100(0,1) x 2 = 100 / 1+100(0,1) = 100/1+1=100/2=50

jadi jumlah sampel dari penelitian ini adalah 50 responden. Adapun sampel

yang digunakan untuk penelitian ini adalah para karyawan bagian produksi

pada koprasi serba usaha(KSU) kencana makmur sugihan solokuo lamongan.

3. Teknik pengambilan sampel

Dalam penelitian ini sampling yang digunakan adalah simple random

sampling atau pengambilan sampel acak sederhana yaitu sebuah sampel yang

diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian populasi memiliki

kesempatan yang sama untuk dipilh menjadi sampel. ( Sugiono,2011:12)


30

D. Metode pengumpulan data

1. Jenis data

Untuk dapat menganalisis data dengan baik, maka dapat diperlukan data yang

valid dan reliabel agar hasil yang diperoleh mengandung kebenaran. Dalam

hal ini sumber diperoleh dari dua sumber yaitu antara lain :

a. Data primer

Menurut Abdul Halim (2012 : 02) “data primer merupakan data yang

dikumpulkan atau diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan” atau

data yang diperoleh dengan mengumpulkan responden yang terpilih,

responden yang primer ini adalah seluruh karyawan pada ksu kencana

makmur sugihan solokuro lamongan.

b. Data skunder

Menurut Abdul Halim (2012 : 02) “Data sekunder merupakan data yang

diperoleh suatu organisasi atau perusahaan dalam bentuk yang sudah jadi

dari pihak perusahaan” atau Data yang diperoleh dari publikasi resmi yang

dikeluarkan oleh instansi terkait. Yang termasuk data sekunder ini antara lain

data tentang gambaran umum keadaan perusahaan, jumlah karyawan dan

kebijakan-kebijakan yang terdapat pada perusahaan.

2. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini tekhnik pengumpulan data adalah :

a. Wawancara

Wawancara adalah teknik mendapatkan informasi dengan bertanya

langsung kepada karyawan, dimana peneliti menanyakan pertanyaan


31

kepada karyawan untuk menjawabanya, menggali jawaban lebih jauh

bila dikehendaki dan menjawabnya (Arikuntolo, 2010:192).

b. Kuisioner

Kuisioner dadalah alat yang paling umum digunakan untuk pengumpulan

data primer, kuisioner berisi sekumpulan pertanyaan yang diajukan pada

karyawan untuk dijawab (Arikunto, 2010:268) .

Dalam hal ini kuisioner yang digunakan bersifat tertutub artinya

responden diharapkan untuk menjawab pertanyaan yang ada dan tidak diberi

kesempatan untuk menjawab diluar jawaban yang di sediakan. Kuisioner ini

dilaksanakan untuk memperoleh tanggapan oleh fenomena yang diteliti

mengenai pengaruh mengenai lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja

bagian produksi pada KSU kencana makmur sugihan solokuro lamongan.

c. Observasi

Yaitu cara pengumpulan dta yang dilakukan dengn cara pengamatan

berkaitan dengan kondisi kerja.Arikuntolo ( 2010:157). KSU kencana

makmur bagian produksi.

d. Metode Pustaka (Library Research)

Yaitu memperoleh data dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku

dan literature-literature yang berhubungan dengan teori dan laporan

penelitian ini.

http://santika.ilearning.me/1-5-1-metode-pengumpulan-data/
32

E. Oprasional Variabel

1. Devinisi Variabel

Variabel adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehinnga diperoleh tentang invormasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiono, 2011:3).

Adapun teknik pengukuran variabel yang digunakan oleh peneliti untuk

memberiakan jawaban pada setiap item jawaban adalah dengan

menggunakan skala likret. Skala likert merupakan skala yang dikembangkan

melalui metode likert, dimana subyek harus diindivikasikan berdasarkan

tingkatannya berdasarkan berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan prilaku

suatu subyek. Kesemua pertanyaan tersebut kemudian digabungkan sehingga

dapat diperoleh nilai total yang dapat digambarkan obyek yang diteliti.

Dalam penelitian ini skor jawaban responden terbagi menjadi lima pilihan,

hal tersebut dengan pertimbangan bahwa jawaban ragu-ragu dari responden

tidak dimasukkan sehingga tidak dapat mempengaruhi hasil analisis yang

akan dihasilkan (Sugiono, 2011:64).

Dalam penelitian ini semua variabel digunakan skor/nilai dengan dasar

likerts, untuk mengukur variabel lingkungan kerja, pelayanan karyawan,

kondisi kerja, hubungan karyawan yaitu sebagai berikut:

- Jawaban A (Sangat baik) diberi skor (5)

- Jawaban B (Baik) diberi skor (4)

- Jawaban C (Cukup Baik ) diberi skor (3)

- Jawaban D (Tidak Baik) diberi skor (2)


33

- Jawaban E (Sangat Tidak Baik) diberi skor (1)

(Sugiono, 2011;104)

Penelitian untuk jawaban A dengan pertanyaan sangat baik yang mempunyai

makna bahwa lingkungan kerja yang ada diperusahaan menurut karyawan

adalah sangat baik dan begitu pula sebaiknya . untuk mengukur variable

produktivitas kerja karyawan bagian produksi yaitu sebagai berikut:

- Jawaban A (Sangat sesuai) diberi skor (5)

- Jawaban B (sesuai) diberi skor (4)

- Jawaban C (Cukup sesuai ) diberi skor (3)

- Jawaban D (Tidak sesuai) diberi skor (2)

Jawaban E (Sangat Tidak sesuai) diberi skor (1)

(Sugiono,2011:137)

Penelitian dengan jawaban A pertanyaan sangat sesuai yang mempunyai

makna bahwa produktivitas karyawan sanggat tinggi, begitu pula sebaliknya.

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yang digunakan, yaitu:

a. Variabel bebas (indepandent) (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau sebagai penyebab

atau peruabahan variabel dependent. Sugiono ( 2011 : 04)

Variabel dalam penelitian ini yaitu mengenai lingkungan kerja .

Adapun variabel lingkungan kerja dalam penelityan ini adalah:

1) Pelayanaan karyawan (X1)


34

Menurut Sugiono( 2011 : 04)Merupakan suatu fasilitas yang diberian

kepada karyawan sehingga dapat menciptakan kenyamanan dalam

bekerja diperusahaan, indikatornya dalah:

a) pelayanaan makan dan minum.

b) pelayanaan kesehatan.

c) penyedian kamar mandi.

2) Kondisi kerja(X2)

Merupakan kondisi yang dapat disiapkan oleh perusahaan pada lokasi

pabrik yang bersaangkutan sehingga dapat mendukung operasional

para karyawan, indikator pada pada kondisi kerja meliputi:

a) penerangan yang cukup,

b) suhu udara penghindaran suara bising,

c) penggunaan warnaruangan yang sesuai.

Sugiono ( 2011 : 04 )

3) Hubungan karyawan (X3)

Merupakan suatu kondisi hubungan karyawan dengan karyawan atau

karywan dengan perusahaan, indikator pada hubungan karyawan

adalahhubungan karyawan dengan karyawan dan hubungan karyawan

dengan pemimpin.Sugiono ( 2011 : 04)

b. Variabel terikat (Dependent)

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya

variabel bebas (independent). Sugiono (2011:4). Dalam hal ini yang

menjadi variabel terikat adalah produktivitas kerja karyawan bagian


35

produksi. Indikator produktivitas kerja meliputi jumlah produk yang

diselesaikan, kualitas produk yang dihasilkan, ketepatan yang digunakan

untuk menyelesaikan pekerjaan.

F. Metode Analisis Data

Berikut ini dijelaskan analisis yang digunakan yaitu:

1. Uji Validitas

Validitas merupakan yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesakhihan suatu instrumen.Arikunto (2010:314). Penelitian ini

menggunakan validitas interval. Sesuai dengan pendapat bahwa data yang

dihasilkan seabagai fungsi dari rancangan atau instrumen ynang digunakan

(sugiono, 2011:113).

Pada penelitian ini uji validitas digunakan untuk mengetahui kesahiahan dari

instrumen kuisioner dengan menggunakan rumus korelasi produk moment

dengan signifikasi 5%. Bila hasil probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari

0,05 maka dinyatakan valid dan begitu pula sebaliknya. Formula korelasi

produk moment adalah :

Keterangan :

r = keofesien korelasi

x = skor nilai item

y = skor nilai total

N = banyaknya sampel
36

( Arikunto, 2010 :317)

Teknik korelasi produk moment digunakan untuk mencari hubungan dan

membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel

berbentuk data ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut

adalah sama (Sugiono, 2011:228).

2. Uji Reliabilitas

Arikunto (2010:238) menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen lebih baik.

Untuk menguji tingkat reliabelitas, dalam penelitian ini menggunakan rumus

Alpha Cronbach. Rumus ini digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen

yang sekornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk urain

(Arikunto,2010:239)

r=

Keterangan

r = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= jumlah fariasis butir

= variasis total (Arikunto,2010:239)

3. Analisis Regresi Linier Berganda


37

Merupakan pengujian untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel

lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagaian prpduksi

pada ksu kencana makmur sugihan solokuro lamongan. Yaitu dengan

rumus persamaan regresi untuk tiga prediktor.

Y = a+b`1.X1+b2.X2+b3.X3

Dimana:

Y = Produktivitas kerja karyawan

a = konstanta

b1,b2 dan b3 = keofisien regresi

x1 = variabel pelayanaan karyawan

x2 = variabel kondisi kerja

x3 = variabel hubungan karyawan ( Sugiono, 2011:283).

Untuk mencari keofisien regresi a, b1,b2 dan b3 digunakan persamaan

silmutan sebagai berikut:

1) Y = b1 + b2 X2 + b3

2) Y = b1 +b2 + b3

3) Y = b1 + b2 + b3

= Y – b1 X1 - b2 X2 – b3 X3 (Sugiono, 2011:283)

4. Analisis keofisien determinasi (uji R2)


38

Merupakan suatu ukuran yang menunjukan beberpa banyak variasai dalam

data yang dapat dijelaskan oleh model regresi yang dibangun. Nilai dari

keofsien determinasi adalah kuadrat dari nilai keofisienkorelasi. Arikunto

(2010:238)

Rumus yang dipakai adalah :

R2= 1-

n= jumlah sampel

k= jumlah variabel independen

R2= nilai keofisien determinasi ( Sugiono, 2011:283)

5. . Uji t

parsial Yaitu uji stastistik secara individu untuk mengetahui

pengaruhmasing-masing variabel bebas terhadap variabel terkait dengan

menggunakan uji t.

Digunakan untuk menguji kesignifikasian atau tidaknya hubungan antara

pelayanan karyawan (X1), kondisi kerja (X2), dan hubungan karyawan

(X3) dengan produktivitas kerja (Y) dengan menggunakan rumus :

Ho : Variabel lingkungan kerja yang meliputi, kondisi kerja, hubungan

karyawan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada ksu kencana

makmur sugihan solokuro lamongan.

Ha : Variabel lingkungan kerja yang meliputi pelayanaan karyawan

kondisi kerja, hubungan karyawan, secara parsial berpengaruh


39

signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi

pada ksu kencana makmur sugihan solokuro lamongan.

Uji t digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel indepandent

terhadap variabel depandent secara parsial atau per variabel.(Sugiono,

2011:286)

Dengan rumus :

t hitung :

Dimana : t = t hitung

r = Keofesien korelasi

n = jumlah sampel yang diteliti

Sedangkan pada uji t mempunyai kreteria sebagai berikut :

Kreteria pengujian:

1. Jika tabel –t tabel < t hitung < t tabel , maka Ho diterima dan Ha

ditolak, yang brarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara

variabel bebas terhadap variabel terkait.

2. Jika t hitung > tabel atau t hitung < t tabel, maka Ho ditolak dan Ha

diterima, yang berarti ada pengaruh antara variabel bebas terhadap

variabel terkait. Adapun kurva distribusi normal untuk iji t dapat

disajikan pada gambar 3.1


40

Gambar 3.1

t tabel t.tabel

d.) Uji F

Adapun hipotesis penelitian yaitu sebagai berikut:

Ho : Variabel kerja yang meliputi pelayanaan karyawamn, kondisi kerja,

hubungan karyawan secara simultan tidak berpengaruh signifikan

terhadap terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada ksu

kencana makmur sugihan sookuro lamongan,

Ha : Variabel lingkungan kerja yang meliputi pelayanan karyawan,kondisi kerja,

hubungan karyawan, secara silmutan berpengaruh signifikan

terhadapproduktivitas kerja pada ksu kencana makmur sugihan solokuro

lamongan. (Sugiono, 2011:286)

rumus analisis regrasi tiga prediktor

F=

Dimana :

R2 = Koefesien determinan

m = Jumlahprediktor/ variabel bebas

N = Banyaknya sampel (Sugiono, 2011:286)


41

Jika Fhitung < Ftabel, maka keofesien regresi ganda yang diuji signifikan, yaitu tidak

dapat diperlukan ke populasi dengan taraf kesalahan 5% maupun 1%

Jika Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh yang

secara silmutan antara variabel bebas dengan variabel terkait.

Jika Fhitung< Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada

pengaruh yang secara silmutan antara variabel bebas dengan variabel terkait.

Adapun kurva distribusi F untuk uji F dapat disajikan pada gambar 3.2

Gambar 3.2 Daerah Penentuan H0

Ho Ditolak

Ho Diterima

F tabel
2
42
8

BAB IV

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan / Koprasi Serba Usaha

1. Sejarah singkat perusahaan

Koperasi serba usaha yang disingkat KSU “Kencana Makmur” berdiri

sejak tahun 1991 yang di dirikan oleh para pemuda Desa Sugihan sebanyak 20

orang pemuda dari berbagai kalangan dan disiplin ilmu dengan prakarsa Sdr.

Drs. KASDARI dengan Badan hukum ikut KUD “TANI BAHARI” Paciran

yang pada waktu itu memang masih ikut kecamatan paciran, sebelum pisah

yang sekarang menjadi kecamatan Solokuro yang pada waktu itu sebagai unit

otonomi. Dan sekarang telah mempunyai Badan hukum sendiri sejak tahun

1996 NO 8498/BH/II

Adapun yang melatar belakangi berdirinya koperasi / KSU “Kencana

Makmur” antara lain :

a. Merajalelanya Renternir dan Lintah darat pada waktu itu.

b. Sulitnya kaum petani khususnya di desa Sugihan sekitarnya dalam

memenuhi kebutuhan saprodi.

c. Terjadinya kesenjangan di kalangan generasi muda. Maka diperlukan

organisasi yang netral dan kuat.


43

c. Banyaknya masyarakat yang merantau ke luar negeri sehingga sirkulasi

keuangan yang masuk ke desa sangat besar agar tidak sia-sia perlu adanya

lembaga keuangan yang kuat.

d. Masih sulitnya lingkungan dan akses perbankan pada waktu itu.

e. Tersedianya sumber daya manusia yang mumpuni khusunya di kalangan

generasi muda, maka tidak heran jika anggotanya banyak yang sarjana.

Sesuai dengan jenisnya KSU “Kencana Makmur” bergerak di berbagai bidang

usaha, baik bidang produksi, konsumsi maupun distribusi sehingga dinamakan

sebagai koperasi serba usaha. Dengan karyawan sebanyak 100-an orang, tidak

mengherankan jika semakin hari perkembangan koperasi ini semakin pesat dan

semakin luas pula bidang usaha yang dijalankan

2. Lokasi perusahaan

Koperasi Serba Usaha (KSU) “Kencana Makmur” berkantor pusat di

desa Sugihan kecamatan Solokuro kabupaten Lamongan, berjarak kurang lebih

38 kilometer dari ibu kota kabupaten dan kira-kira 9 kilometer sebelah selatan

Wisata Bahari Lamongan (WBL).

KSU “Kencana Makmur” meskipun terletak di daerah pelosok namun telah

meraih beberapa prestasi atas usaha yang diperolehnya, antara lain berhasil

menjadi 10 besar koperasi berprestasi tingkat nasional pada tahun 2009,

koperasi berprestasi tingkat propinsi Jawa Timur, serta koperasi berprestasi

tingkat kabupaten Lamongan.


44

3 . Tujuan perusahaan

Tujuan merupakan landasan bagi setiap kelompok organisasi atau

perusahaan yang didirikan baik untuk mencari keuntungan atau kelompok organisasi

yang bergerak dibidang sosial yang tidak mengharapkan keuntungan.Adapun tujuan

tersebut merupakan arah bagi kegiatan yan g dilaksanakan dan hal ini dimaksudkan

manfaat yang lebih berdaya guna.

Seorang pemimpin perusahaan terutama organisasi yang mengharapkan

keuntungan adalah penting sekali untuk mengetahui dan membuat tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan yang telah dipimpinnya untuk mengadakan

keorganisasi yang baik bagi bawahannya.Adapun tujuan dari koperasi serba usaha

kencana makmur sugihan solokuro lamongan adalah untuk mensejah terakan

anggota khususnya. Dan untuk masyarakat pada umumnya

Adapun visi, misi dan tujuan KSU “Kencana Makmur adalah sebagai berikut

VISI : Membangun kehidupan dengan ekonomi yang kuat dan mantap

MISI : 1. menata kehidupan masyarakat dengan berbasis ekonomi kemasyarakatan

2. mengembangkan ekonomi dengan melalui koprasi untuk mencapai

kebahagiaan dunia akhirat

4.Stuktur Organisasi Perusahaan

Organisasi adalah faktor yang penting bagi perusahaan atau koprasi serba usaha

(KSU) dalam usahanya untuk mencapai tujuan agar tujuan yang direncanakan oleh

perusahaan dapat tercapai, stuktur organisasi yang baik. Maka bagan stuktur koprasi
45

serba usaha (KSU) Kencana Makmur Sugihan Solokuro Lamongan dapat disajikan

pada gambar 4. 1

Gambar 4.1

Stuktur Organisasi

koprasi serba usaha (KSU) Kencana Makmur

Sugihan Solokuro Lamongan

RAPAT ANGGOTA

PENGAWAS PENGURUS

KASIR PUSAT

MANAGER
UTAMA
USP.KONV.PUSA MINI MARKET
T
USPK PEMB.REKENING /
CAB.KARANGGEN PULSA
ENG
USPK SAPRODI
GGKARANGGE
CAB.SUKODAD
NKARANGGEN
USPK ARISAN
I
ENGG
CAB.LAREN
USPK/UJKS JASA STNK
CAB.BABAT
UJK SYARI’AH PETERNAKAN
SAPI
USPK AMDK
CAB.KRANJI
USPK LAPANGAN
CAB.BRONDO FUTSAL
NG UJKS CAB.LAMONGAN

Sumber : koprasi serba usaha (KSU) Kencana Makmur Sugihan Solokuro Lamongan
46

Adapun tata laksana kerja atau ( Job Discription) adalah sebagai berikut

Rapat anggota : Merupakan pengambil keputusan tertinggi pada setiap program

koperasi.

Pengurus : Pengelola/penanggung jawab dalam menjalankan roda

organisasi di koperasi.

Pengawas : Mengawasi setiap program kegiatan koperasi yang dijalankan

oleh pengurus.

Kasir pusat : Memegang kendali keuangan di kantor pusat.

Manajer uatama :Memimpin dan mengkoordinasi semua manager cabang dalam

menjalankan unit simpan pinjam.

Manajer cabang : Mengendalikan koperasi unit simpan pinjamdi masing-masing

cabang / unit usaha lainnya.

Karyawan : Melayani pelanggan di masing-masing unit

5.Bidang UsahaKoperasi

KSU “Kencana Makmur” bergerak di beberapa bidang usaha. Adapun


bidang-bidang tersebut adalah “

1. Unit Simpan Pinjam (USP) Konvensional.

Menghimpun dana dari para anggota dan kemudian menyalurkan nya kembali

kepada para anggotanya untuk mencapai kesejahteraan bersama.

2. Unit Jasa Keuangan (UJK) Syari’ah

Produk yang ditawarkan oleh unit jasa keuangan syari’ah antara lain :

a. tabungan Wadi’ah yaitu merupakan tabu ngan yang suwaktu waktu dapat

diambil.
47

b. Deposito Mudharobbah merupakan bentuk investasi berjangka yang sangat

menguntungkan, terjamin, halal dan bias diambil sesuai kesepakatan.

c. Pembiyayaan non usaha yaitu

- murobbah ( pembiyayaan jual beli )

- Ar-rahn ( pembiyayaan dengan gadai )

3. Sarana Produksi Pertanian (SAPRODI)

KSU kencana makmur juga menyediakan sarana pertanian yang terjangkau

seperti alat-alat pertanian pupuk bibit dan obat pendukung untuk pertanian.

4. Produksi Es Balok

Pada tanggal 12/20/13 Koprasi serba usaha Kencana Makmur mendapatkan

bantuan fasilitas mesin peralatan pabrik es dari pemerintah kabupaten

lamongan. Yang membuat KSU kencana makmur lebih mengembangkan

bidang usahanya,

5. Produksi Air Minum dalam Kemasan (AMDK) “ASQIRO”

Salah satu pengemabangan usaha adalah dengan mendirikaan pabrik air

minum dalam kemasan yang memanfaatkan Sumber daya alam disekitar

Pabrik, dengan menggunakan keunggulan dalam produk Air minum dalam

kemasan KSU kencana makmur dapat bersaing dalam pemasaran produk air

minum dalam kemasan ini.

Pada skripsi ini penulis meneliti pada bidang garapan Produksi Air Minum dalam

Kemasan (AMDK) ”ASQIRO”

Maka stuktur organisasi Air minum dalam kemasan (AMDK) koprasi serba usaha

(KSU) kencana makmur dapat disajikan pada gambar 4.2 dibawah ini
48

Gambar 4.2

Stuktur Organisasi

Airminum dalam kemasan

KSU kencana makmur sugihan solokuro lamongn

Manajer
pabrik

Operator AMDK Karyawan AMDK BagianAdministr


asi AMDK

Bagian lapangan Supir dan


pemasaran
AMDK lamongan
Sumber: koprasi serba usaha (KSU) Kencana Makmur sugihan solokuro

Keterangan :

Manajer pabrik :Memimpin dan mengkoordinasi karyawan pabrik untuk

melaksananakan tugas dan produksi dengan baik

Operator AMDK : Mengarahkan dan mengkoordinir tugas yang di perintahkan

oleh manajer.

Bagian administrasi :a.mengatur keuangan dan membuat laporan keuangan laba

rugi usaha

b. melaporkan hasil ke laporan keuangan kepada manajer

pabrik
49

Karyawan pabrik : karyawan pada pabrik AMDK (air minum dalam kemasan) ini

dibagi menjadi dua yaitu

a. Karyawan bagian lapangan : yaitu karyawan yang

melakukan oprasional dan produksi pabrik

b. Supir AMDK : mendistribusikan barang dan memasarkan

barang ke toko toko dan para konsumen

6. Hari kerja dan waktu kerja

Koperasi serba usaha kencana makmue sugihan solokuro lamongan buka

mulai dari jam 08: 00 – 12:00 dan istirahat karyawan pada jam 12:00-16:00 dan buka

kembali mulai jam 14:00 – 20:00 masuk kerja mulai senin sampai sabtu.

7. Jumlah karyawan

Adapun perkembangan jumlah tenaga kerja pada koprasi serba usaha kencana

makmur sugihan solokuro lamongan dari tahun ketahun mengalami perubahan.dan

pada saat ini koprasi serba usaha kencana makmur sugihan solokuro lamongan

memiliki100 karyawan yang terdiri dari karyawan laki-laki dan perempuan, hal ini

dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini

Tabel 4.1
Jumlah Karyawan
no Jenis pekerjaan Jenis kelamin Total
Laki-laki perempuan

1 Susunan pengurus 4 - 4

2 Susunan pengawas 2 - 2
50

3 Susunan karyawan 70 24 94

4 Jumlah 76 24 100

Sumber : diolah tahun 2015


8. Tenaga Kerja

Kebutuhan tenaga kerja di koperasi serba usaha kencana makmur sugihan splokuro

lamongan dibagi menjadi dua macam

a. Tenaga kerja skill

adalah dimana factor keahlian dan kecakapan yang khusus melalui

pendidikan

b. Tenaga kerja kasar

Adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan terlebih dahulu

Pemilihan tenaga kerja ini sangat penting karena menyangkut kelangsungan

prusahaan.

9. Sistem Gaji

Pada dasarnya tiap orang yang ditarik menjadi tenaga kerja akan diberi imbalan atas

usahanya berupa upah atau gaji .Pada koperasi serba usaha kencana makmur sugihan

solokuro lamongan pembayaran gaji diberikan setiap bulannya yaitu mendapat gaji

setiap sebulan sekali tepatnya akhir bulan dan terbagi dari tingkat tertinggi smpai

tingkat terendah.
51

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Variabel Penelitian

Responden dalam penelitisn adalah para karyawan bagian produksi pada

Koperasi Serba Usaha Sugihan Solokuro Lamongan sebanyak 43 orang.Adapun

sampel yang kami ambil adalah karyawan bagian produksi yang bekerja di pabrik

air mineral.

Teknik sampling yang digunakan untuk mengambil sampel dalam penelitian

ini menggunakan Random Sampling. Dalam penelitian ini kami menglasifikasikan

deskripsi responden berdasarkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Deskripsi usia responden

Berdasarkan penelitian yang diperoleh dari penyebaran angket maka

diperoleh data tentang umur responden dalam penelitian ini, maka data seperti

dalam tabel tersebut Tabel 5.1

Distribusi Usia Responden

No Rentang usia Frekuensi Presentase


1 21-30 26 60,46%
2 31-40 13 30,23%
3 41-50 3 6,97%

4 >50 1 2.33%
JUMLAH 43 100%
Sumber: Data penelitian diolah 2015
52

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa sebanyak 26 orang

(60,46%) menyatakan bahwa berumur kurang dari 21-30 tahun. Sebanyak 13 orang

(30,23%) menyatakan berumur 31-40 tahun, sebanyak 3 orang (6,97%)

menyatakan berumur 41-50 tahun. Sebanyak 1 orang (2,33%) menyatakan berumur

>50 tahun.

2. Diskripsi jenis kelamin responden

Berdasarkan data dan penelitian yang diperoleh dari penyebaran angket

maka diperoleh data tentang jenis kelamin dalam penelitian ini yaitupada tabel

sebagai berikut :

Tabel 5.2

Distribusi Jenis Kelamin Responden

no Jenis kelamin frekuensi Presentase


1 Laki-laki 30 69,78%
2 Perempuan 13 30,23%
Jumlah 43 100
Sumber : Data penelitian diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar responden

dalam penelitian ini memiliki jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 30 orang

sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 13 orang.

3. Deskripsi Pendidikan Responden

Berdasarkan data dan penelitian yang diperoleh dari penyebaran angket

maka diperoleh data tentang pendidikan responden dalam penelitian ini, yaitu pada

tabel 5.3 berikut ini :


53

Tabel 5.3

Distribusi Pendidikan Responden

No Jenis Pendidikan Frekuensi Presentase


1 SD/MI 0 0%
2 SLTP 0 0%
3 SLTA 10 23,25%
4 DIPLOMA 30 69,77%
5 S2 3 6,98%
Jumlah 43 100%
Sumber : data penelitian diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa pendidikan yang dimiliki

responden adalah sebagai berikut: SD dan SLTP mempunyai presentase 0% ,

sebanyak 10 orang (23.25%) menyatakan tamat SLTA, sebanyak 30 orang

(69,77%) menyatakan lulus DIPLOMA/S1, sebanyak 3 orang (6,98%) menyatakan

lulus S2.

4. Deskripsi Lama Bekerja Responden

Berdasarkan data dan penelitian yang diperoleh dari penyebaran angket

maka diperoleh data tentang lama bekerja karyawan pada penelitian ini, yaitu pada

tabel sebagai berikut:

Tabel 5.4

Distribusi lama bekerja respondent

No Lama Bekerja Frekuensi Persentase


1 1 tahun – 5 tahun 18 60,46%
2 6 tahun – 10 tahun 10 30,23%
3 11 tahun – 15 tahun 5 6,97%
54

4 > dari 15 tahun 6 2,33%


Jumlah 43 100%
Sumber : data penelitian diolah 2015
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa karyawan yang bekerja di

KSU kencana makmur sugihan solokuro lamongan selama 1 tahun – 5 tahun

sebayak 26 orang (60,46%), 6 tahun – 10 tahun sebanyak 13 orang (30,23%), 11

tahun – 15 tahun sebanyak 3 orang (6,97%), > dari 15 tahun sebanyak 1 orang

(2,33%).

Sebelum mengadakan pengujian hipotesis maka disajikan tabel

penelitian dari hasil quisioner yang dibagikan kepada 43 responden yaitu para

karyawan KSU kencana makmur sugihan solokuro lamongan.

B. Hasil Penelitian

1. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu uji untuk menenjukan timgkat kevalitan

atau kesahihan suatu instrument yang valid/sahih mempunyai validitas yang

tinggi serta mampu menunjukan data-data dari variabel yang diteliti secara

tepat, tinggi rendahnya instrumen menunjukan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud. Untuk

menguji tingkat kevalidan instrument dapat dilakukan dengan menghitung

korelasi antara skor jawaban instrument dengan skor total instrument. Syarat

minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r=0,301 ( r- tbael

produck momen )
55

Pada uji validitas ini dilakukan antara instrument dengan indikator.

Dapat dilihat pada tabel 5.5. hasil pengujian validitas dengan menggunakan

progtam SPSS versi 19.0 sebagai berikut :

Tabel 5.5

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Variabel No. item Pearson Signifikan keterangan


N0 Corelation (2-tailed)

1 pelayanan X1.1 0.709** 0.000 Valid


karyawan (X1) X1.2 0.762** 0.000 Valid
X1.3 0.785** 0.000 Valid
2 Kondisi kerja (X2) X2.1 0 .761** 0.000 Valid
X2.2 0.771** 0.000 Valid
X2.3 0.664** 0.000 Valid
3 Hubungan kerja X3.1 0.851** 0.000 Valid
(X3) X3.2 0.867** 0.000 Valid
4 Produktivitas kerja Y1 0.812** 0.000 Valid
(Y) Y2 0.763** 0.000 Valid
Y3 0.658** 0.000 Valid
Sumber: Data diolah,SPSS Versi 19.0

Berdasarkan hasil analisis dari tabel 5.5 dapat disimpulkan bahwa item

pelayanan karyawan (X1), kondisi kerja (X2), hubungan kerja (X3) dan

produktivitas kerja (Y) dinyatakan valid hal ini dibuktikan dengan semua item

mempunyai korelasi pearson dengan tingkat signifikasi < 0,05.(Sunyoto, 2014 :

115) Sehingga semua item yang ada pada penelitian ini dinyatakan Valid.
56

2. Uji Reliabilitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana jawaban seseorang

konsisten/reliabel uji ini menggunakan keofisien cronbach alpha dengan kreteria

nilai koefesien reliabilitas lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan semua

instrument tersebut sudah reliabel.

Tabel 5.6

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's

Deleted Item Deleted Total Correlation Alpha if Item

Deleted
X1_1 6.77 0.707 0.343 0.630
X1_2 6.91 0.658 0.449 0.478
X1_3 6.88 0.629 0.484 0.426
X2_1 5.58 1.011 0.426 0.338
X2_2 5.65 0.994 0.444 0.359
X3_1 5.65 1.185 0.269 0.622
X3_2 3.07 0.400 0.475 -
X3_3 3.14 0.361 0.475 -
Y_1 7.33 0.606 0.513 0.340
Y_2 7.35 0.661 0.415 0.499
Y_3 7.28 0.825 0.317 0.626

Sumber: Data diolah,SPSS Versi 19.0

Berdasarkan hasil analisis dari tabel 5.6 dapat disimpulkan bahwa item

pelayanan karyawan (X1), kondisi kerja (X2), hubungan kerja (X3) dan

produktivitas kerja (y) dinyatakan Reliabel hal ini dibuktikan dengan semua

item ketreria nilai koefesien reliabilitas lebih besar dari 0,5


57

3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Sebagaimana yang telah dirumuskan dalam penelitian ini sesuai

dengan hipotesis .variabel pelayanan karyawan (X1), variabel kondisi kerja (X2),

hubungan karyawan (X3), mempunyai pengaruh terhadap produktivitas karyawan

(Y).

Pengujian ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% atau α =

0.05. untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut digunakan akan mengetahui

pengaruh antara variabel bebas secara bersama terhadap variabel terikat, pada

analisis regresi linier berganda ini dilakukan uji t uji F untuk simultan atau

bersama-sama.

Adapun hasil dari perhitungan yang dilakukan dengan program

SPSS versi 19 dapat dilihat pada tabel 5.7

Tabel 5.7

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.676 1.941 2.409 .021

x1 .342 .144 .334 2.376 .022

x2 .322 .127 .372 2.527 .016

x3 -.206 .207 -.147 -.994 .326

Sumber: Data diolah,SPSS Versi 19.0 lampiran : 5


58

Berdasarkan perhitungan analisis regresi linier berganda yang dilakukan

menunjukan pengaruh variabel independent dalam hal ini adalah variabel

lingkungan kerja yang meliputi variabel pelayanan karyawan (X1), kondisi kerja

(X2) dan hubungan karyawan (X3) terhadap variabel dependen yaitu

produktivitas kerja karyawan (Y) pada KSU Kencana Makmur Sugihan

Solokuro Lamongan adalah kuat, hal ini dapat dilihat pada koefesien

determinasi (R2) yaitu sebesar 0,248 . dengan demikian berarti bahwa pengaruh

variabel lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan dapat

dijelaskan sekitar 24,8% oleh variabel pelayanan karyawan.

Besarnya variabel pelayanan karyawan, kondisi kerja, dan hubungan

karyawan sangatlah berarti hal ini menjelaskan bahwa probabilitas kesalahannya

<α yaitu pada X1=0,144, X2 =0,127 dan X3=0,207 sehingga ketiga variabel

tersebut mempunyai nilai yang signifikan terhdap produktivitas kerja karyawan.

Berdasarkan hasil analisis regresi diatas, maka dapat dirumuskan suatu

persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = 4.676+ 0.342X1 + 0.322X2 + -

0.206X3

Dari persamaan garis regresi linier berganda diatas, maka dapat diartikan

bahwa :

Y= variabel terikat yang nilainya diprediksi oleh variabel bebas dalam

penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah produktivitas kerja

karyawan yang nilainya diprediksi oleh variabel lingkungan kerja yang

meliputi pelayanan karyawan, kondisi kerja dan hubungan karyawan.


59

α= 4.676

merupakan nilai konstanta yang menunjukan bahwa produktivitas kerja

pada karywan bagian produksi, bahwa para karyawan dalam bekerja di

perusahaan tidak didukung oleh lingkungan kerja yang baik.

b1= 0.342

jika terjadi kenaikan sebesar satu satuan pada variabel pelayanan karyawan

(X1) sedangakan variabel kondisis kerja (X2) dan hubungan kerja (X3)

konstan, maka produktivitas kerja naik sebesar 0.342/ 34,2%

b2= 0.322

jika terjadi kenaikan sebesar satu satuan pada variabel kondisis kerja (X2)

sedangakan variabel pelayanan karyawan (X1) dan hubungan kerja (X3)

konstan, maka produktivitas kerja naik sebesar 0.322/32,2%

b3= -0,206

jika terjadi penurunan sebesar satu satuan pada variabel hubungan kerja

(X3) sedangakan variabel pelayanan karyawan (X1) dan kondisis kerja

(X2) konstan, maka produktivitas turun sebesar -0.206/-20.6%

dari perhitungan regresi linier berganda diatas dapat disimpulkan bahwa variabel

lingkungan kerja dan kondisi kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja

karyawan bagian produksi pada KSU kencana makmur sugihan solokuro

lamongan.
60

5. Uji Determinasi ( R2)

Nilai koefesien determinasi ( R2) digunakan untuk mengukur besarnya variabel

bebas pelayanan karyawan (X1), kondisi kerja (X2), hubungan kerja (X3) yang

diteliti terhadap produktifitas kerja (Y).

Tabel 5.8

Uji determinasi

Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of the
Model R Square Square Estimate
1 .498a
.248 .190 1.006

a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2

dari perhitungan tabel 5.8 diatas dapat diketahui bahwa nilai koefesien

determinasi adalah sebesar 0.190. koefesien determinasi menunjukan seberapa

besar variasi dari variabel bebas mampu dijelaskan oleh variasi dari keseluruhan

variabel berikut. Dengan demikian bahwa 19,0% variasi dari loyalitas anggota

dapat dijelaskan oleh kelima variabel bebas yaitu pelayanan karyawan (X1),

kondisi kerja (X2), hubungan kerja (X3), sedangakan sisanya 81,0%

6. Hasil analisi uji t

Untuk mempengarui pengaruh masing-masing independent yaitu variabel

lingkungan kerja yang meliputi pelayanan karyawan (X1), kondisi kerja (X2)

dan hubungan karyawan (X2) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas

kerja karyawan, digunakan uji t (t-test) dengan cara membandingkan thitung

dengan ttabel dengan derajat kebebasan ( degree of freedom ) sebesar 95%


61

(α=5%) di peroleh ttabel sebesar 2,021. Di bawah disajikan hasil perbandingan

antara nilai thitung dengan ttabel

Tabel 5.9
Hasil Uji t
Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.676 1.941 2.409 .021

x1 .342 .144 .334 2.376 .022

x2 .322 .127 .372 2.527 .016

x3 -.206 .207 -.147 -.994 .326

Sumber: Data diolah,SPSS

Versi 19.0. lampiran : 5

a. Uji parsial antara variabel bebas pelayanan kerja (X1) dengan produktivitas kerja

(Y)

dengan thitung = 2,376

prosedur pengujian uji t adalah mengunakan uji 2 sisi (α = 5%:2=2.5%)

a) Dengan df = n – k – 1 = 43 – 3 -1 = 39

b) ttabel = t0,25(39) = 2.02269

c) daerah kritis atau daerah penolakan H0

Bila thitung > 2.02269, maka H0 ditolak

Bila thitung < 2.02269, maka H0 diterima


62

Gambar 5.1

Daerah Penerimaan dan Penolakan uji secara parsial ( uju t )

H0 diterima Daerah Ho
daerah H0 ditolak ditolak

thitung = 2,376 - ttabel= -2,022 0 ttabel = 2,022 thitung= 2,376

karena thitung > ttabel yaitu 2,376 > 2,022 maka H0 ditolak dan Ha diterima, maka

dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh secara parsial

terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada KSU kencana

makmur sugihan solokuro lamongan.

b. Uji parsial antara variabel bebas kondisi kerja (X2) dengan produktivitas kerja (Y)

dengan thitung = 2,527

prosedur pengujian uji t adalah mengunakan uji 2 sisi (α = 5%:2=2.5%)

a) Dengan df = n – k – 1 = 43 – 3 -1 = 39

b) ttabel = t0,25(39) = 2.02269

c) daerah kritis atau daerah penolakan H0

Bila thitung > 2.02269, maka H0 ditolak

Bila thitung < 2.02269, maka H0 diterima


63

Gambar 5.2

Daerah penerimaan dan penolakan uji secara parsial ( uji t )

Daerah Ho Daerah Ho
ditolak H0 diterima ditolak

thitung = 2,257 - ttabel= -2,022 0 ttabel = 2,022 thitung= 2,257

karena thitung > ttabel yaitu 2,257> 2,022 maka H0 ditolak dan Ha diterima, maka

dapat disimpulkan bahwa variabel kondisi kerja berpengaruh secara parsial

terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada KSU kencana

makmur sugihan solokuro lamongan.

c. Uji parsial antara variabel bebas hubungan kerja (X3) dengan produktivitas kerja

(Y)

dengan thitung = -994

prosedur pengujian uji t adalah mengunakan uji 2 sisi (α = 5%:2=2.5%)

a) Dengan df = n – k – 1 = 43 – 3 -1 = 39

b) ttabel = t0,25(39) = 2.02269

c) daerah kritis atau daerah penolakan H0

Bila thitung > 2.02269, maka H0 ditolak

Bila thitung < 2.02269, maka H0 diterima


64

Gambar 5.3

Daerah penerimaan dan penolakan uji secara parsial ( uji t)

Daerah Ho Daerah Ho
ditolak H0 diterima ditolak

thitung = -994 - ttabel= -2,022 0 ttabel = 2,022 thitung= -994

karena thitung < ttabel yaitu -994 < 2,022 maka H0 diterima dan Ha, ditolak maka

dapat disimpulkan bahwa variabel hubungan kerja tidak berpengaruh terhadap

produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada KSU kencana makmur

sugihan solokuro lamongan.

6. Hasil Analisis Uji F ( simultan )

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel independent yaitu

pelayanan karyawan (X1), kondisi kerja (X2) dan hubungan karyawan (X2)

secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel

depanden produktivitas kerja (Y) . uji signifikasi model ini dapat dilihat pada

nilai F hitung yang diperoleh dari program SPSS Versi 19,0 berikut
65

Tabel 5.10

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 12.987 3 4.329 4.276 .011a

Residual 39.478 39 1.012

Total 52.465 42

a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2

b. Dependent Variable: y

Sumber: Data diolah,SPSS Versi 19.0. lampiran : 6

Tabel tersebut digunakan untuk pengujian signifikasi sesuai prosedur berikut :

a. besarnya nilai F = Fα ( df regresi, df residual ) = Fα ( k; n –k -1 = 39 )

Ftabel = F0,05 ( 5 ; 39 ) = 2,83

b. Fhitung = 4,276

c. Daerah kritis atau daerah penolakan yaitu :

1) Bila Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak

2) Bila Fhitung < Ftabel maka H0 diterima

.
66

Gambar 5.4

Daerah penerimaan dan dan penolakan uji secara simultan ( uji F )

Ho Ditolak

Ho diterima

Ftabel = 2,837 Fhitung = 4,276

4) Kesimpulan

Karena Fhitung > Ftabel yaitu 4,276 > 2,837 maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa keseluruhan variabel

bebas yaitu pelayanan karyawan (X1), kondisi kerja (X2), hubungan kerja

(X3) secara simultan atau bersama-sama memberikan pengaruh signifikan

terhadap variabel produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada KSU

kencana makmur sugihan solokuro lamongan.

C. Interprestasi Hasil Penelitian

1. Uji Validitas

Dari uji Validitas diperoleh hasil untuk variabel pelayanan karyawan

(X1) untuk X1.1 sebesar 0.709, X1.2 sebesar 0,762, X 1.3 sebesar 0,785, Untuk

variabel kondisi kerja (X2) , X2.1 sebesar 0,761, X2.2 sebesar 0.771, X 2.3 sebesar
67

0.664, Untuk variabel hubungan kerja ( X3 ), X 3. 1 sebesar 0.851, X 3.2 sebesar

0.867. Untuk variabel produktivitas kerja (Y), Y1 sebesar 0.812, Y2 sebesar

0.763, Y1.3 sebesas 0,658

Secara keseluruhan variabel bebas yaitu pelayanan karyawan (X1),

kondisi kerja (X2), hubungan kerja (X3) dan varisbel terikat produktivitas kerja

(Y), dinyatakan valid dengan tingkat signifikasi < 0.05. sehingga seluruh item

yang ada pada item penelitian dinyatakan layak untuk penelitian selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas

Dari masing-masing variabel diperoleh Cronbach Alpha untuk

produktivitas kerja (X1) 0.615, kondisi kerja (X2) 0.567, hubungan kerja (X3)

0.644, dan variabel produktivitas kerja (Y) 0.603. sehingga dapat disimpulkan

bahwa semua variabel dikatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach

Alpha 0.60. sehingga seluruh variabel yang ada pada item penelitian ini

dinyatakan layak untuk penelitian selanjutnya.

3. Analisis Regresi Berganda

Dari analisis regresi berganda menghasilkan persamaan

Y = 4.676+ 0.342X1 + 0.322X2 + -0.206X3

Dari persamaan regresi berganda diatas maka dapat diartikan bahwa

α = 4.676

merupakan nilai konstanta yang menunjukan bahwa produktivitas kerja

pada karywan bagian produksi, bahwa para karyawan dalam bekerja di

perusahaan tidak didukung oleh lingkungan kerja yang baik.


68

b1 = 0.342

jika terjadi kenaikan sebesar satu satuan pada variabel pelayanan

karyawan (X1) sedangakan variabel kondisis kerja (X2) dan hubungan

kerja (X3) konstan, maka produktivitas kerja naik sebesar 0.342 34,2%

b2 = 0.322

jika terjadi kenaikan sebesar satu satuan pada variabel kondisis kerja

(X2) sedangakan variabel pelayanan karyawan (X1) dan hubungan

kerja (X3) konstan, maka produktivitas kerja naik sebesar 0.322/32,2%

b3= -0,206

jika terjadi penurunan sebesar satu satuan pada variabel hubungan kerja

(X3) sedangakan variabel pelayanan karyawan (X1) dan kondisis

kerja (X2) konstan, maka produktivitas turun sebesar -0.206/-20.6%

dari perhitungan regresi berganda diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh

variabel bebas pelayanan karyawan, kondisis kerja, hubungan kerja

memberikan pengaruh terhadap variabel terikat produktivitas kerja karyawan

KSU kencana makmur sugihan solokuro lamongan.

4. Koefesien Determinasi

Dari perhitungan nilai Koefesien Determinasiyang telah disesuaikan

dengan Adjusted R Square sebesar 0.190 . koefesien determinasi menunjukan

seberapa besar variasi dari variabel bebas mampu dijelaskan oleh variasi dari

keseluruhan variabel berikut. Dengan demikian bahwa 19,0% variasi dari

loyalitas anggota dapat dijelaskan oleh kelima variabel bebas yaitu pelayanan
69

karyawan (X1), kondisi kerja (X2), hubungan kerja (X3), sedangakan sisanya

81,0% dijelaskan oleh variabel yang tidak dicantumkan dalam penelitian ini.

5. Uji t

Dari hasil Uji t untuk variabel pelayanan karyawan (X1)

berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan dengan hasil

thitung > ttabel yaitu 2,376 > 2,022 maka H0 ditolak dan Ha diterima. variabel

kondisi kerja (X2) berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja

karyawan dengan hasil thitung > ttabel yaitu 2,257> 2,022 maka H0 ditolak dan

Ha diterima. variabel hubungan kerja (X3) tidak berpengaruh secara parsial

terhadap variabel produktivitas kerja dengan hasil thitung < ttabel yaitu -994 <

2,022 maka H0 diterima dan Ha, ditolak.

Dari Uji t diatas maka dapat disimpulkan bahwa variabel pelayanan

karyawan dan kondisi kerja berpengaruh secara simukltan terhadap produktivitas

kerja karyawan sedangkan variabel hubungan kerja tidak berpengaruh secara

simultan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada

KSU kencana makmur sugihan solokuro lamongan.

6. Uji F

Dari hasil perhitungan Uji F diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 4,276 > 2,837

maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa

keseluruhan variabel bebas yaitu pelayanan karyawan (X1), kondisi kerja (X2),

hubungan kerja (X3) secara simultan atau bersama-sama memberikan pengaruh


70

signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada

KSU kencana makmur sugihan solokuro lamongan.


71

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan pada Bab lima maka

dapat ditarik kesimpulan dari penelitian tentang pengaruh tentang lingkungan kerja

terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada KSU kencana makmur

sugihan solokuro lamongan. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari perhitungan Uji t yang dilakukan diperoleh bahawa variabel pelayanan

karyawan secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan

bagian produksi pada KSU kencana makmur sugihan solokuro lamongan.

Dibuktikan dengan hasil thitung sebesar 2,376 dan ttabel sebesar 2,0227 yang

berarti bahwa thitung > ttabel yaitu 2,376 > 2,0227 maka H0 ditolak dan Ha

diterima, dan variabel lingkungan kerja berpengaruh secara parsial terhadap

produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada KSU kencana makmur

sugihan solokuro lamongan dibuktikan dengan hasil thitung 2,527 sebesar dan

ttabel sebesar 2,022 yang berarti bahwa thitung > ttabel yaitu 2,527 > 2,022

maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sedangakan variabel hubungan kerja tidak

berpengaruh secara parsial terhadap variabel produktivitas kerja karyawan

bagian produksi pada KSU kencana makmur sugihan solokuro lamongan

dibuktikan dengan hasil thitung sebesar -998 dan ttabel sebesar 2,0227 yang
72

berarti bahwa thitung > ttabel yaitu -998 > 2,0227 maka H0 diterima dan Ha

ditolak.

2. Dari hasil perhitungan Uji F diperoleh Fhitung sebesar 4,276 dan Ftabel sebesar

2,837 yang berarti bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 4,276 > 2,837 maka H0 ditolak

dan Ha diterima. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa keseluruhan

variabel bebas yaitu pelayanan karyawan (X1), kondisi kerja (X2), hubungan

kerja (X3) secara simultan atau bersama-sama memberikan pengaruh

signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan bagian produksi

pada KSU kencana makmur sugihan solokuro lamongan.

3. Dari analisis juga diketahui variabel yang paling dominan sebagaimana

yang tertera pada tabel 5.7 yaitu

Y = 4.676+ 0.342X1 + 0.322X2 + -0.206X3

Dapat disimpulkan bahwa variabel pelayanan karyawan (X1)

merupakan variabel yang paling dominan mempengarui produktivitas

kerja karyawan (Y) pada KSU kencana makmur sugihan solokuro

lamongan. Yakni sebesar 0.342 / 34,2% yang merupakan beta lebih besar

bila dibandingkan dengan Beta dari variabel kondisi kerja dan hubungan

kerja.

B. Saran

berdasarkan hasil penelitian maka diajukan beberapa saran yaitu sebagai berikut

1. pihak manajemen perusahaan diharapkan untuk tetap menjaga kualitas akan

fasilitas yang diberikan pada karyawan sehingga dapat menciptakan kepuasan


73

dalam bekerja dalam perusahaan. Usaha nyata yang dapat dilakukan yaitu

dengan tetap memberikan pelayanan yang baik pada karyawan.

2. diharapkan pihak manajemen perusahaan selalu berusaha untuk tetap

mempertahankan kondisi kerja yang dapat mendukung atas aktivitas para

karyawan diperusahaan, yaitu dengan cara memberikan penerangan yang

cukup di tempat kerja para karyawan sehingga para karyawan dapat bekerja

dengan baik di perusahaan

3. perusahaan diharapkan untuk berusaha menjaga dan meningkatkan hubungan-

hubungan yang baik dan harmons antara karyawan maupun antara karyawan

dengan pemimpin.

Anda mungkin juga menyukai