Anda di halaman 1dari 10

WAWASAN BUDAYA

“KEANEKARAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA”

Agra Nurulhuda Ali(1011419196) Djein Natasya Rauf (1011419194) Dian Rizqi Oktaria Naway (1011419201)

Zulfikar Turuki (1011419206) Rahmad Djafar (1011419225)

KELAS G
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Start
Pembahasan
01 Apa yang di maksud dengan kebudayaan ?

02 Bagaimana kebudayaan yang ada di Indoenesia?

05
Latar Belakang
Keragaman budaya merupakan kenyataan yang ada sepanjang sejarah kehidupan manusia. Keragaman budaya
memberikan makna unik bagi kehidupan suatu bangsa, yang harus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi
berikutnya. Karena kesadaran terhadap keragaman budaya memungkinkan bangsa itu memenuhi kebutuhan dan
memperoleh ketahanan hidup, mencapai keterwujudan diri sebagai mahluk, mencapai kebahagiaan dan mengisi
makna hidup.
Ditegaskan pula dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No 52 Tahun 2007 pasal 1 ayat 3 dan pasal 2 ayat 1, bahwa
“Pelestarian adalah upaya untuk menjaga dan memelihara adat istiadat dan nilai sosial budaya masyarakat yang
bersangkutan, terutama nilai-nilai etika, moral, dan adab yang merupakan inti dari adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan
dalam masyarakat, dan lembaga adat agar keberadaannya tetap terjaga dan berlanjut. Pelestarian dan pengembangan
adat istiadat dan nilai sosial budaya masyarakat dimaksudkan untuk memperkokoh jati diri individu dan masyarakat
dalam mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan danpembangunan.”

Dalam Hukum Administrasi Negara terdapat yang namanya Organisasi Negara. Organisasi Negara yaitu suatu
kelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama dalam suatu Negara.Keragaman budaya atau “ cultural diversity”
adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia
Pengertian Kebudayaan
Budaya merupakan akar dari kebudayaan yang memiliki arti akal atau budi. Secara etimologi,  kebudayaan berasal dari
Bahasa Latin, Colere yang berarti mengolah. Menurut J. Macionis, kebudayaan merupakan cara berpikir, bertindak, dan
objek material yang membentuk cara hidup manusia. Geografi budaya menjadi cabang ilmu geografi manusia yang
mempelajari kebudayaan. Ilmu tersebut menunjukkan bagaimana tingkah laku manusia dalam adaptasinya dengan
lingkungan. Indonesia memang identik dengan keragaman budayanya. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki konsep
masyarakat majemuk, yaitu masyarakat yang memiliki elemen tantanan sosial yang lebih dari satu namun hidup
berdampingan. Menurut Clifford Geertz, masyarakat Indonesia bersifat multietnik, multiagama, multibahasa, dan multiras
yang cenderung tidak banyak berubah dan sulit terintegrasi. Di Indonesia, masyarakat majemuk dicerminkan melalui
semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Artinya berbeda-beda tetap satu jua yang diatur oleh sistem nasional seperti bahasa,
bendera, lagu kebangsaan, dan peraturan perundangan.

Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yangmajemuk. Hal ini tercermin dari semboyan
“Bhinneka tunggal Ika” yang artinyaberbeda-beda tetapi tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman
sukubangsa, budaya, agama, ras, dan bahasa. Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa,dan bentuk fisik yang
dimiliki oleh suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memangberbeda, namun selain perbedaan suku-suku itu juga
memiliki persamaan antara lainhukum, hak milik tanah, persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang
berasaskankekeluargaan.Suku bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitasakan
kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong
dalam satu suku bangsatertentu, pastilah mempunyai kesadaran dan identitas diri terhadap kebudayaan sukubangsanya,
misalnya dalam penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian danadat istiadat. Suku – suku bangsa yang
tersebar di Indonesia merupakan warisansejarah bangsa, persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh factor geografis,
perdagangan laut, dan kedatangan para penjajah di Indonesia. Menurut kami ini harus dipandang secara filosofis
mengenai hakikat manusia, karena hakikat inilah yang mem- buat kebudayaan hanya dimiliki oleh manusia, dan tidak
oleh binatang
Berdasarkan atas pandangan tersebut, kebudayaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan tanda dan
simbol yang diperoleh manusia dalam kehidupannya sebagai warga suatu masyarakat atau komunitas,
dan digunakan untuk beradaptasi dengan lingkungan atau mempertahankan keberadaannya sebagai
mahluk hidup. Perlu ditekankan di sini, bahwa jika kita berbicara tentang tanda dan simbol, kita berbicara
mengenai tanda atau simbol dan maknanya, karena pengertian tanda dan simbol mencakup dua aspek
tersebut. Simbol atau tanda ini dapat berupa (1) hal-hal yang abstrak seperti ide, pengetahuan, nilai-
nilai, norma, dan aturan, yang tidak dapat dilihat, karena tersimpan sebagai pengetahuan yang ada
dalam
pikiran manusia dapat pula berupa (2) hal-hal yang agak abstrak, atau tidak sepenuhnyaabstrak,seperti
misalnyaperilaku dan tindakan manusia; atau berupa (3) hal- hal yang sangat konkret dan empiris
seperti misalnya meja, kursi, buku, gelas, cangkir, dan seterusnya, yang semuanya merupakan hasil
perilaku
Dan tindakan manusia (Ahimsa- Putra, 2013d).

Pemaknaan tanda dan simbol bisa ber- beda antara individu satu dengan yang lain. Hal yang sama juga
terjadi pada tingkat keluarga, kelompok, komunitas, masyarakat dan seterusnya. Inilah sebenarnya yang
dimaksud dengan keanekaragaman budaya. Keanekaragaman ini bukan hanya pada tanda dan
simbolnya saja, tetapi juga pada makna dan proses memberikannya (Lounsbury, 1966).
Keanekaragaman terjadi paling tidak oleh dua hal, yakni: proses sosialisasi dan pengalaman pribadi.
Proses sosialisasi di sini adalah proses pembelajaran nilai-nilai, pandangan hidup dari kelompok,
komunitas ataumasyarakattempatseseorangdibesarkan, sedang pengalaman pribadi adalah hal-hal
yang dialami seseorang sebagai individu. Pengalaman ini selalu bersifat pribadi. Tidak pernah sama
antara individu yang satu dengan yang lain. Dari pengalaman inilah terbentuk kemudian kerangka
pemikiran, kerangka untuk melakukan pemaknaan, kerangka untuk memahami, yang berbeda antara
satu orang dengan orang yang lain.
Persebaran Budaya Di Indonesia
Sensus Penduduk 2010 menunjukkan setidaknya terdapat lebih dari 300 kelompok etnis, 1.340 suku bangsa, dan 652 bahasa
daerah di Indonesia. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, faktor geografis Indonesia lah yang menyebabkan terbentuknya
budaya yang heterogenitas. Hal ini menyebabkan perbedaan akan pandangan hidup, perilaku sosial, dan sistem kepercayaan.
Pada zaman dahulu, aktivitas perdagangan di lalu lintas perairan Indonesia membawa penyebaran agama Hindu, Buddha, dan
Islam. Sebagai contoh, di Kerajaan Mataram Islam dimana terjadi akulturasi budaya Islam dan Hindu-Jawa. Selain itu, di masa
kolonialisme Indonesia juga mendapat pengaruh budaya Barat dari beberapa negara penjajah. Peristiwa tersebut membawa
kebudayaan Kristen dan Katolik menyebar dan bercampur dengan budaya setempat.

Adapun keragaman budaya Indonesia adalah sebagai berikut.


Keragaman Agama
Secara umum, terdapat 6 agama yang resmi diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia. Agama-agama tersebut terdiri atas
Islam (87%), Kristen (7%), Katolik (3%), Hindu (1,7%), Buddha (0,7%), dan Konghucu (0,05%).
Adapun keragaman agama secara mayoritas berada di wilayah Indonesia sebagai berikut.

Islam -> Aceh, Pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat Hindu -> Bali
Kristen -> Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Papua, Papua Barat, Maluku Buddha -> DKI Jakarta
Katolik -> Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat Konghucu -> Bangka Belitung

Keragaman Bahasa
Secara umum, penduduk Indonesia dalam kesehariannya menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Sensus penduduk
berbicara dengan bahasa daerah (79,45%), bahasa Indonesia (19,94%), dan bahasa asing (0,35%). Adapun provinsi yang
mayoritas menggunakan bahasa Indonesia adalah DKI Jakarta, Papua Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan
Timur
Persebaran Budaya Di Indonesia

Jika menurut jumlah penuturannya, bahasa yang terbanyak digunakan adalah sebagai berikut.
1.Bahasa Jawa 2.Bahasa Indonesia 3.Bahasa Sunda 4.Bahasa Madura 5.Bahasa Batak 6.Bahasa Minangkabau 7.Bahasa Bugis
8.Bahasa Aceh 9.Bahasa Bali 10.Bahasa Melayu 11.Bahasa Banjar 12.Bahasa Poso-Pamona

Keragaman Budaya dan Adat Istiadat

Keragaman ini dikategorikan oleh van Vollenhoven menjadi 23 suku bangsa yang umum diketahui, yaitu sebagai berikut.
Aceh, Bangka Belitung, Kepulauan Barat Daya,Gayo-Alas dan Batak, Kalimantan, Irian, Nias dan Batu, Sangir Talaud, Timor,
Minangkabau, Gorontalo, Bali dan Lombok, Mentawai, Toraja, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan
Surakarta dan Yogyakarta, Enggano, Ternate, Jawa Barat, Melayu, Ambon dan Maluku.
Keragaman Ras dan Etnik
Keragaman ras dan etnik di Indonesia dimulai sejak sekitar 20.000 tahun yang lalu. Adapun keragaman tersebut terdiri atas sebagai berikut.
Ras Mongoloid -> Daerah Indonesia bagian Barat seperti Pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Meliputi:
Ras Melayu Tua (Proto Melayu)
Ras Melayu Muda (Deutro Melayu)
Ras Papua Melanezoid -> Pulau Aru, Papua, dan Pulau Kai
Ras Negroid -> Semenanjung Malaka dan Kepulauan Andaman
Ras Weddoid -> Siak Riau, Sumatera Selatan, Pulau Muna, dan Kepulauan Mentawa
PENUTUP

Kesimpulan

Pada kondisi saat ini, kebudayaan mulai ditinggalkan bahkan sebagian masyarakat Indonesia malu akan kebudayaannya sebagai
jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan hilangnya keanekaragaman budaya Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak
terlepas dari pengaruh budaya luar. Generasi muda termasuk mahasiswa di dalamnya harus menjaga kelestarian keanekaragaman
budaya
yang dimiliki oleh Indonesia. Jangan sampai di saat budaya kita diambil bangsa lain, baru kita menyadari betapa bagusnya nilai-nilai
yang terkandung dalam budaya kita itu sendiri. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin lama semakin canggih serta
perdagangan bebas yang telah terjadi di dunia khususnya Indonesia telah meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak dan
tatakrama pergaulan anak remaja, adat budaya Indonesia yang dulu katanya Indonesia kaya akan budayanya kini terhapus semua
oleh yang namanya kemajuan zaman.
  
 
Saran

Adapun saran yang ingin penyusun sampaikan kepada pembaca adalah agar makalah ini dapat menambah pengetahuan lagi
mengenai kebudayaan Indonesia. Selain itu, diharapkan juga agar para pembaca dapat mengenal atau mengetahui kebudayaan
yang ada di Indonesia. Sehingga, kita dapat bersama-sama melestarikan budaya Indonesia yang ada. Agar kita tidak lebih banyak
lagi kehilangan budaya kita.
Finish
Thank you

Anda mungkin juga menyukai