Anda di halaman 1dari 10

Nama: Satrio kaluku

Kelas/semester : G/5

Nim: 1011418062

MK: UTS PRAKTEK PERADILAN PIDANA dan PERDATA

UTS MK PRAKTEK PERADILAN PIDANA

1. Analisis tentang keabsahan / legalitas terkait pelaksanaansidang perkara (Pidana)


melalui Teleconference

Praktek di persidangan kerapkali menghadapi berbagai kesulitan, antara lain dalam


menghadirkan saksi, khususnya dalam kasus tindak pidana korupsi. Kendala tersebut mungkin
diselesaikan melalui pemanfaatan  teleconference. Namun demikian, pemanfaatan itu juga belum
secara jelas dibenarkan oleh KUHAP. Karya ilmiah ini mengedepankan masalah tersebut dan
menggunakan metode normatif dalam menganalisa masalah dengan dukungan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku dan berbagai literatur terkait. Kesimpulan yang dihasilkan
dari analisa masalah tersebut adalah bahwa keterangan saksi melalui
media teleconference dianggap sah sebagai alat bukti dalam perkara pidana khususnya dalam
kasus korupsi dengan syarat penyelenggaraan kesaksian teleconference tersebut harus memenuhi
ketentuan terkait keterangan saksi sebagai alat bukti yaitu jenis kejahatannya dapat
menggunakan sarana  teleconference, pengaturan yang jelas mengenai tempat pelaksanaan dalam
memberikan kesaksian dan adanya kehadiran para pihak yang ikut mendampingi saksi pada
waktu pelaksanaan teleconference.

2. Sertakan contoh real/kongkret persidangan melalui teleconference yang telah


diterapkan di Indonesia dan menuai keberatan/penolakan dari pihak yang
melaksanakan persidangan, yaitu jaksa/hakim/penasehat hukum (pilih salah
satunya). Buatlah analisis terkait keberatan/penolakan tersebut.
Tolak Model Teleconference, Sidang Eksepsi Gus Adi Ditunda

Sidang dengan agenda pembacaan eksepsi atas kasus dugaan ujaran kebencian kepada
pemerintah atas nama terdakawa I Gusti Putu Kusuma Jaya, SH atau Gus Adi terpaksa ditunda.
Penundaan itu disebabkan Gus Adi menolak hadir dalam sidang yang digelar model
online/teleconference, Senin (22/6).
Gus Adi mengaku keberatan dengan sidang model teleconference karena dianggpa tidak
maksimal dalam memberikan pembelaan atas kasus yang membelitnya.
"Sidang dengan agenda eksepsi ditunda. Klien kami (Gus Adi) menolak untuk mengikuti sidang
dengan model teleconference," ungkap Gede Harja Astawa, SH dari Tim Advokat Buleleng yang
menjadi pengacara Gus Adi, Senin (22/6).
 
Menurut Harja, sejak awal pihaknya telah meminta kepada majelis hakim Pengadilan Negeri
(PN) Singaraja  yang mengadili perkara dugaan ujaran kebencian kepada pemerintah, pejabat
publik, presiden dan Gubenur Bali dan disangkakan kepada Gus Adi untuk menghadirkan
terdakwa Gus Adi dalam sidang.
 
"Majelis hakim mengabulkan permohonan kami untuk menghadirkan terdakwa sehingga sidang
pembacaan eksepsi ditunda hingga kamis (25/6) depan dengan menghadirkan terdakwa langsung
dalam ruang sidang " jelas Harja Astawa.
 
Menurut Harja, pada persidangan langsung, disamping tetap mengikuti protokol kesehatan
Covid-19, pemeriksaan perkara pidana secara langsung semata-mata untuk dapat menggali
kebenaran materiil dan bukan formil seperti dalam kasus perdata.

Pada sidang sebelumnya, kuasa hukum terdakwa Gus Adi dari Forum Advokat Buleleng
mengeluhkan format sidang model online/teleconference yang di gelar Pengadilan Negeri (PN)
Singaraja. Selain tak maksimal, akibat gangguan sinyal, sidang model seperti itu dianggap
cendrung merugikan klien nya.

"Format sidang melalui teleconference sangat rentan merugikan pihak terdakwa dan sering
terganggu oleh kondisi sinyal. Karena tidak bisa secara langsung berinteraksi dan memahami apa
maksud pertanyaannya maupun jawaban. Dan itu sangat berpengaruh pada kesimpulan nanti,"
kata Harja Astawa.

Sebelumnya Gus Adi dibelit oleh kasus hukum dugaan ujaran kebencian yang ditujukan kepada
pemerintah, pejabat publik, Presiden dan Gubenur Bali. Ia disangkakan pasal 45A ayat (2) jo
Pasal 28 ayat (2) dan atau Pasal 45 ayat (3) jo Pasal 27 ayat (3) UU RI Nomor 19 Tahun 2016,
tentang Perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik dan atau Pasal 207 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 6 tahun.

Gus Adi, yang juga mantan wartawan itu mendapat pendampingan hukum dari sejumlah advokat
yang tergabung dalam Forum Advokat Buleleng. Diantaranya, Gede Harja Astawa, SH, I
Nyoman Sunarta, SH, I Nyoman Suryata, SH, I Wayan Sudarma, SH, Ketut Widiada, SH dan
Putu Anggar Satria Kusuma, SH.

3. Uraikan perbedaan teknis pelaksanaan sidang (perkara pidana) yang


dilaksanakan secara langsung di pengadilan dan tekhnis pelaksanaan sidang
melalui teleconference
A. Tekhnis pelaksanaan sidang yang dilaksanakan secara langsung
1. Sidang dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (kecuali perkara tertentu
dinyatakan tertutup untuk umum);
2. Penuntut Umum diperintahkan untuk menghadapkan terdakwa ke depan persidangan
dalam keadaan bebas;
3. Terdakwa diperiksa identitasnyadan ditanya oleh Majelis Hakim apakah sudah
menerima salinan surat dakwaan;
4. Terdakwa ditanya pula oleh Majelis Hakim apakah dalam keadaan sehat dan siap
untuk diperiksa di depan persidangan (apabila menyatakan bersedia dan siap, maka
sidang dilanjutkan);
5. Terdakwa kemudian ditanyakan apakah akan didampingi oleh Penasihat Hukum
(apabila didampingi apakah akan membawa sendiri, apabila tidak
membawa/menunjuk sendiri , maka akan ditunjuk Penasehat Hukum oleh Majleis
Hakim dalam hal terdakwa diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih
(pasal 56 KUHAP ayat (1));
6. Kemudian Majelis Hakim memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk
membacakan surat dakwaan;
7. Setelah pembacaan surat dakwaan, terdakwa ditanya apakah telah mengerti dan akan
mengajukan eksepsi.
8. Dalam terdakwa atau melalui Penasehat Hukumnya mengajukan eksepsi, maka
diberi kesempatan untuk penyusunan eksepsi/keberatan dan kemudian Majelis Hakim
menunda persidangan.
9. Setelah pembacaan eksepsi terdakwa, dilanjutkan dengan tanggapan Penuntut Umum
atas eksepsi;
10. Selanjutnya Majelis Hakim membacakan putusan sela;
11. Apabila eksepsi ditolak, maka persidangan dilanjutkan dengan acara pemeriksaan
pokok perkara (pembuktian)
12. Pemeriksaan saksi-saksi yang diajukan oleh Penuntut Umum (dimulai dari saksi
korban);
13. Dilanjutkan saksi lainnya;
14. Apabila ada saksi yang meringankan diperiksa pula, saksi ahli Witness/expert
15. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan terhadap terdakwa;
16. Setelah acara pembuktian dinyatakan selesai, kemudian dilanjutkan dengan acara
pembacaan Tuntutan (requisitoir) oleh Penuntut Umum;
17. Kemudian dilanjutkan dengan Pembelaan (pledoi) oleh terdakwa atau melalui
Penasehat Hukumnya;
18. Replik dari Penuntut Umum;
19. Duplik
20. Putusan oleh Majelis Hakim.
B. Tekhnis pelaksanaan sidang melalui teleconference

Meskipun dalam KUHAP belum diatur mengenai penggunaan teleconference, terdapat


peraturan lain yang memungkin digunakan teleconference dalam pemeriksaan pada saat
persidangan, yaitu UU No.13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban yaitu dalam
Pasal 9 ayat (3), dan UU No. 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

1. Saksi dan/atau Korban yang merasa dirinya berada dalam Ancaman yang sangat
besar, atas persetujuan hakim dapat memberikan kesaksian tanpa hadir langsung di
pengadilan tempat perkara tersebut sedang diperiksa.
2. Saksi dan/atau Korban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat memberikan
kesaksiannya secara tertulis yang disampaikan di hadapan pejabat yang berwenang
dan membubuhkan tanda tangannya pada berita acara yang memuat tentang kesaksian
tersebut.
3. Saksi dan/atau Korban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat pula didengar
kesaksiannya secara langsung melalui sarana elektronik dengan didampingi oleh
pejabat yang berwenang.

UTS PRAKTEK PERADILAN PERDATA

Permohonan Intervensi Bambang Ethnowasto, di Perkara Perdata No.


31/Pdt.G/2019/PN.Bjm

IF&P.001.PDT/PERMOH-INTERV/V-19                             Banjarmasin, 27  Mei 2019

Kepada Yth

 Ketua Pengadilan Negeri Banjarmasin


Majelis Hakim Perkara Perdata No.31/pdt.G/2019/Pn.Bjm
Di---BANJARMASIN

H a l : Pemohonan Intervensi (Tussenkomsts)

Dengan hormat,

Imam Ferdiansyah, S.H., M.H., Advokad pada Law Firm IMAM FERDIANSYAH  &
PARTNERS, Beralamat di jalan Trans Kalimantan, Komplek Taman Citra Raya, Blok E No.16.
Handil Bakti, Kabupaten Barito Kuala -- Propinsi Kalimantan Selatan, Berdasarkan surat Kuasa
Khusus IF&P-025.SKK-PDT/V-19 Tanggal 17 Mei 2019. Dalam hal selaku Pemohon Intervensi
yang bertindak (mewakili) untuk dan atasnama :

H. Bambang Ethnowasto, SKM. Warga Negara Indonesia, Umur 65 Tahun (10-01-1954),


Pekerjaan Pensiunan PNS, Bertempat tinggal di Jalan Adyaksa No.1 RT. 027  RW.003,
Kelurahan Sungai Miai,  Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor : 6371041001540008, yang  bertindak  untuk dan atas nama diri sendiri
selaku pemegang/pemilik Sertipikat Hak Milik Nomor : 936 Tahun 2012 dan bertindak pula
selaku salah satu Ahliwaris dari Almarhum Haji Soeparmo Joedoprajitna.

Dengan ini perkenankan mengajukan Permohonan Intervensi (Tussenkomts) kepada Ketua


Pengadilan Negeri Banjarmasin agar kiranya dapat dipanggil, ditarik sebagai pihak dan didengar
keterangannya pada sidang Pengadilan Negeri Banjarmasin yang akan di selenggarakan pada
hari Selasa tanggal 28 Mei 2019 dalam Perkara Perdata Nomor : 31/Pdt.G/2019/PN.BJM, antara
Zainal Abidin selaku Penggugat berlawanan dengan Asbullah selaku Tergugat I, dan Padli
selaku Tergugat II.
Adapun yang menjadi dasar/alasan diajukun Permohonan Intervensi ini ialah sebagai berikut :

1. Bahwa sebagaimana isi Gugatan Penggugat tertanggal 2 April 2019 halaman 12 poin 14
yang pada prinsipnya Penggugat "menyatakan dan/atau menegaskan, bahwasanya Penggugat
mengetengahkan pokok perkara dalam gugatannya yakni mengenai  "Dokumen Arsif" milik
Kelurahan Antasan Timur yang digelapkan oteh Tergugat II kemudian diberikan kepada
Tergugat I secara sengaja, kemudian oleh Tergugat I sendiri maupun bersama-sama dengan
Tugugat lI. Sehingga menimbulkan adanya dua jenis surat ganda yang satu surat yang sudah
ditarik dan dimatikan dan surat lain yang sah ;
2. Bahwa terlihat secara terang dan jelas bahwasanya yang menjadi pokok sengketa dalam
perkara perdata ini pada dasarnya mengenai Surat Keterangan Hak-Milik Adat/Perwatasan
Tanah Nomor : 626.40.PUK/1981  an. Alan D. bin Alm. H. Hasan, (Pemohon Intervensi sebut:
"Surat No.626/1981"), yang mana pada saat ini Surat No.626/1981 tersebut telah dikuasai oleh
Tergugat I dengan cara melawan hukum, karena Penggugat juga merasa memiliki Surat
Keterangan Keadaan Tanah  No. 592/54-V/RAH-AKT/06 tanggal 26 Mei 2006 (Pemohon
Intervensi sebut: "SKKT No.592/54/2006") dan Surat Keterangan Keadaan Tanah  No. 592/53-
V/RAH-AKT/06 tanggal 26 Mei 2006 (Pemohon Intervensi sebut: SKKT No.592/53/2006")
yang berasal dari hasil pemecahan Surat No.626/1981 (induk);
3. Bahwa berdasarkan SURAT KETERANGAN PENARIKAN DAN PEMECAHAN
SURAT TANAH INDUK No.21/SK/05/2006 Tanggal 26 Mei 2006 (Pemohon Intervensi sebut :
"Surat Penarikan dan Pemecahan No.21/SK/05/2006"), yang diterbitkan oleh Bapak Murdjani/
Nip.540.008.887 selaku Lurah Antasan. Kecil Timur, yang pada pokoknya MENYATAKAN
bahwasanya Surat No.626/1981 TELAH DINYATAKAN DITARIK dan DIMATIKAN serta
dijadikan arsip pada Kantor Kelurahan Antasan Kecil Timur, Kecamatan Banjarmasin Utara
Kota Banjarmasin, oleh sebab itu Surat Keterangan Hak Milik Adat/Perwatasan Tanah Nomor :
626.40.PUK/1981 tanggal 14 Nopember 1981 A/n. AIan Bin H. Hasan (Surat No.626/1981)
secara HUKUM dianggap TIDAK BERLAKU dan TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN
HUKUM MENGIKAT, namun  demikian ternyata oleh Tergugat l telah digunakan seolah-seolah
surat No.626/1981 masih berlaku;
4. Bahwa setelah Bapak Murdjani/ Nip.540.008.887 selaku Lurah Antasan Kecil Timur
menerbitkan "Surat Penarikan dan Pemecahan No.21/SK/05/2006"),  sebagaimana tersebut
diatas, maka selanjutrya Bapak Murdjani/ Nip.540.008.887 selaku Lurah  Antasan Kecil Timur
MENERBITKAN SURAT PENGGANTINYA/Pemecahan berupa 11 (sebelas) lembar SURAT
KETERANGAN KEADAAN TANAH yang mana 3 (tiga) diantaranya adalah atas nama
Penggugat yaitu :
1. SKKT No.592/46-V/RAH-AKT/06, luas 240 M2 a/n.Fauzana
2. SKKT No.592/47-V/lRAH-AKT/06, luas 242 M2a/n. Murdjani (Lurah)
3. SKKT No.592/48-V/RAH-AKT/06, luas 334 M2 a/n. Zainal Abidin
4. SKKT No.592/49-V/RAH-AKT/06,,Iuas 243 M2 a/n. Mila Rahmini
5. SKKT No.592/50-V/RAH-AKT/06,,luas 242 M2 a/n. Dibiyono (Sekretaris Rt.24)
6. SKKT No.592/51-V/RAH-AKT/06, luas 239 M2 a/n. Husni Taufik (Ketua Rt.24)
7. SKKT No.592/52-V/RAH-AKT/06, luas 238 M2 a/n. Irwan Ariyadi
8. SKKT No-592/53-V/RAH-AKT/06, Iuas 1,173 M2 a/n. Zainal Abidin
9. SKKT No.592/54-V/RAH-AKT/06, luas 2,670 M2 a/n. Zainal Abidin
10. SKKT No.592/55-V/RAH-AKT/06, luas 2-670 M2 a/n. Alan D bin H. Hasan
11. SKKT No.592/56-V/RAH-AKT/06, luas 2.937 M2 a/n. Alan D bin H. Hasan
5. Bahwa ke-11 (sebelas) SKKT tersebut diatas yang diantaranya atas nama penggugat
(huruf  tebal) dan masing-masing juga ada atas nama Murdjani (Lurah), Dibiyono  (Sekretaris Rt.
24), Husni Taufik (Ketua Rt. 24) serta Alan bin H. Hasan (orangtua Tergugat I) dll ?, terhitung
sejak tanggal 26 Juli 2011 telah pula DICABUT/DIBATALKAN oleh Bapak APILUDDIN
NOOR, S. sos/ Nip.19661001 198902 1 001 selaku Lurah Antasan Kecil
rtmur, Kecamatan Banjarmasin Utar4 Kota Banjarmasin, berdasarkan Surat Nomor : 592/50-
VII/RAH-AKT/2011 Tanggal 26 Juli 2011, sehingga  menurut hukum ke-11 (sebelas) SKKT
tersebut dianggap TIDAK BERLAKU dan TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM
MENGIKAT;
6. Bahwa oleh karena Surat No.626/1981 yang dikuasai oleh Tergugat I dan ke_11 SKKT
yang 3 (tiga) diantaranya atas nama penggugat adalah sama-sama  TIDAK BERLAKU DAN
TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM MENGIKAT; namun demikian baik Penggugat
maupun Tergugat I selama ini telah sama-sama mengklaim/mengakui tanpa dasar hukum serta
meletakkan/ menempatkan Surat-surat mereka yang TIDAK BERLAKU DAN TIDAK
MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM MENGIKAT tersebut diatas objek/fisik TANAH HAK
MILIK SAH Bapak Haji Soeparmo joedoprajitna (orang Pemohon intervensi);
7. Bahwa Pemohon Intervensi informasikan bahwasanya antara orang tua Pernohon
Intervensi dengan orang tua Tergugat I pernah berperkara perdata (sengketa objek/fisik TANAH
tersebut) yaitu di Pengadilan Negeri Banjarmasin (putusan tahun 1984), Pengadilan Tinggi
Banjarmasin (banding/ putusan tahun 1987), dan Mahkamah Agung RI (Kasasi/ putusan tahun
1979), yangmana proses sengketa/ hukum  tersebut semuanya dimenangkan oleh Bapak Haji
Soeparmo Joedoprajitna (orangtua Pemohon Intervensi), selanjutnya pada tahun 1995 objek/fisik
TANAH tersebut telah dieksekusi  serta oleh Pengadilan Negeri Baniarmasin diserahkan kepada
Bapak Haji soeparmo Joedoprajitna (orangtua Pemohon Intervensi) untuk dimiliki dan dikuasai
secara sah menurut hukum;
8. Bahwa putusan badan peradilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
sebagaimana Pemohon Intervensi jelaskan diatas adalah:

 Putusan Pengadilan Negeri Banjarrnasin No.4/1984/Pdt/Gg.PN.Bjm Tgl 9 Mei 1984;


 Putusan Pengadilan Tinggi Banjarmasin No.56/Pdt./1984/PT.Bim, Tgl 18  Mei 1987;
 Putusan (Kasasi) Mahkamah Agungb RI. No.3913.K/Pdt./1987 Tgl 30 Juni 1989;
 Berita Acara Eksekusi Pengosongan dan Penyerahan No. 04/Pdt.G/Eks/PN.Bjm
Tanggal l6 Oktober 1995

Amar Lengkapnya masing-masing berbunyi:

 Putusan Pengadilan Negeri Banjarmasin No.4/1984/Pdt/Gg.PN.Bjm Tgl 9 Mei 1984


sebagai berikut;

MENGADILI
DALAM PROPISI:
- Menolak gugatan propisi tersebut.

DALAM POKOK PERKARA:


1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian ;
2. Menyatakan sah dan berharga bukti -bukti yang diajukan oleh penggugat
dalam perkara ini;
3. Menyatakan sah bahwa tanah yang terletak dijalan Sei Miai dalam RT.12
sungai Miai wilayah kelurahan sungai Miai Banjar lJtara, Kotamadya
Banjarmasin dengan ukuran panjang 160 depa lebar muka 35 depa dan
lebar belakang 38 depa dengan batas-batas :

 Sebelah kanan : Dahulu tanah NAWI, dan sekarang tana

          Penggugat

 Sebelah Kiri : Tanah RUSLAN


 Sebelah muka : Sungai kecil;
 Sebelah belakang : Tanah RANI  bin CORONG yang sekarang sudah menjadi milik
Penggugat
Adalah Milik Penggugat ;

4. Menyatakan perbuatan Tergugat I dan II adalah perbuatan melawan


hukum yang merugikan penggugat;

5. Menghukum Tergugat I dan II untuk membayar kerugian sebesar Rp.


10.000.000,- (sepuruh juta rupiah) kepada Penggugat  secara tanggung renteng;

6. Menghukum pula Tergugat I dan II atau siapapun yang memperoreh hak


dari padanya untuk mengembalikan tanah sengketa tersebut kepada Penggugat secara baik
dan dalam keadaan kosong;

7. Menyatakan sah dan berharga penyitaan yang di lakukan oleh Jurusita


terhadap tanah sengketa;

8. Menghukum Tergugat I dan II secara tanggung-renteng untuk membayar


uang paksa sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) setiap kali ia lalai
memenuhi bunyi putusan ini terhitung sejak putusan ini mempunyai
kekuatan hukum tetap;

9. Menghukum Tergugat I dan II secara tanggung renteng membayar biaya


perkara yang timbul dalam kasus ini yang di taksir sebesar Rp. 203.000,-
(dua ratus tiga ribu- rupiah);

10. Menolak gugatan selebihnya.


 Amar Putusan Pengadilan Tinggi Banjarmasin No.56/Pdt./1984/PT.Bim, Tgl 18  Mei
1987 sebagai berikut;

MENGADILI:

1. Menerima permohonan banding dari  Tergugat-Tergugat Pembanding ;


2. Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Banjarmasin tanggal 9 Mei 1984
No.4/1984/Pdt/Gg.PN.Bjm yang dimohonkan banding, sehingga berbunyi sebagai berikut ;
DALAM PROVISI :

Menolak gugatan provisi tersebut.

DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan gugatan Penggugat-Terbanding untuk sebagian;


2. Menyatakan sah bahwa tanah yang terletak di jalan Sei Miai dalam RT.12 sungai Miai
wilayah kelurahan sungai Miai, Kecamatan Banjar Utara, Kotamadya Banjarmasin dengan
ukuran : panjang 160 depa, lebar muka 35 depa dan lebar belakang 38 depa, dengan batas-batas :
- Sebelah kanan : Dahulu tanah NAWI, dan sekarang tanah Penggugat;                
o Sebelah Kiri : Tanah RUSLAN
o Sebelah muka : Sungai kecil;
o Sebelah belakang : Tanah RANI  bin CORONG yang sekarang sudah menjadi
milik Penggugat
Adalah Milik Penggugat Terbanding ;
3. Menyatakan perbuatan Tergugat I dan Tergugat II Pembanding adalah Perbuatan
Melawan Hukum yang  merugikan Penggugat Terbanding;
4. Menyatakan perbuatan Tergugat I dan Tergugat II Pembanding adalah : Perbuatan
Melawan Hukum yang  merugikan Penggugat Terbanding;
5. Menghukum pula Tergugat I dan Tergugat II Pembanding atau siapapun yang
memperoleh hak dari padanya untuk mengembalikan tanah sengketa tersebut kepada Penggugat
Terbanding secara baik dan dalam keadaan kosong;
6. Menyatakan sah dan berharga penyitaan yang di lakukan oleh Jurusita
terhadap tanah sengketa;
7. Menolak gugatan penggugat terbanding untuk selain dan selebihnya;
8. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II Pembanding secara tanggung renteng membayar
biaya yang timbul dalam perkara ini dalam tingkat pertama  sebesar Rp. 203.000,- (dua ratus tiga
ribu rupiah); dan dalam tingkat banding sebesar Rp. 18.675,- (delapan belas ribu enam ratus
tujuh puluh lima ribu rupiah) ;
9. Memerintahkan pengiriman sehelai turunan resmi dari putusan ini beserta berkas
perkaranya kepada Ketua Pengadilan Negeri Banjarmasin.

 Putusan (Kasasi) Mahkamah Agung RI. No.3913.K/Pdt./1987 Tgl 30 Juni 1989 sbb;

MENGADILI:
 Menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi ALAN Bin H. Hasan tersebut;
 Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat asal I akan membayar biaya perkara dalam
tingkat kasasi ini ditetapkan sebanyak Rp.20.000 (dua puluh ribu rupiah).-

9. Bahwa pada tahun 1996 orang tua Pemohon Intervensi telah meninggal dunia, oleh karena
secara hukum waris islam, maka objek/fisik dan legalitas TANAH tersebut telah beralih hak
kepemilikan kepada Ahliwaris dari Almarhum Haji Soeparmo Joedoprajitna, salah satunya
adalah Pemohon Intervensi, dan sebahagian dari objek/fisik TANAH tersebut telah diterbitkan
oleh Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin berapa buah sertipikat Hak Milik, diantaranya
sertipikat Hak Milik No. 936/2012 atasnama Pemohon Intervensi yang secara hukum telah
dijamin pula oleh Undang-undang.

10. Bahwa selanjutnya tahun 1995 Pengadilan Negeri Banjarmasin telah melakukan Eksekusi
dan Pengosongan serta MENYERAHKAN objek/fisik TANAH tersebut kepada pihah yang
menang yaitu orang tua Pemohon Intervensi  sebagaimana Berita Acara Eksekusi Pengosongan
dan Penyerahan      No. 04/Pdt.G/Eks/1984/PN.Bjm Tanggal 16 Oktober 1995;

11. Bahwa bunyi daripada Berita Acara Eksekusi Pengosongan Dan penyerahan sebagaimana
poin 10 diatas, pada halaman 2 alenia 4 berbunyi :.....bahwa terhadap tanah perwatasan ia (Alan
bin H. Hasan) tidak diperkenankan lagi untuk menguasai/memiliki dengan cara apapun karena
sejak ini tanah perwatasan dimaksud telah diserahkan untuk dimiliki Pemohon Eksekusi (orang
tua Pemohon Intervensi) :

12. Bahwa oleh sebab perkara perdata diatas menurut hukum sudah selesai dan alat bukti milik
orang tua Tergugat I berupa surat No.626/1981 yang sekarang ini telah dikuasai oleh Tergugat I
(Asbullah), padahal surat ini sudah dianggap tidak relevan lagi, karena beda objeknya dan
mencaplok tanah milik orangtua Pemohon Intervensi, begitu pula turunan/pemecahannya
berupa : 11 (sebelas) SKKT yang diantaranya atas nama Penggugat;

13. Bahwa setelah perkara perdata antara orang tua Tergugat I dengan orang tua Pemohon
Intervensi berakhir (17 tahun), ternyata pada tahun 2006 Tergugat I (Asbullah) dan Penggugat
(Zanal Abidin) dengan bermodalkan Surat No.626/1981 yang sudah diperiksa dinilai dan diuji
dalam sengketa perkara perdata diatas, kembali berusaha menguasai,menyerobot, menebangi
pohon-pohon dan melakukan pengrusakan pagar milik Ahliwaris Almarhum Haji Soeparmo
Joedoprajitna (orang tua Pemohon Intervensi),

hal ini telah adik Pemohon intervensi laporkan/ adukan kepada pihak yang berwajib dan diproses
sesuai dengan hukum yang berlaku, selaniutnya oleh Pengadilan Negeri Banjarmasin penggugat
(Zainal Abidin) dan Tergugat I (Asbullah) Telah Divonis BERSALAH dan masing-masing
Dijatuhi Hukuman Penjara selama 3 bulan 15 hari dan 2 bulan 15 hari;

14. Bahwa perbuatan Penggugat (zanal Abidin) tahun 2006, ternyata pada Desember 2010
kembali lagi mengulanginya dan oleh adik Pemohon Intervensi kembali melaporkan/
mengadukan Penggugat (Zainal Abidin) kepada pihak yang berwajib, selanjutnya oleh
Pengadilan Negeri Baniarmasin Telah memvonis BERSALAH penggugat (zanal Abidin) serta
Di Hukum Penjara selama 1 Tahun dan 3 bulan (Putusan Pengadilan Negeri Baniarmasin
No.246/PID.B/2011/PN.Bim Tanggal 31 Mei 2011, Putusan Pengadilan Tinggi

Banjarmasin No.56/PID.SUS/2011/PT.BJM Tanggal 07 ]uli 2011 dan Putusan Mahkamah


Agung R.I. (Kasasi), yangmana pada pokoknya Menolak Permohonan Kasasi Penggugat (Zainal
Abidin alias Zainal bin Andi), putusan-putusan mana pada tahun 2011 Sudah Mempunyai
Kekuatan Hukum Tetap) ;

15. Bahwa berdasarkan uraian fakta dan hukum diatas, serta berkaitan erat dengan
kepentingan dan hak-hak keperdataan Pemohon lntervensi, bilamana Pemohon Intervensi tidak
turut serta terlibat/ masuk sebagai pihak dalam perkara No. 31/Pdt.G/2019/PN.BJM, untuk
memberi keterangan/ penjelasan sebagai upaya untuk membela hak-hak dan kepentingan
Pemohon lntervensi, maka kemungkinan besar Pemohon Intervensi nantinya sangat dirugikan
hak kepemilikan atas objek/fisik TANAH tersebut oleh putusan hakim dalam perkara ini.

Berdasarkan Berdasarkan alasan dan dasar hukum tersebut diatas, pemohon Intervensi mohon
agar Bapak Ketua Pengadilan Banjarmasin atau Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini
berkenan memberikan pufusan sebagai berikut :

1. Menerima dan mengabulkan Permohonan Intervensi dari Pemohon lntervensi


2. Memperkenankan Pemohon lrtervensi (tussenkumst) untuk memasuki perkara a quo
dalam membela kepentingan Pemohon sebagai pihak yang menyertai para pihak demi membela
kepentingannya sendiri;
3. Mernbebankan biaya perkara kepada Penggugat atau Tergugat I.

Demikian Permohonan intervensi diajukan dengan ucapan terimaksih

Anda mungkin juga menyukai