Anda di halaman 1dari 19

BAB IV KURIKULUM MERDEKA

KEBINEKAAN
INDONESIA
Marta Kalembe, S.Pd
TUJUAN PEMBELAJARAN

● Peserta didik mampu menghargai dan menjelaskan


keragaman gender, suku dan budaya di Indonesia
● Peserta didik mampu menghargai dan menjelaskan
keberagaman agama, ras dan antargolongan di Indonesia
● Peserta didik berkontribusi menjaga nilai kebinekaan
Indonesia sesuai tingkatnya.
PETA KONSEP
01 02
Keragaman Gender
Keragaman Suku

03 04
Keragaman Budaya Keragaman Agama

05 06
Keragaman ras dan antar Menjaga nilai penting
golongan kebinekaan
A. KERAGAMAN GENDER
1. Pengertian Gender
Pengertian atau definisi gender adalah “Jenis Kelamin”. Hal
tersebut tercantum pada Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dengan
demikian keragaman gender adalah keragaman jenis kelamin, yakni
perempuan dan laki-laki.
Perbedaan kedua kelompok gender ini berdasarkan aspek
fisiologi. Yakni perbedaan secara fisik berdasarkan ciri fisik biologis
masing-masing. Serta hormonnya yang mengatur fungsi biologis
masing-masing. Perempuan memiliki fungsi reproduksi untuk
mengandung dan melahirkan anak.
Selain secara fisiologis, terdapat juga perbedaan dari sudut
pandang antropologi (Laki-laki bertugas untuk mencari makanan
sedangkan perempuan mengolah makanan dan menjaga anak)
A. KERAGAMAN GENDER
2. Kesetaraan Gender

Setiap manusia memiliki hak yang sama di hadapan Tuhan


maupun di hadapan hukum. Perempuan dan laki-laki punya hak yang
sama di dalam bekerja dalam kegiatan perekonomian, untuk
menjalankan tugas-tugas social, berpolitik, serta kegiatan
keagamaan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing, itulah
yang dimaksud sebagai kesetaraan gender.
A. KERAGAMAN GENDER

3. Membangun Kesadaran Gender


Di Indonesia, pemerintah juga terus berusaha membangun
kesadaran gender di masyarakat. Di antaranya dengan membentuk
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
sejak tahun 1983. selain itu juga dibentuk Komisi Nasional
Perempuan. Sedangkan untuk kegiatan politik, 30% dari wakil
partai di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) harus perempuan.
B. KERAGAMAN SUKU
Tahukah kalian berapa banyak suku bangsa di Indonesia?
Berdasarkan survei tahun 2010, Badan Pusat Statistik (BPS)
menyebut bahwa di Indonesia terdapat sebanyak 1.340 suku. Jika
dipandang dari Bahasa serta budayanya, setidaknya terdapat
sekurang-kurangnya 300 suku bangsa di Indonesia.
Suku adalah masyarakat yang memiliki budaya sendiri,
berbeda dengan masyarakat lainnya. Budaya yang membedakan
satu suku dengan suku lainnya adalah Bahasa, adat istiadat, hingga
kebiasaannya.
B. KERAGAMAN SUKU
1. Papua : Suku Asmat, Dani, mee hingga Arfak
2. Maluku : Suku Ambon, Kei, Ternate dan suku-suku di pulau
Halmahera
3. Bali dan Nusa Tenggara : Suku Bali, Sasak, Bima, Sumbawa, Timor,
Alor, Sumba, Ende, Bajawa, Manggarai, Bajo
4. Sulawesi : Bugis, Makassar, Minahasa, Tolaki, Buton, Mandar,
Toraja, Kaili, Gorontalo, Sangir
5. Kalimantan : Dayak, Banjar, Melayu dan peranakan tionghoa
6. Jawa : Jawa, Sunda, Madura, Banten, Tengger, Osing, Badui,
Banyumasan, Cirebonan
7. Sumatra : Minang, Aceh, Tapanuli, Batak toba, Karo, Pasemah,
Rejang, Lebong, Mentawai, Nias, Alas, Gayo, Anak dalam
C. KERAGAMAN BUDAYA
Semakin banyak suku di suatu negara, semakin banyak
budaya yang dimiliknya. Itulah yang terjadi di Indonesia yang
memiliki ratusan suku yang berbeda maka budayanya pun sangat
banyak atau beragam.
Banyak hal yang dapat dimasukkan sebagai budaya. Mulai
dari kesenian daerah, tradisi dan upacara, arsitektur rumah,
peralatan rumah tangga serta kerja, hingga adat istiadat sehari-hari.
C. KERAGAMAN BUDAYA
1. Lagu Daerah
Salah satu bentuk kesenian daerah yang mudah ditandai
adalah seni suara serta music. Setiap daerah memiliki lagu daerahnya
masing-masing. Beberapa lagu daerah bahkan sangat terkenal
secara nasional. Contohnya :
• Sumatra : Bungong Jeumpa, Sinanggar Tulo, Kampung Nan Jauh
di mato, lancing kuning
• Jawa : Kicir-kicir, bubuy bulan, lir ilir, tanduk manjeng
• Kalimantan : ampar-ampar pisang
• Bali : Janger
• Nusa Tenggara : Bolelebo
• Sulawesi : Angin Mammiri, O ina Ni Keke
• Ambon : Ambon Manise
• Papua : Yamko Rambe Yamko
C. KERAGAMAN BUDAYA
2. Tarian Daerah
Kesenian daerah yang juga banyak ragamnya adalah tarian.
Salah satu tarian daerah di Indonesia yang paling terkenal di dunia
adalah tari saman dari Aceh. Masih terdapat ratusan tari daerah
lainnya di Indonesia. Contohnya :
• Batak : tor-tor
• Melayu : serampang dua belas
• Minang : piring
• Sunda: Jaipong
• Jawa: Serimpi
• Bali : Pendet
• Kalimantan : Ajat temui datai
• Sulawesi : Pakarena
• Papua : Sajojo
• Nusa Tenggara : Maumere
C. KERAGAMAN BUDAYA
3. Tradisi dan Upacara
Sangat banyak tradisi dan upacara di Indonesia, mulai dari
papua hingga aceh . Contohnya :
• Papua : Upacara bakar batu
• Dayak : Upacara tiwah
• Bali : Ngaben
• Toraja: Rambu Solo
• Madura: Karapan
• Sumatra : Pacu Jalur
• Nias : Lompat batu
• Kalimantan : Pasar terapung
• Maluku : Bambu gila
• Lombok : Bau Nyale
• Sumba : Pasola
• Jawa Timur : Kesodo
C. KERAGAMAN BUDAYA
4. Rumah dan Kampung Adat
Keragaman rumah serta kampung adat juga menunjukkan
kebinekaan Indonesia. Contohnya :
• Sumatra : Krong Bade, rumah bolon, rumah gadang, Rumah limas
• Kalimantan : Rumah Panjang, rumah betang, rumah lamin, rumah banjar
• Sulawesi : Rumah balla. Rumah walewangko, tongkonan
• Jawa : Joglo
• Papua : Honai, Ebai
• Nusa Tenggara : Rumah musalaki, Mbaru niang
D. KERAGAMAN AGAMA
Keragaman dalam beragama di Indonesia ditandai dengan
adanya enam agama resmi yang diakui negara. Setiap pemeluk
agama menjalankan keyakinan dengan melakukan ibadah sesuai
ajaran agama masing-masing. Meskipun berbeda agamanya,
masyarakat tetap saling menghargai dan menghormati satu sama
lain:
• Islam
• Kristen Protestan
• Katolik
• Hindu
• Buddha
• Konghucu
E. KERAGAMAN RAS dan Antargolongan
1. Keragaman Ras
Masyarakat Indonesia terdiri atas dua ras besar, yakni ras mongoloid
melayu di wilayah barat serta melanesoid papua di timur. Ras mongoloid
melayu merupakan ras utama suku-suku besar di Sumatra, jawa, Kalimantan
hingga Sulawesi. Ras ini berkulit cokelat kekuningan dengan rambut lurus
dengan tuibuh agak kecil.
Sementara itu Ras melanesoid Papua menyebar dari papua hingga
maluku, terutama di kepulauan kei dan aru. Ras ini berkulit cokelat kehitaman,
berambut keriting, dengan tubuh agak gempal. Di wilayah pesisir paua
hinggamaluku, ras mongoloid melayu dan melanosoid papuatelah bercampur
salaam berabad-abad.
Beberapa suku kecil seperti Mentawai, enggano, kubu, dan sakai di
Sumatra hingga orangtumuna di pulau muna Sulawesi tenggara disebut
memiliki ras yang berbeda yakni weddoid. Ras ini serupa dengan orang-orang
srilanka.
E. KERAGAMAN RAS dan Antargolongan
2. Keragaman Antargolongan
Keragaman golongan dapat menyangkut tingkat ekonomi, pilihan
organisasi dan politik, maupun golongan soal pekerjaan dan kegiatan di
masyarakat.
• Dalam hal ekonomi, golongan masyarakat juga berbeda-beda ada orang
yang sangat mampu secara ekonomi ada yang biasa-biasa saja dan ada
juga yang kurang mampu
• Organisasi serta pilihan politik setiap keluarga juga bisa berbeda-beda
yang satu lebih suka mendukung organisasi tertentu dan meilih suatu
partai. Yang satu lagi aktif di organisasi lainnya serta menjadi anggota
partai berbeda
• Profesi atau jenis pekerjaan juga dapat menjadi golongan yang
membedakan warga. Petani misalnya bergabung dalam Himpunan
Kerukunan Tani Indonesia (NKTI), Nelayan dalam Himpunan Nelayan
Seluruh Indonesia (NHSI), wartawan dalam Perstuan wartawan Indonesia
F. MENJAGA NILAI PENTING KEBINEKAAN
1. Nilai Penting Kebinekaan
Setiap orang maupun kelompok masyarakat selalu memiliki
kelebihan masing-masing. Ada yang kelibihannya bersifat fisik, ada
yang kelebihannya bersifat pikiran, ada yang kelebihannya bersifat
keterampilan, maupun kelebihan dalam perilaku lain. Karena setiap
orang atau kelompok memiliki kelebihan masing-masing, maka tidak
ada orang atau kelompok yang boleh merasa lebih hebat dari orang
atau kelompok lainnya. Sebaliknya juga tidak boleh ada orang atau
kelompok yang merasa lebih rendah dari yang lain karena semuanya
sama di hadapan hukum. Dengan demikian tidak boleh ada yang
saling merendahkan antarorang atau antarkelompok masyarakat.
Sebaliknya antarorang atau antar kelompok malah harus
bekerjasama satu sama lain sehingga dapat membentuk masyarakat
yang kuat karena dapat menggabungkan kelebihan masing-masing
F. MENJAGA NILAI PENTING KEBINEKAAN

2. Menjaga Kebinekaan
Agar seseorang atau sekelompok orang bisa maju perlu
menghargai, membangun hubungan, serta bekerja sama dengan
orang atau sekelompok orang lain yang berbeda denga dirinya atau
kelompoknya. Hal itu berlaku bagi seluruh umat manusia, terutama
bangsa Indonesia yang sangan berbineka. Menghargai, membangun
hunungan, serta bekerjasama dengan oaring atau kelompok yang
berbeda itulah yang harus dilakukan dalam menjaga kebinekaan .
Baik pada kelompok gender, suku dan budaya, pemeluk agama, juga
kelompok ras serta golongan dengan melakukan tiga hal itu
kebinekaan terjaga dan bangsa Indonesia dapat maju.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai