Anda di halaman 1dari 13

KEBUDAYAAN

SUKU BALI
DESAIN NUSANTARA
1. PRESTI GALEN (224140207111067)
2. SALSABILA MAULIDINA (224140207111044)
DESAIN NUSANTARA
PENDAHULUAN

Suku Bali
Suku Bali adalah suku mayoritas yang mendiami Pulau Bali.
Sebagian besar suku Bali beragama Hindu
sedangkan sisanya beragama Buddha, Islam dan Kristen.
Masyarakat suku Bali dikenal punya beragam kebudayaan.
Bahkan dapat dikatakan bahwa masyarakat suku Bali mayoritas
adalah pekerja seni yang sangat menghargai budaya dan alamnya.
Mayoritas masyarakat suku Bali menganut agama Hindu Siwa.
Dalam keseharian, mereka berkomunikasi dengan bahasa lokal,
yakni bahasa Bali.

01
LETAK GEOGRAFIS DESAIN NUSANTARA

Geografis

Provinsi Bali terletak di antara


8°3’38”-8°50’56” Lintang Selatan dan
114°25’53”-115°42’39” Bujur Timur.
Sebelah Utara : Laut Bali
Sebelah Selatan : Samudera Hindia
Sebelah Barat : Selat Bali
Sebelah Timur : Selat Lombok

02
PAKAIAN DESAIN NUSANTARA

Pakaian Adat
1.Payas Agung

2. Payas Madya

3. Payas Nista

03
PAKAIAN DESAIN NUSANTARA

Payas Agung
Bunga kap emas
Sandat emas
Empak-empak emas Payas Agung khusus digunakan
Petitis emas untuk keluarga kerajaan saat
Serinatha menghadiri berbagai acara adat.
Gecek Seperti, pernikahan, munggah
Subeng deha (upacara kedewasaan),
Badong pitra yadnya (ngaben), mesagih
Gelang kane (upacara potong gigi), juga
Pending upacara adat penting lainnya.
Kamen songket
04
PAKAIAN DESAIN NUSANTARA

Payas Madya
Udeng
Sesuai dengan namanya yang memiliki
elemen kata “madya” atau tengah. Baju
Kemeja tradisional adat Bali satu ini juga
memiliki tingkatan di tengah, jadi lebih
Kebaya
sederhana dari payas agung namun
tetap berkesan elegan. Oleh karena itu,
Selendang pemakaian payas madya pun lebih
fleksibel dan santai sehingga dapat
Bulang dikenakan dalam aktivitas sehari hari.
Kamben Kamben
05
PAKAIAN DESAIN NUSANTARA

Payas Nista
Pakaian adat Bali Nista dikenal juga sebagai Payas
Alit. Dalam bahasa Indonesia, alit berarti kecil, di
mana pakaian ini adalah busana dalam tingkatan
yang paling rendah. Payas alit ini digunakan dalam
sehari-hari untuk kegiatan gotong royong dan
sembahyang harian di rumah atau pura. Dahulu,
pakaian adat Bali ini digunakan untuk rakyat biasa.
Ciri khasnya adalah warnanya yang putih bersih.
Pemakaiannya menggunakan udeng dan kamen
untuk pria, sedangkan selendang dan kamen untuk
perempuan.

06
RAGAM HIAS DESAIN NUSANTARA

Ukiran
1.Pepatran 2. Kekarangan 3. Keketusan

Pepatran adalah ukiran Bali Salah satu ukiran Bali yang terkenal
Motif ukiran Bali ini berbentuk dan paling banyak diminati adalah
yang bermotifkan dedaunan
binatang yang biasanya keketusan. Ukiran Bali ini mengambil
(patra) dan memiliki motif
ditonjolkan pada bagian bagian terpenting dari suatu
bunga-bungaan. Makna dari
kepala. Setiap hewan yang tumbuh-tumbuhan yang dipolakan
pepatran sendiri adalah
dibuat, memiliki nama dan berulang dengan pengolahan
memberikan perlindungan memperindah
kepada mansia dari rasa makna yang lain. Misalnya,
penonjolannya.Keketusan dalam
takut, panas, haus, dan seperti karang guak (kepala ragam hias tradisional masih
lainnya. Dengan harapan burung) yang bermakna terbagi menjadi beberapa jenis,
bahwa penghuni rumah yang bahwa hidup akan selalu di seperti keketusan wangga,
dihiasi motif pepatran akan atas, sehingga posisinya akan keketusan bungan tuwung,
keketusan bun-bunan, dan masih
merasa nyaman dan aman. diletakkan di atas.
banyak lagi.
07
RAGAM HIAS DESAIN NUSANTARA

Kain Bali
1.Kain Endek 2. Kain Gringsing 3. Kain Rangrang 4. Kain Poleng

Kain endek merupakan kain tenun Nama Rangrang secara harfiah Saput artinya kain yang
khas Bali yang umumnya Kain gringsing merupakan satu- berarti bolong-bolong. Hal ini membalut. Sedangkan poleng
digunakan untuk upacara adat satunya kain tenun khas sesuai dengan karakteristik kain adalah istilah untuk warna hitam
dan keagamaan di Bali. Motif Indonesia yang dibuat cepuk rangrang yang memiliki ciri putih yang berseling merupakan
seperti encak saji dan motif patra menggunakan teknik dobel ikat. pada kain tenunnya terdapat lambang Rwa Bhineda, yaitu
menunjukkan rasa hormat kepada Proses ini memerlukan waktu ruang-ruang kecil yang berlubang keseimbangan alam. Filosofinya
Sang Pencipta. Sementara, motif- rata-rata lima tahun untuk (bolong-bolong). Pola berlubang diambil dari kehidupan di mana
motif yang bersumber dari alam atau bolong-bolong ini
menyelesaikannya. Proses ada hitam dan putih, dua hal
seperti flora dan fauna, biasa mencerminkan simbol sifat
tenunnya sendiri membutuhkan yang berlawanan tetapi tetap
digunakan saat kegiatan sosial transparansi yang ada paa
waktu sekitar dua bulan. bisa membuat alam tetap
atau aktivitas sehari-hari. masyarakat Bali, yaitu sifat jujur
seimbang dan harmonis.
dan terbuka.

08
SENJATA DESAIN NUSANTARA

Senjata Tradisional Bali


1.Keris Tayuhan 3. Tiuk 5. Caluk

2. Wedhung 4. Kandik

09
RUMAH ADAT DESAIN NUSANTARA

Rumah Adat Bali


Bale Gede
1. pura keluarga, pura rumah disebut sanggah atau marajan. adalah tempat untuk
memuja leluhur dan hyang guru
2. paviliun tidur. bangunan ini biasanya berupa struktur delapan tiang besar dengan alas
yang tinggi. teras biasanya dipasang untuk menerima tamu pada upacara keluarga
3. paviliun barat. paviliun barat atau bale dauh, adalah tempat kerja kompleks.melayani
berbagai keperluan, untuk tempat berkumpul hingga tempat tidur
4.paviliun upacara. paviliun timur, atau bale dangin adalah paviliun upacara. tempat
dimana liferites dan ritual kematian terjadi
5. sakenam paviliun tamu untuk sanak saudara atau anak bervariasi ukuran dan
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan
6. lumbung atau jineng adalah tempat penyimpanan beras
7. dapur atau paon di selatan karena berhubungan dengan brahma (dewa api) yang
tempatnya di selatan
8. tembok pelindung atau aling-aling, paling belakang gerbang untuk menangkis
pengaruh jahat

10
BAHASA DESAIN NUSANTARA

Aksara Bali
Sebagai informasi, dalam kebudayaan India terdapat aksara tertua yang
disebut Karosthi yang berkembang lagi menjadi aksara Dewonegari dan
Pallowo. Kedua aksara ini digunakan oleh umat Hindu India di wilayah yang
berbeda, untuk aksara Dewonegari digunakan di India bagian utara untuk
menulis bahasa Sansekerta, sementara aksara Pallawa lebih banyak
dipakai di India bagian selatan dalam bahasa Pallawa.
Seiring perkembangannya di wilayah Nusantara, kedua aksara ini mulai
bertransformasi dalam bentuk baru yang disebut sebagai aksara Kawi. Nah,
dari aksara Kawi kemudian berkembang lagi hingga menjadi aksara Bali
dan aksara Jawa.

11
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai