KELAS= X.11
Kearifan lokal adalah pandangan hidup oleh masyarakat lokal yang merupakan hasil proses adaptasi
turun temurun dalam periode waktu yang sangat lama terhadap suatu lingkungan alam tempat
mereka tinggal. Kearifan lokal merupakan produk budaya yang patut dijadikan pegangan hidup
karena banyaknya nilai yang bisa diambil
Bentuk-bentuk kearifan lokal dalam masyarakat dapat berupa budaya (nilai, norma, etika,
kepercayaan, adat istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan khusus).
Pahomba atau yang biasa disebut juga dengan gugus hutan merupakan suatu tempat yang dilarang
keras untuk dimasuki, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil hutannya. Dan pada
hakikatnya, pohon-pohon di tiap pahomba tersebut memiliki fungsi menjadi pohon-pohon induk yang
bisa menyebarkan benih kedalam padang rumput yang cukup luas.
Oleh sebab itu, Apabila api tak menghangus dan mematikan anakan dari pepohonan tersebut, proses
dari perluasan hutan yang secara alamiah bisa berlangsung. Pepohonan yang ada dipahomba dan
disekitaran batang sungai memiliki fungsi menjadi suatu filter terhadap materi erosi dan juga secara
sekaligus menjadi sempadan alamiah sungan yang berguna untuk pelestarian air sungai.
Cingcowong merupakan sebuah jenis upacara yang berguna untuk meminta hujan, tradisi cingcowong
ini juga sudah dilakukan dengan turun temurun oleh masyarakat Luragung untuk bisa melestarikan
budayanya. Dan tradisi ini juga bisa menunjukkan suatu permintaan kepada Yang Maha Kuasa apabila
tak ada kepatuhan di tiap perintah-Nya.
Para masyarakat melayu telah mengenal suatu pembagian hutan tanah yang juga terdiri atas 3
bagian, yaitu tanah perladangan, rimba larangan dan juga rimba kepungan sialang.
05. Sasi dari Maluku
Sasi adalah suatu adat yang menjadisuatu pedoman dari tiap warga masyarakat Maluku didalam
mengelola lingkungan yang termasuk pedoman dari pemanfaatan dari sumber daya alam.
Rambu solo' merupakan tradisi pemakaman ala Suku Toraja. Upacara ini digelar untuk menghormati
sekaligus menghantarkan arwah menuju alam akhirat melalui serangkaian ritual dan doa.
Tak seperti di daerah lain, upacara kematian pada Suku Toraja dilaksanakan dalam serangkaian acara
yang lama dan bisa berlangsung berhari-hari. Ritual yang dilakukan berupa pertunjukan seni, adu
kerbau, hingga mengantarkan jenazah.
Lamanya rangkaian acara biasanya terkait juga dengan status sosial keluarga penyelenggara rambu
solo' dan menelan biaya yang tidak sedikit. Kemeriahan dan banyaknya ritual adat yang tampilkan
dalam tradisi ini merupakan daya tarik utama setiap wisatawan lokal maupun mancanegara yang
berkunjung ke Toraja.
3. Tinggoro Tedong Di Toraja
Tradisi ini sebetulnya rangkaian dalam upacara kematian khas orang Toraja (rambu solo'). yaitu
mempertontonkan prosesi penyembelihan kerbau yang dilakukan dengan satu kali tebas saja.
Menurut kepercayaan leluhur orang Toraja atau yang disebut dengan Aluk Todolo, kerbau merupakan
hewan tunggangan bagi arwah jenazah untuk menempuh perjalanannya menuju puya atau alam
akhirat. Meski tergolong sadis, tradisi ma'tinggoro tedong ini mampu menarik minat para wisatawan
adalah tradisi yang dilakukan masyarakat setelah masa panen padi. Tradisi ini adalah sebuah tanda
rasa sykur kepada Yang Maha Esa atas karunia yang telah diberikan. Tradisi ini masih terjaga sampai
sekarang, terutama di daerah Sapayya ( Kec.Bungayya ). Alat utama yang digunakan dalam tradisi ini
adalah Assung ( lesung ) yang melahirkan irama music yang merdu.
Tradisi Maudu' Lompoa atau Maulid Akbar merupakan puncak perayaan dari peringatan hari
kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh masyarakat di Desa Cikoang, Kabupaten
Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan setiap tanggal 29 Rabiul Awal. ... Sayyid juga dipercaya sebagai
keturunan Nabi yang menetap di Cikoang.