OLEH:
1
ABSTRAK
Kata Kunci: Kearifan lokal, Dompu, NTB, tradisi, ritual, nilai budaya,
keseimbangan alam, masyarakat
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai.Makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengkaji berbagai bentuk kearifan lokal yang ada di Dompu, serta menganalisis
perannya dalam menjaga keseimbangan tersebut.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang kearifan
lokal di Dompu, NTB.
Penulis
3
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULAN
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan
Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Dompu, Nusa Tenggara Barat, merupakan wilayah yang kaya akan budaya dan
tradisi. Kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun menjadi pedoman hidup bagi
masyarakat Dompu dalam menjaga keseimbangan alam dan kehidupan sosial.
Kearifan lokal ini memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, mulai
dari pengelolaan sumber daya alam, pelestarian budaya, hingga membangun
kehidupan sosial yang harmonis.
Rumusan masalah
1) Apa saja bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di Dompu?
2) Bagaimana peran kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan alam dan
masyarakat di Dompu?
3) Mengapa kearifan lokal penting untuk dilestarikan di era modern?
Tujuan
Manfaat
5
1) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kearifan lokal di
Dompu.
Bab II
PEMBAHASAN
1. Tradisi Mpa’a Sila: Tradisi ini merupakan ritual panen padi yang dilakukan
dengan penuh rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur. Masyarakat
Dompu percaya bahwa tradisi ini dapat mendatangkan berkah dan panen
yang berlimpah Mpa’a Sila, artinya bermain silat. Permainan ini tidak
mengenal kalah atau menang.
2. Ritual Nggahi Rawi Pahu: Ritual ini merupakan tradisi membersihkan mata
air yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan air yang
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Ritual ini juga bertujuan untuk
menjaga kelestarian mata air dan mengingatkan masyarakat agar selalu
menjaga kebersihannya.Makna dari Nggahi Rawi Pahu:
a. Nggahi: Berarti “membersihkan” atau “mensucikan”.
b. Rawi: Berarti “mata air” atau sumber air.
c. Pahu: Berarti “hasil” atau “buah”.
d. Nggahi Rawi Pahu merupakan cerminan kearifan lokal masyarakat
Dompu dalam menjaga keseimbangan dengan alam.
3. Nilai Budaya “Dou Mbojo”: Nilai budaya ini merupakan pedoman hidup
bagi masyarakat Dompu yang menekankan pada pentingnya persatuan,
6
kesatuan, dan kebersamaan. Nilai ini diwujudkan dalam berbagai aspek
kehidupan, seperti gotong royong, musyawarah mufakat, dan saling
membantu antar sesama.Dou Mbojo adalah istilah yang merujuk pada orang
Bima, sebuah suku yang mendiami wilayah Bima dan Dompu di Nusa
Tenggara Barat. Dou Mbojo memiliki nilai-nilai budaya yang dipegang
teguh dan menjadi fondasi kehidupan mereka. Nilai-nilai ini diwariskan
turun-temurun dan menjadi pedoman dalam berperilaku dan bermasyarakat.
2. Pelestarian Budaya
7
3. Membangun Kehidupan Sosial yang Harmonis
Kearifan lokal dapat menjadi pembeda dan ciri khas suatu bangsa di mata
dunia.Kearifan lokal merupakan kekayaan pengetahuan yang berharga dan dapat
menjadi sumber inspirasi bagi dunia. Banyak negara di dunia yang mulai
mempelajari dan menerapkan kearifan lokal untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan.
8
BAB IIII
PENUTUP
Kesimpulan
Kearifan lokal di Dompu merupakan warisan budaya yang berharga dan memiliki
peran penting dalam menjaga keseimbangan alam dan kehidupan sosial. Kearifan
lokal ini perlu dilestarikan dan dijaga agar tetap lestari dan dapat terus memberikan
manfaat bagi masyarakat Dompu.
Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10