Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Troubleshooting Komputer
Dosen : Syukri Gazali Sautkab, S. KOM, M.

Nama : Rut Wulandari Pattilemonia


NIM : 1322094031

Program Studi Teknik Informatika


POLITEKNIK NEGERI AMBON
Kata pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa
karena telah melimpahkan rahmat dan karunian-Nya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata
kuliah praktikum troubleshooting computer, dengan judul: “
Throubleshooting computer”.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna di
karenakan terbatanya pengetahuan saya miliki oleh karena itu, saya
membutuhkan kritikan dan saran. Saya berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi yang membaca.

Toisapu, 17 September 2022

Rut. W. Pattilemonia
Daftar isi

Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Troubleshooting
B. Teknik-Teknik Troubleshooting
1. Teknik Forward
2. Teknik Backward
C. Faktor penyebab Kerusakan
1. Faktor Perangkat Keras (Hardware)
2. Faktor Perangkat Lunak (Software)
D. Penanganan Troubleshooting Pada Pc
E. Masalah Umum Yang Sering Terjadi Pada PC
1. Masalah Pada Hardware
2. Masalah Pada Software
F. Trouble Yang Pernah Dialami sipenulis Pada PC
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan
BAB I Pendahuluan

1.1 Latar belakang


ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan cepat, terutama dalam
bidang teknologi informatika. Teknologi komputer banyak diminati oleh
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka, karena dengan menggunakan
komputer para pengguna (user) dapat menyelesaikan urusan lebih cepat dan
lebih efisien. Kita ambil salah satu contoh pada kegiatan perkantoran, tentunya
dengan adanya komputer maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih
cepat. Namun, Pada komputer yang kita gunakan sehari – hari biasanya akan
terjadi masalah atau ketidaknormalan. Komputer yang bermasalah tersebut akan
ditroubleshooting atau diatasi permasalahanya. Sehingga dalam hal ini  Pengguna
komputer harus bisa memahami dan mengerti masalah yang ada, agar kinerjanya
tidak terhambat dan tidak perlu repot untuk melemparkan masalah (trouble)
pada komputernya sendiri ke tempat service komputer. Dan sebaiknya pengguna
komputer sekaligus pemilik, bisa merawat dan memelihara komputernya sendiri.
Sehingga hal ini bisa digunakan untuk bekal ketika ada masalah pada komputer.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan saya bahas adalah sebagai berikut:


1.    Apa pengertian troubleshooting?
2.    Teknik-teknik apa sajakah yang terdapat dalam troubleshooting?
3.    Faktor penyebab kerusakan apa sajakah yang sering terjadi pada PC?
4.    Bagaimanakah cara penanganan troubleshooting pada PC?
5.    Permasalahan umum apa sajakah yg sering terjadi pada PC?
6.    Apa saja trouble yang pernah dialami penulis pada PC?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini yakni:
1.    Sebagai tugas dari mata kuliah praktikum troubleshooting komputer.
2.    Menjelaskan tentang pengertian troubleshooting.
3.    Menjelaskan faktor penyebab dan cara penanganan troubleshooting.
4.    Menjelaskan masalah - masalah  umum yang sering terjadi pada PC.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian Troubleshooting
Dalam dunia komputer, segalah sesuatu masalah yang berhubungan dengan
komputer disebut Troubleshooting. Troubelshooting juga diartikan sebagai
adanya suatu masalah atau adanya ketidaknormalan pada komputer
kita. Penyelesaian sebuah masalah pada komputer juga murupakan
troubleshooting.
Masalah pada komputer atau Troubleshooting dibagi menjadi 2 yaitu,
troubleshooting hardware dan troubleshooting software. Troubleshooting
hardware biasanya ditandai dengan komputer tidak menyala, monitor mati dan
lain sebagainya. Sedangkan Troubleshooting software ditandai dengan lambatnya
kinerja komputer dan lain-lain. Namun tidak menutup kemungkinan gejala –
gejala yang ditimbulkan oleh software seperti lambatnya kinerja komputer juga
bisa dikarenakan permasalahan dari hardware komputer tersebut.

2.2.  Teknik-Teknik Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer,
yaitu teknik Forward dan teknik Backward :
1.    Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan
dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya
digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan
komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara
 -   Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua
Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel
Power Supply ke soket power pada Motherboard.
-   untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang
dengan benar.

2.    Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk
mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik).
Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam
komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak
dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh
sebagai berikut :
-      Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
   - Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.

Tabel Pendeteksian Masalah


Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan
membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer
rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik
Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada
komputer Anda, silakan simak tabel berikut :
No Komponen Pendeteksi masalah
1 Power supply Analisa Pengukuran
2 Motherboard
3 Speaker
4 Ram Analisa Suara
5 VGA card + Monitor
6 Keyboard Analisa Tampilan
7 Card I/O
8 Disk Drive
9 Disket
1.     Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik
pada komponen  nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk
mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh   :   
- Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu   mengukur
tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
2.     Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang
dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC
Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di
komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara
tersebut, silakan simak keterangan berikut :
Kode beep pada AWARD BIOS
No Gejala Diagnosa Pesan / Peringatan
Kesalahan
1 1 beep pendek PC dalam keaadan baik

2 1 beep panjang Problem di memory


3 1 beep pendek 2 kali Masalah dalam konfigurasi atau setting
Pada CMOS
4 1 beep panjang 1 beep Masalag pada motherbroad
pendek Atau DRAM
5 1 beep panjang 2 beep Masalah pada monitor atau
pendek VGA card
6 1 beep panjang 3 beep Masalah pada keyboard
Pendek
7 1 beep panjang 9 beep Problem di ROM BIOS
pendek
8 Beep panjang terus- Masalah di DRAM
menerus
9 Beep pendek terus- Masalah pada penerimaan tagangan
menerus (Power)
Kode beep pada AMI BIOS
No Gejala

1 1 beep pendek DRAM gagal merefresh

2 2 beep pendek Sirkul gagal mengecek


Keseimbangan DRAM Parity
( system memory )
3 3 beep pendek BIOS gagal mengakses memori
64kb pertama
4 4 beep pendek Timer pada system gagal bekerja
5 5 beep pendek Motherbroard tidak dapat menjalankan
processor
6 6 beep pendek Controller pada keyboard tidak dapat berjalan
Dengan baik
7 7 beep pendek Video mode error

8 8 beep pendek Tes memori VGA gagal

9 9 beep pendek Cjecksum error ROM BIOS


bermasalah
10 10 beep pendek CMOS shutdown read/wite
Mengalami error
11 11 beep pendek Chace memori
12 1 beep panjang 3 beep Conventional extended memori rusak
pendek
13 1 beep pendek 8 beep Tes tampilan gambar gagal
pendek

Kode beep pada PHOENIX BIOS


Kode beep pada phoenix BIOS sedikit berbeda dengan bunyi beep pada type
BIOS lainnya. Pada PHOENIX serangkaian beep akan dipisahkan oleh jeda, jadi
tidak menurut panjang atau pendeknya, misalnya beep – beep beep – beep –
beep beep akan menjadi 1 - 2 – 1 – 2.
No Gejala Diagnose pesan / peringatan
Kesalahan
1 1–1–4 BIOS tidak dapat berfungsi

2 1–2–1 Motherbroad rusak

3 1-3–1 RAM bermasalah

4 3–1–1 Ada pamaslahpada Motherbroad

5 3–3–4 VGA card bermasalah


6 1–1–4–1 Kesalahan chace

7 1–2–2–3 ROM BIOS Checksum

8 1–3–1–1 DRAM segarkan uji


9 1–3–1–3 Keyboard kontroler uji
10 2–1–2–3 ROM pemberitahuan hak cipta
11 2–2–3–1 Test untuk interupsi tak terduga

3.     Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak
permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang Ditampilkan di
monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh  : 
   -    Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat
dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.
              -    Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan disk failure, maka   dapat
dipastikan permasalahan terjadi pada hard disk.
-       Biasanya kabel data atau kabel daya yang belum terpasang dengan baik.
C.  Faktor Penyebab Kerusakan Pada PC
Timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Kerusakan pada
komputer dalam garis besarnya dapat dibagi dua, yaitu :
1. Faktor Perangkat Keras (Hardware)                                  
Kerusakan pada Faktor Perangkat Keras bisa disebabkan karena :
a.    Instalasi hardware belum benar seperti pemasangan kabel, jumper,
      slot, baut atau skrup dll.
     b. Kerusakan pada komponen hardware, seperti Processor,
Motherboard,         Memory, VGA Card, Hardisk dll.

2. Faktor Parangkat Lunak (Software)


Kerusakan pada Faktor Parangkat Lunak bisa disebabkan karena :
a.  Kerusakan pada System Operasi.
b.  Kerusakan pada Program Aplikasi.
c.  Kerusakan pada Driver.
Maka dari itu diperlukan penanganan penanganan khusus untuk masalah masalah
diatas.

D.  Penanganan Troubleshooting Pada PC


Hal-hal yang harus diperhatikan untuk penanganan Troubleshooting 
pada PC dengan mudah adalah :                                   
a)   Mempersiapkan Peralatan
1. Obeng min (-) dan plus (+)
2. Tang
3. Kabel data untuk konektor harddisk dan CD/DVD-ROM
4. Kuas/Sikat
5. Air Cleaner
6. Taspen
7. Dan lain-lain

b)   Mengetahui Komponen PC
1. Melakukan pengecekan konektor harddisk
2. Melakukan pengecekan konektor CD/DVD-ROM
3. Melakukan pengecekan konektor pada Mainboard
4. Melakukan pengecekan konektor Power Supply
5. Mengecek kabel data yang digunakan untuk konektor hardisk 
dan  CD/DVD- ROM.

c)    Pembersihan Slot dan socket pada komponen PC


1. Lakukan pembersihan semua slot dan socket mainboard dengan kuas/sikat
2. Lakukan penyemprotan dengan air cleaner pada slot dan  socket mainboard
3. Lakukan pembersihan pada RAM
4. Lakukan pembersihan ruang CPU

d)   Pengecekan pada komponen PC


1. RAM
2. Prosesor
3.  Mainboard
4. Power Supply
5.  VGA Card

e)    Mengupdate Antivirus Pada Komputer

f)    Melakukan Pemeriksaan Komputer


Ada beberapa kategori dalam pemeriksaan komputer, karena merupakan
bentuk-bentuk penelusuran terhadap kesalahan yang terjadi.
1.    Pemeriksaan Visual                      
     Pemeriksaan visual merupakan tahap awal pemeriksaan yaitu pemeriksaan
beberapa masalah yang dapat ditangkap dengan mudah melalui pandangan mata
atau panca indra kita. Pemeriksaan ini misalnya:
-  Pemeriksaan sambungan-sambungan kabel, seperti kabel data. Apakah
terdapat kabel yang lepas atau tidak tersambung dengan benar.
- Pemeriksaan “jumper” seperti jumper motherboard, harddisk atau CD ROM,
apakah konfigurasinya sudah betul atau belum.
-  Pemeriksaan pemasangan kartu-kartu seperti kartu grafis, kartu audio dan
sebagainya.
-  Pemeriksaan PCB (Program Control Block) apakah ada yang bengkok, jalur
putus, apakah ada cip yang terbakar dan sebagainya.
2.    Pemeriksaan Bunyi
     Pemeriksaan bunyi merupakan pemeriksaan komponen dengan mendengarkan
bunyi-bunyi yang dapat memberikan arti sendiri akan kondisi komputer. Sebagai
contoh adalah:
-  Bunyi mekanikal boleh didengar dari putaran disk, putaran kipas dan lain-lain.
Apakah bunyi komponen-komponen tersebut normal seperti biasa.
- Pendeteksian bunyi beep yang muncul ketika POST. Bunyi beep yang
ditimbulkan BIOS, memberikan arti tertentu.
3.    Pemeriksaan Kondisi
Pemeriksaan ini memerlukan interaksi yang lebih khusus seperti misalnya
menyentuh cip untuk merasakan suhunya. CPU yang mempunyai panas
berlebihan, tentunya akan menimbulkan masalah. Jika CPU memiliki chip yang
besar seperti EPROM, mestinya memiliki suhu yang hangat saja. Sedangkan chip
yang kecil tidak panas langsung. Chip keramik lebih panas daripada yang dibuat
dari plastik. Jika terlalu sejuk ini mungkin menunjukkan cip tersebut mati atau
tidak ada arus yang sampai kepadanya.
4.    Pemeriksaan Isyarat
Ini adalah cara terakhir jika semua langkah yang dilakukan tidak mampu
mendeteksi dan menyelesaikan masalah. Pemeriksaan ini lebih complicated,
memerlukam peralatan khusus, dokumen dan gambar sistem serta pengetahuan
yang mendalam mengenai sistem elektronik.

E.  Masalah Umum Yang Sering Terjadi Pada PC


1.    Masalah pada Hardware
     Permasalahan yang umum terjadi  dalam  perakitan   komputer  dan 
penanganannya diantaranya ialah sebagai berikut:
-       Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan
oleh switch atau kabel daya belum terhubung.
-       Card   adapter   yang   tidak   terdeteksi   disebabkan   oleh  
pemasangan   card  ke slot  belum pas.
-       LED dari harddisk, floppy, atau CD menyala terus disebabkan
kesalahan pemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas
terhubung.
Masalah dengan komponen hardware perlu penanganan yang serius karena sulit
dijelaskan dan diatasi tanpa tools yang tepat serta keahlian dan pengalaman yang
menunjang. Berikut adalah penjelasan umum pada masalah yang sering terjadi
disertai dengan cara mengatasinya.
a)   Masalah pada Power Supply
Gejala :
Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di
monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power
supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala.
Solusi    :    
Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker terpasang
dengan baik pada soketnya, periksa juga apakah ada tombol on/off di belakang,
tepatnya dibelakang Power Supply, sudah dalam posisi On. Jika sudah yakin
terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk meyakinkan silahkan
Bapak/Ibu ganti kabel powerdengan yang Bapak/Ibu yakini bagus. Jika masalah
masih berlanjut berarti masalah ada pada Power Supply. Silahkan ganti power
supply, disarankan sebaiknya ganti sajaPower Supply yang rusak dengan yang
baru, dan hati-hatilah dalam pemasangannya.
Catatan  :  
Jika kerusakan hanya pada Power Supply saja, setelah menggantinya,
komputer akan kembali bekerja dengan normal. Kecuali jika ada masalah pada
komponen yang lainnya seperti Motherboard, VGA Card, dan Memory.
b)   Masalah Pada Motherboard
Gejala     :  
Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator (led) di
panel depan menyala, lampu indikator (led) monitor berkedip-kedip,
kipas power supply dan kipas prosesor berputar, serta tidak ada
suara beep di speaker.
Solusi      :  
Langkah pertama lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik,
kabel data ke monitor, kabel keyboard/mouse, dan semua kabel yang terhubung
ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup casing. Dalam
keadaan casing terbuka silahkan lepaskan juga komponen-komponen lainnya,
yaitu kabel tegangan dari power supply yangterhubung ke motherboard,
harddisk, floppy. Hati-hati dalam pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu
juga dengan berbagai card yang menempel pada motherboard(VGA, Sound,
atau Card lainnya). Sekarang yang menempel pada casing hanya motherboard
saja.  Silahkan periksa motherboard-nya dengan teliti, lihat Chip (IC),
Elko, transistor, dan yang lainnya apakah ada yang terbakar. Jika tidak ada tanda-
tanda komponen yang terbakar kemungkinan motherboard masih bagus, tapi ada
kalanya motherboard tidak jalan karena kerusakan pada program yang terdapat di
BIOS. Setelah itu pasangkan kembali, dan nyalakan.
c)    Masalah pada Harddisk
Gejala     :  
Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu
proses tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke
sistem operasi (operating system – OS), dan kemudian di layar monitor ada
pesan “harddisk error”, “harddisk Failure”, setelah itu muncul pesan “press
F1 to continue”. Setelah kita menekan tombol F1 tidak masuk Operating
system dan muncul pesan “Operating system not found”.
Solusi      :  
Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk
ke harddisk apakah longgar, sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan
coba Bapak/Ibu dengarkan apakah suara yang keluar dari harddisk normal, jika
tidak normal berati harddisk rusak dicontroller-nya. Ada kemungkinan operating
system rusak, hal ini bisa diatasi denganinstall ulang atau jika OS
menggunakan Windows 2000/XP ada Fasilitas Repair-nya, atau ada kemungkinan
juga harddisk sudah rusak.
d)   Mengatasi Masalah pada CD/DVD-ROM
              Gejala     : 
Jenis kerusakan yang biasa ditemui :
1. Tidak terdeteksi di Windows
2. Tidak bisa keluar masuk CD/DVD
3.  Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD)
4. Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk)
Solusi      :
1.   Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke CD-floppy,
periksa disetup BIOS apakah sudah dideteksi? Sebaiknya di-set auto.
Periksa apakah ledmenyala, jika tidak maka kerusakan di Controller-nya.
     2.  Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor.
                   3.  Kerusakan biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih bisa diperbaiki
dengan cara men-set ulang optik tersebut.
     4.  Head kotor, bisa dibersihkan menggunakan cotton bud.

2.    Masalah pada Software / Aplikasi


a)   Masalah BIOS
Gejala-1  :  
   Hati-hati dalam Update BIOS, ketika meng-Update anda keliru
memilih versi BIOS, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS.
Solusi      :   
 Biasanya update tidak dapat dibatalkan, hanya
jenis motherboard tertentu yang memilikibackup BIOS pada Chip-nya. Disitu
tersimpan jenis asli BIOS yang tidak      dapat dihapus, untuk dapat me-restore-
nya anda tinggal memindahkan posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada
petunjuk di buku manualnya. Kemudian hidupkan PC dan tunggu 10 detik, BIOS
yang asli telah di Restore, kembalikan posisi Jumper pada posisi semula, dan PC
siap dijalankan kembali. Jika motherboard tidak memiliki fasilitas tersebut, Chip
BIOS harus dikirim ke produsen (vendor). Jenis BIOS dapat anda lihat di
bukumanualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC
BIOS patah atau terbalik posisinya.
Gejala-2 :  
 CPU mengeluarkan suara beep beberapa kali di speaker-nya dan tidak
ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah.
Solusi      :   
Bunyi beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS.
Bunyi tersebut menunjukkan jenis kesalahan apa yang terjadi pada PC.
Biasanya kesalahan padaMemory yang tidak terdeteksi, VGA Card yang tidak
terpasang dengan baik, Prosessor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi
penyebabnya. Silahkan periksa masalah tersebut.

b)   Sistem Operasi Hang/Berhenti Berproses/Blue Screen


Gejala     :    CPU yang sering hang/berhenti beraktifitas
Solusi      :    Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada Bad
Sector di Harddisk, ada Virus, ada masalah di hardware
seperti Memory Kotor/Rusak, Motherboard Kotor/Rusak,Cooling Fan perputaran
kipasnya sudah lemah, Power Supply tidak stabil. Pesan Blue Screen bisa
disebabkan system windows ada yang rusak, bisa dari memory, bisa dariharddisk,
bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang ditampilkan. Jika
setelah melakukan pembersihan virus masih tetap terjadi, kemungkinan
besarkomputer harus di-install ulang.

c)    Solusi Masalah Booting pada Windows


Gejala     :    Sistem Operasi tidak dapat dijalankan.
Solusi      :    
Bila setelah PC dinyalakan muncul pesan "Invalid system disk. Replace the
disk and then press any key", ini berarti bahwa sistem tidak lagi mengingat
parameter untuk boot partition-nya. Kesalahan seperti ini bisa disebabkan oleh
beberapa hal. Pertama, bisa disebabkan oleh kerusakan hardware atau komputer
Anda terserang virus. Jika Anda masih belum bisa memastikan apakah error ini
disebabkan oleh kerusakan hardware atau serangan virus, booting ulang
komputer Anda dengan menggunakan startup disk yang write-protected. Disket
startup ini sebaiknya dimiliki pleh setiap pemakai Windows. JIka Anda tidak
memilikinya, Anda dapat membuatnya melalui "Control Panel|Add/Remove
Programs|Startup disk".
Masuklah ke DOS prompt dari harddsik. Jika hal ini tidak mungkin dilakukan,
jalankan program FDISK dari disket startup. Program ini akan menampilkan partisi
C. Lalu keluarlah dari program ini dan ketikkan perintah "FDISK /MBR" pada DOS
prompt. Sekarang MBR (Master Boot Record) sudah dibuat kembali. Jika
sebelumnya Anda sudah memiliki program Boot Manager, maka program ini akan
ikut terhapus. Bila setelah melakukan booting dari harddidsk masih muncul pesan
bahwa sistem tidak dapat ditemukan, maka masukkan kembali startup disk. Dari
prmpt A:\ ketikkan perintah sys c: dan tekan enter. Setelah sistem dibooting
ulang, biasanya sistem sudah dapat berjalan minimal dengan interface DOS.
Kemudian jalankan program "Scandisk" untuk mengatsi error pada media data.
Anda dapat masuk kembali ke Windows dengan mengetikkan perintah "WIN"
pada prompt.

d)   Windows tiba-tiba hang pada tampilan awal.


Solusi 1   :  Kegagalan booting Windows tidak selalu terjadi karena harddisk tidak
dikenal atau akibat serangan virus. Masalah ini juga bisa dipicu oleh kesalahan
driver atau software yang di-install terakhir kalinya, sehingga proses booting
menjadi hang atau berakhir dengan blue screen (layar biru dengan pesan yang
cukup memusingkan). Jika demikian, mau tidak mau Anda harus menekan tombol
reset. Lalu komputer akan berjalan kembali dan masuk ke boot menu. Secara
default, sistem sudah diatur dalam "Safe Mode". Jalankan Windows dalam mode
ini, karena driver yang dijalankan di sini hanyalah driver-driver yang penting saja.
Dalam tampilan WIndows dalam Safe Mode ini, Anda dapat meng-uninstall driver
atau software yang diduga telah menjadi penyebab error tersebut.
              Booting kembali sistem Windows Anda. Jika sistem masih hang sewaktu
dijalankan tekan kembali tombol reset dan setelah booting, pilih menu "Logged
(Bootlog.txt)". Di sini proses loading akan dicatat ke dalam file BOOTLOG.TXT. Jika
sistem Windows menjadi hang ketika memasuki tampilan graphic interface, Anda
dapat membuka file Bootlog.txt ini dengan teks editor (EDIT.COM) yang ada
dalam directori C:|Windows\Command\. Lalu, buanglah driver atau program yang
menjadi penyebab kegagalan sistem setelah Windows masuk ke dalam Safe
Mode.
Solusi 2 :    Jika Windows masih tetap hang setelah membuang driver atau
software yang bermasalah, sebaiknya Anda mereparasi ulang Windows dengan
menjalankan startup disk atau booting dari CD instalasi Windows jika sistem Anda
mendukungnya.
                   Jalankan file setup dari CD Windows, seperti pada instalasi yang baru. Jika data
yang dikopi mengalami konflik versi, Windows akan selalu
mengkonfirmasikannya. Anda dapat menentukan apakah sebuah driver atau DLL
yang telah diinstal harus diganti dengan file dari CD instalasi. Jika Anda sudah
dapat mengetahui modul Windows yang memicu error tersebut, Anda dapat
mengatasinya dengan mengganti file driver yang konflik. Pembaharuan sistem
Windows ini lebih baik daripada melakukan instalasi ulang setelah memformat
harddisk. Semua program dan data registry yang sudah ditentukan tidak akan
terhapus atau terganti. Demikian juga dengan data dalam harddisk. 

F.   Trouble Yang Pernah Dialami Sipenulis Pada PC


1.    Lupa Password BIOS
Analisa     : pada saat saya mau menginstall leptop seseorang, ketika masuk di
bios setup, tiba2 langsung Muncul kata “bios password”. Artinya kita harus
memasukkan Password bios terlebih dahulu sebelum masuk ke setup bios.
Namun jika tdk bisa/tidak tahu password bios tersebut artinya kita tidak bisa
mengsetting bios setup. Salah satu contohnya jika kita mau install ulang OS, maka
tentu tidak akan bisa. Karena kita harus terlebih dahulu memasukkan password
bios tersebut.
Penyebab :  bisa jadi pengguna leptop itu/si pemilik pernah memberikan
password bios tapi lupa passwordnya. Tapi sempat saya tanya si pemilik katanya
lama tidak digunakan terus pas mau digunakan kembali tiba minta password bios.
Sehingga menurut perkiraan saya, ataukah memang dari perusahaan leptop
tersebut memberikan setting tersendiri sehingga dalam jangka waktu yang lama
tidak digunakan maka pada saat baru dinyalahkan password bioss tersebut aktif
sendiri.
Solusi        :  saya coba cari password standar di internet dan coba memasukkan
beberapa password bios standar PHOENIX (seperti : BIOS, CMOS, phoenix,
PHOENIX). Dan alhamdulillah satu diantaranya berhasil.  

2.    Blue Screen
Analisa     : ketika saya mau mengshutdown sebuah laptop. Tiba-tiba tampil
seperti ini.
Penyebab :  setelah saya browsing di internet, ternyata penyebab masalah blue
scereen secara umum banyak sekali. Tergantung dari pesan/kode  yang
ditampilkan. Diantara contoh pesan/kode yang sering ditampilkan
seperti: IRQL_NOT_LESS_OR_EQUAL (0X0000000A), NTFS_FILE_SYSTEM atau
FAT_FILE_SYSTEM (0X00000024) atau
(0X00000023), UNEXPECTED_KERNEL_MODE_TRAP (0X0000007F), dan lain
sebagainya.
Solusi   1   : solusi dari penyebab blue screen juga banyak tergantung dari arti
pesan/kode yg ditampilkan. Namun setelah saya browsing di internet mengenai
solusi dari blue screen, ternyata banyak yang dapat dilakukan diataranya:
1.      System Restore – Jika Blue Screen baru saja terjadi pada komputer kamu
maka sebaiknya kamu menggunakan System Restore untuk mengatasinya. Ini
akan membuat komputer kamu kembali ke keadaan sebelumnya. Kalau system
restore ini berhasil maka kemungkinan Blue Screen terjadi karena kesalahan
software.
2.      Scan Malware – Malware yang menembus jauh ke dalam Windows apalagi
jika sampai di kernel Windows sebuah tingkat dimana hal paling rendah di
Windows dapat menyebabkan tidak stabilnya sistem. Solusi untuk mengatasi ini
dengan melakukan scan antivirus terhadap malware.
3.      Install Update Driver – Sebuah driver yang salah install atau tidak diupdate
dapat menyebabkan crash. Download driver terbaru dari perusahaan hardware
komputer kamu, mungkin ini akan memperbaiki masalah BSOD.
4.      Boot ke Safe Mode – Jika komputer kamu mengalami BSOD ketika
dinyalakan, kamu bisa masuk ke Safe Mode. Pada Safe Mode, Windows hanya
mengambil driver-driver yang penting. Jika kamu salah menginstall driver yang
menyebabkan BSOD, dengan Safe Mode kamu dapat menguninstallnya.
5.      Periksa Masalah Hardware – Blue Screen dapat terjadi ketika kegagalan
hardware terjadi dari komputer. Caranya dengan mengetikkan Memory
Diagnostics Tool pada Start Menu atau mungkin komputer kamu terlalu panas
dan kekurangan fan.

6.      Install Ulang Windows – Ini adalah pilihan terakhir yang bisa kamu lakukan
adalah menginstall ulang komputer kamu. Dengan cara ini, sistem akan terbangun
dari awal dan tidak akan ada kerusakan. Jika kamu tetap mengalami Blue Screen
berarti permasalahannya ada di hardware.
Solusi 2     : Namun karena berhubung dulu belum memahami betul mengenai
blue screen jadi saya langsung ambil tindakan terakhir yaitu Install Ulang
Windows. Dan alhamdulillah akhirnya berhasil walaupun mungkin bukan itu
sebenarnya solusi yang tepat diinginkan.

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
     Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan
komputer disebut Troubleshooting. Masalah pada komputer atau
Troubleshooting dibagi menjadi 2 yaitu, troubleshooting hardware dan
troubleshooting software.
     Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer,
yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Sesuai dengan namanya, maka dalam
teknik Forward ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal
komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang
dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Hampir sama
dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi
kesalahan pada komputer setelah komputerdinyalakan(dialirilistrik).
     Permasalahan yang umum terjadi  dalam  perakitan   komputer ada 2  yaitu
masalah pada Hardware dan masalah pada software. Masalah dengan komponen
hardware perlu penanganan yang serius karena sulit dijelaskan dan diatasi
tanpa tools yang tepat serta keahlian dan pengalaman yang menunjang. Namun
masalah pada software biasanya mudah karena memberikan pentujuk tampilan.

Anda mungkin juga menyukai