RAHMA M WILLIAM
CARRISA (21) (18)
TUJUAN
PERMASALAHAN K3 DI
TAMBANG
PROSEDUR K3
1. Identifikasi risiko
Identifikasi risiko adalah kegiatan untuk mencari dan mendaftar risiko yang ada dan terkait
dengan tujuan dan aktivitas organisasi (business process).
Output identifikasi risiko berupa profil risiko yang terdiri dari daftar risiko yang memuat
informasi tentang peristiwa risiko, pemilik risiko, penyebab risiko, kegiatan pengendalian
risiko yang sudah ada, dan sisa risiko setiap tindakan atau kegiatan yang dinilai risikonya.
2. Analisis risiko
Analisis risiko merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan seberapa sering
suatu peristiwa dan dampak risiko mungkin terjadi dan seberapa besar konsekuensi yang
ditimbulkan dari peristiwa tersebut.
Tujuan analisis risiko adalah untuk memahami risiko yang penting untuk dikelola secara
aktif dan menyediakan data untuk membantu menentukan prioritas penanganan risiko.
3. Evaluasi risiko
Evaluasi risiko merupakan proses pembandingan antara level risiko yang ditemukan selama
proses analisis dengan kriteria risiko yang ditetapkan sebelumnya.
• Pelatihan Karyawan:
Pastikan seluruh karyawan dan pekerja yang terlibat dalam pekerjaan bahan
galian telah menerima pelatihan khusus terkait dengan keselamatan tambang
dan prosedur kesehatan. Ini termasuk pelatihan dalam penggunaan peralatan
keselamatan, prosedur darurat, penanganan bahan berbahaya, dan pencegahan
cedera.
1. Isolation 3. Pergantian
– teknik ini adalah dengan cara —mengganti alternatif yang lebih
memisahkan pekerja dengan aman.
4. Alat pelindung diri
udara yang terkontaminasi, —sediakan alat pelindung yang
pemisahan bisa dilakukan sesuai untuk tujuan.
dengan mengisolasi pekerja
kemudian di suplai dengan 5. Kontrol teknik
udara bersih dari luar. Contoh — mendesain ulang atau memodifikasi alat atau
Supplier air system. perlengkapan.
2. Kontrol administratif
6. Eliminasi
—gunakan pelatihan, aturan,
—menghilangkan bahaya, atau kebutuhan untuk
prosedur untuk mengurangi
melakukan aktivitas berbahaya.
risiko bahaya.
• Pengawasan dan Inspeksi:
Selalu lakukan pengawasan dan inspeksi rutin untuk memastikan ketaatan
terhadap prosedur keselamatan dan peraturan yang berlaku. Dengan memantau
secara aktif, risiko cedera atau bahaya lain dapat diidentifikasi dan diatasi dengan
cepat.
• Penanganan Darurat:
Pastikan ada rencana darurat yang jelas dan dipahami oleh semua karyawan.
Latih karyawan dalam tindakan darurat yang harus diambil jika terjadi
kecelakaan atau insiden serius lainnya.
5. Sarung Tangan:
Sarung tangan pelindung
membantu melindungi tangan dari
kontak langsung dengan bahan
kimia, tajam, atau panas.
6. Alat Pengaman Telinga:
Jika pekerjaan di lokasi tambang atau
konstruksi menghasilkan kebisingan
tinggi, alat pengaman telinga
digunakan untuk melindungi
pendengaran pekerja.
7. Sepatu Keselamatan:
Sepatu keselamatan dengan
pelindung baja di ujungnya sering
digunakan di lokasi kerja yang
berbahaya untuk melindungi kaki
dari benda berat yang jatuh atau
benturan.
8. Rompi Reflektif:
Dalam pekerjaan di sepanjang jalan
atau area yang lalu lintasnya tinggi,
rompi reflektif membantu
meningkatkan visibilitas pekerja dan
mengurangi risiko kecelakaan.