Anda di halaman 1dari 22

MENERAPKAN KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA DALAM


PELAKSANAAN PEKERJAAN BAHAN
GALIAN SESUAI PERATURAN YANG
BERLAKU
Disusun Oleh : Kelompok 1
Hai, kami dari kelompok 1
ARRIVA NUR M AL-KAHFI
EFFENDI (05) ARIE P (16)

RAHMA M WILLIAM
CARRISA (21) (18)
TUJUAN

PERMASALAHAN K3 DI
TAMBANG

PROSEDUR K3

APD YANG DIGUNAKAN


TUJUAN
Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja yang baik
dalam pelaksanaan pekerjaan bahan galian akan
membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih
aman, mengurangi risiko kecelakaan, dan melindungi
karyawan dari bahaya potensial yang mungkin terjadi
di sektor pertambangan.
Permasalahan K3
Yang Ada Di
Pertambangan
Berikut ada beberapa permasalahan K3 yang ada di
Tambang:
1. Pekerja memiliki kebiasaan berasumsi atau mengira-ngira
2. Membiarkan kecelakaan kerja yang terjadi dan tidak
melaporkannya kepada atasan
3. Menggunakan peralatan kerja yang salah dan/atau cara
penggunaannya yang keliru
4. Pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) saat
bekerja
5. Terburu-buru dalam menyelesaikan pekerjaan
6. Banyak polusi debu dan bahan berbahaya
Prosedur K3
PEMBAHASAN
Berikut adalah beberapa langkah penerapan kesehatan dan keselamatan kerja yang sesuai
dengan peraturan yang berlaku:
• Penilaian Risiko
Lakukan penilaian risiko menyeluruh terkait dengan semua tahap pekerjaan
tambang, termasuk eksplorasi, penambangan, pengolahan, dan transportasi.
Identifikasi potensi bahaya dan risiko yang mungkin timbul dari setiap tahap
pekerjaan, termasuk risiko jatuh, terjepit, terpapar bahan berbahaya, dan
lainnya.

- Tujuan penilaian risiko :


adalah menetapkan kemunginan terjadinya dan dampak suatu kejadian yang
menghambat pencapaian tujuan atau sasaran organisasi supaya dapat
dilakukan penanganan risiko secara tepat. Tujuan tersebut dapat dicapai
- Manfaat penilaian risiko antara lain :
• membantu pencapaian tujuan organisasi,
• menjaga kesinambungan pelayanan kepada para stakeholder,
• melakukan pelayanan secara efektif dan efisiensi
• menjadi dasar penyusunan rencana strategis, dan
• menghindari terjadinya pemborosan.

• Penggunaan Peralatan Keselamatan:


Pastikan semua karyawan menggunakan peralatan keselamatan yang sesuai dan
memadai seperti helm, sepatu pelindung, kacamata keselamatan, alat pelindung
pernafasan, dan perlengkapan perlindungan lainnya sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilakukan.

• Pengaturan Lingkungan Kerja:


Pastikan lingkungan kerja aman dan terorganisir dengan baik. Bersihkan area
kerja dari hambatan dan potensi bahaya, serta beri tanda peringatan jika
3 unsur penilaian risiko :

1. Identifikasi risiko
Identifikasi risiko adalah kegiatan untuk mencari dan mendaftar risiko yang ada dan terkait
dengan tujuan dan aktivitas organisasi (business process).
Output identifikasi risiko berupa profil risiko yang terdiri dari daftar risiko yang memuat
informasi tentang peristiwa risiko, pemilik risiko, penyebab risiko, kegiatan pengendalian
risiko yang sudah ada, dan sisa risiko setiap tindakan atau kegiatan yang dinilai risikonya.

2. Analisis risiko
Analisis risiko merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan seberapa sering
suatu peristiwa dan dampak risiko mungkin terjadi dan seberapa besar konsekuensi yang
ditimbulkan dari peristiwa tersebut.
Tujuan analisis risiko adalah untuk memahami risiko yang penting untuk dikelola secara
aktif dan menyediakan data untuk membantu menentukan prioritas penanganan risiko.

3. Evaluasi risiko
Evaluasi risiko merupakan proses pembandingan antara level risiko yang ditemukan selama
proses analisis dengan kriteria risiko yang ditetapkan sebelumnya.
• Pelatihan Karyawan:
Pastikan seluruh karyawan dan pekerja yang terlibat dalam pekerjaan bahan
galian telah menerima pelatihan khusus terkait dengan keselamatan tambang
dan prosedur kesehatan. Ini termasuk pelatihan dalam penggunaan peralatan
keselamatan, prosedur darurat, penanganan bahan berbahaya, dan pencegahan
cedera.

• Penggunaan Peralatan Keselamatan (APD):


Pastikan semua karyawan menggunakan peralatan keselamatan yang sesuai
dan memadai seperti helm, sepatu pelindung, kacamata keselamatan, alat
pelindung pernafasan, dan perlengkapan perlindungan lainnya sesuai dengan
jenis pekerjaan yang dilakukan.

• Pengendalian Debu dan Bahan Berbahaya:


Implementasikan tindakan pencegahan untuk mengurangi paparan debu dan
bahan berbahaya seperti asap, gas beracun, dan bahan kimia berbahaya
Cara yang bisa dilakukan :

1. Isolation 3. Pergantian
– teknik ini adalah dengan cara —mengganti alternatif yang lebih
memisahkan pekerja dengan aman.
4. Alat pelindung diri
udara yang terkontaminasi, —sediakan alat pelindung yang
pemisahan bisa dilakukan sesuai untuk tujuan.
dengan mengisolasi pekerja
kemudian di suplai dengan 5. Kontrol teknik
udara bersih dari luar. Contoh — mendesain ulang atau memodifikasi alat atau
Supplier air system. perlengkapan.
2. Kontrol administratif
6. Eliminasi
—gunakan pelatihan, aturan,
—menghilangkan bahaya, atau kebutuhan untuk
prosedur untuk mengurangi
melakukan aktivitas berbahaya.
risiko bahaya.
• Pengawasan dan Inspeksi:
Selalu lakukan pengawasan dan inspeksi rutin untuk memastikan ketaatan
terhadap prosedur keselamatan dan peraturan yang berlaku. Dengan memantau
secara aktif, risiko cedera atau bahaya lain dapat diidentifikasi dan diatasi dengan
cepat.

• Penanganan Darurat:
Pastikan ada rencana darurat yang jelas dan dipahami oleh semua karyawan.
Latih karyawan dalam tindakan darurat yang harus diambil jika terjadi
kecelakaan atau insiden serius lainnya.

• Konsultasi dan Keterlibatan Pekerja:


Libatkan karyawan dalam proses pengembangan dan penerapan kebijakan
kesehatan dan keselamatan. Dengan melibatkan mereka, akan lebih mudah untuk
mencari masukan, mendeteksi masalah potensial, dan meningkatkan kesadaran
• Pelaporan dan Investigasi Insiden:
Tetapkan mekanisme pelaporan insiden keselamatan kerja dan selidiki setiap
insiden agar dapat memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah untuk
mencegahnya terjadi kembali di masa depan.
-Pelaporan kejadian kecelakaan kerja/insiden dapat dilakukan dengan segala
bentuk komunikasiseperti verbal, pesan teks, maupun helpdesk
-Investigasi insiden adalah proses untuk melaporkan, melacak, dan menyelidiki
insiden yang mencakup proses formal untuk menyelidiki insiden, termasuk
penempatan staf, pelaksanaan, dokumentasi, dan pelacakan investigasi insiden
keselamatan proses.

• Audit Internal dan Eksternal:


Lakukan audit internal secara berkala untuk mengevaluasi efektivitas program
keselamatan dan kesehatan kerja. Selain itu, siapkan diri untuk menghadapi audit
eksternal dari badan pemerintah yang berwenang untuk memastikan kepatuhan
• Penerapan Prosedur K3:
Tetapkan prosedur keselamatan yang harus diikuti oleh seluruh pekerja.
Pastikan mereka mematuhi aturan-aturan ini untuk mengurangi risiko
kecelakaan.Pengawasan dan Pemantauan: Selalu awasi dan pantau
implementasi K3 dalam pekerjaan galian. Pastikan bahwa prosedur keselamatan
diikuti dengan benar dan tingkat kesadaran keselamatan selalu dijaga.

• Penyelenggaraan Alat dan Mesin:


Pastikan alat dan mesin yang digunakan dalam pekerjaan bahan galian dalam
kondisi baik, teratur diperiksa, dan dioperasikan oleh personel yang terlatih.
Pastikan juga dilakukan pemeliharaan rutin untuk mencegah kerusakan dan
potensi kecelakaan akibat alat yang tidak berfungsi dengan baik.

• Penyusunan Rencana Keselamatan:


Berdasarkan penilaian risiko, buatlah rencana keselamatan yang mencakup
langkah-langkah pencegahan dan pengendalian risiko, serta penanganan darurat
APD Yang
Digunakan
Alat Pelindung Diri Yang Digunakan

Alat Pelindung Diri (APD) adalah perlengkapan yang digunakan untuk


melindungi pekerja dari risiko dan bahaya yang mungkin terjadi selama
bekerja. Dalam pekerjaan yang melibatkan bahan galian, seperti
pertambangan, konstruksi, atau industri terkait, penggunaan APD sangat
penting untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja.

Berikut adalah beberapa contoh APD yang biasa digunakan dalam


pekerjaan yang berhubungan dengan bahan galian:
1. Helm Safety:
Helm merupakan APD yang penting
untuk melindungi kepala dari benturan,
reruntuhan, atau benda-benda tajam yang
mungkin jatuh selama pekerjaan di lokasi
2. Masker Pernapasan (Respirator):
Masker pernapasan digunakan untuk
melindungi sistem pernapasan
pekerja dari debu, partikel, atau gas
beracun yang bisa timbul selama
penggalian atau proses penambangan.

3. Kacamata atau Pelindung


Mata:
APD ini melindungi mata dari
debu, batu, percikan bahan kimia,
atau benda-benda lain yang bisa
menyebabkan cedera mata.
4. Baju Pelindung:
Baju pelindung dirancang khusus
untuk melindungi kulit pekerja
dari bahan kimia berbahaya,
sinar matahari berlebih, atau
risiko fisik lainnya selama
bekerja dengan bahan galian.

5. Sarung Tangan:
Sarung tangan pelindung
membantu melindungi tangan dari
kontak langsung dengan bahan
kimia, tajam, atau panas.
6. Alat Pengaman Telinga:
Jika pekerjaan di lokasi tambang atau
konstruksi menghasilkan kebisingan
tinggi, alat pengaman telinga
digunakan untuk melindungi
pendengaran pekerja.

7. Sepatu Keselamatan:
Sepatu keselamatan dengan
pelindung baja di ujungnya sering
digunakan di lokasi kerja yang
berbahaya untuk melindungi kaki
dari benda berat yang jatuh atau
benturan.
8. Rompi Reflektif:
Dalam pekerjaan di sepanjang jalan
atau area yang lalu lintasnya tinggi,
rompi reflektif membantu
meningkatkan visibilitas pekerja dan
mengurangi risiko kecelakaan.

Penggunaan APD ini harus sesuai dengan peraturan keselamatan dan


kesehatan kerja yang berlaku di wilayah tempat pekerjaan berlangsung.
Pekerja juga harus dilatih dengan benar tentang penggunaan dan
pemeliharaan APD agar efektif dalam melindungi diri mereka dari
bahaya yang mungkin terjadi selama bekerja dengan bahan galian.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai