1) Riwayat medis: Dokter akan mengambil riwayat medis lengkap dari pasien,
termasuk riwayat pekerjaan dan paparan lingkungan kerja. Informasi ini
meliputi jenis pekerjaan yang dilakukan, bahan kimia atau zat berbahaya yang
digunakan, serta lama paparan terhadap faktor risiko tertentu.
2) Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh
untuk mencari tanda-tanda dan gejala penyakit yang mungkin terkait dengan
paparan kerja. Hal ini meliputi pemeriksaan paru-paru, kulit, sistem saraf, dan
organ lainnya sesuai dengan jenis penyakit yang dicurigai.
3) Riwayat pekerjaan dan lingkungan: Dokter akan meninjau informasi yang
dikumpulkan dari pasien tentang jenis pekerjaan yang dilakukan, proses kerja,
peralatan yang digunakan, bahan kimia atau zat berbahaya yang ada di tempat
kerja, serta paparan lingkungan lainnya. Semua ini membantu
mengidentifikasi faktor risiko kerja yang mungkin berkontribusi pada penyakit
yang dialami.
4) Tes laboratorium: Tes laboratorium dapat digunakan untuk mendukung
diagnosis. Contohnya, tes darah dapat mengukur tingkat paparan zat berbahaya
atau melihat perubahan pada fungsi organ tertentu. Tes urine atau tes sputum
juga dapat diperlukan tergantung pada jenis penyakit yang diduga.
5) Tes khusus: Dalam beberapa kasus, tes khusus seperti tes fungsi paru atau tes
kulit dapat diperlukan untuk memeriksa adanya gangguan fungsi paru-paru
atau reaksi alergi terhadap bahan kimia tertentu.
6) Konsultasi dengan spesialis: Dokter dapat merujuk pasien ke spesialis yang
berkaitan dengan jenis penyakit yang dicurigai, seperti ahli paru-paru, ahli
dermatologi, atau ahli toksikologi, untuk evaluasi lebih lanjut dan konfirmasi
diagnosis.
7) Evaluasi ulang paparan kerja: Jika diagnosis penyakit akibat kerja
dikonfirmasi, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi ulang paparan kerja
dan menentukan tindakan pencegahan yang sesuai untuk mengurangi risiko
lebih lanjut bagi pasien dan rekan kerja.
9. SEBUTKAN 5 PROGRAM KESEHATAN KERJA YANG DAPAT
DILAKSANAKAN PADA LINGKUP INDUSTRI RUMAH TANGGA (HOME
INDUSTRY)
Jawaban :
Berikut adalah lima program kesehatan kerja yang dapat dilaksanakan pada lingkup
industri rumah tangga (home industry):