1. Skenario Kondisi.
3. Tingkat Risiko K3
Tingkat risiko K3 didefinisikan sebagai besarnya
peluang terjadinya kecelakaan yang timbul
dikalikan dengan tingkat keparahan atau akibat
yang terjadi.
4. Pengendalian Risiko K3
Setelah kita melakukan tahapan-tahapan di atas
yaitu menskenariokan kondisi pelaksanaan
kegiatan, melakukan identifikasi bahaya K3 dan
melakukan penilaian risiko K3, kita perlu
melakukan pengendalian terhadap risiko dan
bahaya K3 yang bisa terjadi
Pengertian
Kecelakaan Kerja
a. Kepala
b. Leher
c. Badan
d. Anggota atas
e. Anggota bawah
f. Banyak tempat
g. Letak lain yang tidak termasuk dalam klasifikasi
tersebut.
1. Perundang-undangan
yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi-kondisi kerja pada umumnya,
perencanaan, konstruksi, perawatan dan
pemeliharaan, pengawasan, pengujian dan cara kerja
peralatan industri, tugas-tugas pengusaha dan
buruh, latihan, supervisi medis dan pemeriksaan
kesehatan.
2.Standarisasi
yaitu penetapan standar-standar resmi, setengah
resmi atau tidak resmi mengenai misalnya konstruksi
yang memenuhi syarat-syarat keselamatan jenisjenis peralatan industri tertentu, praktek-praktek
keselamatan dan higiene umum atau alat-alat
perlindungan diri.
5. Riset medis
Meliputi terutama penelitian tentang efek-efek
fisiologis dan patologis faktor-faktor lingkungan
dan teknologis, dan keadaan-keadaan fisik yang
mengakibatkan kecelakaan.
6. Penelitian psikologis
yaitu penyelidikan tentang pola-pola kejiwaan yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan.
8. Pendidikan
Menyangkut pendidikan keselamatan dalam
kurikulum teknik, sekolah-sekolah perniagaan
atau kursus-kursus pertukangan.
9. Latihan-latihan
Latihan praktek bagi tenaga kerja, khususnya
tenaga kerja yang baru dalam keselamatan kerja.
10. Penggairahan
Penggunaan aneka cara penyuluhan atau
pendekatan lain untuk menimbulkan sikap untuk
selamat.
11. Asuransi
Insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan
kecelakaan misalnya dalam bentuk pengurangan
premi yang dibayar oleh perusahaan, jika
tindakan-tindakan keselamatan sangat baik.
Analisis risiko,
Evaluasi risiko,
Pengendalian risiko,
1. Menentukan Konteks
Dalam menentukan konteks dilakukan dengan
cara melihat visi misi perusahaan, ruang lingkup
bisnis perusahaan mulai dari proses kerja awal
sampai akhir.
Konteks risiko disetiap perusahaan berbeda-beda
sesuai dengan kegiatan bisnis yang dilakukan.
Langkah selanjutnya adalah menetapkan kriteria
risiko yang berlaku untuk perusahaan
berdasarkan aspek nilai kerugian yang dapat
ditanggulangi oleh perusahaan.
Kriteria risiko didapat dari kombinasi kriteria
tingkat kemungkinan dan keparahan
2. Identifikasi Risiko
Identifikasi bahaya adalah salah satu tahapan dari
manajemen risiko k3 yang bertujuan untuk
mengetahui semua potensi bahaya yang ada pada
suatu kegiatan kerja/ proses kerja tertentu
Manfaat Identifikasi resiko :
3. Analisis Risiko
4. Evaluasi Risiko
5. Pengendalian Risiko