Anda di halaman 1dari 10

keselamatan

&
Kesehatan kerja
(k3)

Kelompok 8
1. Alvi zikhra
2. Fadila ramadhani p
3. Risa tri arimbi
TEORI
KECELAKAAN
KERJA
1. Teori Heinrich ( Teori Domino) 3. . Teori GordonMenurut Gordon 4. Teori Domino
Teori ini menjelaskan jika satu kecelakaan (1949), Paling baruSesudah tahun 1969 sampai saat
berlangsung dari suatu serangkaian kejadian. kecelakaan adalah akibat dari interaksi pada ini, sudah berkembang satu teori yang
Ada lima aspek yang berkaitan dalam korban kecelakaan, penghubung terjadinya menjelaskan jika pemicu basic terjadinya
serangkaian peristiwa itu yakni : lingkungan, kecelakaan, serta lingkungan yang kompleks, kecelakaan kerja ialah ketimpangan
kekeliruan manusia, tindakan atau keadaan yang tidak bisa diterangkan cukup dengan manajemen. Widnerdan Bird serta Loftus
yang tidak aman, kecelakaan, serta cedera memperhitungkan satu diantara 3 aspek meningkatkan teori Domino Heinrich untuk
atau kerugian ( Ridley, 1986 ). yang terlibat. Oleh karenanya, untuk lebih menunjukkan dampak manajemen dalam
mengerti tentang penyebab-penyebab menyebabkan terjadinya kecelakaan.
.
2. Teori Multiple Causation terjadinya kecelakaan maka karakter dari
Teori ini berdasar pada fakta jika peluang ada korban kecelakaan, penghubung terjadinya 5. Teori Reason
lebih dari satu pemicu terjadinya kecelakaan. kecelakaan, serta lingkungan yang Reason (1995-1997) memvisualisasikan
Pemicu ini mewakili tindakan, situasi atau mendukung harus bisa diketahui dengan kecelakaan kerja berlangsung karena ada
kondisi yang tidak aman. Kemungkinan- detil. “lubang” dalam skema pertahanan. Skema
kemungkinan pemicu terjadinya kecelakaan pertahanan ini bisa berbentuk pelatihan-
kerja itu perlu diteliti. pelatihan, mekanisme atau ketentuan tentang
keselamatan kerja.
Pencegahan Kecelakaan
Menurut ILO (1989:20) berbagai cara yang umum
digunakan untuk meningkatkan keselamatan kerja bidang industri :

1) Peraturan ilmu yang didapat lebih dari pekerja yang pendidikan rendah.Maka
Peraturan merupakan ketentuan yang harus dipatuhi. Peraturan di dari itu perlu adanya seleksi dan pelatihan guna mengurangi hal-hal
industri meliputi kondisi kerja umum, perancangan, kontruksi, yang menyebabkan kerugian
pemeliharaan, pengawasan, pengujian dan pengoperasian peralatan
industri, kewajiban para pengusaha dan pekerja, pelatihan, 5.Pelatihan atau training
pengawasan kesehatan, pertolongan pertama, dan pemeriksaan Salah satu contoh pelatihan yaitu berupa pemberian instruksi
kesehatan. praktis bagi para pekerja, khususnya bagi pekerja baru dalam hal
keselamatan kerja. Perlunya pemberian pelatihan karena pekerja
2. Standarisasi baru cenderung belum mengetahui hal-hal yang ada di perusahaan
Yaitu menetapkan standar resmi, setengah resmi, ataupun tidak yang baru ditempatinya. Pemberian pelatihan mengenai
resmi, misalnya jika dikaitkan dengan dunia industricontohnya keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan sebelum terjun ke
konstruksi yang aman dari jenis peralatan industri tertentu seperti dunia kerja sudah memiliki bekal terlebih dahulu tentang
penggunaan alat keselamatan kerja,kebiasaan yang aman dan sehat, bagaimana cara dan sikap kerja yang yang aman dan selamat,
ataupun tentang alat pengaman perorangan. sehingga ketika terjun ke dunia kerja mereka mampu menghindari
potensi bahaya yang dapat menyebabkan celaka.
3. Pengawasan
Pengawasan dilakukan supaya peraturan yang ada benar-benar
.
Unsafe action adalah suatu tindakan dimana seorang pekerja
dipatuhi atau tidak dilanggar, sehingga apa yang menjadi sasaran yang tidak memenuhi keselamatan sehingga berisiko menyebabkan
maupun tujuan dari peraturan keselamatan kerja dapat tercapai. kecelakaan kerja (Septiasary, 2017).
Terutama pengawasan terhadap para pekerja untuk menghindari
kecelakaan kerja. Unsafe action dalam suatu proses pekerjaan dapat ditekan
dengan pembentukan program K3 oleh perusahaan. Program K3
4.Pendidikan dapat membentuk Perilaku aman pada pekerja. Perilaku
Pendidikan sangat berpengaruh terhadap karakteristik serta perilaku amandipengaruhi oleh faktor individu dan lingkungan kerja. Perilaku
seseorang. Pendidikan juga berpengaruh terhadap angka aman mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Perilaku aman juga
kecelakaan kerja. Pekerja yang mempunyai tingkat pendidikan mampu menunjukkan nilai, keyakinan dan sikap terhadap
lebih tinggi maka dalam bekerja lebih teliti dan berhati-hati karna keselamatan pekerja (Murti, 1969).
Penyebab Kecelakaan
1 Faktor Lingkungan 2 Kesalahan Manusia

Kondisi alam yang berpotensi Tindakan ceroboh, kurang


membahayakan seperti cuaca pengetahuan, dan kurang
buruk dan medan yang sulit. disiplin yang dapat
menyebabkan kecelakaan.

3 Kondisi Fisik yang Buruk

Keadaan infrastruktur yang kurang baik seperti tangga yang rusak atau
alat pengaman yang tidak berfungsi.
Kewajiban Pekerja
Kesadaran Diri Kepatuhan Terhadap Komunikasi Efektif
Prosedur
Pekerja harus menyadari dan Pekerja harus berkomunikasi
memahami akan pentingnya Pekerja harus selalu dengan manajemen jika ada
menjaga keselamatan diri mengikuti prosedur masalah keamanan atau saran
sendiri dan orang lain. keselamatan dan untuk meningkatkan
menggunakan peralatan keselamatan.
dengan benar.
Proses Penanganan Kecelakaan Kerja

1 Pemberian Pertolongan Pertama

Memberikan pertolongan pertama kepada


korban kecelakaan sejauh mampu.
Pelaporan Kecelakaan 2
Melaporkan kejadian kecelakaan kerja
kepada manajemen dan pihak terkait
sesuai prosedur yang dijelaskan. 3 Investigasi dan Evaluasi

Menelusuri penyebab kecelakaan dan


mengambil tindakan preventif agar
kecelakaan serupa tidak terjadi kembali.
Upaya Pencegahan Kecelakaan

Pelatihan Keselamatan Penggunaan Tanda Kerja Sama Tim


Peringatan
Memberikan pelatihan Mendorong kerja sama dan
keselamatan kepada semua Menempatkan tanda peringatan komunikasi antar pekerja untuk
pekerja secara berkala. yang sesuai untuk menunjukkan meningkatkan kesadaran
potensi bahaya di area kerja. keselamatan.
Adapun langkah pencegahan kecelakaan kerja Yang bisa dilakukan :

 Membuat SOP(standar operasional prosedur) dan pembagian kerja


 Menempatkan poster k3 ditempat kerja
 Memelihara peralatan pendukung kerja
 Menyediakan apd
 Menjaga kebersihan lokasi kerja
 Tidak bekerja ketika sakit

.
Kesimpulan dan Saran
Melalui pemahaman teori kecelakaan kerja dan upaya pencegahan, industri
pariwisata dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan mencegah
terjadinya kecelakaan yang berpotensi membahayakan pekerja dan pengunjung.
Sekian terima kasih

Anda mungkin juga menyukai