Anda di halaman 1dari 29

SAFETY INDUCTION

PT. NUSA RAYA ABADI


2022
Pengertian Safety Induction
• Safety Induction adalah pengenalan dasar-dasar Keselamatan kerja dan
Kesehatan Kerja (K3) kepada karyawan baru atau visitor (tamu) dan
dilakukan oleh karyawan dengan jabatan setingkat supervisory (dari divisi
OSHE / Safety) dan bisa juga bisa dilakukan oleh yang paham tentang K3
dengan level jabatan minimum seperti tersebut diatas (minimal Foreman,
dan supervisor up).
Siapa saja yang berhak mendapat safety
induction
• Karyawan baru di suatu perusahaan tambang, karena pada umumnya karyawan baru sama
sekali belum mengetahui kondisi dalam tambang, walaupun karyawan baru ini telah
memiliki pengalaman di tambang lainnya, tetap harus di beri induksi saat berada di
perusahaan baru.
• Seseorang bukan karyawan yang mendapat ijin untuk memasuki wilayah pertambangan,
maka sebelumnya harus diberikan induksi terlebih dahulu.
• Karyawan yang baru selesai dari cuti kerja. Walupun sudah lama menjadi karyawan di
perusahaan tersebut, karyawan ini harus tetap diberi induksi safety setelah dia kembali dari
cuti kerjanya. Hal ini dilakukan karena kondisi dalam tambang sudah banyak berubah
(seperti arah jalan tambang) selama dia pulang cuti.
PENYEBAB PEKERJA BARU
MENGALAMI KECELAKAAN KERJA
•Kurangnya pengalaman kerja di industri atau tempat kerja baru.
•Kurangnya pemahaman tentang pekerjaan dan lingkungan kerja.
•Pekerja kurang peduli terhadap manajemen K3.
Macam-Macam jenis pelindung Ketika
Mengunjungi Pabrik

• 1. Helm pengaman atau safety helmet. Helm pengaman ini biasanya


berwarna terang dan menyala sehingga bisa terlihat dari jarak jauh.
Berfungsi untuk melindungi kepala dari hal-hal yang tidak
diinginkan saat bekerja di pabrik, terlebih ketika bertugas di luar
ruangan.
2. Rompi pelindung atau safety vest. Pernah melihat rompi yang dilengkapi dengan
iluminator?
Rompi ini biasa digunakan oleh para pekerja di jalan ketika malam tiba. Iluminator yang
melekat
di rompinya akan memantulkan cahaya sehingga membuat penggunanya ‘terlihat’ meski
minim
cahaya. Di pabrik, rompi ini juga terkadang digunakan oleh pekerja sebagai penanda.
3. Sabuk keselamatan atau safety belt. Meski bekerja di pabrik, bukan berarti sabuk
keselamatan tidak digunakan. Ketika harus naik ke tempat tinggi atau ketika sedang
mengoperasikan alat berat untuk memindahkan benda-benda, operator pun harus
menggunakan sabuk keselamatan untuk melindungi operator dari hal-hal yang tidak
diinginkan.

4.
4.Sarung tangan atau safety gloves. Sarung tangan yang digunakan untuk bekerja di pabrik tidak
boleh licin, kaku, dan harus elastis. Fungsinya adalah untuk melindungi tangan agar tidak cidera
saat bekerja.

5.Pengaman telinga atau ear plugs. Suasana bekerja di pabrik pastilah bising dengan banyak suara
di sekitar pekerja. Untuk itu, para pekerja yang bekerja di pabrik biasanya menggunakan
pengaman
telinga untuk melindungi indera pendengaran mereka agar tidak pecah.
6. Sepatu boots. Sepatu boots ini berfungsi sebagai pengaman kaki saat
bekerja di tempat yang basah, becek, atau pun berlumpur. Biasanya, bagian
sol-nya dilengkapi dengan lapisan khusus yang melindungi dari benda tajam,
panas, dan lain sebagainya. Dan lagi, sepatu ini biasanya antislip. Dengan
demikian, kaki para pekerja akan tetap terlindungi dan juga tetap aman saat
bekerja.
7. Sepatu pelindung atau safety shoes. Ketika bekerja di tempat kering atau
saat-saat biasa, pekerja diharuskan untuk memakai sepatu pelindung yang
khusus. Modelnya memang mirip dengan sepatu pada umumnya, hanya saja
bahannya terbuat dari kulit dengan sol dan karet tebal. Berfungsi untuk
melindungi kaki agar tidak mengalami kontak langsung saat tertimpa benda
tajam, berat, panas, atau cairan kimia. Sama seperti sepatu boots, sepatu
pelindung pun tidak boleh licin agar tidak membahayakan para pekerja.
Cara menghilangkan kejadian kecelakaan
kerja dapat dikelompokkan
1.telaahan personal
2. pelatihan keselamatan kerja
3.sistem insentif,
4.pembuatan aturan penyelamatan kerja
Tujuan Safety Induction
• Mengantisipasi keberadaan faktor penyebab bahaya dan melakukan
pencegahan sebelumnya.
• Memahami jenis-jenis bahaya yang ada di tempat kerja
• Mengevaluasi tingkat bahaya di tempat kerja
• Mengendalikan terjadinya bahaya atau komplikasi.
Faktor penyebab berbahaya yang sering
ditemui
• Bahaya jenis kimia: terhirup atau terjadinya kontak antara kulit dengan cairan
metal, cairan non-metal, hidrokarbon dan abu, gas, uap steam, asap dan embun
yang beracun.
• Bahaya jenis fisika: lingkungan yang bertemperatur panas dingin, lingkungan yang
beradiasi pengion dan non pengion, bising, vibrasi dan tekanan udara yang tidak
normal.
• Bahaya yang mengancam manusia dikarenakan jenis proyek: pencahayaan dan
penerangan yang kurang, bahaya dari pengangkutan, dan bahaya yg ditimbulkan
oleh peralatan.
Cara pengendalian ancaman bahaya
kesehatan kerja
• Pengendalian teknik: mengganti prosedur kerja, menutup mengisolasi
bahan berbahaya, menggunakan otomatisasi pekerjaan, menggunakan cara
kerja basah dan ventilasi pergantian udara.
• Pengendalian administrasi : mengurangi waktu pajanan, menyusun
peraturan keselamatan dan kesehatan, memakai alat pelindung, memasang
tanda-tanda peringatan, membuat daftar data bahan-bahan yang aman,
melakukan pelatihan sistem penangganan darurat.
• Pemantauan kesehatan : melakukan pemeriksaan kesehatan.
Tujuan Identifikasi Macam Bahaya
Tujuan identifikasi bahaya adalah untuk menyorot operasi kritis tugas, yang
berisiko signifikan bagi kesehatan dan keselamatan karyawan serta
menyoroti bahaya yang berkaitan dengan peralatan tertentu. Bahaya dapat
dibagi menjadi tiga kelompok utama, bahaya kesehatan, bahaya keamanan,
dan bahaya lingkungan.
Bahaya Kesehatan
• Sebuah bahaya kesehatan kerja adalah setiap agen yang dapat menyebabkan penyakit
bagi seorang individu. Bahaya kesehatan yang dapat menjadi masalah serius dan
segera (akut) mempengaruhi, atau dapat menyebabkan masalah kesehatan dalam
jangka panjang (Kronis). Semua atau bagian tubuh mungkin akan terpengaruh.
Seseorang dengan pekerjaan sakit mungkin tidak mengenali gejala-gejala segera.
Sebagai contoh, kebisingan yang mengakibatkan ketulian (Temporary Treshold
Syndrome). Selain itu, ada beberapa bahaya kesehatan lain seperti bakteri, virus,
debu dan jamur), agen fisik (sumber energi cukup kuat untuk menyakiti tubuh,
seperti arus listrik, panas, cahaya, getaran, kebisingan dan radiasi) dan bekerja desain
(ergonomis) bahaya.
Bahaya Keamanan
Bahaya keamanan adalah setiap kekuatan cukup kuat untuk menyebabkan
cedera, atau kerusakan properti. Sebuah kecelakaan yang disebabkan oleh
bahaya keamanan biasanya jelas. Bahaya Keselamatan menimbulkan bahaya
ketika kontrol tempat kerja tidak memadai. Beberapa contoh bahaya
keamanan adalah sebagai berikut:
Macam – macam jenis Bahaya Keamanan
• 1)   tergelincir / tersandung bahaya (seperti kabel di lantai);
• 2)      bahaya kebakaran (dari bahan yang mudah terbakar);
• 3)      bagian yang bergerak (mesin), peralatan dan perlengkapan (yang menjepit);
• 4)      bekerja di ketinggian;
• 5)      iritasi bahan kimia;
• 6)      tekanan sistem (seperti ketel uap dan pipa);
• 7)      kendaraan (seperti forklift dan truk);
• 8)      mengangkat dan operasi penanganan manual lainnya, dan
• 9)      bekerja sendirian.
Bahaya Lingkungan

Bahaya lingkungan merupakan resiko yang ditimbulkan oleh lingkungan


yang dapat menyebabkan kerusakan atau menimbulkan efek. Sebuah
masalah lingkungan mungkin tidak jelas. Sebagai contoh, seorang pekerja
melepaskan cairan kimia berbahaya (limbah B3) ke saluran pembuangan
yang langsung ke badan sungai. Keselamatan lingkungan dapat terancam
dan menimbulkan bahaya ketika kontrol dan prosedur kerja yang tidak
diikuti seperti kasus di atas.
Macam – macam alat Pelindung Kepala
Macam –Macam alat pelindung Mata
Macam – macam Alat Pelindung Telinga
Macam – macam sarung Tangan
Macam – macam Safety Shoes
Pelindung Badan
Pe;lindung Kepala
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai