KELOMPOK 1
AKBAR L. AMK
AKRAM, A.Md.Kep
Didirikan pada tahun 1993, Pancaran Group dimulai sebagai sebuah perusahaan jasa
transportasi darat, dan pada tahun 2007, juga sebagai Jasa Transportasi Laut.
Pancaran Group menemukan kesuksesan yang luar biasa pada usia yang relatif muda
dalam industri transportasi. Mewakili transportasi darat dan laut dengan ISO,
sertifikasi ISM dan lisensi lainnya, Pancaran Group mengikuti standarisasi dan
kebijaksanaan dengan teliti dan tegas, yang dibantu dengan visi yang jelas dalam
dan keselamatan melalui teknologi terkemuka. Saat ini kami melayani klien besar
seperti LG, Samsung, Sumisho Global Logistic, dan masih banyak lagi. Kami adalah
salah satu perusahaan jasa angkutan darat untuk container terbesar ke-2 dan dengan
jumlah armada terbanyak di Jakarta. Kami berkantor pusat di Jakarta dan memiliki
cabang di wilayah Kalimantan. Pancaran Group sedang berkembang dan akan terus
melakukan ekspansi karena itu kami mencari professional berbakat untuk bergabung
dengan team
diantaranya untuk bergerak maju, stabil hingga berkembang, serta memiliki daya
saing dan bertahan. Pada umumnya suatu perusahaan mempunyai tujuan untuk
memperoleh keuntungan yang maksimal dalam mengembangkan usaha, dan
diharapkan mampu memperluas operasi perusahaan. Pada era globalisasi sekarang ini
perusahaan dituntut untuk lebih efisien, efektif, dan ekonomis dalam menentukan
besarnya biaya operasional perusahaan, karena faktor ini adalah salah satu yang
Suatu perusahaan dapat berjalan tidak hanya dengan pemilik perusahaan dan
modal usaha dari pemilik usaha tersebut, tetapi dijalankan juga oleh karyawan
(Munthe, 2017: 46). Hal yang sangat penting harus diperhatikan dalam
faktor manusia. Sumber daya manusia dalam suatu faktor utama sebagai upaya
Menurut Prasetya et, al. (2017: 204) Menyatakan bahwa karyawan memiliki
peran penting sebagai penggerak utama salah satu kebijakan perusahaan yang
karyawan yang tepat dalam menjalankan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan
harus berusaha untuk mencari, memilih serta melatih calon karyawan maupun
dibutuhkan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Identifikasi Hazard
kesehatan kerja (K3) yang efektif adalah melaksanakan identifikasi bahaya dan
keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang diwajibkan dalam standar ISO
45001:2018, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan pengurus dan pekerja
antaranya:
pengendalian
Beberapa bahaya, seperti tata graha dan bahaya tersandung, harus segera
kerja, serta memastikan keselamatan dan kesehatan semua orang yang terlibat
melihat salah satu bahaya dan pengendalian saja, tapi membuat sebuah sistem
atau prosedur yang tepat yang memungkinkan semua bahaya dan risiko di
Kumpulkan, atur, dan tinjau segala informasi tentang bahaya di tempat kerja
Material Safety Data Sheet (MSDS) yang disediakan oleh produsen bahan
kimia
Saran dan masukan dari pekerja, termasuk survei atau notulen pada pertemuan
komite K3
Hasil analisis Job Hazard Analysis (JHA), juga dikenal sebagai Job Safety
Analysis (JSA).
2. Lakukan inspeksi secara langsung untuk menemukan potensi bahaya yang ada di
tempat kerja Kemungkinan besar bahaya akan muncul seiring dengan adanya
baik. Meluangkan waktu untuk memeriksa area kerja secara langsung dan berkala
dapat membantu Anda mengidentifikasi adanya bahaya baru atau bahaya yang
kecelakaan kerja.
Lakukan inspeksi rutin terhadap semua operasi kerja, peralatan, area kerja,
Libatkan pekerja untuk ikut berpartisipasi dalam inspeksi dan lakukan diskusi
dengan para pekerja tentang bahaya apa saja yang mereka temukan di tempat
dapat berupa form, foto atau video pada area kerja yang terdapat potensi
bahaya
antaranya:
- Bahaya listrik
- Ergonomi
- Prosedur tanggap darurat yang tidak memadai atau bahkan tidak tersedia.
Sebelum mengubah operasi, lokasi kerja, atau alur kerja; membuat perubahan
kerja yang baru, sebaiknya diskusikan dengan pekerja dan lakukan evaluasi
terkait.
3. Lakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja Suatu bahaya kesehatan akan
kesehatan dapat menimbulkan penyakit yang diakibatkan oleh paparan suatu sumber
bahaya di tempat kerja.Potensi bahaya kesehatan tersebut mencakup faktor kimia
(pelarut, perekat, cat, debu beracun, dll.), faktor fisik (kebisingan, penerangan,
getaran, iklim kerja, dll.), bahaya biologis (penyakit menular), dan faktor ergonomi
(tugas monoton/berulang, postur canggung, angkat berat, dll.). Meninjau rekam medis
pekerja dapat membantu Anda dalam mengidentifikasi bahaya kesehatan yang terkait
Identifikasi bahaya kimia. Lakukan peninjauan pada MSDS dan label produk
Anda
Identifikasi seluruh aktivitas yang dapat mengakibatkan luka pada kulit akibat
paparan bahan kimia berbahaya/ bahan kimia masuk ke dalam tubuh melalui
berlebihan (di atas 85dB), suhu ekstrem (dalam atau luar ruangan), atau
kotoran) yang mampu menimbulkan reaksi alergi atau asma akibat kerja
khusus
tempat kerja.
4. Lakukan investigasi pada setiap insiden yang terjadi Insiden di tempat kerja ─
termasuk kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, near-misses dan laporan tentang
bahaya lainnya ─ memberikan indikasi yang jelas tentang di mana bahaya berada.
Dengan menyelidiki insiden dan membuat laporan secara menyeluruh, Anda akan
Lakukan investigasi pada setiap near-misses atau kejadian hampir celaka yang
terjadi
Investigasi insiden yang efektif tidak berhenti pada identifikasi satu faktor
Demikian pula, investigasi kecelakaan yang baik bukan mencari siapa yang
salah dalam insiden, tetapi bagaimana memperbaiki kesalahan tersebut agar
5. Lakukan identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi darurat dan aktivitas
non-rutin Perlu Anda pahami, keadaan darurat dapat menghadirkan bahaya yang
bisa menimbulkan risiko serius bagi pekerja. Aktivitas non-rutin, seperti inspeksi,
dan prosedur perlu dikembangkan untuk merespons secara tepat dan aman
terhadap bahaya yang dapat diduga terkait dengan keadaan darurat dan aktivitas
non-rutin. Identifikasi kemungkinan bahaya yang dapat timbul dari setiap tahapan
- Wabah penyakit
secara permanen Langkah berikutnya adalah menilai dan memahami bahaya yang
teridentifikasi dan jenis-jenis kecelakaan atau penyakit akibat kerja yang dapat
timbul akibat bahaya tersebut. Informasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan
tindakan pengendalian sementara dan menentukan prioritas bahaya mana saja yang
Perhatikan apa saja dampak dari paparan bahaya dan jumlah pekerja yang
mungkin terpapar
diimplementasikan
semua bahaya yang dapat menimbulkan dampak serius dalam jangka waktu
secara permanen.
bahaya
Bahaya fisik Gravitasi Resiko tertimpa benda jatuh
Bahaya listrik Listrik Tersengat listrik
kesehatan
Bahaya kimia kimia Resiko keracunan
BAB III
PEMBAHASAN
Hazard Setiap fenomena (alam, buatan manusia/teknologi maupun
melekat pada sesuatu (bisa pada barang ataupun suatu kegiatan maupun kondisi),
misalnya pestisida yang ada pada sayuran ataupun panas yang keluar dari mesin
(exposure) dengan manusia. Sebagai contoh, panas yang keluar dari mesin pesawat
antara bahaya dengan manusia ini dapat terjadi melalui tiga mekanisme, yaitu:
3. Bahaya biologi, misalnya yang berkaitan dengan mahluk hidup yang berada
dampak pada aspek fisik dan mental pekrja. Seperti misalnya pola kerja yang tak
beraturan, waktu kerja yang diluar waktu normal, beban kerja yang melebihi
kapasitas mental, tugas yang tidak berfariasi, suasana lingkungan kerja yang
BAB IV
PENUTUP
Hazard atau bahaya merupakan sumber potensi kerusakan atau situasi yang
hanya jika memiliki risiko menimbulkan hasil yang negatif (Cross, 1998).
Bahaya diartikan sebagai potensi dari rangkaian sebuah kejadian untuk muncul
dan menimbulkan kerusakan atau kerugian. Jika salah satu bagian dari rantai kejadian
hilang, maka suatu kejadian tidak akan terjadi. Bahaya terdapat dimana-mana baik di
tempat kerja atau di lingkungan, namun bahaya hanya akan menimbulkan efek jika
REFERENSI
1) Oklahoma University State, http://www.pp.okstate.edu/ehs
2) OHSA, http://www.ohsa.gov/
4) https://www.jobstreet.co.id/en/companies/716540-pt-pancaran-samudera-
transport