IDENTIFIKASI BAHAYA
Pengertian
e. Catatan dan laporan kompensasi pekerja yang mengalami kecelakaan atau terkena
penyakit akibat kerja
f. Pola kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang sering terjadi
g. Hasil pemantauan terkait paparan, penilaian kebersihan industri (industrial hygiene),
dan rekam medis pekerja
h. Program K3 yang ada mencakup lockout/tagout, ruang terbatas, proses manajemen
keselamatan, alat pelindung diri (APD) dll.
i. Saran dan masukan dari pekerja, termasuk survei atau notulen pada pertemuan
komite K3
j. Hasil analisis Job Safety Analysis (JSA)
Langkah Identifikasi Bahaya
2. Lakukan inspeksi secara langsung untuk menemukan potensi bahaya yang
ada di tempat kerja
Kemungkinan besar bahaya akan muncul seiring dengan adanya perubahan
area/proses kerja, mesin atau peralatan tidak memadai, pengabaian tindakan
pemeliharaan/perbaikan, atau tata graha yang tidak terlaksana dengan baik.
Meluangkan waktu untuk memeriksa area kerja secara langsung dan berkala
dapat membantu Anda mengidentifikasi adanya bahaya baru atau bahaya yang
timbul berulang kali, untuk segera dilakukan pengendalian sebelum terjadi
kecelakaan kerja.
a. Lakukan inspeksi rutin terhadap semua operasi kerja, peralatan, area kerja,
dan segala fasilitas yang terdapat di area kerja