Anda di halaman 1dari 13

Tujuan kegiatan Tata Laksana Industri dan lingkungan

Menerapkan K3L adalah kewajiban di setiap perusahaan. Berikut


adalah ulasan tentang beberapa dasar hukum dan contoh
penerapan K3 yang ada di industri.

Penerapan K3 dalam industri merupakan bentuk tanggung jawab


perusahaan dalam memenuhi jaminan perlindungan tenaga
kerjanya atas keselamatan saat bekerja. Tentunya, implementasi
K3 ini juga perlu dilakukan oleh seluruh pekerja maupun tamu
yang datang ke lokasi kerja sehingga upaya keselamatan dan
kesehatan kerja dapat benar-benar terlaksana.
Dalam menetapkan tata laksana K3L pada suatu industri atau
perusahaan harus ada hal-hal yang diperhatikan yaitu:
a. Komitmen organisasi dalam penerapan manajemen K3
b. Fokus/jenis, kompleksitas struktur dan ukuran industri
c. Sifat dan skala risiko-risiko pada industri
d. Keterlaksanaan prosedur (mudah dioperasikan oleh user) dan
Keterukuran dan mampu evaluasi dari hasil pelaksanaan
prosedur.
Beberapa tahap atau prosedur dalam keselamatan dan kesehatan
kerja:

1. Identifikasi potensi bahaya dan melakukan penilaian dan


pengendalian resiko.
2. Mengidentifikasi bahaya yang terjadi sebelum bekerja
seperti mengecek kondisi pelaksana pekerjaan (manusia), peralatan
yang digunakan, standar kerja, lingkungan tempat kerja baik fisik
maupun non fisik, energi yang terlibat seperti, listrik, panas, kimia,
radiasi, dan lain-lain dan identifikasi aspek dampak lingkungan
operasional organisasi terhadap alam dan penduduk di sekitarnya.
3. Penilaian resiko adalah melakukan proses
evaluasi atas risiko-risiko yang diakibatkan adanya
bahaya-bahaya, dengan memperhatikan kecukupan
pengendalian yang dimiliki, dan menentukan apakah
resikonya dapat diterima atau tidak.
Identifikasi potensi bahaya dan menilai resiko dilakukan
dengan mengevaluasi semua kegiatan pegawai,potensi
bahaya terhadap K3, Prasarana dan alat kerja yang
dipergunakan, lingkungan, peraturan yang berlaku,dan
rancangan instalasi, mesin, dan SOP yang disesuaikan
dengan kesiapan dan K3 pekerja.
4. Identifikasi peraturan K3 dan evaluasi
pemenuhannya Perusahaan wajib menjalankan peraturan
dan undang-undang dalam implementasi K3, tujuannya
agar dapat mengevaluasi peraturan yang berlaku untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan nya sehingga
dapat memberikan masukan untuk penyempurnaan.
5. Memberikan pelatihan kepada pekerja hingga kompetensi
dan mendapat sertifikat K3, hal ini dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan pekerja serta memberikan label bahwa pekerja
tersebut sudah mendapat lisensi mengenai keselamatan dan
kesehatan kerja.

6. Setelah diidentifikasi dan dievaluasi, perusahaan juga


diharapkan dapat menyampaikan hasilnya ke dalan dan luar
perusahaan. Hasil evaluasi disampaikan ke pihak terkait sebagai
bahan masukan dan penyempurnaan perundang-undangan yang
sudah ada.
7. Dokumen yang berupa kertas, file, foto dari bukti-bukti
kegiatan dan hasil yang telah dicapai. Semua dokumen ini
dipelihara untuk memastikan ketersediaan, terbaca dengan jelas,
memilah dokumen yang sudah kadaluarsa, dan menjaga dokumen
penting dari pihak eksternal. Kesiapsiagaan dan tanggap darurat

• 8. Perusahaan harus membuat aturan yang jelas untuk


penyelamatan dalam keadaan darurat. Perusahaan juga
menyiapkan sarana keselamatan dan pelatihan-pelatihan tanggap
darurat untuk semua pekerja.
9. Perusahaan harus menyelidiki kecelakaan kerja yang
terjadi. Hal ini dianalisa dan dicatat untuk mengetahui penyebab,
tindakan perbaikan, dan menyampaikan hasil penyelidikan.
Penanganan ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan
pencegahan. Temuan ketidaksesuaian harus ditanggapi dengan
cepat unutk proses perbaikan sehingga hal yang sama
tidak terjadi lagi di kemudian hari.
10. Perusahaan juga harus melakukan audit internal
dengan membentuk Sistem Pengendalian Internal (SPI) untuk
mengaudit secara berkala terhadap pelaksanaan K3 di
perusahaan. Hasil temuannya diberikan kepada manajemen
sebagai bahan perbaikan.
Perencanaan tata Laksana K3 Industri
Perencanaan K3, meliputi pembuatan & pendokumentasion
rencana K3. Pelaksanaan Rencana K3, meliputi pengendalian
perancangan & pengendalian kontrak, pengendalian dokumen,
pembelian & pengendalian produk, keamanan bekerja berdasarkan
SMK3, pengelolaan materi & perpindahannya.
Penerapan perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
merupakan salah satu bagian utama perlindungan tenaga kerja
sehingga proses kegiatan pembangunan berjalan dengan baik dan
lancar, Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada semua
pelaksanaan kegiatan proyek yang sedang berjalan.
Syarat Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Tempat
Kerja
• Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.
• Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran.
• Mencegah & mengurangi bahaya peledakan.
• Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
• Memberi P3K Kecelakaan Kerja.
• Memberi APD (Alat Pelindung Diri) pada tenaga kerja.
Ruang Lingkup K3
• Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja.
• Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.
• Pelaksanaan P3K.
• Pelaksanaan Gizi Pekerja.
• Pelaksanaan Pemeriksaan Syarat-Syarat Ergonomi.
• Pelaksanaan Pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai