Anda di halaman 1dari 45

WORKSHOP K3 PERKANTORAN TAHUN 2021

Lingkup Standar K3
Perkantoran
Permenkes No. 48 tahun 2016

Rosint
a Uli
SKM,
Bahaya di Kantor…
Pekerja
• Perilaku tidak menutup mesin fotocopi

Material/bahan
• Material dekorasi mengeluarkan bahan kimia yang
mudah menguap dan iritan

Peralatan
• Cahaya yang keluar dari proses fotocopi

Metode kerja
• Pekerja menjangkau dokumen yang ada di rak
yang tinggi

Lingkungan
• Posisi meja kerja yang buruk, menghadap ke jendela
dan mengganggu pengguna komputer
Beberapa Masalah
K3 Perkantoran
• Penataan dokumen dan peralatan yang tidak aman
Beberapa Masalah
K3 Perkantoran
• Penataan kelistrikan yang tidak aman
Beberapa Masalah
K3 Perkantoran
• Posisi kerja yang tidak ergonomis
Beberapa Masalah
K3 Perkantoran
• Penempatan APAR yang tidak sesuai
Beberapa Masalah
K3 Perkantoran
• Kondisi Hidran Gedung yang terhalang
Beberapa Masalah
K3 Perkantoran
• Kondisi tangga darurat yang tidak sesuai
Lingkup Standar
K3 Perkantoran

Permenkes RI Nomor 48 Tahun


2016 tentang
Standar Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Perkantoran
Lingkup Standar
K3 Perkantoran

kegiatan atau Standar Keselamatan


program K3 di dan Kesehatan Kerja
lingkungan Perkantoran
(PMK 48/2016)
perkantoran
Lingkup Standar
K3 Perkantoran
Lingkup Standar
K3 Perkantoran
STANDAR KESELAMATAN KERJA

1. Persyaratan 2. Kewaspadaan
keselamatan kerja bencana
perkantoran perkantoran
• Pelaksanaan pemeliharaan dan • Manajemen tanggap
perawatan ruang perkantoran darurat Gedung
• Desain alat dan tempat kerja • Manajemen keselamatan dan
• Penempatan dan penggunaan kebakaran gedung
alat perkantoran • Persyaratan dan tata cara
• Pengelolaan listrik dan sumber evakuasi
api • Penggunaan mekanik dan
elektrik
Kecelakaan (P3K)
• Pertolongan Pertama Pada
Persyaratan keselamatan kerja
perkantoran

• Pelaksanaan pemeliharaan
dan perawatan ruang
perkantoran
• Desain alat dan tempat
kerja
• Penempatan dan
penggunaan alat
perkantoran
• Pengelolaan listrik dan
sumber api
Kewaspadaan bencana
perkantoran
 Manajemen tanggap darurat gedung

a. identifikasi risiko kondisi darurat atau


bencana
b. Penilaian atau analisis risiko
kerentanan bencana
c. pemetaan risiko kondisi
darurat atau bencana
d. pengendalian kondisi
darurat atau bencana
e. simulasi kondisi darurat
atau bencana
f. mengatasi dampak yang
berkaitan dengan kejadian
setelah bencana.
Kewaspadaan bencana
perkantoran
 Manajemen tanggap darurat Gedung
 Manajemen keselamatan dan
kebakaran gedung
Untuk mewujudkan keselamatan penghuni
bangunan gedung dari kebakaran dengan
mengupayakan kesiapan instalasi proteksi
kebakaran agar kinerjanya selalu baik dan
siap pakai, seperti
• Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
• Alat Pemadam Api Berat (APAB)
• Sistem Alarm Kebakaran
• Hydrant halaman
• Sistem Sprinkler Otomatis
• Sistem Pengendalian Asap
Kewaspadaan bencana
perkantoran
 Manajemen tanggap darurat Gedung
 Manajemen keselamatan dan
kebakaran Gedung
 Persyaratan dan tata cara evakuasi
• SOP tanggap darurat dan prosedur evakuasi
• Rambu-rambu dan rute evakuasi
• Sarana evakuasi (tangga darurat, dll)
• Titik kumpul yang aman
• Tim evakuasi
• Fasilitas pendukung lainnya
• Simulasi evakuasi
Kewaspadaan bencana
perkantoran
 Manajemen tanggap darurat Gedung
 Manajemen keselamatan dan
kebakaran Gedung
 Persyaratan dan tata cara evakuasi
 Penggunaan mekanik dan elektrik
• Pemasangan instalasi listrik harus aman
• Memiliki pembangkit listrik darurat
sebagai cadangan berupa genset
darurat dengan minimum 40 % daya
terpasang
Kewaspadaan
Bencana

Perkantoran
Manajemen tanggap darurat Gedung
 Manajemen keselamatan dan
kebakaran Gedung
 Persyaratan dan tata cara evakuasi
 Penggunaan mekanik dan elektrik
 Pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K)
• Memiliki karyawan yang terlatih P3K dan mempunyai sertifikat P3K yang bertaraf nasional
• Fasilitas P3K harus di tempatkan pada tempat yang mudah dijangkau
• Ada SPO rujukan kasus penyakit ataupun kecelakaan
• Alat-alat P3K dan kotak obat-obatan harus berisi paling sedikit dengan obat untuk kompres, perban,
kain kasa yang steril, antiseptik, plester, forniquet, gunting, splint, dan perlengkapan gigitan ular
• Isi dari kotak obat-obatan dan alat P3K harus diperiksa secara teratur
Lingkup Standar
K3 Perkantoran
STANDAR KESEHATAN KERJA

Peningkatan Pencegahan
Kesehatan Kerja di penyakit di
Perkantoran Perkantoran

Pemulihan
Penanganan
kesehatan bagi
penyakit di
karyawan di
Perkantoran
Perkantoran.
Peningkatan kesehatan
kerja di perkantoran
a. peningkatan pengetahuan
kesehatan kerja;
b. pembudayaan perilaku hidup
bersih dan sehat di tempat
kerja;
c. penyediaan ruang ASI dan
pemberian kesempatan
memerah ASI selama
waktu kerja di Perkantoran;
d. aktivitas fisik.
Pencegahan penyakit di
perkantoran
• Pengendalian faktor risiko
• Penemuan dini kasus penyakit
dan penilaian status
kesehatan
a. Pemeriksaan pra penempatan
atau sebelum bekerja
b. Pemeriksaan berkala dilakukan
paling sedikit 1 (satu) kali
setahun
c. Pemeriksaan khusus
d. Pemeriksaan Pra Pensiun
Penanganan penyakit
di perkantoran
 Ditujukan untuk mengobati secara dini penyakit
dan mencegah keparahan dari penyakit menular
dan penyakit tidak menular, gangguan
kesehatan, penyakit akibat kerja, penyakit
terkait kerja, dan cedera akibat kerja

 Minimal terdiri atas:


 pertolongan pertama pada penyakit
 mekanisme rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pemulihan kesehatan
bagi karyawan
di perkantoran
 Melaksanakan program kembali bekerja
bagi karyawan yang telah mengalami
sakit parah atau kecelakaan kerja
dengan kondisi tidak dapat mengerjakan
tugas semula
 Pengkondisian karyawan untuk dapat
bekerja kembali sesuai dengan
kemampuannya.
Lingkup Standar
K3 Perkantoran
STANDAR LINGKUNGAN KERJA
PERKANTORAN
1. Standar dan persyaratan kesehatan lingkungan perkantoran
a. sarana bangunan
b. penyediaan air
c. Toilet
d. pengelolaan limbah
e. cuci tangan pakai sabun
f. pengamanan pangan
g. pengendalian vektor dan binatang
h. pembawa penyakit.

2. Standar lingkungan kerja perkantoran, meliputi aspek fisika,


kimia, dan biologi
Standar Lingkungan
Kerja Perkantoran

OH
NT
CO • Syarat kesehatan dan kenyamanan suhu ruang
perkantoran berkisar 23 C sampai 26 C
• Kelembaban ruang perkantoran 40-60%,
sedangkan untuk lobi dan koridor adalah 30-
70%.
Standar Lingkungan
Kerja Perkantoran

OZON : 0,08 ppm


VOCs (Volatile Organic Compounds/Senyawa Organik yang Mudah
Menguap): maksimal 3 ppm dalam waktu 8 jam
Carbon Monoksida: 10 ppm
Formaldehid maksimal 0.1 ppm
Bakteri maksimum 700 cfu/m3 udara bebas mikroorganisme patogen.
Jamur/Kapang : 1000 cfu/m3
Ventilasi Udara ruang kerja adalah 0,57 m3/org/min sedangkan

CONTOH
untuk ruang pertemuan adalah 1,05 m3/min/orang.
Sedangkan laju pergerakan udara yang disyaratkan adalah berkisar antar 0.15 – 0.50 m/detik.
Lingkup Standar
K3 Perkantoran
STANDAR ERGONOMI PERKANTORAN

Tata letak peralatan


Luas tempat kerja Kursi
kantor

Meja kerja Postur kerja Koridor

Penanganan beban
Durasi kerja
manual
Luas tempat kerja
Permen PU Nomor 45 Tahun 2007

• Setiap orang yang bekerja


dalamcruangan itu mendapat ruang
udara yang sedikit-dikitnya 10 m3,
sebaiknya 15 m3
• Luas tempat kerja staf paling
sedikit 2,2 m2
Tata letak
peralatan kantor
• Jarak antara mata dengan monitor
20 – 40 inchi dan sudut 15 – 20
derajat di bawah horizontal
• Sesuaikan tinggi sandaran
punggung dan tangan sehingga
tersangga dengan baik.
• Sesuaikan meja dengan posisi
keyboard dan mouse yang sejajar
Tata letak
peralatan
or kant
Kursi

Atur sudut kemiringan sandaran kursi (100o – 110o)


Kursi

Cara Menyesuaikan Posisi Duduk yang


Ergonomik
Meja Kerja

Pengorganisasian Meja Kerja


Koridor
• Diantara baris-baris meja
disediakan lorong-lorong
untuk keperluan lalu lintas
dan kemudahan
evakuasi sewaktu
keadaan darurat,
minimum jarak120 cm.

• Jarak antara satu meja


dengan meja yang
dimuka/dibelakang
selebar 80 cm.
Durasi Kerja
• Rehat singkat dilakukan dengan
metode 20 – 20 – 20 yaitu:
• Setiap 20 menit bekerja
menggunakan komputer.
• Diselingi 20 detik rehat
singkat.
• Dengan melihat selain
computer sejauh 20 feet.

• Setiap 2 jam kerja sebaiknya


diselingi peregangan selama 10 –
15 menit.
Penanganan Beban
Manual
Pendekatan dalam Strategi Pengendalian
Hazard

Safe Place Strategies

Safe Person Strategies


Safe System Strategies
Pendekatan dalam Strategi Pengendalian
Hazard
Safe Place Safe Person Safe System
Strategies Strategies Strategies

Didasari oleh risk Berfokus pada Berfokus pada


assesment dan pengetahuan, manajemen
aplikasi dari hirarki keteramplan, dan sikap pencegahan
kontrol, dalam bekerja mapun kecelakaan/penyakit
dalam menghadapi baik bersifat
sumber bahaya yang preventif maupun
ada di tempat kerja reaktif agar
terciptanya tempat
kerja aman dan sehat
Ex. Kebijakan, SOP
Gambar Matriks Tingkat Risiko

Keterangan Tingkat Risiko:


•Negligible (N), dengan Nilai Risiko 1
•Low (L), dengan Nilai Risiko 2 – 4
•Moderate (M), dengan Nilai Risiko 5 – 8
•High (H), dengan Nilai Risiko 9 – 15
•Extreme (E), dengan Nilai Risiko 16 – 25
Contoh Penyusunan Program/Kegiatan

No Area/Lokas Sumber Bahaya Jenias Bahaya Tingkat Risiko Rekomendasi Ket


Pengendalian
1 Ruang A Instalasi kabel Pekerja yang Tinggi - Perbaikan Koordinasi dengan
listrik yang kurang ada di ruang A instalasi penanggung
teratur tersengat listrik listrik di jawab/petugas
Pekerja yang ada di ruang A terkait
ruang A tersengat
listrik
Petugas yg Tinggi - Petugas yg Koordinasi dg
memperbaiki memiliki bagian
instalasi keterampila umum/kepeg
tersengat listrik n ttg listrik
- Replacemen
t karyawan
(fit the job)
Contoh Penyusunan Program/Kegiatan

No Area/Lokas Sumber Bahaya Jenias Bahaya Tingkat Risiko Rekomendasi Ket


Pengendalian
1 Ruang B Benda-benda Pekerja Rendah s/d -Program 5 R -
(buku, Dokumen, tertimpa/terjat sedang -Program
peralatan kantor) uh/tersandung Lomba
tidak Kebersihan/k
tersimpan/tertata erapian
dengan aman ruangan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai