Anda di halaman 1dari 21

Tentang

Standar Manajemen K3 Perkantoran

oleh Kelompok 3
Latar Belakang

Perkantoran sbg salah satu tempat kerja, tidak
terlepas dari berbagai potensi bahaya lingkungan
kerja yg dapat mempengaruhi K3 para karyawannya.

Kementerian Kesehatan mengeluarkan regulasi


terbaru terkait Standar Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Perkantoran, yaitu Permenkes No 48 Tahun
2016 yang dikeluarkan bulan September 2016.
diharapkan standar K3 di perkantoran dapat
ditingkatkan.

 Permenkes No 48 tahun 2016,
Pimpinan kantor harus menyelenggarakan K3
Perkantoran dgn membentuk dan mengembangkan
SMK3 Perkantoran dan menerapkan Standar K3
Perkantoran
 Permenkes No 48 Tahun 2016 diharapkan akan mampu
saling melengkapi dgn Peraturan SMK3 lainnya untuk
mengurangi resiko penggunaan fasilitas kantor
Tujuan

 Sebagai acuan bagi unsur pimpinan dlm mengelola
perkantoran utk mewujudkan kantor yang aman, sehat
dan nyaman sehingga karyawan dapat bekerja dengan
selamat, sehat, bugar dan tetap produktkif.
 Untuk mecegah dan mengurangi penyakit akibat kerja
dan penyakit lain, serta kecelakaan kerja pada karyawan
dan menciptakan lingk. kerja yg aman dan nyaman guna
meningk.produktivitas.
BAB I: Ketentuan
Umum

Perkantoran adl: Bangunan yg berfungsi sebagai
tempat karyawan melakukan keg. perkantoran baik
yg bertingkat maupun yg tidak bertingkat
K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi K3 karyawan melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen gedung
perkantoran secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dgn keg. kerja
guna terciptanya tempat kerja yg aman, efisien dan
produktif.
 Kesehatan kerja adalah upaya peningk. dan
pemeliharaan derajad kes. yg setinggi-tingginya bagi
karyawan, pencegahan penyimpangan kes. yg


disebabkan oleh kondisi karyawan, perlindungan
karyawan dari risika akibat faktor yg merugikan
kesehatan, penempatan dan pemeliharaan karyawan
dlm suatu lingk. kerja yg mengadaptasi antara
karyawan dgn manusia dan manusia dgn jabatannya.
 Ergonomi adalah ilmu yg mempelajari interaksi antara
aspek pekerjaan yg meliputi peralatan kerja, tatacara
kerja, proses atau sistem kerja dan lingk. kerja dgn
kondisi fisik, fisiologis dan psikis manusia karyawan
untuk menyesuaikan aspek pekerjaan dengan kondisi
karyawan dpt bekerja dgn aman, nyaman efisien dan
lebih produktif.
BAB II: Penyelenggaraan
K3 Perkantoran

Pasal 3
1. Setiap pimpinan kantor dan atau pengusaha gedung
wajib menyelenggarakan K3 Perkantoran
2. Penyelenggaraan K3 Perkantoran:
a. Membentuk dan mengembangkan SMK3
perkantoran dan
b. Menerapkan Standar K3 Perkantoran
Pasal 4
Penerapan SMK3 perkantoran dapat dilakukan dengan :

a. Menetapkan Kebijakan K3 Perkantoran
b.Membuat Perencanaan Perkantoran
c.Melaksanakan rencana K3 Perkantoran
d.Melakukan Pemantauan dan evaluasi K3 Perkantoran
e. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3 Perkantoran.
Pasal 7

Sarana dan prasarana
a. organisasi yang bertanggung jawab di bidang K3
b. anggaran yang memadai
c. prosedur operasi/kerja, informasi dan pelaporan
serta pendokumentasian
d. instruksi kerja
Pasal 11
 Standar K3 Perkantoran ditujukan untuk mencegah dan
mengurangi penyakit akibat kerja dan penyakit lain,

serta kecelakaan kerja pada karyawan, dan menciptakan
perkantoran yang aman, nyaman dan efisien untuk
mendorong produktifitas kerja. Penerapan Standar K3
Perkantoran sendiri mencakup beberapa hal
K3 Perkantoran
mencakup :
 Keselamatan Kerja
 Kesehatan Kerja 
 Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran
 Ergonomi Perkantoran
Pencatatan dan pelaporan
(1) Setiap menajemen gedung Perkantoran wajib membuat Pencatatan
dan Pelaporan pelaksanaan K3 Perkantoran setiap 3 bulan

(2) Pencatatan dan pelaporan termasuk mengenai jumlah kejadian atau


kasus K3

(3) Kejadian atau kasus K3 meliputi


a. Kejadian hampir celaka
b. kejadian kecelakaan kerja
c. penyakit akibat kerja
d. kehilangan hari kerja
e. kematian akibat kerja
Pencatatan dan pelaporan

(4) Pencatatan dan pelaporan termasuk mengenai jumlah kejadian


atau kasus K3

(5) Contoh Formulir CATPOR


Laporan Triwulan Pelaksanaan K3 Perkantoran
(LBKP 1 K3 Perkantoran)
No Uraian Jumlah Ket
1 Jumlah Karyawan Perkantoran yg
kejadian hampir Celaka
2 Jumlah kasus kejadian kecelakaan kerja
3 Jumlah kasus penyakit akibat kerja
pada karyawan perkantoran
4 Jumlah hari absen karena sakit pada
karyawan
5 Jumlah kematian akibat kerja pada
karyawan perkantoran

Pimpinn Kantor/Pengelola
gedung
1. Nama Lokasi :
2. Unit Bagian
3. No Telp.
4. Bangunan di dirikan tahun :
5. Jenis Usaha/keg :
6. Jumlah bangunan : .........lantai
7. Jumlah pekerja
lantai 1 : ....... Orang
Lantai 2 : ......... orang
No Aspek yang dinilai Ket
1 Umum
2 Lingkungan bangunan
3 Peralatan Proteksi Kebakaran
4 Sarana Jalur keluar dan area aman berkumpul
5 Ketersediaan SDM
6. Kompartemenisasi
7 Sumber energi berpotensi kebakaran
8. Gudang tempat penyimpanan
No Aspek yang dinilai Ket

9 Perlindungan ruangan

10 Kerumahtanggaan / Housekeeping

11 Sistem Komunikasi

12 Pengaturan Kendaraan

13 Kesiapsiagaan Poliklinik
BAB IV
Pembinaan dan Pengawasan

pasal 25
Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
K3 Perkantoran dilakukan oleh :
• Menteri Kesehatan
• Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, dan
• Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Pembinaan dan pengawasan melibatkan organisasi dan lintas
sektor terkait, dilaksanakan melalui :
• Advokasi dan sosialisasi
• Bimbingan Teknis
• Monitoring dan evaluasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat memberikan
penghargaan kepada :
• setiap orang atau
• Pimpinan Kantor dan/atau

• Pengelola Gedung

yang telah berjasa dalam setiap kegiatan untuk mewujudkan


tujuan K3 Perkantoran sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, dalam bentuk :
• Piagam,
• Uang dan/atau
• Bentuk lain.
BAB V DAN VI
Ketentuan Peralihan dan Penutup
pasal 26, 27, 28
• Ketentuan Peralihan 
Pada saat Permen ini berlaku, setipa Perkantoran harus
menyesuaikan dg ketentuan dalam Permen ini dalam jangka
waktu 1 (satu) tahun sejak Permen ini diundangkan.

• Ketentuan Penutup
pd saat Permen ini berlaku, Kepmenkes No.
1405/Menkes/SK/XI/2002, tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri sepanjang yang
mengatur mengenai Standar Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

• Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan, 28 September 2016.

Anda mungkin juga menyukai