HI RA DC
Hazard Risk Determine
Identification Assessment of Control
Kenapa perlu
MANAJEMEN RISIKO
• Setiap pemilik perusahaan tentu tidak ingin bisnis yang
dijalankan mengalami masalah. Khususnya masalah K3 &
Lingkungan yang bisa datang dari mana saja seperti dari:
➢ Manusia,
➢ Proses Kerja,
➢ Mesin/Peralatan,
➢ Lingkungan Kerja.
MANAJEMEN RISIKO K3
• Manajemen risiko K3 adalah upaya untuk mencegah / minimalisir
kecelakaan kerja / penyakit akibat kerja.
• Penentuan Pengendalian
merupakan pengaplikasian
pengendalian bahaya & risiko dari
tahapan 5 hirarki pengendalian.
Penentuan
Pengendalian
Definisi
POTENSI BAHAYA
Contoh:
• Pekerja tidak dalam kondisi sehat, tidak kompeten dalam
mengoperasikan alat angkat / angkut, kendaran / mengggunakan
peralatan perkakas kerja.
• Pekerja kurang pengalaman, kurang terampil, bersenda-gurau,
mengambil jalan pintas, kurang teliti, dll.
Potensi bahaya yang bersumber dari Mesin / Peralatan yang
dapat menyebabkan Insiden
Contohnya:
• Alat angkat angkut (forklift, crane, dll)
• Mesin gerinda, gergaji, dll
• Komputer
• Peralatan listrik
• Hand tools (obeng, tang, dll),
• Tangga, scaffolding, dll.
Potensi bahaya yang bersumber dari Metode (Cara kerja)
yang dapat menyebabkan Insiden
Contoh:
• Cara kerja seperti posisi saat kerja,
sehingga postur tubuh tidak
ergonomis.
Contoh: bahan kimia (cairan, padat, gas, serbuk, dll) yang digunakan
pada proses kerja dan memiliki bahaya serta risiko mengacu pada
karakteristik bahan kimia, antara lain:
➢ Faktor Fisika
➢ Faktor Kimia
➢ Faktor Biologi
➢ Faktor Ergonomi
➢ Faktor Psikologi
Faktor Bahaya Fisika
• Faktor yang dapat mempengaruhi
aktivitas Tenaga Kerja yang bersifat fisika,
disebabkan oleh penggunaan mesin,
peralatan, bahan dan kondisi
lingkungan di sekitar Tempat Kerja yang d
apat menyebabkan gangguan dan penyakit
akibat kerja pada Tenaga Kerja, meliputi
Iklim Kerja, Kebisingan, Getaran,
radiasi gelombang mikro, Radiasi Ultra
Ungu (Ultra Violet), radiasi Medan Magnet
Statis, tekanan udara dan Pencahayaan
Keparahan
Contoh Matriks 1 : No 2: First 3: Moderate/ 4: Major/ 5. Fatal/
Injuries Aid/Minor Medical Cacat Catastrophic
5 : Almost Certain
Hampir pasti terjadi H H E E E
Kemungkinan
4 : Likely
Besar kemungkinan terjadi M H H E E
3 : Moderate
Dapat terjadi L M H E E
2 : Unlikley
Kecil kemungkinan terjadi L L M H E
1: Rare
Jarang terjadi L L M H H
Most ELIMINASI
Effective
If not possible
SUBTITUSI
If not possible
ENGINEERING
Contoh:
- Mengikis bagian yang tajam dari peralatan kerja
- Tidak menggunakan forklift dari sebuah area kerja
- Turn off mesin yang menimbulkan kebisingan
Subtitusi
Yaitu mengganti dengan peralatan / bahan / proses yang lebih rendah
potensi bahayanya
Contoh:
- Mengganti peralatan kerja yang tidak terdapat bagian yang tajam
- Mengganti forklift dengan gerobak
- Mengganti mesin yang tingkat kebisingannya lebih rendah
Contoh Pengendalian
Rekayasa (Engineering)
- Pemasangan alat pelindung mesin (machine guarding)
APD
Penerapan Manajemen Risiko secara komprehensif
Setiap Dept menyiapkan list aktifitas di dalam SOP / Instruksi Kerja
• Metode & matrix risiko sisa (residual risk) ditentukan dari masing-masing
organisasi dengan tetap berpedoman pada peraturan perundangan /
standar yang digunakan secara nasional maupun internasional.
Referensi :
• Grand Desain Manajemen Risiko – BSN 2018, berbasis pada SNI ISO 31000:2018, SNI ISO IEC 31010 2016 Risk Assessment Technic
• AS/NZS 4360:2004 Risk Management, ANSI B11.TR3-2000: Risk Assessment And Risk Reduction, NEK ISO/IEC GUIDE 51:2014
• OMRON Safety Technology & Innovation, A Practical Approach to Risk Assessment and Risk Reduction
• The University of Melbourne – Risk Assessment Methodology, Risk matrix according to Non–organic hearing loss (NOHL)
• IOSCO (International Organization of Securities Commissions) : Risk Identification and Assessment Methodologies for Securities Regulators
Teknik analisa bahaya dan risiko yang umum digunakan dalam
Manajemen Risiko K3
• HIRADC
HIRADC merupakan singkatan dari Hazard Identification Risk
Assessment and Determine Control. Pengertian HIRADC adalah suatu
metode untuk mengidentifikasi bahaya yang dapat terjadi baik pada aktifitas
rutin maupun non rutin yang kemudian dilakukan proses penilaian
berdasarkan bahaya atau risiko yang telah teridentifikasi guna menentukan
tinggi rendahnya nilai suatu risiko tersebut sehingga membantu dalam
proses pengendaliannya.
HIRADC adalah perwujudan dari klausa 4.3.1 OHSAS 18001:2007 & SMK3
PP No. 50 Tahun 2012.
• HIRARC
HIRARC merupakan singkatan dari Hazard Identification, Risk
Assessment and Risk Control. HIRARC adalah metode dalam melakukan
identifikasi bahaya, penilaian risiko dan penentuan pengendalian di tempat
kerja yang diterbitkan dari DOSH Malaysia.
Teknik analisa bahaya dan risiko yang umum digunakan dalam
Manajemen Risiko K3
Secara konsep, sebetulnya jsa, hiradc/hirarc itu sama, yaitu ada kolom
penulisan per-step (langkah) pekerjaan kemudian terdapat bahaya dan risiko
nya, tetapi di HIRADC/HIRARC ada kolom perhitungan nilai risikonya.
• Kalau Ahli K3 nya saja tidak tahu-menahu bahkan tidak peduli sama JSA-
HIRADC/HIRARC, ya berarti penerapan K3 di perusahaan tersebut belum baik,
terima kasih