KESEHATAN
KERJA
TUJUAN PELATIHAN
Peserta dapat menjelaskan
Latar Belakang Pengawasan Keseh. Kerja
Dasar hukum Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengertian Kesehatan Kerja
Ruang Lingkup Pengawasan Kes.Kerja
Pelayanan Kes. Kerja (PKK)
Pemeriksaan kesehatan Naker
Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Gizi Kerja
Ergonomi
P3K
Toksikologi
TENAGA
KERJA
KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES
BAHAN ALAT
ASSET & LINGKUNGAN
A. PENDAHULUAN
Dari sekian banyak dari syarat-syarat keselamatan
kerja sesuai UU No. 1 tahun 1970 pasal 3 ayat (1), 50%
merupakan syarat-syarat kesehatan kerja
Aturan dan Peraturan yang terkait
Peraturan Perundangan Yang Berkaitan Dengan
Kesehatan Kerja
8
Pengawasan Kesehatan Kerja
MINERAL
Adalah suatu zat yang diperlukan tubuh sebagai zat
pengatur, berasal dari hewan, tumbuhan dan alam:
Diperlukan dalam jumlah banyak: Ca, P, Mg, Na, K, Cl, S
Diperlukan sedikit tetapi mutlak ada : Cu, Co, Mn, Zn dan I
Diperlukan dalam jumlah sedikit sekali : Al, As dan Br
AIR
Adalah salah satu unsur yang sangat diperlukan tubuh dalam
jumlah besar, sekitar 60% BB manusia adalah air
Kebutuhan Zat Gizi
Kebutuhan gizi seseorang ditentukan oleh:
Ukuran Badan (TB, BB) “Kebutuhan dasar”
Usia (Anak relatif > ; makin tua makin <)
Jenis kelamin (♂ >♀; karena otot ♂ >♀)
Kondisi tubuh (baru sembuh/operasi, Bumil atau Bufas
> kondisi biasa)
Iklim dan kondisi lingkungan (Daerah dingin atau hari
hujan kebutuhan zat gizi >)
Tingkat aktivitas (Berat, Sedang dan Ringan)
Penyelenggaraan makanan di tempat kerja
Penyelenggaraan makan adalah semua proses
dari merencanakan anggaran belanja hingga
makanan dikonsumsi
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Penyelenggaraan makanan
Petugas penyelenggaraan makanan
Sistem pelayanan makanan
Susunan menu dan nilai gizi makanan
Dapur dan ruang makan
Hygiene dan sanitasi
Penyelenggaraan makanan
Penyelenggaraan bisa dilakukan sendiri atau kontrak
dengan perusahaan katering dengan persyaratan minimal:
Mempunyai dapur
Mempunyai tenaga gizi
Mempunyai tenaga pelaksana
Bertanggung jawab dan mematuhi perjanjian makanan bagi tenaga
kerja
Persyaratan petugas pelaksana :
Bebas penyakit menular
Memiliki pengetahuan kebersihan, kesehatan dan cara mengolah
bahan makanan
Tidak mempunyai kebiasaan buruk (bicara saat menyediakan
makanan, bersin/batuk di depan makanan, mabuk atau
menggaruk tubuh)
Disiplin kerja baik, seperti pakai topi, celemek dll
Sistem pelayanan menurut cara penyajian:
Kafetaria : Memilih makanan dan membayar dengan
harga murah
Kantinperusahaan : Makanan diberikan perusahaan
dengan cuma-cuma
Dibagikan di tempat kerja
Dibagikan di lapangan tanpa tempat makan khusus
Susunan menu dan nilai gizinya:
Makanan bervariasi
Zat gizi seimbang
Dapat mencukupi kalori dengan porsi yang dapat
dihabiskan
Bahan makanan dari yang biasa dimakan bukan
makanan pantangan karena adat atau agama
Dapur dan Ruang makan yang baik :
Letak dapur jauh dari ruang makan dan tidak berhubungan
langsung dengan tempat kerja. Fasilitas dapur dan ruang makan
cukup
Kondisi dapur mudah dibersihkan, cukup penerangan, cukup
ventilasi, tidak menyebarkan bau/panas/uap, lantai tidak licin,
ruangan cukup dan bebas dari serangga dan binatang pengerat
Sandaran Pinggang
Ketentuan : Bagian atas tidak melebihi tepi bawah ujung tulang
belikat dan bagian bawahnya setinggi garis pinggul
Sandaran tangan
Ketentuan :
o Jarak antara tepi dalam kedua sandaran tangan lebih lebar dari
lebar pinggul dan tidak melebihi lebar bahu
Diusulkan : 42 – 46 cm
o Tinggi sandaran tangan adalah setinggi siku
Diusulkan : 20 cm dari alas duduk
o Panjang sandaran tangan adalah sepanjang lengan bawah
Diusulkan : 21 cm
Sudut alas duduk
Ketentuan : Alas duduk harus sedemikian rupa hingga
memberikan kemudahan pada pekerja memilih gerakan dan
posisi
Diusulkan : alas duduk adalah horizontal