TENAGA KERJA
Oleh :
Kelompok 2
A. Anamnesa Umum :
- riwayat penyakit
- riwayat pekerjaan
- kecelakaan yang pernah diderita
- umur
- pendidikan
- keadaan keluarga dan lain-lain.
B. Anamnesa Khusus Penyakit
Alergi
Epilepsi
Kelainan jantung
Tekanan darah (tinggi/rendah)
TBC
Kencing manis
Asma, bronchitis, pneumonia
Gangguan jiwa
Penyakit kulit
Anamnesa Khusus Penyakit (Lanjutan)
• Penyakit pendengaran
• Penyakit pinggang
• Penyakit kelainan pada kaki
• Hernia
• Hepatitis/penyakit hati
• Ulkus peptikum
• Anemia
• Tumor
• dan lain-lain.
C. Pemeriksaan Klinis
1. Mental (keadaan kesadaran, sikap dan tingkah laku, kontak mental,
perhatian, inisiatif, intelegensia dan proses berfikir)
2. pemeriksaan fisik (fisik diagnostik dari seluruh bagian badan
dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi, TD, nadi,
pernafasan, TB, BB, Tajam Penglihatan, pendengaran, perabaan,
reflek, kesegaran jasmani).
3. Pemeriksaan Laboratorium (darah, urine, faeces).
4. Pemeriksaan khusus (dikaitkan dengan jenis pekerjaan yang akan
dikerjakannya, misalnya; Rongent dada, alergi test, spirometri test,
E.C.G., buta warna dan lain-lain).
Hasil Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja Awal
A. Anamnesa (interview)
1. Nama
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Unit kerja
5. Lama kerja
6. Gambaran tentang : yang dikerjakan, faktor bahaya
di lingkungan kerja, keluhan yang diderita, kondisi
kesehatan yang dirasakan dll.
B. Pemeriksaan klinis
1. Pemeriksaan mental (Gangguan mental dan penyakit
jiwa.
2. Pemeriksaan fisik (Pemeriksaan fisik diagnostik)
3. Pemeriksaan laboratorium (Darah dan UA)
4. Pemeriksaan khusus yang berkaitan dengan
keluhan/gangguan kesehatan (spirometri test,
audiogram, pemeriksaan fungsi organ khusus,
pemeriksaan laboratorium khusus/biological
monitoring).
Data Pendukung Pembuatan Analisa Hasil Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja
1. Data kesehatan awal
2. Hasil pemeriksaan kesehatan sebelumnya
3. Pemeriksaan penunjang
4. Data lingkungan kerja
5. Statistik kesehatan kerja
Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala dan
khusus
1. Sehat
2. Sakit :
Penyakit umum
Penyakit akibat kerja
Diduga penyakit akibat kerja
3. Jika ditemukan PAK harus diberikan saran-
saran pengendalian.
Penyakit Akibat Kerja (Permen No. 1/1981)
Hasil pemeriksaan
berkala/Pemeriksa
an khusus Kepmenaker 333/89 ttg
diagnosis dan pelaporan PAK,
Pengurus/badan diagnosis didukung oleh dokter
penyelengara pemeriksa, meliputi pemeriksaan
(yg ditunjuk) klinis, pemeriksaan kondisi
pekerjaan dan lingkungan
Melaporkan secara
tertulis
(2X24 jam) setelah Jika terdpt keraguan dr Dokter
didiagnosa pemeriksa, maka :
• Depnaker (Peg. Pawas dan dokter
Dirjen binwasnaker penasehat yg ditunjuk
mendiagnosa kembali
• Balai/Pusat Hiperkes membina
diagnosa tersebut
KESIMPULAN
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja merupakan
salah satu program k3 yang harus dilakukan setiap
tahun dan sebagai bentuk upaya dalam menentukan
kondisi kesehatan semua pekerja.
Perlunya sosialisasi kepada pihak manajemen
mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan
tenaga kerja perlu ditingkatkan dan dibuatkan
rencana anggaran sesuai dengan program k3 dalam
pemeriksaan kesehatan karyawan
Jenis pemeriksaan, hasil serta tindak lanjutnya perlu
disesuaikan / dikaitkan dengan jenis pekerjaan dan
lingkungan kerjanya